Sabtu, 27 September 2008

UE BANTU PENDIDIKAN

UNI EROPA BANTU PENDIDIKAN INDONESIA

Jakarta, 26/9 (ANTARA) - Komisi Eropa memproyeksikan bantuan hibah sebesar 200 juta Euro untuk membantu pendidikan di Indonesia pada periode 2009/2010.

Hal itu disepakati dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) RI-Uni Eropa tingkat pejabat senior (SOM) yang diadakan di Brusel, ujar jurubicara KBRI Brussel PLE Priatna, Jumat.

Dalam forum konsultasi yang dihadiri Direktur Jenderal Amerika-Eropa Deplu Retno Marsudi yang sekaligus Ketua Delegasi RI dalam pertemuan itu disepakati beberapa kerjasama bilateral RI-UE.

Paket kerjasama itu antara lain dalam sektor perdagangan, investasi, kerjasama pembangunan, dan transportasi udara RI-U, selain melakukan perundingan lanjutan yang ke-8 di Yogyakarta , tahun 2009 mendatang.

Konsultasi bilateral RI-UE menghasilkan pokok kesepakatan dalam kerangka kerjasama pembangunan, terutama di sektor pendidikan. Untuk itu Komisi mengusulkan menyelenggarakan "pre-feasibility study" bersama dengan donor lainnya, seperti dari AusAID, Bank Dunia dan Pemerintah Belanda guna mengidentifikasi proyeksi bantuan tersebut.

Dalam pertemuan itu disepakati UE memberikan fasilitas GSP (Generalized System Preference) kepada Indonesia untuk komoditas kayu dan produk kayu untuk tahun 2009-2011.

Indonesia menyambut dicabutnya ketentuan UE (regulasi EC no 2006/236) tentang pengujian terhadap produk ekspor perikanan Indonesia.

Regulasi UE No 2008/660 tertanggal 30 Juli menyebutkan Indonesia telah memenuhi standar ketentuan yang diharapkan.

UE merasa tidak perlu lagi memperpanjang ketentuan pengujian kandungan logam berat dalam produk "aquaculture" dan "histamine".

Sementara itu UE menyampaikan penghargaan atas pelaksanaan kesepakatan "trade support programme" (TSP) I dan menegaskan kesediaannya membantu dan memberi asistensi perbaikan iklim investasi, peningkatan kualitas standar dan sertifikasi dalam bidang perdagangan, industri, pertanian dan perikanan.

Hal ini ditujukan untuk menghadapi "private standard requirement" yang diterapkan perusahaan swasta di UE, yang saat ini menjadi penghalang utama tembusnya produk-produk ekspor memasuki pasar Eropa.

Kedua pihak sepakat untuk melakukan pertemuan pembahasan "midterm review" kerjasama pembangunan bagi kedua belah pihak, pada akhir Oktober atau awal November di Jakarta.

***2***
T.ZG/B/M007
(T.H-ZG/B/M007/M007) 26-09-2008 15:23:56

Tidak ada komentar: