Rabu, 16 April 2008

PAGELARAN WAYANG DI MARKAS PBB

D0160408000766 16-APR-08 SBH JKT


PAGELARAN WAYANG PUKAU UNDANGAN DI MARKAS PBB JENEWA


London, 16/4 (ANTARA) - Pagelaran wayang dengan lakon Dewaruci memukau sekitar 750 undangan di Markas PBB Jenewa, Selasa malam.


Pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang perempuan Sri Rahayu Setiawati serta dalang cilik Wahyu Hanung Hanindita itu disaksikan Dirjen UNOG Sergei A. Ordzhonikidze, Deputi Dirjen WIPO Francis Gurry, Pejabat UNESCO Kerstin Holst, dan Dubes RI / Dewatapri Jenewa I Gusti Agung Wesaka Puja.

Dalam pagelaran wayang yang membawakan lakon Dewaruci, kedua dalang juga menyelipkan dialog dalam Bahasa Inggris.


Sekretaris Kedua PTRI Jenewa Yasmi Adriansyah, kepada ANTARA London, Selasa malam mengatakan pagelaran yang bertajuk "Wayang, Shadow Puppet Theatre of Indonesia" diselenggarakan atas kerjasama PTRI Jenewa dengan United Nations Office in Geneva (UNOG), World Intellectual Property Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).


Pagelaran wayang diawali dengan penampilan musik gamelan Kyai Gandrung PTRI Jenewa yang menyajikan tembang tradisional Jawa.


Selain pagelaran wayang, dalam acara itu juga diselenggarakan pameran fotografi yang bertema "Wayang Shadow Puppets of Indonesia" oleh Yoshi Shimizu, seniman asal Jepang yang diadakan di tempat yang sama dari tanggal 1 hingga 23 April mendatang.

Dewaruci


Lakon Dewaruci yang digelar pada malam itu, bercerita pencarian jatidiri Bima.


Setelah mendapatkan nasehat dari guru spiritualnya Dorna, Bima atau Bratesena menuju ke kawah candramuka untuk mendapatkan air suci Tirta Pawitra Suci yang berada di dasar samudera Minangkalbu.


Dalam perjalanan tersebut, Bratesena bertemu dengan Dewa Ruci yang merupakan "jiwa" dari Bratasena sendiri.


Dialog pertemuan antara Bratesena dan Dewa Ruci yang memuat berbagai pesan agung kemanusiaan itulah yang menjadi inti cerita.


Seniman dari Yayasan Redi Waluyo pimpinan Oni Eko Priyanto, yang turut tampil dalam pegalaran itu, juga menyihir hadirin. Ia mendapatkan tepuk tangan panjang penonton.


Semenatar itu Dirjen UNOG mengatakan pameran dan pagelaran wayang ini tidak saja ilustrasi nyata mengenai kekayaan tradisi seni Indonesia tetapi juga menunjukkan pentingnya perlindungan warisan budaya dunia.


"UNOG merasa bangga ikut memberikan kontribusi dalam acara ini," ujarnya.


Dubes RI Jenewa juga berterimakasih kepada hadirin yang telah menunjukan perhatian dan bahkan kecintaan atas seni budaya Indonesia khususnya wayang yang merupakan salah satu warisan agung budaya tertua di Indonesia.


Dalam sambutan tertulisnya Dirjen UNESCO menyatakan wayang Indonesia adalah salah satu dari 90 karya agung warisan budaya tak benda yang dideklarasikan UNESCO selama rentang waktu 2001-2005.


"Saat ini UNESCO berusaha meningkatkan kesadaran internasional mengenai nilai warisan kebudayaan dan menyadari mendesaknya keperluan untuk pelestariannya," ujar Dirjen UNESCO.


Menurut Dirjen, wayang Indonesia beserta karya agung lainnya akan segera dimasukan ke dalam Konvensi mengenai Daftar Warisan Kebudayaan Tak Benda Peradaban Manusia. (T.H-ZG/B/T010/T010) 16-04-2008 21:33:48


2 komentar:

ang3lthug mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ang3lthug mengatakan...

Assalamualaikum mba..
kebetulan sy mempunyai sebagian foto2 saat dalang wanita dan dalang cilikpenats di Geneva mba..
silahkan kunjungi site saya di

http://supermom28.multiply.com/photos/album/37/Dalang_wanitaDalang_Cilik_di_Geneva