INDONESIA PELOPOR KERUKUNAN ANTAR-UMAT BERAGAMA
London, 31/1 (ANTARA) - Kerukunan antar umat beragama yang merupakan bagian dari cara hidup masyarakat dan bangsa Indonesia, telah menempatkan Indonesia sebagai pelopor dalam bidang ini, kata Pdt. Dr. RM Richard Daulay dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Athena.
"Saat ini dunia internasional mengakui keberhasilan pengalaman Indonesia dalam kerukunan beragama," kata Richard Daulay seperti dikemukakan Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Jani Sasanti kepada koresponden Antara London, Minggu.
Kunjungan mantan Sekretaris Umum Persatuan Gereja Indonesia ke Athena itu untuk mengikuti rapat kerja Dewan Gerreja-Gereja Dunia, yang juga dimanfaatkan KBRI Athena untuk mengadakan pertemuan dan diskusi dengan warga masyarakat Indonesia di negara itu.
Pertemuan di Wisma Duta itu dihadiri wakil dari kelompok pengajian dan kebaktian warga masyarakat Indonesia yang berjumlah 75 orang.
Dalam kesempatan itu Pendeta Daulay memberikan penjelasan mengenai perkembangan terkini di tanah air, khususnya keberhasilan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mewujudkan kerukunan hidup beragama.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Yunani, Ahmad Rusdi, menjelaskan bahwa warga masyarakat Indonesia yang tinggal di Yunani umumnya sangat patuh dalam menjalankan ibadah keagamaan yang diadakan di KBRI setiap bulan seperti pengajian dan kebaktian.
Dikatakannya, Indonesia selama ini telah dianggap sebagai pelopor dialog antar-iman dengan negara-negara lain, bahkan Pemerintah Yunani mendukung dan ingin bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang ini.
Pdt. Richard Daulay menyatakan setiap warga Indonesia di luar negeri merupakan wakil bangsa yang diharapkan dapat mempromosikan citra positif Indonesia kepada masyarakat setempat.
Salah satunya adalah mempromosikan keberhasilan kehidupan toleransi beragama di tengah-tengah keragaman masyarakat Indonesia yang multi etnik, budaya dan agama, ujarnya.
Pdt. Daulay juga mengisahkan pengalamannya menjadi "agen diplomasi" dengan menghadiri berbagai dialog antar-iman bersama-sama dengan tokoh-tokoh agama lainnya dari Indonesia ke berbagai negara yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Bahkan Amerika Serikat pada tanggal 25-27 Januari 2010 yang lalu telah mengadakan Forum Kerjasa Sama Antar-Iman Indonesia-AS di Jakarta yang merupakan pertama kalinya bagi Amerika Serikat.
Hasil dari forum ini yaitu komitmen bekerja sama umat lintas agama Indonesia dan AS bersama organisasi masyarakat lainnya dan juga pemerintah untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang yang terkait antara lain masalah kemiskinan dan perubahan iklim.
Untuk itu ia mengajak masyarakat Indonesia di Yunani untuk berkontribusi terhadap komitmen ini dan menjaga jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang mempunyai keragaman agama, suku bangsa dan budaya yang berdasarkan Pancasila.
Antusiasme masyarakat Indonesia atas paparan yang disampaikan Pdt. Daulay terlihat dari berbagai pertanyaan yang muncul dalam sesi tanya jawab.
Masyarakat antara lain ingin mengetahui mengenai lembaga keagamaan di Indonesia terutama yang menangani masalah dialog antar-iman dan kontribusinya terhadap umat beragama di Indonesia, serta peran Indonesia yang telah beberapa kali mengadakan forum dialog antar-iman yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara.
Pertemuan diakhiri dengan santap malam bersama dengan hidangan khas Indonesia.
(T.ZG/B/M043)
(T.H-ZG/B/M043/B/M043) 31-01-2010 19:07:11
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Minggu, 31 Januari 2010
KBRI Oslo Beri Penghargaan Empat Institut Norwegia
KBRI Oslo Beri Penghargaan Empat Institut Norwegia
Minggu, 31 Januari 2010 00:29 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 428 kali
London (ANTARA News) - KBRI Oslo menyerahkan sertifikat penghargaan kepada empat institusi pendidikan di Norwegia yang menyelenggarakan program pendidikan pra-universitas di Bali, Indonesia.
Keempat institusi pendidikan tersebut yaitu Gateway College, GoStudy, Kulturakademiet dan Active Education, ujar Sekretaris Ketiga Fungsi Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Penyerahan sertifikat penghargaan tersebut merupakan apresiasi yang tinggi dari KBRI Oslo atas upaya keempat institusi, baik secara langsung maupun tidak, dalam mempererat intensitas hubungan antara masyarakat Indonesia dengan Norwegia.
Menurut Febby, keempat lembaga tersebut setiap tahun mengiriman secara rutin mahasiswa Norwegia ke Bali untuk belajar selama 14-15 minggu.
Selain itu juga keempat institusi itu berperan besar dalam kemajuan kerjasama pendidikan antara institusi pendidikan kedua negara.
Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo Mansyur Pangeran, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Ulrika Herlofsen dari Gateway College, Steinar Hoen dari Gostudy, dan Kjersti Velsand dari Kulturakademiet.
Penyerahan penghargaan disaksikan Marie Teige dari Kementerian Luar Negeri Norwegia dan jajaran KBRI Oslo.
Dalam sambutannya Mansyur Pangeran menyatakan KBRI sangat menghargai upaya ke empat institusi tersebut yang menjadikan Bali sebagai kampus andalan untuk program pra-universitas yang ditawarkan institusinya.
Dikatakannya keberadaan kampus yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas belajar ditambah keindahan Bali yang sangat menyenangkan menjadikan kampus di Bali sebagai kampus terfavorit bagi para mahasiswa Norwegia.
Hal itu tercermin dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang dikirimkan keempat institusi tersebut ke Bali.
Berdasarkan catatan KBRI jumlah mahasiswa Norwegia yang pernah mengikuti program pra-universitas di Bali sampai saat ini sebanyak 4.049 orang dan diharapkan di masa datang jumlahnya akan semakin meningkat.
Mansyur Pangeran menyampaikan komitmen KBRI untuk memberikan dukungan bagi keempat institusi dalam mempromosikan program pendidikan di Bali, serta fasilitasi pengurusan perizinan visa bagi mahasiswa yang akan berangkat studi ke Indonesia.
Perwakilan Gateway College, Gostudy, dan Kulturakademiet menyatakan rasa haru dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KBRI dan menyampaikan komitmennya untuk terus mempromosikan Indonesia melalui jalur pendidikan.
Diharapkan kerjasama erat antara institusinya dengan KBRI dapat terus ditingkatkan .
Jumlah mahasiswa Norwegia yang menempuh pendidikan pra-universitas di Bali, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan catatan KBRI, untuk semester musim semi tahun 2010 tercatat kurang lebih 533 siswa menempuh pendidikan di Indonesia selama 14 minggu.
Jumlah keseluruhan mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali sejak tahun 1993 hingga tahun 2009 mencapai 4.049 mahasiswa.
Pengiriman mahasiswa Norwegia ke Bali mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah yaitu pada tahun 2009 sebanyak 986 mahasiswa.
Nama Indonesia semakin dikenalnya di kalangan publik Norwegia melalui kerjasama dengan keempat lembaga studi dan berbagai promosi yang dilakukan KBRI Oslo dan diharapkan jumlah tersebut di tahun mendatang semakin meningkat.
Fasilitasi dan dukungan KBRI bagi program pendidikan pra-universitas yang ditawarkan keempat institusi pendidikan tersebut merupakan salah satu upaya KBRI Oslo mendorong peningkatan kerjasama pendidikan Indonesia-Norwegia.
Dukungan KBRI memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali dari keempat lembaga pendidikan.(*)
Minggu, 31 Januari 2010 00:29 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 428 kali
London (ANTARA News) - KBRI Oslo menyerahkan sertifikat penghargaan kepada empat institusi pendidikan di Norwegia yang menyelenggarakan program pendidikan pra-universitas di Bali, Indonesia.
Keempat institusi pendidikan tersebut yaitu Gateway College, GoStudy, Kulturakademiet dan Active Education, ujar Sekretaris Ketiga Fungsi Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Penyerahan sertifikat penghargaan tersebut merupakan apresiasi yang tinggi dari KBRI Oslo atas upaya keempat institusi, baik secara langsung maupun tidak, dalam mempererat intensitas hubungan antara masyarakat Indonesia dengan Norwegia.
Menurut Febby, keempat lembaga tersebut setiap tahun mengiriman secara rutin mahasiswa Norwegia ke Bali untuk belajar selama 14-15 minggu.
Selain itu juga keempat institusi itu berperan besar dalam kemajuan kerjasama pendidikan antara institusi pendidikan kedua negara.
Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo Mansyur Pangeran, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Ulrika Herlofsen dari Gateway College, Steinar Hoen dari Gostudy, dan Kjersti Velsand dari Kulturakademiet.
Penyerahan penghargaan disaksikan Marie Teige dari Kementerian Luar Negeri Norwegia dan jajaran KBRI Oslo.
Dalam sambutannya Mansyur Pangeran menyatakan KBRI sangat menghargai upaya ke empat institusi tersebut yang menjadikan Bali sebagai kampus andalan untuk program pra-universitas yang ditawarkan institusinya.
Dikatakannya keberadaan kampus yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas belajar ditambah keindahan Bali yang sangat menyenangkan menjadikan kampus di Bali sebagai kampus terfavorit bagi para mahasiswa Norwegia.
Hal itu tercermin dengan semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang dikirimkan keempat institusi tersebut ke Bali.
Berdasarkan catatan KBRI jumlah mahasiswa Norwegia yang pernah mengikuti program pra-universitas di Bali sampai saat ini sebanyak 4.049 orang dan diharapkan di masa datang jumlahnya akan semakin meningkat.
Mansyur Pangeran menyampaikan komitmen KBRI untuk memberikan dukungan bagi keempat institusi dalam mempromosikan program pendidikan di Bali, serta fasilitasi pengurusan perizinan visa bagi mahasiswa yang akan berangkat studi ke Indonesia.
Perwakilan Gateway College, Gostudy, dan Kulturakademiet menyatakan rasa haru dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KBRI dan menyampaikan komitmennya untuk terus mempromosikan Indonesia melalui jalur pendidikan.
Diharapkan kerjasama erat antara institusinya dengan KBRI dapat terus ditingkatkan .
Jumlah mahasiswa Norwegia yang menempuh pendidikan pra-universitas di Bali, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan catatan KBRI, untuk semester musim semi tahun 2010 tercatat kurang lebih 533 siswa menempuh pendidikan di Indonesia selama 14 minggu.
Jumlah keseluruhan mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali sejak tahun 1993 hingga tahun 2009 mencapai 4.049 mahasiswa.
Pengiriman mahasiswa Norwegia ke Bali mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah yaitu pada tahun 2009 sebanyak 986 mahasiswa.
Nama Indonesia semakin dikenalnya di kalangan publik Norwegia melalui kerjasama dengan keempat lembaga studi dan berbagai promosi yang dilakukan KBRI Oslo dan diharapkan jumlah tersebut di tahun mendatang semakin meningkat.
Fasilitasi dan dukungan KBRI bagi program pendidikan pra-universitas yang ditawarkan keempat institusi pendidikan tersebut merupakan salah satu upaya KBRI Oslo mendorong peningkatan kerjasama pendidikan Indonesia-Norwegia.
Dukungan KBRI memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali dari keempat lembaga pendidikan.(*)
Sabtu, 30 Januari 2010
PII DI NEWCASTLE INGGERIS GELAR PAGELAN BUDAYA
PII DI NEWCASTLE INGGERIS GELAR PAGELAN BUDAYA
London, 30/1 (ANTARA) - Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle upon Tyne, Inggeris baru-baru ini mengadakan acara pergelaran budaya Indonesia yang bertajuk "Indonesia, A Country With Thousand Faces".
Salah seorang panitia penyelenggara Nandinne Kuntjoro kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan pagelaran budaya itu bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di publik internasional,
Nandinne Kuntjoro mengatakan pagelaran budaya tersebut merupakan salah satu program dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle upon Tyne dalam rangkaian acara tahunan "Diversity Week" yang diadakan Northumbria University.
"Diversity Week" yang diadakan Northumbria University itu juga melibatkan para pelajar dari beberapa negara lain, seperti Amerika, Australia, dan Afrika Selatan, ujarnya.
Dikatakannya acara yang digelar untuk ketiga kalinya bertujuan merayakan keragaman yang ada diantara para pelajar serta memperluas wawasan dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Acara yang diadakan di Reds Bar, Student Union Northumbria University dihadiri tidak saja mahasiswa dari Inggris tetapi juga pelajar internasional diawali penampilan film video musik dokumenter tentang Indonesia.
Acara tersebut dilanjutkan dengan persembahan musik akustik oleh Jano Sukarya, Dice Dentari, dan Rian Hamzah "Omelette" membawakan lagu "Terbang" dari Gigi, yang mendapat sambutan meriah dari para pengunjung mulai berlanjut saat kelompok yang menamakan Ten2Five melantumkan lagu "I Will Fly" .
Penanggung jawab acara, Jennifer Lie, membawakan presentasi singkat mengenai Indonesia, mulai dari letak geografis, sekilas budaya tradisional, dan asal muasal kopi luwak yang terkenal di dunia.
Empat pasang mahasiswa Indonesia, termasuk Arie Wibowo, Ketua PPI Newcastle upon Tyne periode 2009/10, turut memperrsembahkan tarian daerah dari Betawi yaitu Tari Ngibing yang dibawakan dengan lincah.
Kemeriahan acara berlanjut saat peragawati amatiran yang terdiri dari para mahasiswa mengelar acara peragaan busana busana tradisional Indonesia dengan menampilkan beragam batik tradisional dan kontemporer, serta busana daerah Padang dan Betawi.
Iringan suara merdu Novitia Fikaristi dan petikan gitar Henrio Respati membawakan lagu "Tanah Air" karya Ibu Soed dan "Manuk Dadali", lagu daerah Jawa Barat karya Sambas Mangundikarta menutup acara yang mendapat sambutan dari mahasiswa berbagai negara , demikian Nandinne Kuntjoro.
(U-ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 30-01-2010 10:06:38
London, 30/1 (ANTARA) - Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle upon Tyne, Inggeris baru-baru ini mengadakan acara pergelaran budaya Indonesia yang bertajuk "Indonesia, A Country With Thousand Faces".
Salah seorang panitia penyelenggara Nandinne Kuntjoro kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan pagelaran budaya itu bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di publik internasional,
Nandinne Kuntjoro mengatakan pagelaran budaya tersebut merupakan salah satu program dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle upon Tyne dalam rangkaian acara tahunan "Diversity Week" yang diadakan Northumbria University.
"Diversity Week" yang diadakan Northumbria University itu juga melibatkan para pelajar dari beberapa negara lain, seperti Amerika, Australia, dan Afrika Selatan, ujarnya.
Dikatakannya acara yang digelar untuk ketiga kalinya bertujuan merayakan keragaman yang ada diantara para pelajar serta memperluas wawasan dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Acara yang diadakan di Reds Bar, Student Union Northumbria University dihadiri tidak saja mahasiswa dari Inggris tetapi juga pelajar internasional diawali penampilan film video musik dokumenter tentang Indonesia.
Acara tersebut dilanjutkan dengan persembahan musik akustik oleh Jano Sukarya, Dice Dentari, dan Rian Hamzah "Omelette" membawakan lagu "Terbang" dari Gigi, yang mendapat sambutan meriah dari para pengunjung mulai berlanjut saat kelompok yang menamakan Ten2Five melantumkan lagu "I Will Fly" .
Penanggung jawab acara, Jennifer Lie, membawakan presentasi singkat mengenai Indonesia, mulai dari letak geografis, sekilas budaya tradisional, dan asal muasal kopi luwak yang terkenal di dunia.
Empat pasang mahasiswa Indonesia, termasuk Arie Wibowo, Ketua PPI Newcastle upon Tyne periode 2009/10, turut memperrsembahkan tarian daerah dari Betawi yaitu Tari Ngibing yang dibawakan dengan lincah.
Kemeriahan acara berlanjut saat peragawati amatiran yang terdiri dari para mahasiswa mengelar acara peragaan busana busana tradisional Indonesia dengan menampilkan beragam batik tradisional dan kontemporer, serta busana daerah Padang dan Betawi.
Iringan suara merdu Novitia Fikaristi dan petikan gitar Henrio Respati membawakan lagu "Tanah Air" karya Ibu Soed dan "Manuk Dadali", lagu daerah Jawa Barat karya Sambas Mangundikarta menutup acara yang mendapat sambutan dari mahasiswa berbagai negara , demikian Nandinne Kuntjoro.
(U-ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 30-01-2010 10:06:38
Jumat, 29 Januari 2010
ARIEF RACHMAN JADI ANGGOTA DEWAN IBE UNESCO
ARIEF RACHMAN JADI ANGGOTA DEWAN IBE UNESCO
London, 30/1 (ANTARA) - Profesor Dr. Arief Rachman terpilih sebagai salah seorang anggota Administrative Group Dewan International Bureau of Education Council UNESCO (IBE-UNESCO) untuk masa jabatan dua tahun.
Pemilihan itu berlangsung pada saat Sidang ke-59 IBE-UNESCO yang diselenggarakan di Jenewa, kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Dikatakannya tugas yang diemban anggota administrative group memiliki makna penting bagi IBE-UNESCO, khususnya dalam memilih dan menentukan sejumlah prioritas yang akan menjadi program kerja IBE UNESCO untuk periode satu tahun.
Anggota Administrative Group juga ditugaskan untuk melakukan pembahasan program kerja, anggaran dan penyusunan agenda-agenda Sidang Dewan IBE.
Terpilihnya Prof. Dr. Arief Rahman sekaligus menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional akan peran dan kontribusi Indonesia dalam pembahasan isu-isu pendidikan yang menjadi kepentingan dan perhatian masyarakat internasional.
Sidang ke-59 IBE UNESCO juga membahas sejumlah isu pendidikan antara lain mengenai pembentukan "working group in charge of finalizing the Strategy aimed at making the IBE UNESCO`s Centre of Excellence on curriculum-related matters".
Selain itu juga dibahas laporan dan pembahasan aktivitas-aktivitas IBE-UNESCO selama periode 2009 dan penyusunan rencana aktivitas IBE-UNESCO pada tahun 2010 serta "Inclusive Education with special focus on curriculum development".
Delegasi Indonesia pada Sidang ke-59 IBE UNESCO ke-59 dipimpin Profesor Dr. Arief Rachman, beranggotakan Dubes/Wakil RI untuk UNESCO, Dr. Tresna D. Kunaefi, dan unsur PTRI Jenewa.
Sidang juga memutuskan Pertemuan IBE ke-60 akan diselenggarakan di Jenewa pada 26-28 Januari 2011, demikian Achsanul Habib.
(U-ZG/B/b003/B003).
London, 30/1 (ANTARA) - Profesor Dr. Arief Rachman terpilih sebagai salah seorang anggota Administrative Group Dewan International Bureau of Education Council UNESCO (IBE-UNESCO) untuk masa jabatan dua tahun.
Pemilihan itu berlangsung pada saat Sidang ke-59 IBE-UNESCO yang diselenggarakan di Jenewa, kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Dikatakannya tugas yang diemban anggota administrative group memiliki makna penting bagi IBE-UNESCO, khususnya dalam memilih dan menentukan sejumlah prioritas yang akan menjadi program kerja IBE UNESCO untuk periode satu tahun.
Anggota Administrative Group juga ditugaskan untuk melakukan pembahasan program kerja, anggaran dan penyusunan agenda-agenda Sidang Dewan IBE.
Terpilihnya Prof. Dr. Arief Rahman sekaligus menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional akan peran dan kontribusi Indonesia dalam pembahasan isu-isu pendidikan yang menjadi kepentingan dan perhatian masyarakat internasional.
Sidang ke-59 IBE UNESCO juga membahas sejumlah isu pendidikan antara lain mengenai pembentukan "working group in charge of finalizing the Strategy aimed at making the IBE UNESCO`s Centre of Excellence on curriculum-related matters".
Selain itu juga dibahas laporan dan pembahasan aktivitas-aktivitas IBE-UNESCO selama periode 2009 dan penyusunan rencana aktivitas IBE-UNESCO pada tahun 2010 serta "Inclusive Education with special focus on curriculum development".
Delegasi Indonesia pada Sidang ke-59 IBE UNESCO ke-59 dipimpin Profesor Dr. Arief Rachman, beranggotakan Dubes/Wakil RI untuk UNESCO, Dr. Tresna D. Kunaefi, dan unsur PTRI Jenewa.
Sidang juga memutuskan Pertemuan IBE ke-60 akan diselenggarakan di Jenewa pada 26-28 Januari 2011, demikian Achsanul Habib.
(U-ZG/B/b003/B003).
MENDAG ANGGOTA ADVISORY BOARD DI WORLD FORUM
MENDAG ANGGOTA ADVISORY BOARD DI WORLD FORUM
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu dipilih menjadi anggota Advisory Board on Global Competitiveness World Economic Forum (WEF).
Sebagai anggota Advisory Board, Menteri Perdagangan memberikan masukan substantif mengenai Global Competitiveness Report (GCR) yang dikeluarkan setiap tahun oleh WEF, ujar Minister Councellor PTRI Jenewa, Rina Soemarno, kepada koresponden Antara London, Jumat.
Menteri Mari Elka Pangestu mengatakan, untuk membuat Global Competitiveness Report lebih relevan dengan situasi global saat ini. Laporan tersebut harus didasarkan pada analisa yang ditargetkan secara spesifik pada kawasan atau sub-kawasan dari negara-negara.
Hal itu disampaikan Menteri pada pertemuan pertama Advisory Board on Global Competitiveness yang diadakan di Davos, Swiss, Jumat, di sela-sela Pertemuan Tahunan ke-40 World Economic Forum (WEF) yang berlangsung dari 27 hingga 31 Januari.
Menteri Perdagangan dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan pentingnya laporan GCR yang dilandasi metodologi yang baik, laporan yang komprehensif, dan "reader-friendly", serta marketing yang tepat guna membuat laporan GCR semakin relevan dan dapat menyentuh komunitas akar rumput dari negara-negara yang terkait.
Dikemukakan pula perlunya para pemangku kepentingan negara-negara terkait diikusertakan dalam proses perumusan laporan GCR setiap tahunnya.
Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya, Duta Besar Dian Triansyah Djani, yang mendampingi Menteri Perdagangan dalam pertemuan tersebut menyampaikan terpilihnya Menteri Perdagangan RI menunjukkan tidak saja posisi Indonesia sebagai "major emerging economy" yang cukup diperhitungkan, tetapi juga kapasitas pribadi Menteri Perdagangan selaku birokrat dan akademisi.
Partisipasi Mendag dalam Advisory Board akan tidak saja membawakan suara dan kepentingan nasional, namun juga Asia pada umumnya, dan ASEAN pada khususnya, ujar Dubes.
Selain Menteri Perdagangan RI, terdapat empat ekonom terkemuka lainnya yang dipilih menjadi anggota Advisory Board GCR, yaitu mantan Menteri Keuangan Turki, Kemal Dervis, Donald Kaberuka (Presiden Inter-African Development Bank), Professor Ricardo Hausmann (Universitas Harvard), dan Professor Xavier Sala-i-martin (Universitas Columbia).
Global Competitiveness Report (GCR) adalah laporan tahunan WEF yang telah terbit sejak 1979. Laporan tersebut memuat peringkat daya saing seluruh negara yang didasarkan pada global competitiveness index.
Indeks persaingan global tersebut menjadi dasar ukuran kategorisasi negara-negara ke dalam tiga "stages of development", yaitu tingkat pertama "factor driven", tingkat kedua "efficiency driven", dan tingkat ketiga "innovation driven".
Pada tahun 2009, Indonesia dikategorikan dalam masa transisi dari tingkat pertama menuju tingkat kedua. Laporan merekomendasikan sejumlah perbaikan pada sektor-sektor terkait sehingga Indonesia dapat segera menempati tingkat fase kedua.
(U-ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 29-01-2010 19:32:48
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu dipilih menjadi anggota Advisory Board on Global Competitiveness World Economic Forum (WEF).
Sebagai anggota Advisory Board, Menteri Perdagangan memberikan masukan substantif mengenai Global Competitiveness Report (GCR) yang dikeluarkan setiap tahun oleh WEF, ujar Minister Councellor PTRI Jenewa, Rina Soemarno, kepada koresponden Antara London, Jumat.
Menteri Mari Elka Pangestu mengatakan, untuk membuat Global Competitiveness Report lebih relevan dengan situasi global saat ini. Laporan tersebut harus didasarkan pada analisa yang ditargetkan secara spesifik pada kawasan atau sub-kawasan dari negara-negara.
Hal itu disampaikan Menteri pada pertemuan pertama Advisory Board on Global Competitiveness yang diadakan di Davos, Swiss, Jumat, di sela-sela Pertemuan Tahunan ke-40 World Economic Forum (WEF) yang berlangsung dari 27 hingga 31 Januari.
Menteri Perdagangan dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan pentingnya laporan GCR yang dilandasi metodologi yang baik, laporan yang komprehensif, dan "reader-friendly", serta marketing yang tepat guna membuat laporan GCR semakin relevan dan dapat menyentuh komunitas akar rumput dari negara-negara yang terkait.
Dikemukakan pula perlunya para pemangku kepentingan negara-negara terkait diikusertakan dalam proses perumusan laporan GCR setiap tahunnya.
Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya, Duta Besar Dian Triansyah Djani, yang mendampingi Menteri Perdagangan dalam pertemuan tersebut menyampaikan terpilihnya Menteri Perdagangan RI menunjukkan tidak saja posisi Indonesia sebagai "major emerging economy" yang cukup diperhitungkan, tetapi juga kapasitas pribadi Menteri Perdagangan selaku birokrat dan akademisi.
Partisipasi Mendag dalam Advisory Board akan tidak saja membawakan suara dan kepentingan nasional, namun juga Asia pada umumnya, dan ASEAN pada khususnya, ujar Dubes.
Selain Menteri Perdagangan RI, terdapat empat ekonom terkemuka lainnya yang dipilih menjadi anggota Advisory Board GCR, yaitu mantan Menteri Keuangan Turki, Kemal Dervis, Donald Kaberuka (Presiden Inter-African Development Bank), Professor Ricardo Hausmann (Universitas Harvard), dan Professor Xavier Sala-i-martin (Universitas Columbia).
Global Competitiveness Report (GCR) adalah laporan tahunan WEF yang telah terbit sejak 1979. Laporan tersebut memuat peringkat daya saing seluruh negara yang didasarkan pada global competitiveness index.
Indeks persaingan global tersebut menjadi dasar ukuran kategorisasi negara-negara ke dalam tiga "stages of development", yaitu tingkat pertama "factor driven", tingkat kedua "efficiency driven", dan tingkat ketiga "innovation driven".
Pada tahun 2009, Indonesia dikategorikan dalam masa transisi dari tingkat pertama menuju tingkat kedua. Laporan merekomendasikan sejumlah perbaikan pada sektor-sektor terkait sehingga Indonesia dapat segera menempati tingkat fase kedua.
(U-ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 29-01-2010 19:32:48
MENLU RI: PEMBANGUNAN DI AFGANISTAN HARUS DIKEDEPANKAN
MENLU RI: PEMBANGUNAN DI AFGANISTAN HARUS DIKEDEPANKAN
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Dr RM Marty M Natalegawa mengatakan, upaya pembangunan di Afghanistan harus dikedepankan.
"Selain itu, perlu ada strategi politik dalam rekonsiliasi di antara faksi-faksi di Afghanistan," kata Menlu Marty Natalegawa dalam wawancara khusus dengan koresponden Antara London, Kamis (28/1) sore, usai mengikuti konferensi Tingkat Tinggi Afghanistan yang berlangsung di London, Kamis.
Dikatakannya, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 74 Menteri Luar Negeri itu, Indonesia juga menyampaikan kepada peserta konferensi bahwa Indonesia mempunyai pengalaman yang cukup dalam upaya mengatasi konflik di dalam negeri dan siap membagi pengalamannya.
Konferensi diadakan dalam rangka meningkatkan upaya masyarakat internasional dalam mendukung pemerintah Afghanistan guna mencapai perdamaian dan stabilitas di negara. "Indonesia siap memfasilitasi konsolidasi bila diinginkan oleh berbagai di pihak Afghanistan, ujarnya.
Menurut mantan Dubes RI untuk Inggris itu, Pemerintah Inggris tentunya mempunyai maksud dengan mengundang Indonesia dalam konperensi yang dibuka Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
"Tentunya mereka meliat peranan yang dapat dilakukan Indonesia dalam menjembatani berbagai permasalahan dalam pembahasan mengenai Afghanistan," ujar Marty.
Apalagi Indonesia mempunyai ciri yang sangat khas Indonesia yang dianggap bisa menengahi, karena Afghanistan bukan negara yang kurang perhatian.
Secara khusus, Menlu RI menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung proses penguatan institusional di Afghanistan , diantaranya melalui program-program pendidikan, kesehatan, pertanian yang telah dilakukan sejak 2003.
Mendengar
Menurut Marty, yang perlu dilakukan adalah mendengar apa yang dibutuhkan mereka, jangan sampai memberikan bantuan yang belum tentu diharapkan atau dibutuhkan Afghanistan.
Selain itu Indonesia lebih memperhatikan masalah global yaitu bagaimana setiap negara membantu penyelesaian masalah masalah yang ada.
Menurut Menlu yang pernah berkunjung ke Kabul, mengatakan bahwa dibandingkan dua tahun lalu saat Indonesia bergabung dalam delegasi Dewan Keamanan saat itu justru negara Barat masih sangat engan membantu.
Namun saat ini semakin banyak negara yang membantu Afghanistan, ujarnya.
Menlu Marty juga mengatakan partisipasi Indonesia di London memungkinkan Indonesia secara langsung mendengarkan dari Pemerintah Afghanistan mengenai situasi dan kondisi terkini untuk mengidentifikasikan apa yang menjadi kebutuhan Afghanistan.
Selain itu, ujarnya, Indonesia juga telah memberikan kontribusinya dan ingin menyampaikan kepada negara lain peranan Indonesia selama ini.
Konferensi ini telah menghasilkan "joint communique" yang secara tegas menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional, peran serta "sense of ownership" masyarakat Afghanistan dalam proses pembangunan.
100 hari
Sementara itu dalam wawancara, Menlu Marty juga mengungkapkan mengenai program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono khususnya di Kementerian Luar Negeri.
Selama berada di London, Menlu sebelumnya juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton, serta dengan menteri luar negeri negara lainnya.
Sebelum bertolak kembali ke tanah air, Kamis (29/1) malam, Menlu mengadakan acara tatap muka dengan tokoh dan sesepuh masyarakat Indonesia di London, kantor perwakilan seperti Bank Mandiri, BNI 46 serta ketua dari organisasi seperti Muhamadiyah, NU, PKS dan juga Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) UK serta anggota Anglo Indonesian Society.
(U-ZG/B/a041)
(T.H-ZG/B/A041/A041) 29-01-2010 09:28:04
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Dr RM Marty M Natalegawa mengatakan, upaya pembangunan di Afghanistan harus dikedepankan.
"Selain itu, perlu ada strategi politik dalam rekonsiliasi di antara faksi-faksi di Afghanistan," kata Menlu Marty Natalegawa dalam wawancara khusus dengan koresponden Antara London, Kamis (28/1) sore, usai mengikuti konferensi Tingkat Tinggi Afghanistan yang berlangsung di London, Kamis.
Dikatakannya, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 74 Menteri Luar Negeri itu, Indonesia juga menyampaikan kepada peserta konferensi bahwa Indonesia mempunyai pengalaman yang cukup dalam upaya mengatasi konflik di dalam negeri dan siap membagi pengalamannya.
Konferensi diadakan dalam rangka meningkatkan upaya masyarakat internasional dalam mendukung pemerintah Afghanistan guna mencapai perdamaian dan stabilitas di negara. "Indonesia siap memfasilitasi konsolidasi bila diinginkan oleh berbagai di pihak Afghanistan, ujarnya.
Menurut mantan Dubes RI untuk Inggris itu, Pemerintah Inggris tentunya mempunyai maksud dengan mengundang Indonesia dalam konperensi yang dibuka Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
"Tentunya mereka meliat peranan yang dapat dilakukan Indonesia dalam menjembatani berbagai permasalahan dalam pembahasan mengenai Afghanistan," ujar Marty.
Apalagi Indonesia mempunyai ciri yang sangat khas Indonesia yang dianggap bisa menengahi, karena Afghanistan bukan negara yang kurang perhatian.
Secara khusus, Menlu RI menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung proses penguatan institusional di Afghanistan , diantaranya melalui program-program pendidikan, kesehatan, pertanian yang telah dilakukan sejak 2003.
Mendengar
Menurut Marty, yang perlu dilakukan adalah mendengar apa yang dibutuhkan mereka, jangan sampai memberikan bantuan yang belum tentu diharapkan atau dibutuhkan Afghanistan.
Selain itu Indonesia lebih memperhatikan masalah global yaitu bagaimana setiap negara membantu penyelesaian masalah masalah yang ada.
Menurut Menlu yang pernah berkunjung ke Kabul, mengatakan bahwa dibandingkan dua tahun lalu saat Indonesia bergabung dalam delegasi Dewan Keamanan saat itu justru negara Barat masih sangat engan membantu.
Namun saat ini semakin banyak negara yang membantu Afghanistan, ujarnya.
Menlu Marty juga mengatakan partisipasi Indonesia di London memungkinkan Indonesia secara langsung mendengarkan dari Pemerintah Afghanistan mengenai situasi dan kondisi terkini untuk mengidentifikasikan apa yang menjadi kebutuhan Afghanistan.
Selain itu, ujarnya, Indonesia juga telah memberikan kontribusinya dan ingin menyampaikan kepada negara lain peranan Indonesia selama ini.
Konferensi ini telah menghasilkan "joint communique" yang secara tegas menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional, peran serta "sense of ownership" masyarakat Afghanistan dalam proses pembangunan.
100 hari
Sementara itu dalam wawancara, Menlu Marty juga mengungkapkan mengenai program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono khususnya di Kementerian Luar Negeri.
Selama berada di London, Menlu sebelumnya juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton, serta dengan menteri luar negeri negara lainnya.
Sebelum bertolak kembali ke tanah air, Kamis (29/1) malam, Menlu mengadakan acara tatap muka dengan tokoh dan sesepuh masyarakat Indonesia di London, kantor perwakilan seperti Bank Mandiri, BNI 46 serta ketua dari organisasi seperti Muhamadiyah, NU, PKS dan juga Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) UK serta anggota Anglo Indonesian Society.
(U-ZG/B/a041)
(T.H-ZG/B/A041/A041) 29-01-2010 09:28:04
Kamis, 28 Januari 2010
MENLU RI DUKUNG PROSES PERDAMAIAN DI AFGHANISTAN
MENLU RI DUKUNG PROSES PERDAMAIAN DI AFGHANISTAN
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam konferensi Tingkat Tinggi Afghanistan merupakan sebagai manifestasi dari komitmen Indonesia untuk ikut serta mewujudkan perdamaian dunia.
Delegasi RI dalam KTT Afghanistan "The London Conference on Afghanistan," dipimpin Menteri Luar Negeri, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, ujar Counsellor Pensosbud KBRI London Herry Sudradjat kepada koresponden ANTARA London, Kamis.
KTT Afghanistan yang dihadiri Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon selaku co-host, juga hadir para Menteri Luar Negeri dan delegasi dari lebih 70 negara serta perwakilan organisasi regional dan internasional termasuk diantaranya Bank Dunia, IMF, OKI, ADB, dan NATO.
Menurut Herry Sudradjat, hadir di konferensi ini juga wakil wakil dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pembangunan di Afghanistan.
Konferensi diadakan dalam rangka meningkatkan upaya masyarakat internasional dalam mendukung pemerintah Afghanistan guna mencapai perdamaian dan stabilitas di negara tersebut.
Secara khusus, konferensi ini telah memfokuskan pembahasannya terhadap upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh masyarakat internasional untuk membantu Pemerintah Afghanistan di bidang keamanan, governance dan pembangunan serta kerjasama di kawasan.
Konferensi ini telah menghasilkan joint communique yang secara tegas menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional, peran serta sense of ownership masyarakat Afghanistan dalam proses pembangunan ini.
Optimis
Dalam pidatonya, Menlu RI menyampaikan apresiasi Indonesia atas inisiatif penyelenggaraan konferensi ini. Indonesia optimis atas komitmen masyarakat internasional serta menyambut baik berbagai capaian dalam proses pembangunan Afghanistan di tengah berbagai tantangan, terutama dalam aspek keamanan, rekonsiliasi nasional serta rehabilitasi.
Secara khusus, Menlu RI menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung proses penguatan institusional di Afghanistan , diantaranya melalui program-program dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian yang telah dilakukan sejak 2003.
Disamping itu, Menlu RI menjelaskan pula berbagai program pelatihan yang telah dilaksanakan termasuk upaya pengurangan kemiskinan, usaha mikro, keuangan dan pemasaran mikro, inkubator bisnis, teknologi pertanian, kesehatan ibu dan anak, serta energi terbarukan.
Indonesia meyakini perdamaian, keamanan dan stabilitas nasional Afghanistan merupakan aspek yang krusial bagi perdamaian dan stabilitas global.
Untuk itu, Menlu RI menegaskan bahwa proses rekonsiliasi nasional di Afghanistan merupakan hal yang penting dan perlu dukungan penuh dari masyarakat internasional.
Menlu RI juga menyampaikan harapan serta keyakinan Indonesia bahwa masyarakat Afghanistan, bekerja sama dengan komunitas internasional, akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi tersebut.
Sementara itu, sehari sebelumnya Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton,
Dalam kesempatan tersebut, selain membicarakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan AS di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, IPTEK, pertahanan serta pendidikan.
Menlu AS menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan bantuan Indonesia selama ini dalam mendukung proses pembangunan kembali Afghanistan .
Di sela-sela konferensi, Menlu RI juga berkesempatan mengadakan pembicaraan dengan sejumlah menteri luar negeri negara sahabat peserta konferensi. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 29-01-2010 02:44:22
London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam konferensi Tingkat Tinggi Afghanistan merupakan sebagai manifestasi dari komitmen Indonesia untuk ikut serta mewujudkan perdamaian dunia.
Delegasi RI dalam KTT Afghanistan "The London Conference on Afghanistan," dipimpin Menteri Luar Negeri, Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, ujar Counsellor Pensosbud KBRI London Herry Sudradjat kepada koresponden ANTARA London, Kamis.
KTT Afghanistan yang dihadiri Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon selaku co-host, juga hadir para Menteri Luar Negeri dan delegasi dari lebih 70 negara serta perwakilan organisasi regional dan internasional termasuk diantaranya Bank Dunia, IMF, OKI, ADB, dan NATO.
Menurut Herry Sudradjat, hadir di konferensi ini juga wakil wakil dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pembangunan di Afghanistan.
Konferensi diadakan dalam rangka meningkatkan upaya masyarakat internasional dalam mendukung pemerintah Afghanistan guna mencapai perdamaian dan stabilitas di negara tersebut.
Secara khusus, konferensi ini telah memfokuskan pembahasannya terhadap upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh masyarakat internasional untuk membantu Pemerintah Afghanistan di bidang keamanan, governance dan pembangunan serta kerjasama di kawasan.
Konferensi ini telah menghasilkan joint communique yang secara tegas menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional, peran serta sense of ownership masyarakat Afghanistan dalam proses pembangunan ini.
Optimis
Dalam pidatonya, Menlu RI menyampaikan apresiasi Indonesia atas inisiatif penyelenggaraan konferensi ini. Indonesia optimis atas komitmen masyarakat internasional serta menyambut baik berbagai capaian dalam proses pembangunan Afghanistan di tengah berbagai tantangan, terutama dalam aspek keamanan, rekonsiliasi nasional serta rehabilitasi.
Secara khusus, Menlu RI menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung proses penguatan institusional di Afghanistan , diantaranya melalui program-program dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian yang telah dilakukan sejak 2003.
Disamping itu, Menlu RI menjelaskan pula berbagai program pelatihan yang telah dilaksanakan termasuk upaya pengurangan kemiskinan, usaha mikro, keuangan dan pemasaran mikro, inkubator bisnis, teknologi pertanian, kesehatan ibu dan anak, serta energi terbarukan.
Indonesia meyakini perdamaian, keamanan dan stabilitas nasional Afghanistan merupakan aspek yang krusial bagi perdamaian dan stabilitas global.
Untuk itu, Menlu RI menegaskan bahwa proses rekonsiliasi nasional di Afghanistan merupakan hal yang penting dan perlu dukungan penuh dari masyarakat internasional.
Menlu RI juga menyampaikan harapan serta keyakinan Indonesia bahwa masyarakat Afghanistan, bekerja sama dengan komunitas internasional, akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi tersebut.
Sementara itu, sehari sebelumnya Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton,
Dalam kesempatan tersebut, selain membicarakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan AS di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, IPTEK, pertahanan serta pendidikan.
Menlu AS menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan bantuan Indonesia selama ini dalam mendukung proses pembangunan kembali Afghanistan .
Di sela-sela konferensi, Menlu RI juga berkesempatan mengadakan pembicaraan dengan sejumlah menteri luar negeri negara sahabat peserta konferensi. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 29-01-2010 02:44:22
MENLU RI HADIRI KONFERENSI AFGANISTAN DI LONDON
MENLU RI HADIRI KONFERENSI AFGANISTAN DI LONDON
London, 28/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rl Dr RM Marty M Natalegawa menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Afhganistan yang berlangsung di London, Kamis.
Melu memimpin delegasi, antara lain, terdiri atas Dirjen Asia Pasifik dan Afrika TM Hamzah Thayeb dan Direktur Eropa Barat Dewa Made Juniarta Sastrawan serta Dubes RI untuk Inggris Yuri Thamrin.
Konferensi yang dibuka Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Sekjen PBB Ban Ki Moon serta Presiden Afghanistan Hamid Karzai disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi BBC London.
Menlu Marty Natalegawa bersama sekitar 70 perwakilan dari seluruh dunia berkumpul dalam konferensi yang bertujuan menciptakan momentum baru untuk pembangunan Afghanistan.
Dalam KTT Aghanistan yang digagas tiga negara besar di Eropa yaitu, Jerman, Prancis dan Inggris dibahas masa depan Afghanistan dengan salah satu agenda kemungkinan tentang tawaran berunding dengan kelompok moderat Taliban.
Sehari sebelum konferensi berlangsung, Presiden Aghanistan Hamid Karzai menghadiri acara debat yang diorganisasi BBC bersama Perdana Menteri Inggris Gordon Brown untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan mahasiswa Afghanistan dan Inggris.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon ditujukan untuk membantu Afghanistan membuat skema jalannya pemilihan presiden tahun lalu dan membangun negara lebih aman dan makmur.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa juga mengadakan pertemuan bilateral dengan rekannya dari Amerika Serikat, Menlu Hillary Clinton. Selain itu, disela-sela konperensi Marty juga mengadakan pertemuan bilateral dengan rekannya dari Negara lain.
Selain menghadiri Konferensi Afganistan, mantan Debes luar biasa dan berkuasa penuh untuk Kerajan Inggris Raya dan Republik Irlandia itu, juga mengadakan ramah-tamah dengan tokoh masyarakat Indonesia di Inggris serta anggota Anglo Indonesian Society dan keluarga besar KBRI London, Kamis sore bertempat di KBRI London. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 28-01-2010 19:46:42
London, 28/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rl Dr RM Marty M Natalegawa menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Afhganistan yang berlangsung di London, Kamis.
Melu memimpin delegasi, antara lain, terdiri atas Dirjen Asia Pasifik dan Afrika TM Hamzah Thayeb dan Direktur Eropa Barat Dewa Made Juniarta Sastrawan serta Dubes RI untuk Inggris Yuri Thamrin.
Konferensi yang dibuka Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Sekjen PBB Ban Ki Moon serta Presiden Afghanistan Hamid Karzai disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi BBC London.
Menlu Marty Natalegawa bersama sekitar 70 perwakilan dari seluruh dunia berkumpul dalam konferensi yang bertujuan menciptakan momentum baru untuk pembangunan Afghanistan.
Dalam KTT Aghanistan yang digagas tiga negara besar di Eropa yaitu, Jerman, Prancis dan Inggris dibahas masa depan Afghanistan dengan salah satu agenda kemungkinan tentang tawaran berunding dengan kelompok moderat Taliban.
Sehari sebelum konferensi berlangsung, Presiden Aghanistan Hamid Karzai menghadiri acara debat yang diorganisasi BBC bersama Perdana Menteri Inggris Gordon Brown untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan mahasiswa Afghanistan dan Inggris.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon ditujukan untuk membantu Afghanistan membuat skema jalannya pemilihan presiden tahun lalu dan membangun negara lebih aman dan makmur.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa juga mengadakan pertemuan bilateral dengan rekannya dari Amerika Serikat, Menlu Hillary Clinton. Selain itu, disela-sela konperensi Marty juga mengadakan pertemuan bilateral dengan rekannya dari Negara lain.
Selain menghadiri Konferensi Afganistan, mantan Debes luar biasa dan berkuasa penuh untuk Kerajan Inggris Raya dan Republik Irlandia itu, juga mengadakan ramah-tamah dengan tokoh masyarakat Indonesia di Inggris serta anggota Anglo Indonesian Society dan keluarga besar KBRI London, Kamis sore bertempat di KBRI London. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 28-01-2010 19:46:42
UPAYA MEMBANGUN KEMBALI HAITI PASCABENCANA
UPAYA MEMBANGUN KEMBALI HAITI PASCABENCANA
London, 28/1 (ANTARA) - Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani menegaskan, masyarakat dan organisasi internasional harus menghormati peran sentral Pemerintah Haiti dalam upaya dan proses penggalangan bantuan kemanusiaan internasional pascabencana gempa bumi.
"Pada akhirnya, hanya Pemerintah dan rakyat Haiti yang mengetahui bentuk bantuan apa yang dibutuhkan," ujar Dubes Dian Triansyah Djani di hadapan Sidang Khusus Dewan HAM ke-13 membahas situasi kemanusiaan dan HAM di Haiti yang berlangsung di Markas Besar PBB, Jenewa.
Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Kamapradipta Isnomo kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan dalam pernyataannya, Dubes menyampaikan pentingnya aspek pengelolaan bencana atau "disaster management", menarik dari pengalaman Indonesia yang pernah mengalami bencana tsunami dan rentan bencana alam.
Dubes Dian Triansyah Djani mengatakan, berdasarkan pengalaman dari bencana diberbagai belahan dunia, masih terdapat ruang untuk memperbaiki kerja sama internasional.
Oleh karena itu kemitraan harus diperkuat di setiap tingkat guna memberikan bantuan secara konsisten dan berkelanjutan kepada Haiti, ujarnya.
Menurut Dubes, berdasarkan pengalaman Indonesia, bentuk bantuan dari masyarakat internasional yang mencerminkan kebutuhan mendesak Haiti di lapangan adalah pendekatan yang terbaik.
Dalam Sidang Khusus DHAM ke-13 ini, Dubes Djani menyatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Haiti, Indonesia telah bergabung dalam sejumlah badan-badan PBB dalam upaya menggalang bantuan kemanusiaan.
Bantuan kemanusian berupa pengiriman berbagai peralatan kemanusiaan, rumah sakit lapangan, obat-obatan, makanan serta 85 personel yang terdiri dari personel kesehatan dan ahli bedah serta unit reaksi cepat dan tanggap bencana.
Berkaitan dengan penyelarasan aspek HAM dalam upaya penggalangan bantuan masyarakat dan organisasi internasional kepada Haiti, Dubes Djani menekankan, Dewan HAM harus bisa memberikan nilai tambah kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan tanpa menambah beban dan tetap menghormati kedaulatan Haiti.
Dikatakannya, perhatian penuh juga harus diarahkan dalam upaya pemenuhan hak atas pangan, pelayanan kesehatan serta memberikan perlindungan HAM bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak, wanita, warga lanjut usia, penyandang cacat dan "internally displaced persons" di Haiti.
Sidang Khusus Dewan HAM ke-13 mengenai Haiti diharapkan menghasilkan suatu resolusi atau keputusan yang minta masyarakat dan organisasi internasional memberikan bantuan kemanusiaan, dan upaya rekonstruksi, rehabilitasi untuk jangka menengah serta panjang melalui perspektif pemajuan dan perlindungan HAM.
Indonesia telah menjadi anggota Dewan HAM PBB sejak pembentukannya pada tahun 2006, dan saat ini Duta Besar/Wakil Tetap RI di Jenewa memegang jabatan sebagai Wakil Presiden Dewan HAM PBB untuk periode 2009-2010.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 28-01-2010 06:16:42
London, 28/1 (ANTARA) - Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani menegaskan, masyarakat dan organisasi internasional harus menghormati peran sentral Pemerintah Haiti dalam upaya dan proses penggalangan bantuan kemanusiaan internasional pascabencana gempa bumi.
"Pada akhirnya, hanya Pemerintah dan rakyat Haiti yang mengetahui bentuk bantuan apa yang dibutuhkan," ujar Dubes Dian Triansyah Djani di hadapan Sidang Khusus Dewan HAM ke-13 membahas situasi kemanusiaan dan HAM di Haiti yang berlangsung di Markas Besar PBB, Jenewa.
Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Kamapradipta Isnomo kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan dalam pernyataannya, Dubes menyampaikan pentingnya aspek pengelolaan bencana atau "disaster management", menarik dari pengalaman Indonesia yang pernah mengalami bencana tsunami dan rentan bencana alam.
Dubes Dian Triansyah Djani mengatakan, berdasarkan pengalaman dari bencana diberbagai belahan dunia, masih terdapat ruang untuk memperbaiki kerja sama internasional.
Oleh karena itu kemitraan harus diperkuat di setiap tingkat guna memberikan bantuan secara konsisten dan berkelanjutan kepada Haiti, ujarnya.
Menurut Dubes, berdasarkan pengalaman Indonesia, bentuk bantuan dari masyarakat internasional yang mencerminkan kebutuhan mendesak Haiti di lapangan adalah pendekatan yang terbaik.
Dalam Sidang Khusus DHAM ke-13 ini, Dubes Djani menyatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Haiti, Indonesia telah bergabung dalam sejumlah badan-badan PBB dalam upaya menggalang bantuan kemanusiaan.
Bantuan kemanusian berupa pengiriman berbagai peralatan kemanusiaan, rumah sakit lapangan, obat-obatan, makanan serta 85 personel yang terdiri dari personel kesehatan dan ahli bedah serta unit reaksi cepat dan tanggap bencana.
Berkaitan dengan penyelarasan aspek HAM dalam upaya penggalangan bantuan masyarakat dan organisasi internasional kepada Haiti, Dubes Djani menekankan, Dewan HAM harus bisa memberikan nilai tambah kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan tanpa menambah beban dan tetap menghormati kedaulatan Haiti.
Dikatakannya, perhatian penuh juga harus diarahkan dalam upaya pemenuhan hak atas pangan, pelayanan kesehatan serta memberikan perlindungan HAM bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak, wanita, warga lanjut usia, penyandang cacat dan "internally displaced persons" di Haiti.
Sidang Khusus Dewan HAM ke-13 mengenai Haiti diharapkan menghasilkan suatu resolusi atau keputusan yang minta masyarakat dan organisasi internasional memberikan bantuan kemanusiaan, dan upaya rekonstruksi, rehabilitasi untuk jangka menengah serta panjang melalui perspektif pemajuan dan perlindungan HAM.
Indonesia telah menjadi anggota Dewan HAM PBB sejak pembentukannya pada tahun 2006, dan saat ini Duta Besar/Wakil Tetap RI di Jenewa memegang jabatan sebagai Wakil Presiden Dewan HAM PBB untuk periode 2009-2010.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 28-01-2010 06:16:42
Rabu, 27 Januari 2010
BATIK DAN KOMODO IKON INDONESIA DI MATKA
BATIK DAN KOMODO IKON INDONESIA DI MATKA
London, 28/1 (ANTARA) - Batik Indonesia dan Komodo menjadi ikon anjungan Indonesia pada pameran pariwisata "Matka Nordic Travel Trade Fair 2010" yang diselenggarakan di Helsinki "Conference and Fair Center".
Kedua ikon tersebut dipilih dalam rangka memperkenalkan Batik secara luas kepada masyarakat Finlandia sebagai warisan budaya yang memperoleh pengakuan UNESCO, dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menominasikan Pulau Komodo sebagai salah satu dari "New 7 Wonders of Nature".
Sekretaris Ketiga Fungsi Sosbudpen KBRI Helsinki, Andy Aron kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan tema utama MATKA 2010 "Travel as a Preserver of Culture".
KBRI Helsinki menampilkan promosi wisata Indonesia dengan tema "Indonesia: A Land of Precious Cultural Heritage", menampilkan koleksi Batik Indonesia (Batik Corner) dan miniatur hewan Komodo.
Selain itu, anjungan Indonesia menawarkan informasi tentang warisan kebudayaan Indonesia, seperti Keris, Wayang, Candi Borobudur, Tana Toraja, dan pusat pariwisata Indonesia, seperti Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Dubes RI untuk Republik Finlandia dan Estonia Harry Purwanto, membuka anjungan Indonesia dengan pemotongan pita dan pemukulan gong.
Acara pembukaan dihadiri Dubes/Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN di Helsinki dan wakil dari industri pariwisata Finlandia dan Estonia, serta mitra KBRI.
Partisipasi Indonesia pada MATKA mendapat dukungan Panorama Tours, yang memberikan penawaran paket tur wisata dan hotel di Bali, Lombok, dan Pulau Komodo, serta bisnis spa dan "wellness" dengan memperkenalkan produk spa Indonesia.
MATKA merupakan ajang pameran terbesar di kawasan Nordik dan Baltik, berlangsung selama empat hari dihadiri sekitar 81.537 pengunjung, yang 14.296 di antaranya dari industri pariwisata dan profesional.
Pameran yang diikuti 1.231 peserta 78 di antaranya dari negara asing, termasuk Indonesia, sedangkan negara ASEAN lainnya berasal dari Thailand (Tourism Authority of Thailand), Malaysia (Malaysia Tourism Board), dan Vietnam (Vietnam Travel Agency Association).
Menurut Andy Aron, minat dari kalangan masyarakat Finlandia untuk mengetahui tujuan wisata di Indonesia makin meningkat. Hal ini tergambar dengan makin banyaknya "enquiries" dan kunjungan terhadap anjungan Indonesia pada "MATKA Fair".
Diperkirakan lebih dari seribu pengunjung mendatangi anjungan Indonesia, baik untuk secara langsung meminta informasi tentang pusat tujuan wisata, maupun paket berlibur wisata dan paket tur.
Finlandia pasar potensial, dimana minat masyarakatnya bepergian ke luar negeri cukup tinggi, karena tingkat kesejahteraan dan daya beli cukup tinggi, serta kebiasaan melakukan wisata ke luar negeri khususnya pada musim dingin.
Secara statistik, terdapat peningkatan kunjungan wisman Finlandia ke Indonesia yang cukup signifikan, tahun 2007 hanya sekitar 8.500, dan akhir 2009 meningkat menjadi 11.500 dari 5,3 juta penduduk.
Setidaknya, enam "tour operator" terbesar di Finlandia menjual paket wisata dan tur Indonesia, yakni Kaleva Travel, Suomen-Seuran Matkat, Lomamatkat, Helinmatkat, E-Bookers, dan Matkaporssi.
Kaleva Travel, tour operator terbesar di Finlandia, memuat profil tentang Bali dan Jawa sepanjang lima halaman pada majalah empat bulanan yang diterbitkan pada bulan Januari 2010.
Profil wisata Bali-Jawa di majalah Kaleva merupakan keberhasilan KBRI Helsinki mempromosi Indonesia melalui penyelenggaraan FAM Trip Jawa-Bali yang diikuti 10 "travel agents" dan "travel writers" tergabung pada PATA Finland Chapter tahun lalu.
Production Manager Helinmatkat Jaana Nystrom mengungkapkan bahwa Bali menduduki peringkat keenam dari daftar tujuan wisata yang menghasilkan "return" terbesar bagi perusahaannya.
"Bali sudah dikenal luas oleh masyarakat Finlandia, dan menjadi salah satu tempat favorit untuk menyelenggarakan perkawinan dan 'honeymoon' (bulan madu) bagi pasangan muda Finlandia," ujarnya.
Selain Bunaken, Lombok, Wakatobi, dan Raja Ampat menjadi salah satu tujuan wisata alternatif bagi masyarakat Finlandia yang hendak menghabiskan masa liburannya di tempat yang jauh dari keramaian turis mancanegara.
Seorang pasangan Finlandia memiliki "diving cottages" bernama "Living Colors" di Bunaken, Sulawesi Utara, yang menjadi pusat tujuan wisatawan pecinta selam ("diving").
Dibukanya penerbangan langsung Jakarta-Amsterdam melalui Garuda Indonesia pada bulan Juni 2010, diharapkan mampu membuka keran arus masuk wisatawan Eropa, termasuk Finlandia, ke Indonesia, demikian Andy Aron. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 28-01-2010 06:28:48
London, 28/1 (ANTARA) - Batik Indonesia dan Komodo menjadi ikon anjungan Indonesia pada pameran pariwisata "Matka Nordic Travel Trade Fair 2010" yang diselenggarakan di Helsinki "Conference and Fair Center".
Kedua ikon tersebut dipilih dalam rangka memperkenalkan Batik secara luas kepada masyarakat Finlandia sebagai warisan budaya yang memperoleh pengakuan UNESCO, dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menominasikan Pulau Komodo sebagai salah satu dari "New 7 Wonders of Nature".
Sekretaris Ketiga Fungsi Sosbudpen KBRI Helsinki, Andy Aron kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan tema utama MATKA 2010 "Travel as a Preserver of Culture".
KBRI Helsinki menampilkan promosi wisata Indonesia dengan tema "Indonesia: A Land of Precious Cultural Heritage", menampilkan koleksi Batik Indonesia (Batik Corner) dan miniatur hewan Komodo.
Selain itu, anjungan Indonesia menawarkan informasi tentang warisan kebudayaan Indonesia, seperti Keris, Wayang, Candi Borobudur, Tana Toraja, dan pusat pariwisata Indonesia, seperti Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Dubes RI untuk Republik Finlandia dan Estonia Harry Purwanto, membuka anjungan Indonesia dengan pemotongan pita dan pemukulan gong.
Acara pembukaan dihadiri Dubes/Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN di Helsinki dan wakil dari industri pariwisata Finlandia dan Estonia, serta mitra KBRI.
Partisipasi Indonesia pada MATKA mendapat dukungan Panorama Tours, yang memberikan penawaran paket tur wisata dan hotel di Bali, Lombok, dan Pulau Komodo, serta bisnis spa dan "wellness" dengan memperkenalkan produk spa Indonesia.
MATKA merupakan ajang pameran terbesar di kawasan Nordik dan Baltik, berlangsung selama empat hari dihadiri sekitar 81.537 pengunjung, yang 14.296 di antaranya dari industri pariwisata dan profesional.
Pameran yang diikuti 1.231 peserta 78 di antaranya dari negara asing, termasuk Indonesia, sedangkan negara ASEAN lainnya berasal dari Thailand (Tourism Authority of Thailand), Malaysia (Malaysia Tourism Board), dan Vietnam (Vietnam Travel Agency Association).
Menurut Andy Aron, minat dari kalangan masyarakat Finlandia untuk mengetahui tujuan wisata di Indonesia makin meningkat. Hal ini tergambar dengan makin banyaknya "enquiries" dan kunjungan terhadap anjungan Indonesia pada "MATKA Fair".
Diperkirakan lebih dari seribu pengunjung mendatangi anjungan Indonesia, baik untuk secara langsung meminta informasi tentang pusat tujuan wisata, maupun paket berlibur wisata dan paket tur.
Finlandia pasar potensial, dimana minat masyarakatnya bepergian ke luar negeri cukup tinggi, karena tingkat kesejahteraan dan daya beli cukup tinggi, serta kebiasaan melakukan wisata ke luar negeri khususnya pada musim dingin.
Secara statistik, terdapat peningkatan kunjungan wisman Finlandia ke Indonesia yang cukup signifikan, tahun 2007 hanya sekitar 8.500, dan akhir 2009 meningkat menjadi 11.500 dari 5,3 juta penduduk.
Setidaknya, enam "tour operator" terbesar di Finlandia menjual paket wisata dan tur Indonesia, yakni Kaleva Travel, Suomen-Seuran Matkat, Lomamatkat, Helinmatkat, E-Bookers, dan Matkaporssi.
Kaleva Travel, tour operator terbesar di Finlandia, memuat profil tentang Bali dan Jawa sepanjang lima halaman pada majalah empat bulanan yang diterbitkan pada bulan Januari 2010.
Profil wisata Bali-Jawa di majalah Kaleva merupakan keberhasilan KBRI Helsinki mempromosi Indonesia melalui penyelenggaraan FAM Trip Jawa-Bali yang diikuti 10 "travel agents" dan "travel writers" tergabung pada PATA Finland Chapter tahun lalu.
Production Manager Helinmatkat Jaana Nystrom mengungkapkan bahwa Bali menduduki peringkat keenam dari daftar tujuan wisata yang menghasilkan "return" terbesar bagi perusahaannya.
"Bali sudah dikenal luas oleh masyarakat Finlandia, dan menjadi salah satu tempat favorit untuk menyelenggarakan perkawinan dan 'honeymoon' (bulan madu) bagi pasangan muda Finlandia," ujarnya.
Selain Bunaken, Lombok, Wakatobi, dan Raja Ampat menjadi salah satu tujuan wisata alternatif bagi masyarakat Finlandia yang hendak menghabiskan masa liburannya di tempat yang jauh dari keramaian turis mancanegara.
Seorang pasangan Finlandia memiliki "diving cottages" bernama "Living Colors" di Bunaken, Sulawesi Utara, yang menjadi pusat tujuan wisatawan pecinta selam ("diving").
Dibukanya penerbangan langsung Jakarta-Amsterdam melalui Garuda Indonesia pada bulan Juni 2010, diharapkan mampu membuka keran arus masuk wisatawan Eropa, termasuk Finlandia, ke Indonesia, demikian Andy Aron. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 28-01-2010 06:28:48
KBRI BERLIN DAMPINGI MAHASISWA DALAM KASUS KEBAKARAN
KBRI BERLIN DAMPINGI MAHASISWA DALAM KASUS KEBAKARAN
London, 28/1 (ANTARA) - KBRI Berlin ikut mendampingi mahasiswi Indonesia dalam proses wawancara oleh kepolisian Erfurt, Jerman berkaitan dengan kasus kebakaran di pemondokan mahasiswi yang terletak di samping Universitas Erfurt.
Pendampingan itu dilakukan untuk memastikan bahwa hak-hak warga negara Indonesia dapat terjamin sesuai dengan hukum yang berlaku di Jerman, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Agus Priono kepada koresponden Antara London, Kamis.
Agus Priono mengatakan dua pejabat KBRI Berlin telah memberikan pendampingan langsung kepada mahasiswa Indonesia dalam wawancara kasus kebakaran di Erfurt tersebut pada tanggal 26 Januari .
Menurut Agus Priono, pendampingan oleh pejabat KBRI tersebut adalah upaya untuk melaksanakan UU Hubungan Luar Negeri dan Tugas Pokok dan Fungsi Perwakilan RI.
Secara khusus, Thomas Danke dari Kantor Kepolisian Erfurt, menyampaikan penghargaan kepada KBRI Berlin yang telah meluangkan waktunya untuk datang ke Erfurt guna mendampingi WNI dalam wawancara yang kedua oleh pihak kepolisian Jerman .
Thomas Danke mengemukakan bahwa dari hasil laporan tim TKP Pertama dan Tim Ahli Pemeriksa Penyebab Kebakaran untuk sementara disimpulkan bahwa hampir dapat dipastikan bahwa 90 persen dari penyebab kebakaran di asrama mahasiswa adalah karena masalah teknis dari mini oven yang ada di kamar mahasiswi Indonesia.
Dengan demikian, kemungkinan besar penyebab kebakaran tersebut bukan dari kesalahan atau kelalaian yang disengaja dari mahasiswi Indonesia tersebut, demikian Agus Priono.
(U-ZG)/B/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 28-01-2010 06:00:31
London, 28/1 (ANTARA) - KBRI Berlin ikut mendampingi mahasiswi Indonesia dalam proses wawancara oleh kepolisian Erfurt, Jerman berkaitan dengan kasus kebakaran di pemondokan mahasiswi yang terletak di samping Universitas Erfurt.
Pendampingan itu dilakukan untuk memastikan bahwa hak-hak warga negara Indonesia dapat terjamin sesuai dengan hukum yang berlaku di Jerman, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Agus Priono kepada koresponden Antara London, Kamis.
Agus Priono mengatakan dua pejabat KBRI Berlin telah memberikan pendampingan langsung kepada mahasiswa Indonesia dalam wawancara kasus kebakaran di Erfurt tersebut pada tanggal 26 Januari .
Menurut Agus Priono, pendampingan oleh pejabat KBRI tersebut adalah upaya untuk melaksanakan UU Hubungan Luar Negeri dan Tugas Pokok dan Fungsi Perwakilan RI.
Secara khusus, Thomas Danke dari Kantor Kepolisian Erfurt, menyampaikan penghargaan kepada KBRI Berlin yang telah meluangkan waktunya untuk datang ke Erfurt guna mendampingi WNI dalam wawancara yang kedua oleh pihak kepolisian Jerman .
Thomas Danke mengemukakan bahwa dari hasil laporan tim TKP Pertama dan Tim Ahli Pemeriksa Penyebab Kebakaran untuk sementara disimpulkan bahwa hampir dapat dipastikan bahwa 90 persen dari penyebab kebakaran di asrama mahasiswa adalah karena masalah teknis dari mini oven yang ada di kamar mahasiswi Indonesia.
Dengan demikian, kemungkinan besar penyebab kebakaran tersebut bukan dari kesalahan atau kelalaian yang disengaja dari mahasiswi Indonesia tersebut, demikian Agus Priono.
(U-ZG)/B/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 28-01-2010 06:00:31
RI MINTA ISU TRANSFER TEKNOLOGI LEBIH DIPERHATIKAN
RI MINTA ISU TRANSFER TEKNOLOGI LEBIH DIPERHATIKAN
London, 27/1 (ANTARA) - Delegasi RI (Delri) pada sidang pertemuan ke-14 Standing Committee on the Law of Patents (SCP), World Intellectual Property Organization (WIPO) minta agar isu transfer teknologi lebih diperhatikan.
Hal itu disampaikan delegasi Indonesia pada pandangan umum dalam sidang WIPO Jenewa, demikian Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Yasmi Adriansyah, kepada koresponden Antara London, Rabu.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak 25 hingga 29 Januari mendatang, delegasi RI menyampaikan apresiasi atas berbagai studi yang dihasilkan WIPO, termasuk studi baru mengenai Teknologi Transfer dan Sistem Oposisi (dalam rejim paten).
Studi mengenai Teknologi Transfer yang dihasilkan WIPO secara umum telah menggambarkan secara komprehensif kondisi teknologi transfer terkini, termasuk tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam implementasinya.
Tantangan-tantangan terkait domain publik, keterkaitan antara investasi dan transfer teknologi, dan kapasitas penyerapan negara-negara berkembang, menurut Delri, perlu ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya.
Namun demikian, Indonesia berpandangan bahwa studi mengenai Teknologi Transfer yang dihasilkan WIPO masih minim analisa mengenai kewajiban negara-negara maju dalam memenuhi komitmen mereka.
Padahal hal tersebut dimandatkan di dalam Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Di sisi lain, studi tersebut belum menganalisa bagaimana sistem paten itu dapat menghambat transfer teknologi.
Dalam pandangan umumnya, Delegasi RI juga memberikan pandangan atas studi lainnya, termasuk mengenai Hak Istimewa Klien-Penasehat Hukum HKI (Client-Attorney Privilege), dan Pengecualian dan Pembatasan (Exceptions and Limitations).
Indonesia juga menyatakan dukungannya atas studi dan proposal tindaklanjut mengenai Pengecualian dan Pembatasan. Studi dan proposal tersebut merupakan upaya untuk memberikan ruang kebijakan bagi negara-negara berkembang dalam memanfaatkan sistem paten.
(U-ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 27-01-2010 17:24:25
London, 27/1 (ANTARA) - Delegasi RI (Delri) pada sidang pertemuan ke-14 Standing Committee on the Law of Patents (SCP), World Intellectual Property Organization (WIPO) minta agar isu transfer teknologi lebih diperhatikan.
Hal itu disampaikan delegasi Indonesia pada pandangan umum dalam sidang WIPO Jenewa, demikian Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Yasmi Adriansyah, kepada koresponden Antara London, Rabu.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak 25 hingga 29 Januari mendatang, delegasi RI menyampaikan apresiasi atas berbagai studi yang dihasilkan WIPO, termasuk studi baru mengenai Teknologi Transfer dan Sistem Oposisi (dalam rejim paten).
Studi mengenai Teknologi Transfer yang dihasilkan WIPO secara umum telah menggambarkan secara komprehensif kondisi teknologi transfer terkini, termasuk tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam implementasinya.
Tantangan-tantangan terkait domain publik, keterkaitan antara investasi dan transfer teknologi, dan kapasitas penyerapan negara-negara berkembang, menurut Delri, perlu ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya.
Namun demikian, Indonesia berpandangan bahwa studi mengenai Teknologi Transfer yang dihasilkan WIPO masih minim analisa mengenai kewajiban negara-negara maju dalam memenuhi komitmen mereka.
Padahal hal tersebut dimandatkan di dalam Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Di sisi lain, studi tersebut belum menganalisa bagaimana sistem paten itu dapat menghambat transfer teknologi.
Dalam pandangan umumnya, Delegasi RI juga memberikan pandangan atas studi lainnya, termasuk mengenai Hak Istimewa Klien-Penasehat Hukum HKI (Client-Attorney Privilege), dan Pengecualian dan Pembatasan (Exceptions and Limitations).
Indonesia juga menyatakan dukungannya atas studi dan proposal tindaklanjut mengenai Pengecualian dan Pembatasan. Studi dan proposal tersebut merupakan upaya untuk memberikan ruang kebijakan bagi negara-negara berkembang dalam memanfaatkan sistem paten.
(U-ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 27-01-2010 17:24:25
Minggu, 24 Januari 2010
AGEN PERJALANAN TERBESAR DI SLOVAKIA PROMOSIKAN INDONESIA
AGEN PERJALANAN TERBESAR DI SLOVAKIA PROMOSIKAN INDONESIA
London, 25/1 (ANTARA) - Agen Perjalanan terbesar Slovakia Bubo Travel menggelar promosi pariwisata Indonesia di acara 'Camera Slovakia' di Bratislava.
Sekretaris Pertama KBRI Bratislava Wanton Saragih Sidauruk mengatakan Senin, 'Camera Slovakia' merupakan bagian dari pameran pariwisata International Travel Fair Slovakiatour 2010, yang berlangsung sejak 21 Januari.
Promosi pariwisata Indonesia dikemas dalam bentuk presentasi oleh 'tour leader' Bubo Travel, Jozef Harvanek, mantan peserta program beasiswa Dharmasiswa Indonesia.
Dalam presentasinya, Jozef Harvanek menyatakan pihaknya saat ini membidik dan mempromosikan potensi objek wisata daerah lain di Indonesia selain Bali, yang menarik dan potensial untuk memikat hati wisatawan Slovakia.
"Banyak potensi wisata di Indonesia selain Bali yang layak dipromosikan kepada masyarakat Slovakia," ujar Jozef yang fasih berbahasa Indonesia itu mempresentasikan keanekaragaman dan keunikan objek wisata Indonesia.
Mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur seperti Danau Toba, Bukit Tinggi, Taman Nasional Orang Utan Bukit Lawang, Borobudur hingga Pulau Komodo, ia promosikan melalui foto-foto hasil jepretannya sendiri.
Selain melalui photo, presentasi promosi pariwisata Indonesia diperkaya dengan berbagai informasi keanekaragaman dan keunikan tradisi budaya berbagai etnik di Indonesia dituturkan secara lancar dan menarik.
Pada akhir presentasi, Jozef juga mengajarkan beberapa frase dan kata dalam bahasa Indonesia kepada sekitar 250 pengunjung 'Camera Slovakia', yang merupakan bagian dari pameran pariwisata terbesar tersebut.
Setiap tahun sekitar 30 negara peserta pameran dan rata-rata 60 ribu orang pengunjung menghadiri pameran pariwisata tahunan tersebut.
Slovakia dengan pendapatan per kapita mencapai 22.000 dolar AS merupakan Negara yang cukup potensial sebagai sumber wisatawan asing di masa depan.
Pertumbuhan ekonomi Slovakia beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang cukup baik terutama selama 2007 mencapai 10,3 persen tertinggi pertama di Eropa dan 2008 mencapai 7,1 persen.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 25-01-2010 09:38:16
London, 25/1 (ANTARA) - Agen Perjalanan terbesar Slovakia Bubo Travel menggelar promosi pariwisata Indonesia di acara 'Camera Slovakia' di Bratislava.
Sekretaris Pertama KBRI Bratislava Wanton Saragih Sidauruk mengatakan Senin, 'Camera Slovakia' merupakan bagian dari pameran pariwisata International Travel Fair Slovakiatour 2010, yang berlangsung sejak 21 Januari.
Promosi pariwisata Indonesia dikemas dalam bentuk presentasi oleh 'tour leader' Bubo Travel, Jozef Harvanek, mantan peserta program beasiswa Dharmasiswa Indonesia.
Dalam presentasinya, Jozef Harvanek menyatakan pihaknya saat ini membidik dan mempromosikan potensi objek wisata daerah lain di Indonesia selain Bali, yang menarik dan potensial untuk memikat hati wisatawan Slovakia.
"Banyak potensi wisata di Indonesia selain Bali yang layak dipromosikan kepada masyarakat Slovakia," ujar Jozef yang fasih berbahasa Indonesia itu mempresentasikan keanekaragaman dan keunikan objek wisata Indonesia.
Mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur seperti Danau Toba, Bukit Tinggi, Taman Nasional Orang Utan Bukit Lawang, Borobudur hingga Pulau Komodo, ia promosikan melalui foto-foto hasil jepretannya sendiri.
Selain melalui photo, presentasi promosi pariwisata Indonesia diperkaya dengan berbagai informasi keanekaragaman dan keunikan tradisi budaya berbagai etnik di Indonesia dituturkan secara lancar dan menarik.
Pada akhir presentasi, Jozef juga mengajarkan beberapa frase dan kata dalam bahasa Indonesia kepada sekitar 250 pengunjung 'Camera Slovakia', yang merupakan bagian dari pameran pariwisata terbesar tersebut.
Setiap tahun sekitar 30 negara peserta pameran dan rata-rata 60 ribu orang pengunjung menghadiri pameran pariwisata tahunan tersebut.
Slovakia dengan pendapatan per kapita mencapai 22.000 dolar AS merupakan Negara yang cukup potensial sebagai sumber wisatawan asing di masa depan.
Pertumbuhan ekonomi Slovakia beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang cukup baik terutama selama 2007 mencapai 10,3 persen tertinggi pertama di Eropa dan 2008 mencapai 7,1 persen.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 25-01-2010 09:38:16
WHO SETUJUI USULAN INDONESIA 28 JULI HARI HEPATITIS DUNIA
WHO SETUJUI USULAN INDONESIA 28 JULI HARI HEPATITIS DUNIA
London, 24/1 (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Sedunia WHO dalam sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, menyetujui usulan delegasi Indonesia untuk menetapkan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia
Dewan Eksekutif WHO menyetujui usulan Delegasi RI untuk menetapkan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia dalam rangka membangun momentum memerangi hepatitis di setiap negara, kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, kepada ANTARA London, Minggu.
Sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, 23 Januari secara konsensus juga menyetujui rancangan resolusi atau keputusan usulan delegasi RI dan delegasi Brazil mengenai viral (virus) hepatitis yang telah diperdebatkan selama dua hari.
Dewan Eksekutif menilai penting resolusi tersebut untuk mendorong peningkatan kerjasama global dalam pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Menteri Kesehatan RI, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam pernyataan di hadapan Dewan Eksekutif WHO, menjelaskan pentingnya resolusi untuk membantu negara-negara berkembang guna meningkatkan kemampuan pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Resolusi dimaksudkan untuk mendorong pentingnya kerjasama dan bantuan teknik untuk survailans, serta akses dan harga vaksin hepatitis B yang terjangkau, dan akses universal terhadap pengobatan, khususnya di negara berkembang.
Dengan disahkannya resolusi/keputusan ini akan meningkatkan peran WHO dan mendorong semua negara melakukan pencegahan dan penanganan hepatitis, ujar Menkes.
Sementara itu anggota Delegasi RI, Dr. David H. Muljono, memperkirakan 500 juta manusia di dunia terinfeksi hepatitis B dan C, dan lebih dari 600 ribu orang di dunia meninggal akibat komplikasi dari hepatitis B dan C setiap tahunnya.
Data WHO menunjukkan bahwa dari berbagai penyebab kanker, lima sampai 10 persen disebabkan hepatitis B dan C. Dari seluruh carrier hepatitis B di dunia, sekitar 75 persen terdapat di wilayah Asia-Pasifik.
Dikatakannya di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 10 persen merupakan carrier hepatitis B.
Menurut Dr. David H. Muljono, melihat data yang ada, tepatlah bila menjadikan hepatitis sebagai salah satu agenda kesehatan global. Pengobatan hepatitis B dan C, terutama yang mengalami komplikasi, membutuhkan biaya yang sangat mahal dan belum tentu memuaskan.
Usaha pencegahan termasuk imunisasi merupakan pilihan yang tepat dan karena merupakan salah satu strateginya dengan menetapkan Hari Hepatitis Dunia pada tanggal 28 Juli untuk membangun kepedulian masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan hepatitis, ujar Dr. David H. Muljono.
Tanggal tersebut diambil dari tanggal kelahiran Dr. Baruch S. Blumberg yang menemukan virus hepatitis B dan mengembangkan vaksin hepatitis B untuk pertama kalinya.
Atas penemuan tersebut, pada tahun 1976, Dr. Blumberg dianugerahi hadiah Nobel.
Diplomasi kesehatan
Wakil Tetap RI di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani mengatakan keberhasilan Indonesia memperjuangkan resolusi tersebut menunjukkan pentingnya diplomasi kesehatan dalam mendorong pembangunan kesehatan nasional.
Khususnya pencegahan dan penanganan hepatitis secara nasional melalui peningkatan kerjasama dan dukungan kerjasama pada tingkat global.
Sidang Badam Eksekutif WHO ke-126 yang bersidang 18-23 Januari 2010 membahas berbagai isu kesehatan global dan manajemen WHO yang akan menjadi keputusan Sidang World Health Assembly ke-63 bulan Mei 2010.
Dewan Eksekutif WHO terdiri dari 34 negara, termasuk Indonesia, yang dipilih untuk membahas dan memberikan arah bagi pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai penanganan kesehatan global dan manajemen WHO.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 24-01-2010 15:24:26
London, 24/1 (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Sedunia WHO dalam sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, menyetujui usulan delegasi Indonesia untuk menetapkan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia
Dewan Eksekutif WHO menyetujui usulan Delegasi RI untuk menetapkan 28 Juli sebagai Hari Hepatitis Dunia dalam rangka membangun momentum memerangi hepatitis di setiap negara, kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, kepada ANTARA London, Minggu.
Sidang Badan Eksekutif WHO ke-126, 23 Januari secara konsensus juga menyetujui rancangan resolusi atau keputusan usulan delegasi RI dan delegasi Brazil mengenai viral (virus) hepatitis yang telah diperdebatkan selama dua hari.
Dewan Eksekutif menilai penting resolusi tersebut untuk mendorong peningkatan kerjasama global dalam pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Menteri Kesehatan RI, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam pernyataan di hadapan Dewan Eksekutif WHO, menjelaskan pentingnya resolusi untuk membantu negara-negara berkembang guna meningkatkan kemampuan pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Resolusi dimaksudkan untuk mendorong pentingnya kerjasama dan bantuan teknik untuk survailans, serta akses dan harga vaksin hepatitis B yang terjangkau, dan akses universal terhadap pengobatan, khususnya di negara berkembang.
Dengan disahkannya resolusi/keputusan ini akan meningkatkan peran WHO dan mendorong semua negara melakukan pencegahan dan penanganan hepatitis, ujar Menkes.
Sementara itu anggota Delegasi RI, Dr. David H. Muljono, memperkirakan 500 juta manusia di dunia terinfeksi hepatitis B dan C, dan lebih dari 600 ribu orang di dunia meninggal akibat komplikasi dari hepatitis B dan C setiap tahunnya.
Data WHO menunjukkan bahwa dari berbagai penyebab kanker, lima sampai 10 persen disebabkan hepatitis B dan C. Dari seluruh carrier hepatitis B di dunia, sekitar 75 persen terdapat di wilayah Asia-Pasifik.
Dikatakannya di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 10 persen merupakan carrier hepatitis B.
Menurut Dr. David H. Muljono, melihat data yang ada, tepatlah bila menjadikan hepatitis sebagai salah satu agenda kesehatan global. Pengobatan hepatitis B dan C, terutama yang mengalami komplikasi, membutuhkan biaya yang sangat mahal dan belum tentu memuaskan.
Usaha pencegahan termasuk imunisasi merupakan pilihan yang tepat dan karena merupakan salah satu strateginya dengan menetapkan Hari Hepatitis Dunia pada tanggal 28 Juli untuk membangun kepedulian masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan hepatitis, ujar Dr. David H. Muljono.
Tanggal tersebut diambil dari tanggal kelahiran Dr. Baruch S. Blumberg yang menemukan virus hepatitis B dan mengembangkan vaksin hepatitis B untuk pertama kalinya.
Atas penemuan tersebut, pada tahun 1976, Dr. Blumberg dianugerahi hadiah Nobel.
Diplomasi kesehatan
Wakil Tetap RI di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani mengatakan keberhasilan Indonesia memperjuangkan resolusi tersebut menunjukkan pentingnya diplomasi kesehatan dalam mendorong pembangunan kesehatan nasional.
Khususnya pencegahan dan penanganan hepatitis secara nasional melalui peningkatan kerjasama dan dukungan kerjasama pada tingkat global.
Sidang Badam Eksekutif WHO ke-126 yang bersidang 18-23 Januari 2010 membahas berbagai isu kesehatan global dan manajemen WHO yang akan menjadi keputusan Sidang World Health Assembly ke-63 bulan Mei 2010.
Dewan Eksekutif WHO terdiri dari 34 negara, termasuk Indonesia, yang dipilih untuk membahas dan memberikan arah bagi pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai penanganan kesehatan global dan manajemen WHO.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 24-01-2010 15:24:26
Sabtu, 23 Januari 2010
KBRI Oslo Lepas 533 Mahasiswa Norwegia Belajar di Bali
KBRI Oslo Lepas 533 Mahasiswa Norwegia Belajar di Bali
Jumat, 22 Januari 2010 05:16 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 412 kali
London (ANTARA News) - Mahasiswa Norwegia kembali berbondong-bondong ke Bali selain untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Pulau Dewata, mereka juga menempuh pendidikan pra-universitas yang harus diikuti sebelum memasuki jenjang universitas.
Sekretaris Ketiga, Fungsi Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan program pendidikan pra-universitas tersebut diselenggarakan empat lembaga pengirim mahasiswa Norwegia yaitu Gateway College mengirimkan sebanyak 312 mahasiswa, Go-Study 97 mahasiswa, Active Education 88 mahasiswa dan Kulturakademiet 36 mahasiswa, dengan jumlah keseluruhan 533 mahasiswa.
Menurut Febby Fahrani, mahasiswa tersebut akan belajar di Bali selama satu semester yaitu 14 minggu untuk mempelajari ilmu philosophy, psychology, cross-cultural communication, cultural psychology, social anthropology, social environment, journalism, tourism management, sport dan bahasa Indonesia.
Sebelum keberangkatan ke Bali, KBRI Oslo menyelenggarakan acara pelepasan atau farewell gathering yang diadakan di Ruang Serbaguna KBRI dengan mahasiswa Gateway College dan mahasiswa Active Education dihadiri staf pengajar dan jajaran operasional kedua lembaga tersebut.
Dalam acara tersebut ditampilkan kesenian Indoensia berupa tari Bajidor Kahot yang dibawakan Yukie Mansyur dan Ossy Ivarson dari kelompok Anak Indonesia, dan suguhan masakan khas Indonesia seperti sate ayam, bakmi goreng, lumpia, bakwan, rempeyek, kembang goyang dan kerupuk ikan.
Informasi tentang Indonesia
Dalam kesempatan itu Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo, Mansyur Pangeran memaparkan mengenai Indonesia dan Bali dan menyampaikan informasi mengenai Indonesia serta hubungan bilateral Indonesia - Norwegia.
Dikatakannya Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk belajar karena Indonesia kaya akan kultur budaya beragam dan alam indah.
Menurut Mansyur Pangeran, Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 240 juta, 17 ribu pulau dihuni berbagai suku bangsa lebih dari 300 kelompok etnis dan 600 bahasa, toleransi keagamaan yang tinggi, serta kekayaan alam melimpah.
Diharapkannya para mahasiswa dapat belajar dengan nyaman di Bali yang unik dan eksotik, serta menggali berbagai ilmu dari berbagai sumber yang tersedia guna menunjang studi sesuai dengan bidang seperti cross-cultural communication, cultural psychology, social anthropology, social environment, dan sport.
Sementara itu, Managing Director Gateway College, Ms. Ulrika Herlofsen menyampaikan penghargaannya atas upaya yang dilakukan KBRI Oslo dalam meningkatkan hubungan kerjasama dengan Gateway College dan memberikan fasilitasi kemudahan pemberian visa bagi mahasiswa.
Selain itu, penyampaian pembekalan yang komprehensif tentang Indonesia kepada mahasiswa yang studi di Bali sangat bermanfaat dan membuka wawasan mereka akan keragaman budaya di Bali, ujarnya.
Ms. Herlofsen mengharapkan acara seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang. Para mahasiswa Gateway College yang hadir juga menyampaikan rasa terima kasih atas paparan yang disampaikan.
Sementara itu Direktur Active Education, Mr. Ola Furseth, menyampaikan penghargaan yang setingginya kepada KBRI Oslo yang memberikan bantuan dan fasilitasi terhadap lembaga dan mahasiswa dari Active Education.
Dikatakannya Bali merupakan tujuan terfavorit bagi mahasiswanya mengalahkan kota-kota lainnya dan mahasiswa Active Education ke Bali sangat antusias untuk segera belajar di Bali. Kehadiran 25 orang mahasiswa dari total 87 mahasiswa Active Education yang akan belajar di Bali pada acara perpisahan yang dilakukan di KBRI Oslo menunjukkan antusiasme tinggi tersebut.
Seperti halnya Ms. Herlofsen dari Gateway College, Mr. Furseth juga mengharapkan agar acara perpisahan yang diadakan KBRI Oslo dapat terus dilakukan di masa mendatang. Acara tersebut merupakan ajang yang baik bagi mahasiswa untuk bertatap muka dengan mahasiswa lainnya serta jajaran pimpinan institusi pendidikan penyelenggara, ujarnya.
Selama di Bali mahasiswa dari Gateway College belajar di kampus Yayasan Dwi Nusa Semenda-Kuta, sementara dari Go-Study belajar di Yayasan Ananda Pasti Ceria-Seminyak, dan pelajar dari Active Education di ISB , sedangkan dari Kulturakademiet belajar di Vila Lumbung-Seminyak.
Mereka berada dibawah bimbingan dan dosen yang didatangkan dari beberapa universitas di Norwegia, seperti Telemark University College, Sogn og Fjordane University College dan ?lesud University College, serta beberapa dosen dari Universitas Udayana - Bali.
Situasi kampus yang berlokasi di wilayah Jimbaran, Sanur dan Kuta, dilengkapi dengan berbagai sarana pendidikan seperti ruang kuliah, perpustakaan, aula, internet center, lapangan olahraga, kolam renang, taman pantai, restoran dan cafe, yang mendukung proses pembelajaran.
Fasilitasi dan dukungan KBRI bagi program pendidikan pra-universitas yang ditawarkan Gateway College, Go-Study, Active Education, dan Kulturakademiet di Bali tersebut merupakan salah satu upaya KBRI dalam mendorong peningkatan kerjasama pendidikan Indonesia-Norwegia.
Dukungan KBRI telah berkontribusi atas peningkatan jumlah mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali dari keempat lembaga pendidikan. Dukungan dan fasilitasi bagi keempat lembaga studi tersebut di atas diharapkan semakin membuahkan kedekatan hubungan people to people contact antara kedua negara, yang nantinya akan mendorong keeratan kerjasama kedua negara di berbagai tataran dan bidang kerjasama.
Selama tahun 2009 sebanyak 525 mahasiswa Gateway College belajar di Bali. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2008, yaitu sebanyak 336 mahasiswa dan tahun 2007 sebanyak 228 mahasiswa.
Sementara itu, Active Education yang baru saja berdiri tahun dengan mengirimkan hanya 30 mahasiswa ke Bali pada semester pertama bulan Februari 2010 ini akan mengirimkan sebanyak 88 mahasiswa meningkatan sampai 300 persen.(*)
Jumat, 22 Januari 2010 05:16 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 412 kali
London (ANTARA News) - Mahasiswa Norwegia kembali berbondong-bondong ke Bali selain untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Pulau Dewata, mereka juga menempuh pendidikan pra-universitas yang harus diikuti sebelum memasuki jenjang universitas.
Sekretaris Ketiga, Fungsi Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan program pendidikan pra-universitas tersebut diselenggarakan empat lembaga pengirim mahasiswa Norwegia yaitu Gateway College mengirimkan sebanyak 312 mahasiswa, Go-Study 97 mahasiswa, Active Education 88 mahasiswa dan Kulturakademiet 36 mahasiswa, dengan jumlah keseluruhan 533 mahasiswa.
Menurut Febby Fahrani, mahasiswa tersebut akan belajar di Bali selama satu semester yaitu 14 minggu untuk mempelajari ilmu philosophy, psychology, cross-cultural communication, cultural psychology, social anthropology, social environment, journalism, tourism management, sport dan bahasa Indonesia.
Sebelum keberangkatan ke Bali, KBRI Oslo menyelenggarakan acara pelepasan atau farewell gathering yang diadakan di Ruang Serbaguna KBRI dengan mahasiswa Gateway College dan mahasiswa Active Education dihadiri staf pengajar dan jajaran operasional kedua lembaga tersebut.
Dalam acara tersebut ditampilkan kesenian Indoensia berupa tari Bajidor Kahot yang dibawakan Yukie Mansyur dan Ossy Ivarson dari kelompok Anak Indonesia, dan suguhan masakan khas Indonesia seperti sate ayam, bakmi goreng, lumpia, bakwan, rempeyek, kembang goyang dan kerupuk ikan.
Informasi tentang Indonesia
Dalam kesempatan itu Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Oslo, Mansyur Pangeran memaparkan mengenai Indonesia dan Bali dan menyampaikan informasi mengenai Indonesia serta hubungan bilateral Indonesia - Norwegia.
Dikatakannya Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk belajar karena Indonesia kaya akan kultur budaya beragam dan alam indah.
Menurut Mansyur Pangeran, Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 240 juta, 17 ribu pulau dihuni berbagai suku bangsa lebih dari 300 kelompok etnis dan 600 bahasa, toleransi keagamaan yang tinggi, serta kekayaan alam melimpah.
Diharapkannya para mahasiswa dapat belajar dengan nyaman di Bali yang unik dan eksotik, serta menggali berbagai ilmu dari berbagai sumber yang tersedia guna menunjang studi sesuai dengan bidang seperti cross-cultural communication, cultural psychology, social anthropology, social environment, dan sport.
Sementara itu, Managing Director Gateway College, Ms. Ulrika Herlofsen menyampaikan penghargaannya atas upaya yang dilakukan KBRI Oslo dalam meningkatkan hubungan kerjasama dengan Gateway College dan memberikan fasilitasi kemudahan pemberian visa bagi mahasiswa.
Selain itu, penyampaian pembekalan yang komprehensif tentang Indonesia kepada mahasiswa yang studi di Bali sangat bermanfaat dan membuka wawasan mereka akan keragaman budaya di Bali, ujarnya.
Ms. Herlofsen mengharapkan acara seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang. Para mahasiswa Gateway College yang hadir juga menyampaikan rasa terima kasih atas paparan yang disampaikan.
Sementara itu Direktur Active Education, Mr. Ola Furseth, menyampaikan penghargaan yang setingginya kepada KBRI Oslo yang memberikan bantuan dan fasilitasi terhadap lembaga dan mahasiswa dari Active Education.
Dikatakannya Bali merupakan tujuan terfavorit bagi mahasiswanya mengalahkan kota-kota lainnya dan mahasiswa Active Education ke Bali sangat antusias untuk segera belajar di Bali. Kehadiran 25 orang mahasiswa dari total 87 mahasiswa Active Education yang akan belajar di Bali pada acara perpisahan yang dilakukan di KBRI Oslo menunjukkan antusiasme tinggi tersebut.
Seperti halnya Ms. Herlofsen dari Gateway College, Mr. Furseth juga mengharapkan agar acara perpisahan yang diadakan KBRI Oslo dapat terus dilakukan di masa mendatang. Acara tersebut merupakan ajang yang baik bagi mahasiswa untuk bertatap muka dengan mahasiswa lainnya serta jajaran pimpinan institusi pendidikan penyelenggara, ujarnya.
Selama di Bali mahasiswa dari Gateway College belajar di kampus Yayasan Dwi Nusa Semenda-Kuta, sementara dari Go-Study belajar di Yayasan Ananda Pasti Ceria-Seminyak, dan pelajar dari Active Education di ISB , sedangkan dari Kulturakademiet belajar di Vila Lumbung-Seminyak.
Mereka berada dibawah bimbingan dan dosen yang didatangkan dari beberapa universitas di Norwegia, seperti Telemark University College, Sogn og Fjordane University College dan ?lesud University College, serta beberapa dosen dari Universitas Udayana - Bali.
Situasi kampus yang berlokasi di wilayah Jimbaran, Sanur dan Kuta, dilengkapi dengan berbagai sarana pendidikan seperti ruang kuliah, perpustakaan, aula, internet center, lapangan olahraga, kolam renang, taman pantai, restoran dan cafe, yang mendukung proses pembelajaran.
Fasilitasi dan dukungan KBRI bagi program pendidikan pra-universitas yang ditawarkan Gateway College, Go-Study, Active Education, dan Kulturakademiet di Bali tersebut merupakan salah satu upaya KBRI dalam mendorong peningkatan kerjasama pendidikan Indonesia-Norwegia.
Dukungan KBRI telah berkontribusi atas peningkatan jumlah mahasiswa Norwegia yang belajar di Bali dari keempat lembaga pendidikan. Dukungan dan fasilitasi bagi keempat lembaga studi tersebut di atas diharapkan semakin membuahkan kedekatan hubungan people to people contact antara kedua negara, yang nantinya akan mendorong keeratan kerjasama kedua negara di berbagai tataran dan bidang kerjasama.
Selama tahun 2009 sebanyak 525 mahasiswa Gateway College belajar di Bali. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2008, yaitu sebanyak 336 mahasiswa dan tahun 2007 sebanyak 228 mahasiswa.
Sementara itu, Active Education yang baru saja berdiri tahun dengan mengirimkan hanya 30 mahasiswa ke Bali pada semester pertama bulan Februari 2010 ini akan mengirimkan sebanyak 88 mahasiswa meningkatan sampai 300 persen.(*)
Raja Spanyol Juan Carlos Dan Ratu Sofia Resmikan FITUR
Raja Spanyol Juan Carlos Dan Ratu Sofia Resmikan FITUR
Jumat, 22 Januari 2010 05:26 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 434 kali
Raja Spanyol Juan Carlos Dan Ratu Sofia Resmikan FITUR
Raja Spanyol, Juan Carlos. (REUTERS/Susana Vera)
London (ANTARA News) - Raja Spanyol Juan Carlos I didampingi Ratu Sofia meresmikan pembukaan pameran pariwisata Internasional "Feria Internacional de Turismo, Salon de Turismo" (FITUR) yang berlangsung di Feria de Madrid, hingga 24 Januari mendatang.
Dalam sambutannya Raja Juan Carlos menyatakan simpati mendalam atas terjadi bencana alam di Haiti dan meminta hadirin berhening cipta serta mengharapkan kesediaan semua pihak membantu meringankan penderitaan rakyat Haiti.
Sekretaris I Sosbudpen KBRI Madrid, Allen Simarmata kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan Indonesia diwakili Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) RI bersama dengan KBRI Madrid pada Pameran wisata International FITUR dalam upaya menjaring wisatawan Spanyol.
Dikatakannya usai meresmikan pembukaan FITUR, Raja dan Ratu Sofia menyalami satu persatu para Kepala Perwakilan Negara yang mengikuti pameran dalam FITUR, termasuk Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Madrid dan mengunjungi stand Spanyol diikuti seluruh peserta.
Menurut Alen Simarmata, partisipasi Indonesia dalam FITUR merupakan salah satu ajang promosi pariwisata terbesar di dunia setelah ITB Berlin dan WTM London untuk yang kesepuluh kalinya.
Stand Indonesia yang berada di paviliun dua dengan luas 49 sqm ini mengusung industri wisata dari Indonesia Bali Santika Tour, Adventure Indonesia dan Catur Viajes serta Hotel Melia Bali, untuk bergabung dalam stand Indonesia.
Selama pameran berlangsung stand Indonesia yang berdekatan dengan stand Thailand, Uzbekistan dan China ini banyak dikunjungi para pengunjung yang mencari informasi mengenai obyek wisata juga mendapat suguhan kopi Indonesia.
Menurut Allen Simarmata, dengan pasar yang luas dan potensial di Spanyol, peserta pameran termasuk dari Indonesia optimis dapat menjaring lebih banyak lagi wisatawan Spanyol untuk berkunjung ke Indonesia.
Dalam pameran pariwisata yang diikuti 170 negara dan lebih dari 11 ribu industri yang dikunjungi lebih dari 130 ribu pengunjung itu, empat industri wisatawan yang diusung dari Indonesia sibuk mengadakan pembicaraan dengan rekan industri serta pengunjung yang bertanya mengenai reservasi hotel maupun paket wisata.
Dari objek wisata Bali yang cukup popular di Spanyol, juga ditawarkan objek wisata di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Yogyakarta mendapat antusiasme kalangan bisnis wisata Spanyol yang dapat meningkatkan Indonesia sebagai destinasi andalan dalam paket wisata bagi masyarakat Spanyol.
Upaya menarik pengunjung, Stand Indonesia menampilkan hiasan patung garuda, payung Bali, poster wisata laut dan Komodo, memamerkan berbagai benda seni dan barang promosi wisata, membagikan brosur dan mengadakan pertunjukan gamelan oleh staff KBRI.
Selain pertunjukan gamelan, stand Indonesia juga menyuguhkan kopi produk Indonesia, yang diminati pengunjung. Pada hari terakhir, pameran terbuka untuk umum itu dikunjungi masyarakat Spanyol yang memanfaatkan hari libur guna mencari informasi mengenai obyek wisata, demikian Allen Simarmata.(*)
COPYRIGHT © 2010
Jumat, 22 Januari 2010 05:26 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 434 kali
Raja Spanyol Juan Carlos Dan Ratu Sofia Resmikan FITUR
Raja Spanyol, Juan Carlos. (REUTERS/Susana Vera)
London (ANTARA News) - Raja Spanyol Juan Carlos I didampingi Ratu Sofia meresmikan pembukaan pameran pariwisata Internasional "Feria Internacional de Turismo, Salon de Turismo" (FITUR) yang berlangsung di Feria de Madrid, hingga 24 Januari mendatang.
Dalam sambutannya Raja Juan Carlos menyatakan simpati mendalam atas terjadi bencana alam di Haiti dan meminta hadirin berhening cipta serta mengharapkan kesediaan semua pihak membantu meringankan penderitaan rakyat Haiti.
Sekretaris I Sosbudpen KBRI Madrid, Allen Simarmata kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan Indonesia diwakili Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) RI bersama dengan KBRI Madrid pada Pameran wisata International FITUR dalam upaya menjaring wisatawan Spanyol.
Dikatakannya usai meresmikan pembukaan FITUR, Raja dan Ratu Sofia menyalami satu persatu para Kepala Perwakilan Negara yang mengikuti pameran dalam FITUR, termasuk Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Madrid dan mengunjungi stand Spanyol diikuti seluruh peserta.
Menurut Alen Simarmata, partisipasi Indonesia dalam FITUR merupakan salah satu ajang promosi pariwisata terbesar di dunia setelah ITB Berlin dan WTM London untuk yang kesepuluh kalinya.
Stand Indonesia yang berada di paviliun dua dengan luas 49 sqm ini mengusung industri wisata dari Indonesia Bali Santika Tour, Adventure Indonesia dan Catur Viajes serta Hotel Melia Bali, untuk bergabung dalam stand Indonesia.
Selama pameran berlangsung stand Indonesia yang berdekatan dengan stand Thailand, Uzbekistan dan China ini banyak dikunjungi para pengunjung yang mencari informasi mengenai obyek wisata juga mendapat suguhan kopi Indonesia.
Menurut Allen Simarmata, dengan pasar yang luas dan potensial di Spanyol, peserta pameran termasuk dari Indonesia optimis dapat menjaring lebih banyak lagi wisatawan Spanyol untuk berkunjung ke Indonesia.
Dalam pameran pariwisata yang diikuti 170 negara dan lebih dari 11 ribu industri yang dikunjungi lebih dari 130 ribu pengunjung itu, empat industri wisatawan yang diusung dari Indonesia sibuk mengadakan pembicaraan dengan rekan industri serta pengunjung yang bertanya mengenai reservasi hotel maupun paket wisata.
Dari objek wisata Bali yang cukup popular di Spanyol, juga ditawarkan objek wisata di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Yogyakarta mendapat antusiasme kalangan bisnis wisata Spanyol yang dapat meningkatkan Indonesia sebagai destinasi andalan dalam paket wisata bagi masyarakat Spanyol.
Upaya menarik pengunjung, Stand Indonesia menampilkan hiasan patung garuda, payung Bali, poster wisata laut dan Komodo, memamerkan berbagai benda seni dan barang promosi wisata, membagikan brosur dan mengadakan pertunjukan gamelan oleh staff KBRI.
Selain pertunjukan gamelan, stand Indonesia juga menyuguhkan kopi produk Indonesia, yang diminati pengunjung. Pada hari terakhir, pameran terbuka untuk umum itu dikunjungi masyarakat Spanyol yang memanfaatkan hari libur guna mencari informasi mengenai obyek wisata, demikian Allen Simarmata.(*)
COPYRIGHT © 2010
KPC MELATI BANTU PELAKU KAWIN CAMPUR
KPC MELATI BANTU PELAKU KAWIN CAMPUR
London, 23/1 (ANTARA)-Perhimpunan Komunitas Perkawinan Campuran (KPC) Melati berharap dapat membantu pelaku perkawinan campuran beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan setempat serta mendukung segala bentuk perubahan dan perbaikan UU Kewarganegaraan perkawinan campuran.
Indah Morgan, Duta Melati perwakilan untuk Kerajaan Inggris Raya dalam ceramahnya menegaskan hal itu di hadapan anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI London, mengenai Dwi Kewarganegaraan anak hasil perkawinan campuran di KBRI London, Jumat.
Sebelumnya penasehat Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ny Sandra Thamrin menyampaikan bahwa dewasa ini perkawinan campuran tidak dapat dielakkan. Banyak wanita Indonesia yang menikah dengan pria asing yang tentu saja terjadi banyak gesekan dan juga berbagai permasalahan yang dihadapi kaum wanita.
Untuk itu istri Dubes Yuri Thamrin menyambut diadakannya seminar yang akan diadakan KPC Melati dalam melakukan sosialisasi Dwi Kewarganegaraan untuk anak anak hasil perkawinan campuran.
Dalam ceramahnya. Indah Morgan, mengatakan KPC Melati bertujuan untuk menjembatani perkawinan campur selain menjadikan wadah sebagai pusat Informasi, konsutasi, komunikasi dan silaturahmi (One stop centre point ) bagi pelaku perkawinan campuran di seluruh dunia.
Menurut Indah yang bersuamikan Stephen Morgan, staf pengajar di Universitas Nottingham, KPC Melati juga berupaya membantu para pelaku perkawinan campuran beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan setempat.
Dikatakannya perkumpulan KPC Melati dibentuk pada bulan Juli 2005 oleh dua wanita Indonesia Putri Pedroni dan Julie Ghinami yang menikah dengan pria Italia.
Inspirasinya dimulai dari wanita warga Negara Indonesia menikah dengan pria warga Negara asing menaruh perhatian pada perjuangan Dwi Kewarganegaraan yang sedang dilakukan Pelaku Perkawinan Campuran yang tergabung di dalam tim advokasi Aliansi Pelangi Antar Bangsa (APAB) sejak September 2002, ujarnya.
Menurut Indah Morgan, Melati menjadi sumber inspirasi bagi KPC Melati, dengan harapan komunitas ini menjadi wadah bagi keluarga perkawinan campuran tersebar di seluruh pelosok dunia mendambakan persatuan dan persahabatan dalam menyebarkan keharuman nama baik dan keunikan perkawinan campuran antar bangsa.
Dikatakannya terwujudnya suatu komunitas pelaku perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing yang bermukim di seluruh dunia dalam suasana kekeluargaan, saling membantu, dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses integrasi keluarga perkawinan campuran di berbagai aspek terkait .
Sesuai dengan moto KPC Melati 'Share because we CARE', kepedulian antara pelaku perkawinan campuran, sebagai organisasi yang melihat persamaan dan mengesampingkan perbedaan.
Diwujudkan melalui wadah komunikasi, informasi, silaturahmi dan pertukaran budaya bagi komunitas perkawinan campuran yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses integrasi sebagai akibat dari perkawinan campuran, melalui pendidikan, pembinaan,
Selain itu lembaga ini juga mengadakan penyuluhan, bantuan moril serta usaha lainnya demi tercapainya kesejahteraan pelaku pasangan campuran dan lingkungan di sekitarnya.
Juga mengembangkan wawasan dalam berorganisasi guna menjadi pribadi yang lebih baik. Mendukung segala bentuk perubahan dan perbaikan UU Kewarganegaraan perkawinan campuran
Lembaga ini berfungsi menyebarkan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan pelaku perkawinan campuran khususnya.
Untuk itu Indah Morgan mengatakan KPC Melati akan mengadakan seminar mengenai sosialisasi Dwi Kewarganegaraan dan Perlunya Warga Negara Indonesia mengenal lebih jauh akan adanya organisasi perlindungan yang ada di UK sebagai referensi bila diperlukan.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/J006/B/J006) 23-01-2010 11:02:55
London, 23/1 (ANTARA)-Perhimpunan Komunitas Perkawinan Campuran (KPC) Melati berharap dapat membantu pelaku perkawinan campuran beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan setempat serta mendukung segala bentuk perubahan dan perbaikan UU Kewarganegaraan perkawinan campuran.
Indah Morgan, Duta Melati perwakilan untuk Kerajaan Inggris Raya dalam ceramahnya menegaskan hal itu di hadapan anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI London, mengenai Dwi Kewarganegaraan anak hasil perkawinan campuran di KBRI London, Jumat.
Sebelumnya penasehat Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ny Sandra Thamrin menyampaikan bahwa dewasa ini perkawinan campuran tidak dapat dielakkan. Banyak wanita Indonesia yang menikah dengan pria asing yang tentu saja terjadi banyak gesekan dan juga berbagai permasalahan yang dihadapi kaum wanita.
Untuk itu istri Dubes Yuri Thamrin menyambut diadakannya seminar yang akan diadakan KPC Melati dalam melakukan sosialisasi Dwi Kewarganegaraan untuk anak anak hasil perkawinan campuran.
Dalam ceramahnya. Indah Morgan, mengatakan KPC Melati bertujuan untuk menjembatani perkawinan campur selain menjadikan wadah sebagai pusat Informasi, konsutasi, komunikasi dan silaturahmi (One stop centre point ) bagi pelaku perkawinan campuran di seluruh dunia.
Menurut Indah yang bersuamikan Stephen Morgan, staf pengajar di Universitas Nottingham, KPC Melati juga berupaya membantu para pelaku perkawinan campuran beradaptasi dan berintegrasi dengan lingkungan setempat.
Dikatakannya perkumpulan KPC Melati dibentuk pada bulan Juli 2005 oleh dua wanita Indonesia Putri Pedroni dan Julie Ghinami yang menikah dengan pria Italia.
Inspirasinya dimulai dari wanita warga Negara Indonesia menikah dengan pria warga Negara asing menaruh perhatian pada perjuangan Dwi Kewarganegaraan yang sedang dilakukan Pelaku Perkawinan Campuran yang tergabung di dalam tim advokasi Aliansi Pelangi Antar Bangsa (APAB) sejak September 2002, ujarnya.
Menurut Indah Morgan, Melati menjadi sumber inspirasi bagi KPC Melati, dengan harapan komunitas ini menjadi wadah bagi keluarga perkawinan campuran tersebar di seluruh pelosok dunia mendambakan persatuan dan persahabatan dalam menyebarkan keharuman nama baik dan keunikan perkawinan campuran antar bangsa.
Dikatakannya terwujudnya suatu komunitas pelaku perkawinan campuran antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing yang bermukim di seluruh dunia dalam suasana kekeluargaan, saling membantu, dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses integrasi keluarga perkawinan campuran di berbagai aspek terkait .
Sesuai dengan moto KPC Melati 'Share because we CARE', kepedulian antara pelaku perkawinan campuran, sebagai organisasi yang melihat persamaan dan mengesampingkan perbedaan.
Diwujudkan melalui wadah komunikasi, informasi, silaturahmi dan pertukaran budaya bagi komunitas perkawinan campuran yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses integrasi sebagai akibat dari perkawinan campuran, melalui pendidikan, pembinaan,
Selain itu lembaga ini juga mengadakan penyuluhan, bantuan moril serta usaha lainnya demi tercapainya kesejahteraan pelaku pasangan campuran dan lingkungan di sekitarnya.
Juga mengembangkan wawasan dalam berorganisasi guna menjadi pribadi yang lebih baik. Mendukung segala bentuk perubahan dan perbaikan UU Kewarganegaraan perkawinan campuran
Lembaga ini berfungsi menyebarkan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan pelaku perkawinan campuran khususnya.
Untuk itu Indah Morgan mengatakan KPC Melati akan mengadakan seminar mengenai sosialisasi Dwi Kewarganegaraan dan Perlunya Warga Negara Indonesia mengenal lebih jauh akan adanya organisasi perlindungan yang ada di UK sebagai referensi bila diperlukan.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/J006/B/J006) 23-01-2010 11:02:55
MENKES PIMPIN SIDANG KE-126 BADAN EXECUTIVE WORLD HEALTH ORGANIZATION
MENKES PIMPIN SIDANG KE-126 BADAN EXECUTIVE WORLD HEALTH ORGANIZATION
London, 23/1 (ANTARA) - Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden (Vice- Chairperson) Sidang Executive Board WHO ke-126, dipercaya memimpin jalannya sidang Organisasi Kesehatan Sedunia WHO yang sedang berlangsung di Jenewa.
Kepemimpinan Menkes khususnya dalam membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan situasi kesehatan global, pengendalian dan pemberantasan penyakit Viral Hepatitis, Leishmaniasis, Measles, dan smallpox, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Dalam kepemimpinan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih , delegasi negara-negara anggota WHO yang hadir dalam Sidang tersebut pada akhirnya sepakat mensahkan resolusi/keputusan mengenai Leishmaniasis, Measles, dan smallpox.
Achsanul Habib menjelaskan pembahasan mengenai viral hepatitis disepakati dilanjutkan pada hari berikutnya guna memberikan kesempatan delegasi anggota Executive Board untuk melakukan konsolidasi guna mematangkan rancangant resolusi yang diajukan Brazil .
Kepemimpinan Menkes dalam Sidang EB WHO ke-126 itu memberi warna dan keunikan tersendiri, mengingat Menkes bersama-sama Dirjen WHO merupakan dua orang pimpinan sidang yang melambangkan prinsip keberhasilan kesetaraan jender dalam kerja sama dengan badan kesehatan dunia tersebut.
Peran Menkes yang didukung Delegasi RI memberikan makna yang kuat dalam perumusan draft-draft resolusi yang dibahas. Ketiga resolusi yang disepakati tersebut, dinilai telah memuat kepentingan-kepentingan Indonesia dan Negara-negara berkembang pada umumnya.
Dirjen WHO dan para delegasi memuji kepemimpinan Menkes yang memimpin sidang secara efisien dan efektif sehingga berhasil merampungkan banyak agenda yang dibahas.
Sementara itu, pada hari ke lima Sidang Executive Board WHO, Menkes menyampaikan sejumlah pernyataan dan intervensi dalam rangka mengantarkan rancangan resolusi Indonesia mengenai perbaikan kesehatan melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman dalam mata agenda mengenai "Strategic Approach to International Chemicals Management".
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-01-2010 08:02:52
London, 23/1 (ANTARA) - Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden (Vice- Chairperson) Sidang Executive Board WHO ke-126, dipercaya memimpin jalannya sidang Organisasi Kesehatan Sedunia WHO yang sedang berlangsung di Jenewa.
Kepemimpinan Menkes khususnya dalam membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan situasi kesehatan global, pengendalian dan pemberantasan penyakit Viral Hepatitis, Leishmaniasis, Measles, dan smallpox, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Dalam kepemimpinan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih , delegasi negara-negara anggota WHO yang hadir dalam Sidang tersebut pada akhirnya sepakat mensahkan resolusi/keputusan mengenai Leishmaniasis, Measles, dan smallpox.
Achsanul Habib menjelaskan pembahasan mengenai viral hepatitis disepakati dilanjutkan pada hari berikutnya guna memberikan kesempatan delegasi anggota Executive Board untuk melakukan konsolidasi guna mematangkan rancangant resolusi yang diajukan Brazil .
Kepemimpinan Menkes dalam Sidang EB WHO ke-126 itu memberi warna dan keunikan tersendiri, mengingat Menkes bersama-sama Dirjen WHO merupakan dua orang pimpinan sidang yang melambangkan prinsip keberhasilan kesetaraan jender dalam kerja sama dengan badan kesehatan dunia tersebut.
Peran Menkes yang didukung Delegasi RI memberikan makna yang kuat dalam perumusan draft-draft resolusi yang dibahas. Ketiga resolusi yang disepakati tersebut, dinilai telah memuat kepentingan-kepentingan Indonesia dan Negara-negara berkembang pada umumnya.
Dirjen WHO dan para delegasi memuji kepemimpinan Menkes yang memimpin sidang secara efisien dan efektif sehingga berhasil merampungkan banyak agenda yang dibahas.
Sementara itu, pada hari ke lima Sidang Executive Board WHO, Menkes menyampaikan sejumlah pernyataan dan intervensi dalam rangka mengantarkan rancangan resolusi Indonesia mengenai perbaikan kesehatan melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman dalam mata agenda mengenai "Strategic Approach to International Chemicals Management".
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-01-2010 08:02:52
RI GOLKAN RESOLUSI WHO TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA
RI GOLKAN RESOLUSI WHO TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA
London, 23/1 (ANTARA) - Delegasi Indonesia menggolkan Resolusi WHO mengenai pengelolaan limbah berbahaya "The Improvement of Health through Safe and Environmentally Sound Waste Management" yang diajukan dalam Sidang ke-126 Executive Board-WHO yang berlangsung di Jenewa.
Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri , kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan pengajuan rancangan resolusi tersebut merupakan inisiatif konkret Indonesia, yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Konvensi Basel.
Menurut Acep Somantri, inisiatif konkret Indonesia itu adalah untuk menindaklanjuti keputusan "Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood" yang disepakati pada Sidang ke-9 COP to the Basel Convention di Bali, bulan Juni 2008.
Dalam proses pengajuan rancangan resolusi tersebut, Delegasi RI mendapat dukungan dari 37 negara anggota WHO yang menyatakan sebagai co-sponsor rancangan resolusi yaitu Argentina, Armenia, Brunei, Bangladesh, Chile, Colombia, Guatemala, Monaco, Nigeria, Swiss dan 27 negara anggota Uni Eropa.
Watapri Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani menjelaskan diadopsinya rancangan resolusi Indonesia tersebut merupakan bukti kuat diakuinya kepemimpinan Indonesia baik di isu kesehatan dalam kerangka WHO maupun isu lingkungan dalam kerangka WHO dan Konvensi Basel.
Dengan disepakatinya resolusi atau keputusan tersebut diakui bahwa penanganan limbah berbahaya yang tidak ramah lingkungan akan berdampak pada kesehatan.
Oleh karena itu, negara anggota WHO dan Dirjen WHO diharapkan bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia.
Konvensi Basel merupakan perjanjian internasional yang mengatur pergerakan lintas batas limbah berbahaya. Indonesia telah menjabat Presiden Pertemuan Negara Pihak Konvensi Basel ke-9 sejak 2008 yang telah berhasil mendorong diterimanya Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood.
(U-ZG)
/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-01-2010 08:01:49
London, 23/1 (ANTARA) - Delegasi Indonesia menggolkan Resolusi WHO mengenai pengelolaan limbah berbahaya "The Improvement of Health through Safe and Environmentally Sound Waste Management" yang diajukan dalam Sidang ke-126 Executive Board-WHO yang berlangsung di Jenewa.
Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri , kepada koresponden Antara London, Sabtu mengatakan pengajuan rancangan resolusi tersebut merupakan inisiatif konkret Indonesia, yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Konvensi Basel.
Menurut Acep Somantri, inisiatif konkret Indonesia itu adalah untuk menindaklanjuti keputusan "Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood" yang disepakati pada Sidang ke-9 COP to the Basel Convention di Bali, bulan Juni 2008.
Dalam proses pengajuan rancangan resolusi tersebut, Delegasi RI mendapat dukungan dari 37 negara anggota WHO yang menyatakan sebagai co-sponsor rancangan resolusi yaitu Argentina, Armenia, Brunei, Bangladesh, Chile, Colombia, Guatemala, Monaco, Nigeria, Swiss dan 27 negara anggota Uni Eropa.
Watapri Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani menjelaskan diadopsinya rancangan resolusi Indonesia tersebut merupakan bukti kuat diakuinya kepemimpinan Indonesia baik di isu kesehatan dalam kerangka WHO maupun isu lingkungan dalam kerangka WHO dan Konvensi Basel.
Dengan disepakatinya resolusi atau keputusan tersebut diakui bahwa penanganan limbah berbahaya yang tidak ramah lingkungan akan berdampak pada kesehatan.
Oleh karena itu, negara anggota WHO dan Dirjen WHO diharapkan bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia.
Konvensi Basel merupakan perjanjian internasional yang mengatur pergerakan lintas batas limbah berbahaya. Indonesia telah menjabat Presiden Pertemuan Negara Pihak Konvensi Basel ke-9 sejak 2008 yang telah berhasil mendorong diterimanya Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood.
(U-ZG)
/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-01-2010 08:01:49
Kamis, 21 Januari 2010
MENKES :PENTING KESEPAKATAN GLOBAL TANGANI PANDEMIK INFLUENZA
MENKES :PENTING KESEPAKATAN GLOBAL TANGANI PANDEMIK INFLUENZA
London, 21/1 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menegaskan kembali pentingnya kesepakatan global dalam kerja sama penanganan dan kewaspadaan menghadapi pandemik-influenza.
Penegasan itu disampaikan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, yang memimpin delegasi RI pada Sidang ke-126 Executive Board WHO di Jenewa baru-baru ini , ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, kepada koresponden Antara London, Kamis.
Menurut Acep Somantri, dalam pertemuan tersebut, Menkes kembali menggarisbawahi posisi Indonesia tersebut di depan negara-negara kunci organisasi kesehatan dunia.
Menkes mengatakan bahwa disepakatinya Resolusi Majelis Badan Kesehatan Dunia No. 60.28 tahun 2007 mengenai pandemic influenza preparedness hendaknya terus dipelihara melalui pelaksanaan yang transparan, adil, berkelanjutan dan berimbang.
Dengan demikian akan dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh Negara, ujar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih.
Untuk segera menuntaskan pembahasan mengenai kerangka mekanisme tindak lanjutnya, Indonesia menjadi negara yang memelopori perundingan global untuk menyepakati kerangka mekanisme untuk merespon secara efektif kemungkinan terjadinya situasi pandemik di masa depan.
Dalam rangkaian sidang ke-126 Executive Board WHO tersebut, Delegasi RI secara intensif terus menggalang dukungan dari negara-negara anggota guna mendukung inisiatif Indonesia tersebut.
Diharapkan melalui pendekatan yang dilakukan delegasi Indonesia tersebut, kesepakatan global tentang kesiapan dalam menghadapi pandemik influenza terbangun, yang pada gilirannya dapat menghindarkan dunia dari bencana wabah penyakit yang mengancam jiwa, kata Acep Somantri.
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 21-01-2010 07:17:50
London, 21/1 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menegaskan kembali pentingnya kesepakatan global dalam kerja sama penanganan dan kewaspadaan menghadapi pandemik-influenza.
Penegasan itu disampaikan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, yang memimpin delegasi RI pada Sidang ke-126 Executive Board WHO di Jenewa baru-baru ini , ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, kepada koresponden Antara London, Kamis.
Menurut Acep Somantri, dalam pertemuan tersebut, Menkes kembali menggarisbawahi posisi Indonesia tersebut di depan negara-negara kunci organisasi kesehatan dunia.
Menkes mengatakan bahwa disepakatinya Resolusi Majelis Badan Kesehatan Dunia No. 60.28 tahun 2007 mengenai pandemic influenza preparedness hendaknya terus dipelihara melalui pelaksanaan yang transparan, adil, berkelanjutan dan berimbang.
Dengan demikian akan dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh Negara, ujar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih.
Untuk segera menuntaskan pembahasan mengenai kerangka mekanisme tindak lanjutnya, Indonesia menjadi negara yang memelopori perundingan global untuk menyepakati kerangka mekanisme untuk merespon secara efektif kemungkinan terjadinya situasi pandemik di masa depan.
Dalam rangkaian sidang ke-126 Executive Board WHO tersebut, Delegasi RI secara intensif terus menggalang dukungan dari negara-negara anggota guna mendukung inisiatif Indonesia tersebut.
Diharapkan melalui pendekatan yang dilakukan delegasi Indonesia tersebut, kesepakatan global tentang kesiapan dalam menghadapi pandemik influenza terbangun, yang pada gilirannya dapat menghindarkan dunia dari bencana wabah penyakit yang mengancam jiwa, kata Acep Somantri.
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 21-01-2010 07:17:50
KEMENTERIAN PENDIDIKAN CEKO DUKUNG PERTUKARAN MAHASISWA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN CEKO DUKUNG PERTUKARAN MAHASISWA
London, 21/1 (ANTARA) - Departemen Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Ceko mendukung upaya KBRI Praha dalam mempererat kerja sama pendidikan melalui program pertukaran mahasiswa dan Beasiswa Darmasiswa.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Hubungan Internasional Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Ceko, Jindrich Fryc dalam pertemuannya dengan pejabat Indonesia , ujar Consellor Pensosbudpar KBRI Praha, Azis Nurwahyudi kepada koresponden Antara London, Kamis.
Azis Nurwahyudi pada pertemuan tersebut dibicarakan peningkatan kerja sama bidang pendidikan yang merupakan pelaksanaan hasil Sidang Komisi Bersama RI-Ceko yang disepakati kedua negara pada Agustus 2009 lalu.
Selain itu merupakan pelaksanaan dari Perjanjian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang ditandatangani 31 Mei 1958 yang masih berlaku sampai saat ini.
Menurut Azis, KBRI Praha menjelaskan berbagai kerja sama di bidang pendidikan yang dilakukan beberapa perguruan tinggi Indonesia dengan Ceko, seperti ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara Universitas Pembangunan Nasional (UPN) `Veteran, Yogyakarta dengan Metropolitan University Prague (MUP) dan antara Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan Akademi Seni Ceko (AMU) tahun 2009 lalu.
KBRI Praha juga menginformasikan mengenai Beasiswa Darmasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dan pemuda Ceko yang tertarik untuk mempelajari seni budaya dan Bahasa Indonesia di berbagai universitas di Indonesia.
Azis Nurwahyudi mengatakan sejak tahun 1995 terdapat 76 mahasiswa Ceko yang mengikuti program Darmasiswa dan saat ini mereka bekerja atau aktif dalam berbagai organisasi di Ceko.
Sebagian dari mereka aktif membantu promosi Indonesia di Ceko dalam berbagai bidang termasuk dalam kerja sama pendidikan, ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Azis Nurwahyudi memperkenalkan Raka Tantra Pamungkas, peserta pertukaran mahasiswa dari UPN "Veteran" Yogyakarta yang akan belajar di MUP mulai Februari, sebagai pelaksanaan nota kesepahaman kedua universitas.
Menurut Azis Nurwahyudi, terwujudnya kerja sama antara UPN "Veteran" Yogyakarta dengan MUP salah satunya juga karena adanya alumni Darmasiswa yang mengajar di universitas tersebut.
Jindric Fryc menyambut baik upaya upaya tersebut dan berjanji akan membantu terlaksananya berbagai kegiatan yang dirancang antar universitas dari kedua negara, demikian Azis Nurwahyudi.
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 21-01-2010 07:24:26
London, 21/1 (ANTARA) - Departemen Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Ceko mendukung upaya KBRI Praha dalam mempererat kerja sama pendidikan melalui program pertukaran mahasiswa dan Beasiswa Darmasiswa.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Hubungan Internasional Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Ceko, Jindrich Fryc dalam pertemuannya dengan pejabat Indonesia , ujar Consellor Pensosbudpar KBRI Praha, Azis Nurwahyudi kepada koresponden Antara London, Kamis.
Azis Nurwahyudi pada pertemuan tersebut dibicarakan peningkatan kerja sama bidang pendidikan yang merupakan pelaksanaan hasil Sidang Komisi Bersama RI-Ceko yang disepakati kedua negara pada Agustus 2009 lalu.
Selain itu merupakan pelaksanaan dari Perjanjian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan yang ditandatangani 31 Mei 1958 yang masih berlaku sampai saat ini.
Menurut Azis, KBRI Praha menjelaskan berbagai kerja sama di bidang pendidikan yang dilakukan beberapa perguruan tinggi Indonesia dengan Ceko, seperti ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara Universitas Pembangunan Nasional (UPN) `Veteran, Yogyakarta dengan Metropolitan University Prague (MUP) dan antara Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan Akademi Seni Ceko (AMU) tahun 2009 lalu.
KBRI Praha juga menginformasikan mengenai Beasiswa Darmasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dan pemuda Ceko yang tertarik untuk mempelajari seni budaya dan Bahasa Indonesia di berbagai universitas di Indonesia.
Azis Nurwahyudi mengatakan sejak tahun 1995 terdapat 76 mahasiswa Ceko yang mengikuti program Darmasiswa dan saat ini mereka bekerja atau aktif dalam berbagai organisasi di Ceko.
Sebagian dari mereka aktif membantu promosi Indonesia di Ceko dalam berbagai bidang termasuk dalam kerja sama pendidikan, ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Azis Nurwahyudi memperkenalkan Raka Tantra Pamungkas, peserta pertukaran mahasiswa dari UPN "Veteran" Yogyakarta yang akan belajar di MUP mulai Februari, sebagai pelaksanaan nota kesepahaman kedua universitas.
Menurut Azis Nurwahyudi, terwujudnya kerja sama antara UPN "Veteran" Yogyakarta dengan MUP salah satunya juga karena adanya alumni Darmasiswa yang mengajar di universitas tersebut.
Jindric Fryc menyambut baik upaya upaya tersebut dan berjanji akan membantu terlaksananya berbagai kegiatan yang dirancang antar universitas dari kedua negara, demikian Azis Nurwahyudi.
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 21-01-2010 07:24:26
Rabu, 20 Januari 2010
TATA KELOLA GLOBAL JADI PEMBAHASAN MENARIK DI WILTON PARK INGGRIS
TATA KELOLA GLOBAL JADI PEMBAHASAN MENARIK DI WILTON PARK INGGRIS
London, 20/1 (ANTARA) - Isu Global Governance atau tata kelola global serta masa depannya menjadi pembahasan yang menarik dalam pertemuan yang digelar Wiston House yang berada di kawasan Steyning West Sussex.
Suhu udara yang sangat dingin dan hamparan salju setebal lebih dari 30 cm di sekeliling Wiston House, tidak menghalangi sekitar 60-an peserta dari kalangan akademik, peneliti dan pejabat senior dari berbagai negara mendiskusikan isu global governance atau tata kelola global serta masa depannya.
Sekretaris Pertama KBRI London Novan Ivanhoe Saleh, kepada koresponden Antara London, Rabu mengatakan bahwa selama tiga hari pekan silam para peserta diskusi membahas isu tersebut atas undangan Wilton Park yang merupakan lembaga akademik independen dibawah naungan Kemlu Inggris.
Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, Yuri O. Thamrin sebagai salah seorang perserta mengungkapkan pembahasan isu global governance tersebut sesuai dengan realita dunia saat ini.
Distribusi kekuatan (power) yang kian menyebar (diffuse) mengharuskan adanya dialog dan kerja sama yang semakin erat
antarnegara dan pelaku internasional lainnya untuk mengatasi berbagai tantangan berat yang dihadapi umat manusia, ujarnya.
Disamping itu, pertemuan di Wilton Park juga sangat bermanfaat dalam memberikan penyegaran intelektual dan konstruksi ide serta, perluasan wawasan yang muncul dari beragam pandangan para peserta.
Multilateralisme
Menurut Dubes Yuri Thamrin , salah satunya, misalnya mengenai pembahasan multilateralisme yang mengedepankan pendekatan soft power.
Dunia saat ini yang ditandai munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti China dan India di Asia, Brazil di Amerika Latin, bangkitnya Rusia, perluasan Uni Eropa, serta potensi meningkatnya peranan global Indonesia, perlu mempertimbangkan bahwa solusi untuk persoalan dunia bukan selalu dengan pendekatan hard power.
Selain itu, salah satu isu yang penting bagi Indonesia adalah
"legal challenges to state authority", sehingga Dubes RI London memilih ikut dalam pembahasan isu tersebut yang difasilitasi oleh ahli hukum internasional dari London School of Economic and Political Science (LSE), Prof. Christine Chinkin.
Dalam kaitan isu tersebut, Dubes Yuri Thamrin, mengungkapkan Indonesia yang sudah demokratis, masalah tantangan hukum terhadap wewenang negara menjadi hal yang biasa karena struktur dan proses hukum di Indonesia memungkinkan terjadinya tantangan-tantangan atau challange terhadap negara.
Perlu diperjelas
Meski demikian, Dubes Yuri Thamrin, mengatakan dalam konteks hukum internasional, yang dimaksud dengan" challenges" terhadap state authority perlu diperjelas.
Jika yang dimaksud dengan "challenges "tersebut adalah intervensi militer seperti pengalaman di Irak, maka hal tersebut mutlak harus mendapatkan otorisasi dari Dewan Keamanan PBB.
Sementara di tingkat kawasan, disampaikan pula upaya Indonesia yang telah mengembangkan kultur baru di ASEAN dimana tukar-menukar informasi dan diskusi konstruktif tentang masalah-masalah sensitif dalam negeri di negara-negara anggota tidak lagi tabu.
Memperhatikan pengalaman di Aceh, Filipina Selatan, serta penanganan bencana topan Nargis di Myanmar, terlihat kecenderungan sikap responsif negara-negara kawasan untuk menerima keterlibatan internasional melalui pengaturan bilateral dengan sesama negara kawasan maupun melalui ASEAN.
Berbagai pemikiran dan isu yang dibahas selama konferensi global governance di Wilton Park tersebut setidaknya dapat memberikan warna baru dalam pemahaman Indonesia tentang global governance.
Konsep global governance tidak selalu didominasi pemikiran terjadinya dominasi terhadap struktur internasional oleh negara-negara kuat, melainkan juga membuka peluang bagi negara menengah dan yang lebih lemah untuk turut mewarnai jalannya global governance dengan syarat mereka menyatukan suara.
Dalam global governance, peranan non-state actors seperti lsm internasional juga amat penting. Dalam konteks peranan negara-negara dalam global governance, Dubes Yuri Thamrin mengungkapkan keinginan untuk berperan adalah satu hal, dan kemampuan untuk secara nyata berperan aktif adalah hal lain.
Dengan kata lain, keinginan untuk berperan serta secara aktif dalam mendorong roda perputaran global governance harus didukung oleh kemampuan suatu negara yang mencakup modal politik, ekonomi, militer, soft power, dan lainnya.
Disamping itu, disampaikan pula agar Indonesia tidak perlu takut bahwa konsep global governance akan digunakan sebagai titik masuk negara-negara Barat mengintervensi negara-negara berkembang.
Selama negara-negara berkembang tetap kompak maka kelompok negara-negara berkembang dapat tetap menjadi penentu kecenderungan atau trendsetter dan penentu agenda proses global governance tersebut.
Wilton Park yang merupakan lembaga akademik independen dibawah naungan Kemlu Inggris, bekerja sama dengan Department for International Development (DFID), the Government Office for Science, Ministry of Defence (MOD), the Cabinet Office, dan the US National Intelligence Council, dalam diskusinya kali ini memilih isu "Global Governance: Future Trends and Challenges ".
Hal ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang perspektif internasional terhadap permasalahan global serta membangun hubungan jangka panjang dan memperkuat jaringan internasional dengan berbagai pihak.
Tema kunci global governance yang menjadi pembahasan konferensi tersebut antara lain kesempatan dan tantangan global, struktur tata kelola global, regionalisme dan grouping, keamanan dan konflik, sharing nilai-nilai seperti soft power, masalah instrumen, peranan teknologi komunikasi, sudut pandang sejarah, serta hak dan kewajiban.
Global governance dapat dipandang sebagai sebuah jalan yang dapat menjadi mekanisme dalam penyelesaian persoalan global.
Namun seiring dengan perjalanannya, muncul pertanyaan tentang kaitan antara konsep global governance dengan konsep kontrol apakah negara-negara yang memiliki kemampuan (kontrol) bersedia mendukung terselenggaranya global governance secara adil.
Sebaliknya, apakah negara-negara pendukung global governance memiliki kemampuan (kontrol) yang cukup untuk menjamin perjalanan global governance secara efektif di masa mendatang.
(U-ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 20-01-2010 08:43:06
London, 20/1 (ANTARA) - Isu Global Governance atau tata kelola global serta masa depannya menjadi pembahasan yang menarik dalam pertemuan yang digelar Wiston House yang berada di kawasan Steyning West Sussex.
Suhu udara yang sangat dingin dan hamparan salju setebal lebih dari 30 cm di sekeliling Wiston House, tidak menghalangi sekitar 60-an peserta dari kalangan akademik, peneliti dan pejabat senior dari berbagai negara mendiskusikan isu global governance atau tata kelola global serta masa depannya.
Sekretaris Pertama KBRI London Novan Ivanhoe Saleh, kepada koresponden Antara London, Rabu mengatakan bahwa selama tiga hari pekan silam para peserta diskusi membahas isu tersebut atas undangan Wilton Park yang merupakan lembaga akademik independen dibawah naungan Kemlu Inggris.
Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, Yuri O. Thamrin sebagai salah seorang perserta mengungkapkan pembahasan isu global governance tersebut sesuai dengan realita dunia saat ini.
Distribusi kekuatan (power) yang kian menyebar (diffuse) mengharuskan adanya dialog dan kerja sama yang semakin erat
antarnegara dan pelaku internasional lainnya untuk mengatasi berbagai tantangan berat yang dihadapi umat manusia, ujarnya.
Disamping itu, pertemuan di Wilton Park juga sangat bermanfaat dalam memberikan penyegaran intelektual dan konstruksi ide serta, perluasan wawasan yang muncul dari beragam pandangan para peserta.
Multilateralisme
Menurut Dubes Yuri Thamrin , salah satunya, misalnya mengenai pembahasan multilateralisme yang mengedepankan pendekatan soft power.
Dunia saat ini yang ditandai munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti China dan India di Asia, Brazil di Amerika Latin, bangkitnya Rusia, perluasan Uni Eropa, serta potensi meningkatnya peranan global Indonesia, perlu mempertimbangkan bahwa solusi untuk persoalan dunia bukan selalu dengan pendekatan hard power.
Selain itu, salah satu isu yang penting bagi Indonesia adalah
"legal challenges to state authority", sehingga Dubes RI London memilih ikut dalam pembahasan isu tersebut yang difasilitasi oleh ahli hukum internasional dari London School of Economic and Political Science (LSE), Prof. Christine Chinkin.
Dalam kaitan isu tersebut, Dubes Yuri Thamrin, mengungkapkan Indonesia yang sudah demokratis, masalah tantangan hukum terhadap wewenang negara menjadi hal yang biasa karena struktur dan proses hukum di Indonesia memungkinkan terjadinya tantangan-tantangan atau challange terhadap negara.
Perlu diperjelas
Meski demikian, Dubes Yuri Thamrin, mengatakan dalam konteks hukum internasional, yang dimaksud dengan" challenges" terhadap state authority perlu diperjelas.
Jika yang dimaksud dengan "challenges "tersebut adalah intervensi militer seperti pengalaman di Irak, maka hal tersebut mutlak harus mendapatkan otorisasi dari Dewan Keamanan PBB.
Sementara di tingkat kawasan, disampaikan pula upaya Indonesia yang telah mengembangkan kultur baru di ASEAN dimana tukar-menukar informasi dan diskusi konstruktif tentang masalah-masalah sensitif dalam negeri di negara-negara anggota tidak lagi tabu.
Memperhatikan pengalaman di Aceh, Filipina Selatan, serta penanganan bencana topan Nargis di Myanmar, terlihat kecenderungan sikap responsif negara-negara kawasan untuk menerima keterlibatan internasional melalui pengaturan bilateral dengan sesama negara kawasan maupun melalui ASEAN.
Berbagai pemikiran dan isu yang dibahas selama konferensi global governance di Wilton Park tersebut setidaknya dapat memberikan warna baru dalam pemahaman Indonesia tentang global governance.
Konsep global governance tidak selalu didominasi pemikiran terjadinya dominasi terhadap struktur internasional oleh negara-negara kuat, melainkan juga membuka peluang bagi negara menengah dan yang lebih lemah untuk turut mewarnai jalannya global governance dengan syarat mereka menyatukan suara.
Dalam global governance, peranan non-state actors seperti lsm internasional juga amat penting. Dalam konteks peranan negara-negara dalam global governance, Dubes Yuri Thamrin mengungkapkan keinginan untuk berperan adalah satu hal, dan kemampuan untuk secara nyata berperan aktif adalah hal lain.
Dengan kata lain, keinginan untuk berperan serta secara aktif dalam mendorong roda perputaran global governance harus didukung oleh kemampuan suatu negara yang mencakup modal politik, ekonomi, militer, soft power, dan lainnya.
Disamping itu, disampaikan pula agar Indonesia tidak perlu takut bahwa konsep global governance akan digunakan sebagai titik masuk negara-negara Barat mengintervensi negara-negara berkembang.
Selama negara-negara berkembang tetap kompak maka kelompok negara-negara berkembang dapat tetap menjadi penentu kecenderungan atau trendsetter dan penentu agenda proses global governance tersebut.
Wilton Park yang merupakan lembaga akademik independen dibawah naungan Kemlu Inggris, bekerja sama dengan Department for International Development (DFID), the Government Office for Science, Ministry of Defence (MOD), the Cabinet Office, dan the US National Intelligence Council, dalam diskusinya kali ini memilih isu "Global Governance: Future Trends and Challenges ".
Hal ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang perspektif internasional terhadap permasalahan global serta membangun hubungan jangka panjang dan memperkuat jaringan internasional dengan berbagai pihak.
Tema kunci global governance yang menjadi pembahasan konferensi tersebut antara lain kesempatan dan tantangan global, struktur tata kelola global, regionalisme dan grouping, keamanan dan konflik, sharing nilai-nilai seperti soft power, masalah instrumen, peranan teknologi komunikasi, sudut pandang sejarah, serta hak dan kewajiban.
Global governance dapat dipandang sebagai sebuah jalan yang dapat menjadi mekanisme dalam penyelesaian persoalan global.
Namun seiring dengan perjalanannya, muncul pertanyaan tentang kaitan antara konsep global governance dengan konsep kontrol apakah negara-negara yang memiliki kemampuan (kontrol) bersedia mendukung terselenggaranya global governance secara adil.
Sebaliknya, apakah negara-negara pendukung global governance memiliki kemampuan (kontrol) yang cukup untuk menjamin perjalanan global governance secara efektif di masa mendatang.
(U-ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 20-01-2010 08:43:06
WHO SAMBUT POSITIF INDONESIA CAPAI TARGET MDGs
WHO SAMBUT POSITIF INDONESIA CAPAI TARGET MDGs
London, 20/1 (ANTARA) - Upaya RI mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) di bidang kesehatan mendapat tanggapan positif dari Badan Kesehatan PBB, WHO.
Apresiasi terhadap upaya keras Indonesia itu mencuat saat Dirjen WHO DR Margaret Chan dan negara sahabat menanggapi pidato Menkes RI dalam Sidang Executive Board WHO di Jenewa, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Chsanul Habib, kepada koresponden ANTARA London, Rabu.
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam pidatonya menggarisbawahi sejumlah kemajuan yang dicapai Indonesia untuk memenuhi target MDGs pada tahun 2015.
Beberapa tanggapan dari negara sahabat mengakui sejumlah capaian Indonesia dalam mengatasi sejumlah penyakit seperti tingkat kematian ibu melahirkan berkurang 58 persen periode 1990-2007, sementara tingkat kematian bayi berkurang sekitar 50 persen pada periode yang sama merupakan contoh nyata dari kemajuan di bidang kesehatan.
Kemajuan yang signifikan juga nampak dalam upaya Pemerintah RI mengurangi jumlah penderita Tubercolosis dan Malaria, serta HIV/AIDS, yang telah menunjukkan persentase perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Namun demikian, sebagaimana diakui negara peserta sidang lainnya, delegasi Indonesia juga mengingatkan adanya sejumlah kendala yang masih dialami oleh negara-negara berkembang dalam upaya pencapaian target tersebut.
Beberapa kendala tersebut terkait erat dengan tingkat pembangunan sosial dan ekonomi di masing-masing negara, khususnya yang disebabkan oleh kurangnya dukungan sumber daya, krisis kemanusiaan maupun finansial, serta terjadinya konflik dan ketidakstabilan politik.
Sidang akhirnya menyepakati usulan Indonesia untuk terus memperkuat komitmen politik, serta kerjasama dan kemitraan antar negara dalam upaya saling mendukung untuk memperkuat kapasitas domestik di bidang ini.
Sidang ke-126 Executive Board WHO yang berlangsung hingga tanggal 23 Januari 2010 masih akan membahas sejumlah isu yang memiliki kaitan dengan kepentingan Indonesia, seperti halnya Pandemic Influenza, termasuk kerjasama penanganan Flu Babi dan Flu Burung, demikian Chsanul Habib. ***5***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 20-01-2010 08:36:01
London, 20/1 (ANTARA) - Upaya RI mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) di bidang kesehatan mendapat tanggapan positif dari Badan Kesehatan PBB, WHO.
Apresiasi terhadap upaya keras Indonesia itu mencuat saat Dirjen WHO DR Margaret Chan dan negara sahabat menanggapi pidato Menkes RI dalam Sidang Executive Board WHO di Jenewa, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Chsanul Habib, kepada koresponden ANTARA London, Rabu.
Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam pidatonya menggarisbawahi sejumlah kemajuan yang dicapai Indonesia untuk memenuhi target MDGs pada tahun 2015.
Beberapa tanggapan dari negara sahabat mengakui sejumlah capaian Indonesia dalam mengatasi sejumlah penyakit seperti tingkat kematian ibu melahirkan berkurang 58 persen periode 1990-2007, sementara tingkat kematian bayi berkurang sekitar 50 persen pada periode yang sama merupakan contoh nyata dari kemajuan di bidang kesehatan.
Kemajuan yang signifikan juga nampak dalam upaya Pemerintah RI mengurangi jumlah penderita Tubercolosis dan Malaria, serta HIV/AIDS, yang telah menunjukkan persentase perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Namun demikian, sebagaimana diakui negara peserta sidang lainnya, delegasi Indonesia juga mengingatkan adanya sejumlah kendala yang masih dialami oleh negara-negara berkembang dalam upaya pencapaian target tersebut.
Beberapa kendala tersebut terkait erat dengan tingkat pembangunan sosial dan ekonomi di masing-masing negara, khususnya yang disebabkan oleh kurangnya dukungan sumber daya, krisis kemanusiaan maupun finansial, serta terjadinya konflik dan ketidakstabilan politik.
Sidang akhirnya menyepakati usulan Indonesia untuk terus memperkuat komitmen politik, serta kerjasama dan kemitraan antar negara dalam upaya saling mendukung untuk memperkuat kapasitas domestik di bidang ini.
Sidang ke-126 Executive Board WHO yang berlangsung hingga tanggal 23 Januari 2010 masih akan membahas sejumlah isu yang memiliki kaitan dengan kepentingan Indonesia, seperti halnya Pandemic Influenza, termasuk kerjasama penanganan Flu Babi dan Flu Burung, demikian Chsanul Habib. ***5***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 20-01-2010 08:36:01
Selasa, 19 Januari 2010
WHO DUKUNG INISIATIF RI DIRIKAN COLLABORATIVE CENTRE
WHO DUKUNG INISIATIF RI DIRIKAN COLLABORATIVE CENTRE
London, 20/1 (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) DR Margaret Chan mendukung inisiatif RI mendirikan WHO Collaborating Centre Influenza di Indonesia.
Dukungan itu disampaikannya kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di sela Sidang Executive Board ke-126 WHO di Jenewa, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, dalam keterangannya yang diterima ANTARA London, Rabu.
Pertemuan bilateral antara Menkes RI dengan Dirjen WHO tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan di hari pertama Sidang ke-126 Executive Board WHO yang akan berlangsung hingga 23 Januari 2010.
Dukungan Dirjen WHO tersebut memiliki arti penting dalam upaya Indonesia agar negara-negara berkembang juga memiliki kapasitas yang memadai untuk mendiagnosa dan melakukan "risk assesment" (penilaian resiko) terhadap penyakit berpotensi pandemi seperti H5N1 dan H1N1.
Dirjen WHO akan memberikan bantuan untuk mewujudkan inisiatif pemerintah Indonesia tersebut dan juga mendukung pembentukan WHO Collaborating Centre untuk Disaster Management di Indonesia.
Saat ini Pusat Disaster Management telah dibentuk dan beroperasi di sembilan daerah di Indonesia.
Dirjen WHO memuji kapasitas Indonesia dalam manajemen bencana sehingga dapat menjadi pusat pelatihan bagi negara-negara lain.
Selain pertemuan dengan Dirjen WHO, Menkes RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan India dan Brunei Darussalam dalam rangka membicarakan upaya-upaya memperkuat kerjasama kesehatan bilateral.
Executive Board merupakan badan eksekutif WHO yang beranggotakan 34 negara anggota WHO, termasuk Indonesia.
Menkes RI terpilih sebagai salah satu wakil ketua bersama Korea Selatan, Oman dan Paraguay. Sidang EB-WHO yang saat ini dipimpin Uganda.
Selain itu, Menkes juga mendapat mandat untuk menyusun keputusan dan kebijakan yang akan dibahas dan ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA), serta memberikan arahan kepada Dirjen WHO dalam melaksanakan keputusan-keputusan WHA.
Dalam Sidang ke-126 Executive Board WHO ini, selain memperjuangkan kelanjutan pembentukan Framework Virus Sharing dan Benefits Sharing, Indonesia juga berinisiatif mengajukan rancangan resolusi mengenai "The Improvement of Health Through Safe and Environmentally Sound Waste Management".
Pengajuan rancangan resolusi tersebut merupakan upaya Indonesia untuk menindaklanjuti keputusan "Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood" yang disepakati pada Sidang ke-9 COP to the Basel Convention di Bali, Juni 2008. ***5***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 20-01-2010 08:18:17
London, 20/1 (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) DR Margaret Chan mendukung inisiatif RI mendirikan WHO Collaborating Centre Influenza di Indonesia.
Dukungan itu disampaikannya kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di sela Sidang Executive Board ke-126 WHO di Jenewa, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Acep Somantri, dalam keterangannya yang diterima ANTARA London, Rabu.
Pertemuan bilateral antara Menkes RI dengan Dirjen WHO tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan di hari pertama Sidang ke-126 Executive Board WHO yang akan berlangsung hingga 23 Januari 2010.
Dukungan Dirjen WHO tersebut memiliki arti penting dalam upaya Indonesia agar negara-negara berkembang juga memiliki kapasitas yang memadai untuk mendiagnosa dan melakukan "risk assesment" (penilaian resiko) terhadap penyakit berpotensi pandemi seperti H5N1 dan H1N1.
Dirjen WHO akan memberikan bantuan untuk mewujudkan inisiatif pemerintah Indonesia tersebut dan juga mendukung pembentukan WHO Collaborating Centre untuk Disaster Management di Indonesia.
Saat ini Pusat Disaster Management telah dibentuk dan beroperasi di sembilan daerah di Indonesia.
Dirjen WHO memuji kapasitas Indonesia dalam manajemen bencana sehingga dapat menjadi pusat pelatihan bagi negara-negara lain.
Selain pertemuan dengan Dirjen WHO, Menkes RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan India dan Brunei Darussalam dalam rangka membicarakan upaya-upaya memperkuat kerjasama kesehatan bilateral.
Executive Board merupakan badan eksekutif WHO yang beranggotakan 34 negara anggota WHO, termasuk Indonesia.
Menkes RI terpilih sebagai salah satu wakil ketua bersama Korea Selatan, Oman dan Paraguay. Sidang EB-WHO yang saat ini dipimpin Uganda.
Selain itu, Menkes juga mendapat mandat untuk menyusun keputusan dan kebijakan yang akan dibahas dan ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA), serta memberikan arahan kepada Dirjen WHO dalam melaksanakan keputusan-keputusan WHA.
Dalam Sidang ke-126 Executive Board WHO ini, selain memperjuangkan kelanjutan pembentukan Framework Virus Sharing dan Benefits Sharing, Indonesia juga berinisiatif mengajukan rancangan resolusi mengenai "The Improvement of Health Through Safe and Environmentally Sound Waste Management".
Pengajuan rancangan resolusi tersebut merupakan upaya Indonesia untuk menindaklanjuti keputusan "Bali Declaration on Waste Management for Human Health and Livelihood" yang disepakati pada Sidang ke-9 COP to the Basel Convention di Bali, Juni 2008. ***5***
(T.H-ZG/B/R014/R014) 20-01-2010 08:18:17
KBRI PRAHA BIDIK PASAR WISATAWAN CEKO
KBRI PRAHA BIDIK PASAR WISATAWAN CEKO
London, 18/1 (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Praha berupaya membidik pasar wisata Ceko dengan berpartisipasi pada pameran pariwisata Go Travel yang diikuti 1.100 peserta dari 19 negara berlangsung di Brno, Ceko.
Counsellor Pensosbudpar, KBRI Praha, Ceko, Azis Nurwahyudi kepada koresponden ANTARA London, Senin mengatakan dalam pameran yang dihadiri sekitar 33.000 pengunjung itu Indonesia berupaya meraih pasar wisata di Ceko bagian selatan ini.
Menurut dia, KBRI Praha bekerjasama dengan Aqua Travel dari kota Ceske Budejovice mempromosikan paket wisata ke berbagai tujuan wisata di Indonesia, terutama Bali dan Lombok.
Di stand yang ramai dikunjungi calon wisatawan tersebut, KBRI Praha membagi berbagai brosur dalam Bahasa Ceko mengenai pariwisata Indonesia, sementara kamus singkat Percakapan Indonesia-Ceko menjadi favorit yang banyak diminati pengunjung.
Selama kegiatan promosi, beberapa pengunjung bertanya mengenai cara termudah untuk berkunjung ke Indonesia seperti pengurusan visa, pilihan penerbangan dan obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Untuk itu dibagikan informasi cara pengurusan visa, baik di KBRI Praha maupun mengurus "visa on arrival" di berbagai bandara di Indonesia.
Selain membagi brosur dan memutar film tempat-tempat wisata yang menarik, di stand Indonesia juga ditampilkan foto-foto kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin membuat pengunjung berminat mengetahui keindahan Tanah Air.
"Pada umumnya Bali masih merupakan daerah tujuan wisata utama yang menarik perhatian, namun demikian dijelaskan masih banyak tempat lain di Indonesia yang menarik seperti Ngarai Sianok, Tana Toraja, Bunaken, Borobudur dan Pulau Komodo," katanya. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S025/B/S025) 18-01-2010 21:42:35
London, 18/1 (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Praha berupaya membidik pasar wisata Ceko dengan berpartisipasi pada pameran pariwisata Go Travel yang diikuti 1.100 peserta dari 19 negara berlangsung di Brno, Ceko.
Counsellor Pensosbudpar, KBRI Praha, Ceko, Azis Nurwahyudi kepada koresponden ANTARA London, Senin mengatakan dalam pameran yang dihadiri sekitar 33.000 pengunjung itu Indonesia berupaya meraih pasar wisata di Ceko bagian selatan ini.
Menurut dia, KBRI Praha bekerjasama dengan Aqua Travel dari kota Ceske Budejovice mempromosikan paket wisata ke berbagai tujuan wisata di Indonesia, terutama Bali dan Lombok.
Di stand yang ramai dikunjungi calon wisatawan tersebut, KBRI Praha membagi berbagai brosur dalam Bahasa Ceko mengenai pariwisata Indonesia, sementara kamus singkat Percakapan Indonesia-Ceko menjadi favorit yang banyak diminati pengunjung.
Selama kegiatan promosi, beberapa pengunjung bertanya mengenai cara termudah untuk berkunjung ke Indonesia seperti pengurusan visa, pilihan penerbangan dan obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Untuk itu dibagikan informasi cara pengurusan visa, baik di KBRI Praha maupun mengurus "visa on arrival" di berbagai bandara di Indonesia.
Selain membagi brosur dan memutar film tempat-tempat wisata yang menarik, di stand Indonesia juga ditampilkan foto-foto kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin membuat pengunjung berminat mengetahui keindahan Tanah Air.
"Pada umumnya Bali masih merupakan daerah tujuan wisata utama yang menarik perhatian, namun demikian dijelaskan masih banyak tempat lain di Indonesia yang menarik seperti Ngarai Sianok, Tana Toraja, Bunaken, Borobudur dan Pulau Komodo," katanya. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S025/B/S025) 18-01-2010 21:42:35
PBB APRESIASI BANTUAN RI UNTUK HAITI
PBB APRESIASI BANTUAN RI UNTUK HAITI
London, 20/1 (ANTARA) - Badan Bantuan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), UN-OCHA, menyampaikan apresiasinya dan penghargaan terhadap Indonesia yang bersama masyarakat internasional menunjukkan komitmennya membantu korban gwmpa di Haiti.
"Penghargaan itu disampaikan Direktur UN-OCHA Catherine Bragg dalam Sidang UN-OCHA di Jenewa, Swiss," ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib kepada ANTARA London, Rabu.
"Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap Indonesia, bersama masyarakat internasional menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan melalui bantuannya kepada Haiti," ujar Catherine Bragg.
Sidang UN=OCHA itu secara khusus membahas kerja sama bantuan kemanusiaan untuk Haiti.
Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa Dian Triansyah Djani, dihadapan hampir seluruh delegasi negara anggota PBB yang hadir dalam sidang itu menegaskan komitmen Indonesia membantu Haiti.
Dikatakannya, sebagai negara yang memiliki pengalaman yang cukup luas dalam penanganan bencana khususnya yang terjadi di Indonesia, Pemerintah RI siap untuk membantu dan berbagi pengalamannya untuk mengatasi bencana yang tengah terjadi di negeri tersebut.
Dalam sidang yang berbeda, Menkes RI Endang Rahayu Sedyaningsih dalam sesi khusus yang membahas situasi di Haiti di sela-sela Sidang Executive Board ke-126 WHO di Jenewa, juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah RI telah menjadi bagian dari upaya internasional untuk menangani situasi pascagempa di Haiti sebagai wujud solidaritas Indonesia.
Pernyataan Menkes tersebut disambut positif Direktur Jenderal WHO Margaret Chan, seraya menyampaikan pengakuan bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang baik dalam penanganan bencana.
Komitmen bantuan dan simpati disampaikan Indonesia terhadap korban gempa bumi di Haiti, melalui berbagai sidang PBB di Jenewa itu memperkuat solidaritas masyarakat internasional dalam membantu Pemerintah dan rakyat Haiti yang menjadi korban gempa bumi.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/R007/R007) 20-01-2010 07:33:13
London, 20/1 (ANTARA) - Badan Bantuan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), UN-OCHA, menyampaikan apresiasinya dan penghargaan terhadap Indonesia yang bersama masyarakat internasional menunjukkan komitmennya membantu korban gwmpa di Haiti.
"Penghargaan itu disampaikan Direktur UN-OCHA Catherine Bragg dalam Sidang UN-OCHA di Jenewa, Swiss," ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Achsanul Habib kepada ANTARA London, Rabu.
"Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap Indonesia, bersama masyarakat internasional menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan melalui bantuannya kepada Haiti," ujar Catherine Bragg.
Sidang UN=OCHA itu secara khusus membahas kerja sama bantuan kemanusiaan untuk Haiti.
Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa Dian Triansyah Djani, dihadapan hampir seluruh delegasi negara anggota PBB yang hadir dalam sidang itu menegaskan komitmen Indonesia membantu Haiti.
Dikatakannya, sebagai negara yang memiliki pengalaman yang cukup luas dalam penanganan bencana khususnya yang terjadi di Indonesia, Pemerintah RI siap untuk membantu dan berbagi pengalamannya untuk mengatasi bencana yang tengah terjadi di negeri tersebut.
Dalam sidang yang berbeda, Menkes RI Endang Rahayu Sedyaningsih dalam sesi khusus yang membahas situasi di Haiti di sela-sela Sidang Executive Board ke-126 WHO di Jenewa, juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah RI telah menjadi bagian dari upaya internasional untuk menangani situasi pascagempa di Haiti sebagai wujud solidaritas Indonesia.
Pernyataan Menkes tersebut disambut positif Direktur Jenderal WHO Margaret Chan, seraya menyampaikan pengakuan bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang baik dalam penanganan bencana.
Komitmen bantuan dan simpati disampaikan Indonesia terhadap korban gempa bumi di Haiti, melalui berbagai sidang PBB di Jenewa itu memperkuat solidaritas masyarakat internasional dalam membantu Pemerintah dan rakyat Haiti yang menjadi korban gempa bumi.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/R007/R007) 20-01-2010 07:33:13
HARGA BERAS DUNIA MERANGKAK NAIK
HARGA BERAS DUNIA MERANGKAK NAIK
London, 20/1 (ANTARA) - Organisasi Pangan Sedunia (FAO) memperkirakan harga beras dunia cenderung meningkat.
Dalam laporannya 'FAO Rice Price Update' yang dikeluarkan awal tahun 2010, berdasarkan indeks harga beras menunjukkan bahwa harga rata-rata beras dunia 2009 mengalami penurunan sekitar 14,2 persen dibanding 2008.
Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin jepada ANTARA London, Rabu menyebutkan, penurunan tertinggi dialami beras jenis Indica kualitas rendah yang mencapai sekitar 31,8 persen pada kurun waktu yang sama.
Sementara untuk jenis beras Japonica justru sedikit mengalami kenaikan di tahun 2009 ini sebesar 8,2 persen.
"Jika diperhatikan secara rinci dan berdasarkan pada harga beras bulanan khususnya dengan membandingkan antara harga beras Desember dan Nopember 2009, harga beras dunia mengalami peningkatan," ujarnya.
Bahkan beberapa jenis beras harganya lebih tinggi dibandingkan dengan harga Desember 2008 seperti semua jenis beras dari Thailand dan Vietnam.
Hanya beras jenis California Medium Grain AS dan Basmati Pakistan yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun 2008.
Menurut Erizal Sodikin, dengan data itu, instansi terkait dapat mengantisipasi kecenderung peningkatan harga beras dunia ini, khususnya dalam kajian terhadap kebijakan impor dan ekspor beras, sehingga harga beras dalam negeri tetap terjaga pada level yang rasional.
Sementara harga minyak dunia saat ini berkisar pada harga 70-80 dolar per barrel.
Adanya perubahan iklim global, dan bencana alam yang akhir-akhir ini frekuensinya cenderung meningkat, maka bukan tidak mungkin harga beras dunia semakin meningkat, demikian Erizal Sodikin.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/R007/R007) 20-01-2010 07:46:49
London, 20/1 (ANTARA) - Organisasi Pangan Sedunia (FAO) memperkirakan harga beras dunia cenderung meningkat.
Dalam laporannya 'FAO Rice Price Update' yang dikeluarkan awal tahun 2010, berdasarkan indeks harga beras menunjukkan bahwa harga rata-rata beras dunia 2009 mengalami penurunan sekitar 14,2 persen dibanding 2008.
Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin jepada ANTARA London, Rabu menyebutkan, penurunan tertinggi dialami beras jenis Indica kualitas rendah yang mencapai sekitar 31,8 persen pada kurun waktu yang sama.
Sementara untuk jenis beras Japonica justru sedikit mengalami kenaikan di tahun 2009 ini sebesar 8,2 persen.
"Jika diperhatikan secara rinci dan berdasarkan pada harga beras bulanan khususnya dengan membandingkan antara harga beras Desember dan Nopember 2009, harga beras dunia mengalami peningkatan," ujarnya.
Bahkan beberapa jenis beras harganya lebih tinggi dibandingkan dengan harga Desember 2008 seperti semua jenis beras dari Thailand dan Vietnam.
Hanya beras jenis California Medium Grain AS dan Basmati Pakistan yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun 2008.
Menurut Erizal Sodikin, dengan data itu, instansi terkait dapat mengantisipasi kecenderung peningkatan harga beras dunia ini, khususnya dalam kajian terhadap kebijakan impor dan ekspor beras, sehingga harga beras dalam negeri tetap terjaga pada level yang rasional.
Sementara harga minyak dunia saat ini berkisar pada harga 70-80 dolar per barrel.
Adanya perubahan iklim global, dan bencana alam yang akhir-akhir ini frekuensinya cenderung meningkat, maka bukan tidak mungkin harga beras dunia semakin meningkat, demikian Erizal Sodikin.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/R007/R007) 20-01-2010 07:46:49
Senin, 18 Januari 2010
GAMELAN BERKOLABORASI DENGAN PERKUSI DI MADRID
GAMELAN BERKOLABORASI DENGAN PERKUSI DI MADRID
London, 16/1 (ANTARA) - Sebanyak 250 penonton menyambut antusias konser yang merupakan kolaborasi antara musik gamelan dengan alat musik perkusi yang dimainkan musisi Spanyol yang mengadakan pentas seni di Teater "La badia Madrid," Madrid, Sabtu.
Perhatian penonton bertambah meningkat ketika kelompok musik kedua negara itu menampilkan lagu "Our Mouth (OM)" karya Dedy Hernawan, "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo, "Su Llanto" karya Jonas Bisquert, dan "Cinq Chansons" karya Claude Vivier.
Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Madrid Allen Simarmata kepada koresponden ANTARA London mengatakan kolaborasi kelompok gamelan KBRI Madrid dengan group perkusi Spanyol bertujuan memperkenalkan gamelan sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya Indonesia.
"Pentas gamelan KBRI itu berkolaborasi dengan Group Neo- percusssion yang merupakan kelompok grup musik perkusi yang cukup dikenal di Spanyol," katanya.
Menurut Allen Simarmata, lagu "Our Mouth" karya Dedy Hernawan merupakan interaksi antar pemusik dengan "sense of music" dan kemampuan setiap pemusik serta sensibilitas masing-masing untuk memainkan alat musik.
Perpaduan teknik budaya Barat disebut dengan "Ochetus" atau dalam bahasa gamelan disebut "Carukan" atau "Kotekan atau Figurasi."
Instrumen yang digunakan adalah Gamelan Bali seperti Jegog, Reong dan Pangugal dan alat Perkusi seperti Crotales, Triangle, Small Bells, Bongo, Woodblacks dan Almglocken.
Lagu "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo menghasilkan alunan musik, yang menggambarkan perusakan hutan, yang merusak lingkungan.
Dentingan musik perusakan hutan itu berasal dari suara botol Aqua yang diremas-remas dan diinjak-injak para musisi dipadu dengan lantunan gamelan yang terdiri dari Kendhang, Bonang Barung, Demung, Gender Barung, Kenong, Kempul, dan Gong.
Nama "Wallace" berasal dari nama seorang pencinta lingkungan Alfred Russel Wallace yang pernah tinggal di Indonesia tahun 1854 dan 1862. Lagu itu menggambarkan gabungan dari dua grup jenis musik tradisional dengan menggunakan gamelan Jawa dan modern.
Pertunjukan kolaborasi itu menjadi tambah menarik karena alat musik yang mereka gunakan berbagai alat instrumen lainnya seperti botol plastik dan selang plastik, yang memiliki arti bahwa item plastik itu banyak dikonsumsi di Negara Barat.
Menurut Allen Simarmata, pertunjukan grup gamelan dan grup Neo Percussion yang menyita perhatian besar masyarakat Spanyol itu terwujud dengan adanya kerja sama antara KBRI Madrid dan Pusat Kebudayaan Galileo de Madrid.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 16-01-2010 22:39:23
London, 16/1 (ANTARA) - Sebanyak 250 penonton menyambut antusias konser yang merupakan kolaborasi antara musik gamelan dengan alat musik perkusi yang dimainkan musisi Spanyol yang mengadakan pentas seni di Teater "La badia Madrid," Madrid, Sabtu.
Perhatian penonton bertambah meningkat ketika kelompok musik kedua negara itu menampilkan lagu "Our Mouth (OM)" karya Dedy Hernawan, "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo, "Su Llanto" karya Jonas Bisquert, dan "Cinq Chansons" karya Claude Vivier.
Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Madrid Allen Simarmata kepada koresponden ANTARA London mengatakan kolaborasi kelompok gamelan KBRI Madrid dengan group perkusi Spanyol bertujuan memperkenalkan gamelan sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya Indonesia.
"Pentas gamelan KBRI itu berkolaborasi dengan Group Neo- percusssion yang merupakan kelompok grup musik perkusi yang cukup dikenal di Spanyol," katanya.
Menurut Allen Simarmata, lagu "Our Mouth" karya Dedy Hernawan merupakan interaksi antar pemusik dengan "sense of music" dan kemampuan setiap pemusik serta sensibilitas masing-masing untuk memainkan alat musik.
Perpaduan teknik budaya Barat disebut dengan "Ochetus" atau dalam bahasa gamelan disebut "Carukan" atau "Kotekan atau Figurasi."
Instrumen yang digunakan adalah Gamelan Bali seperti Jegog, Reong dan Pangugal dan alat Perkusi seperti Crotales, Triangle, Small Bells, Bongo, Woodblacks dan Almglocken.
Lagu "Wallacea" karya Javier Perez de Arevalo menghasilkan alunan musik, yang menggambarkan perusakan hutan, yang merusak lingkungan.
Dentingan musik perusakan hutan itu berasal dari suara botol Aqua yang diremas-remas dan diinjak-injak para musisi dipadu dengan lantunan gamelan yang terdiri dari Kendhang, Bonang Barung, Demung, Gender Barung, Kenong, Kempul, dan Gong.
Nama "Wallace" berasal dari nama seorang pencinta lingkungan Alfred Russel Wallace yang pernah tinggal di Indonesia tahun 1854 dan 1862. Lagu itu menggambarkan gabungan dari dua grup jenis musik tradisional dengan menggunakan gamelan Jawa dan modern.
Pertunjukan kolaborasi itu menjadi tambah menarik karena alat musik yang mereka gunakan berbagai alat instrumen lainnya seperti botol plastik dan selang plastik, yang memiliki arti bahwa item plastik itu banyak dikonsumsi di Negara Barat.
Menurut Allen Simarmata, pertunjukan grup gamelan dan grup Neo Percussion yang menyita perhatian besar masyarakat Spanyol itu terwujud dengan adanya kerja sama antara KBRI Madrid dan Pusat Kebudayaan Galileo de Madrid.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 16-01-2010 22:39:23
Sabtu, 16 Januari 2010
WISATAWAN NORWEGIA TERTARIK WISATA BAWAH LAUT
WISATAWAN NORWEGIA TERTARIK WISATA BAWAH LAUT
Oslo, 16/1 (ANTARA) - Wisata bawah laut (diving) menjadi daya tarik wisatawan Norwegia yang ingin mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri.
Hal ini terungkap dalam pameran pariwasata Reiseliv 2010 yang tengah berlangsung di gedung pameran "Norges Varemesse", Lillestr'm, Norwegia, hingga 17 Januari mendatang.
Pimpinan agen perjalanan Travelstore, Thor Vaz de Leon, kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa minat warga Norwegia melakukan wisata bawah laut cukup besar.
"Permintaan paket wisata 'diving' khususnya di obyek wisata Raja Ampat (Papua Barat) setiap tahunnya terus meningkat," ujar Leon.
Travelstore yang menawarkan paket wisata seharga 23.150 Kroner (sekitar 40 juta rupiah) selama sepekan di Papua yang merupakan salah satu obyek wisata bawah laut yang menjadi impian para penyelam di dunia.
Leon yang juga pengemar olah raga menyelam mengakui bahwa taman bawah laut Raja Ampat tiada duanya di dunia, "It's really beautiful", dan pemandangannya sangat indah serta ribuan jenis ikan menawan.
Kuasa Usaha Ad Interim Mansyur Pangeran, mengatakan wisata selam merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Wisatawan dari seluruh dunia pun bagai tak hendak menyiakan keindahan alam bawah laut itu. Salah satu buktinya, keindahan terumbu karang, dan beragamnya ikan laut, selalu diburu para turis.
Sementara itu, pasangan muda Norwegia Annd Lise Tellefen menyatakan bahwa ia akan berlibur ke Indonesia selama 17 hari dan ingin berkunjung ke Bali, Lombok dan Kalimantan.
Selain itu, kalangan muda Norwegia yang mengelola "website" (laman) pariwisata tertarik memasukkan informasi mengenai Indonesia dalam salah satu proyek mereka salah satu tujuan wisata olah raga, karena Indonesia sudah menjadi pusat perhatian warga Norwegia.
Pengelola informasi pariwisata Norwegia Tor Espen Mork dari Tide For Reise (Time for Travel) mengatakan, keinginannya untuk memasukkan kekayaan alam dan budaya Indonesia kedalam laman yang baru dikelolanya.
Menurut Herry Kostofani dari KBRI Oslo bahwa kesediaannya untuk menyediakan informasi yang mereka butuhkan dan diterjemahkan ke bahasa Norwegia.
Penerbangan Garuda
Sementara itu, Ketua PATA Norwegia yang juga manajer perusahaan yang bergerak di bidang wisata di Oslo, Gonzalo Peluffo menyatakan kesediaannya untuk menjadi agen penerbangan Garuda di Norwegia.
Hal itu disampaikanya setelah mendapatkan informasi bahwa Garuda kembali akan membuka jalur penerbangan ke Eropa mulai Juni mendatang.
Diharapkan dengan terbukanya kesempatan Garuda terbang ke Eropa menjadi daya tarik dunia industri pariwisata dalam menawarkan paket ke Indonesia, karena selama ini mendapat kendala dengan penerbangan.
Pada hari pertama penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar di Skandinavia diikuti 150 negara dengan lebih dari 400 industri pariwisata menjaring Spanyol sebagai partner penyelenggara tercatat sebanyak 3.757 pengunjung bisnis.
Sayangnya, pameran pariwisata Reisliev yang diikuti KBRI Oslo untuk keempat kalinya kurang, mendapat dukungan baik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI serta juga dari para industri yang hingga saat ini belum adanya industri pariwisata yang mengikuti pameran, padahal banyak industri pariwisata Oslo yang mencari mitra dari Indonesia dalam menjual obyek wisata.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:01
Oslo, 16/1 (ANTARA) - Wisata bawah laut (diving) menjadi daya tarik wisatawan Norwegia yang ingin mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri.
Hal ini terungkap dalam pameran pariwasata Reiseliv 2010 yang tengah berlangsung di gedung pameran "Norges Varemesse", Lillestr'm, Norwegia, hingga 17 Januari mendatang.
Pimpinan agen perjalanan Travelstore, Thor Vaz de Leon, kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa minat warga Norwegia melakukan wisata bawah laut cukup besar.
"Permintaan paket wisata 'diving' khususnya di obyek wisata Raja Ampat (Papua Barat) setiap tahunnya terus meningkat," ujar Leon.
Travelstore yang menawarkan paket wisata seharga 23.150 Kroner (sekitar 40 juta rupiah) selama sepekan di Papua yang merupakan salah satu obyek wisata bawah laut yang menjadi impian para penyelam di dunia.
Leon yang juga pengemar olah raga menyelam mengakui bahwa taman bawah laut Raja Ampat tiada duanya di dunia, "It's really beautiful", dan pemandangannya sangat indah serta ribuan jenis ikan menawan.
Kuasa Usaha Ad Interim Mansyur Pangeran, mengatakan wisata selam merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Wisatawan dari seluruh dunia pun bagai tak hendak menyiakan keindahan alam bawah laut itu. Salah satu buktinya, keindahan terumbu karang, dan beragamnya ikan laut, selalu diburu para turis.
Sementara itu, pasangan muda Norwegia Annd Lise Tellefen menyatakan bahwa ia akan berlibur ke Indonesia selama 17 hari dan ingin berkunjung ke Bali, Lombok dan Kalimantan.
Selain itu, kalangan muda Norwegia yang mengelola "website" (laman) pariwisata tertarik memasukkan informasi mengenai Indonesia dalam salah satu proyek mereka salah satu tujuan wisata olah raga, karena Indonesia sudah menjadi pusat perhatian warga Norwegia.
Pengelola informasi pariwisata Norwegia Tor Espen Mork dari Tide For Reise (Time for Travel) mengatakan, keinginannya untuk memasukkan kekayaan alam dan budaya Indonesia kedalam laman yang baru dikelolanya.
Menurut Herry Kostofani dari KBRI Oslo bahwa kesediaannya untuk menyediakan informasi yang mereka butuhkan dan diterjemahkan ke bahasa Norwegia.
Penerbangan Garuda
Sementara itu, Ketua PATA Norwegia yang juga manajer perusahaan yang bergerak di bidang wisata di Oslo, Gonzalo Peluffo menyatakan kesediaannya untuk menjadi agen penerbangan Garuda di Norwegia.
Hal itu disampaikanya setelah mendapatkan informasi bahwa Garuda kembali akan membuka jalur penerbangan ke Eropa mulai Juni mendatang.
Diharapkan dengan terbukanya kesempatan Garuda terbang ke Eropa menjadi daya tarik dunia industri pariwisata dalam menawarkan paket ke Indonesia, karena selama ini mendapat kendala dengan penerbangan.
Pada hari pertama penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar di Skandinavia diikuti 150 negara dengan lebih dari 400 industri pariwisata menjaring Spanyol sebagai partner penyelenggara tercatat sebanyak 3.757 pengunjung bisnis.
Sayangnya, pameran pariwisata Reisliev yang diikuti KBRI Oslo untuk keempat kalinya kurang, mendapat dukungan baik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI serta juga dari para industri yang hingga saat ini belum adanya industri pariwisata yang mengikuti pameran, padahal banyak industri pariwisata Oslo yang mencari mitra dari Indonesia dalam menjual obyek wisata.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:01
Oslo, 16/1 (ANTARA) - Wisata bawah laut (diving) menjadi daya tarik wisatawan Norwegia yang ingin mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri.
Hal ini terungkap dalam pameran pariwasata Reiseliv 2010 yang tengah berlangsung di gedung pameran "Norges Varemesse", Lillestr'm, Norwegia, hingga 17 Januari mendatang.
Pimpinan agen perjalanan Travelstore, Thor Vaz de Leon, kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa minat warga Norwegia melakukan wisata bawah laut cukup besar.
"Permintaan paket wisata 'diving' khususnya di obyek wisata Raja Ampat (Papua Barat) setiap tahunnya terus meningkat," ujar Leon.
Travelstore yang menawarkan paket wisata seharga 23.150 Kroner (sekitar 40 juta rupiah) selama sepekan di Papua yang merupakan salah satu obyek wisata bawah laut yang menjadi impian para penyelam di dunia.
Leon yang juga pengemar olah raga menyelam mengakui bahwa taman bawah laut Raja Ampat tiada duanya di dunia, "It's really beautiful", dan pemandangannya sangat indah serta ribuan jenis ikan menawan.
Kuasa Usaha Ad Interim Mansyur Pangeran, mengatakan wisata selam merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Wisatawan dari seluruh dunia pun bagai tak hendak menyiakan keindahan alam bawah laut itu. Salah satu buktinya, keindahan terumbu karang, dan beragamnya ikan laut, selalu diburu para turis.
Sementara itu, pasangan muda Norwegia Annd Lise Tellefen menyatakan bahwa ia akan berlibur ke Indonesia selama 17 hari dan ingin berkunjung ke Bali, Lombok dan Kalimantan.
Selain itu, kalangan muda Norwegia yang mengelola "website" (laman) pariwisata tertarik memasukkan informasi mengenai Indonesia dalam salah satu proyek mereka salah satu tujuan wisata olah raga, karena Indonesia sudah menjadi pusat perhatian warga Norwegia.
Pengelola informasi pariwisata Norwegia Tor Espen Mork dari Tide For Reise (Time for Travel) mengatakan, keinginannya untuk memasukkan kekayaan alam dan budaya Indonesia kedalam laman yang baru dikelolanya.
Menurut Herry Kostofani dari KBRI Oslo bahwa kesediaannya untuk menyediakan informasi yang mereka butuhkan dan diterjemahkan ke bahasa Norwegia.
Penerbangan Garuda
Sementara itu, Ketua PATA Norwegia yang juga manajer perusahaan yang bergerak di bidang wisata di Oslo, Gonzalo Peluffo menyatakan kesediaannya untuk menjadi agen penerbangan Garuda di Norwegia.
Hal itu disampaikanya setelah mendapatkan informasi bahwa Garuda kembali akan membuka jalur penerbangan ke Eropa mulai Juni mendatang.
Diharapkan dengan terbukanya kesempatan Garuda terbang ke Eropa menjadi daya tarik dunia industri pariwisata dalam menawarkan paket ke Indonesia, karena selama ini mendapat kendala dengan penerbangan.
Pada hari pertama penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar di Skandinavia diikuti 150 negara dengan lebih dari 400 industri pariwisata menjaring Spanyol sebagai partner penyelenggara tercatat sebanyak 3.757 pengunjung bisnis.
Sayangnya, pameran pariwisata Reisliev yang diikuti KBRI Oslo untuk keempat kalinya kurang, mendapat dukungan baik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI serta juga dari para industri yang hingga saat ini belum adanya industri pariwisata yang mengikuti pameran, padahal banyak industri pariwisata Oslo yang mencari mitra dari Indonesia dalam menjual obyek wisata.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:01
Oslo, 16/1 (ANTARA) - Wisata bawah laut (diving) menjadi daya tarik wisatawan Norwegia yang ingin mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri.
Hal ini terungkap dalam pameran pariwasata Reiseliv 2010 yang tengah berlangsung di gedung pameran "Norges Varemesse", Lillestr'm, Norwegia, hingga 17 Januari mendatang.
Pimpinan agen perjalanan Travelstore, Thor Vaz de Leon, kepada koresponden ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa minat warga Norwegia melakukan wisata bawah laut cukup besar.
"Permintaan paket wisata 'diving' khususnya di obyek wisata Raja Ampat (Papua Barat) setiap tahunnya terus meningkat," ujar Leon.
Travelstore yang menawarkan paket wisata seharga 23.150 Kroner (sekitar 40 juta rupiah) selama sepekan di Papua yang merupakan salah satu obyek wisata bawah laut yang menjadi impian para penyelam di dunia.
Leon yang juga pengemar olah raga menyelam mengakui bahwa taman bawah laut Raja Ampat tiada duanya di dunia, "It's really beautiful", dan pemandangannya sangat indah serta ribuan jenis ikan menawan.
Kuasa Usaha Ad Interim Mansyur Pangeran, mengatakan wisata selam merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia.
Wisatawan dari seluruh dunia pun bagai tak hendak menyiakan keindahan alam bawah laut itu. Salah satu buktinya, keindahan terumbu karang, dan beragamnya ikan laut, selalu diburu para turis.
Sementara itu, pasangan muda Norwegia Annd Lise Tellefen menyatakan bahwa ia akan berlibur ke Indonesia selama 17 hari dan ingin berkunjung ke Bali, Lombok dan Kalimantan.
Selain itu, kalangan muda Norwegia yang mengelola "website" (laman) pariwisata tertarik memasukkan informasi mengenai Indonesia dalam salah satu proyek mereka salah satu tujuan wisata olah raga, karena Indonesia sudah menjadi pusat perhatian warga Norwegia.
Pengelola informasi pariwisata Norwegia Tor Espen Mork dari Tide For Reise (Time for Travel) mengatakan, keinginannya untuk memasukkan kekayaan alam dan budaya Indonesia kedalam laman yang baru dikelolanya.
Menurut Herry Kostofani dari KBRI Oslo bahwa kesediaannya untuk menyediakan informasi yang mereka butuhkan dan diterjemahkan ke bahasa Norwegia.
Penerbangan Garuda
Sementara itu, Ketua PATA Norwegia yang juga manajer perusahaan yang bergerak di bidang wisata di Oslo, Gonzalo Peluffo menyatakan kesediaannya untuk menjadi agen penerbangan Garuda di Norwegia.
Hal itu disampaikanya setelah mendapatkan informasi bahwa Garuda kembali akan membuka jalur penerbangan ke Eropa mulai Juni mendatang.
Diharapkan dengan terbukanya kesempatan Garuda terbang ke Eropa menjadi daya tarik dunia industri pariwisata dalam menawarkan paket ke Indonesia, karena selama ini mendapat kendala dengan penerbangan.
Pada hari pertama penyelenggaraan pameran pariwisata terbesar di Skandinavia diikuti 150 negara dengan lebih dari 400 industri pariwisata menjaring Spanyol sebagai partner penyelenggara tercatat sebanyak 3.757 pengunjung bisnis.
Sayangnya, pameran pariwisata Reisliev yang diikuti KBRI Oslo untuk keempat kalinya kurang, mendapat dukungan baik dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI serta juga dari para industri yang hingga saat ini belum adanya industri pariwisata yang mengikuti pameran, padahal banyak industri pariwisata Oslo yang mencari mitra dari Indonesia dalam menjual obyek wisata.(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:01
KBRI MOSKOW GENJOK PERDAGANGAN MELALUI PAMERAN
KBRI MOSKOW GENJOT PERDAGANGAN MELALUI PAMERAN
London, 16/1 (ANTARA) - Keberhasilan menggapai perdagangan RI-Rusia sekitar 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2009, tidak membuat puas KBRI Moskow yang pada peringatan 60 tahun Indonesia-Rusia tahun 2010 akan mengelar berbagai aneka pameran.
Selain akitivitas budaya, seminar serta kegiatan lainnya, dalam menyambut peringatan 60 tahun hubungan RI-Rusia sektor ekonomi mendapat tempat dan perhatian yang khusus dari Dubes Hamid Awaludin, ujar Counsellor KBRI Moskow, Aji Surya, kepada korespodnen ANTARA London, Jumat.
Menurut Aji Surya, hal itu dimaksudkan sebagai upaya mendongkrak kinerja ekonomi nasional di tengah-tengah ekonomi dunia yang mulai membaik.
Dubes Hamid Awaludin, mengharapkan pengusaha Indonesia memanfaatkan peluang yang ada, khususnya dalam memperingati 60 tahun hubungan RI-Rusia.
"Keikutsertaan dalam pameran 'is a must' bagi pebisnis Indonesia yang ingin maju," ujar Dubes Hamid Awaludin.
Setidaknya, dua pameran akbar berskala internasional akan diikuti selama tahun 2010 yang meliputi "Expo International World Food" dan "Gift Handicraft Expo" yang semuanya akan dilaksanakan pada bulan September 2010.
Sementara itu, penangung jawab seminar Suprianda Ruru, mengatakan di sela-sela kedua kegiatan besar tersebut, KBRI Moskow berencana mengelar temu bisnis investasi.
"Tentu di luar dua pameran tersebut kita tetap mengundang pebinis Indonesia untuk memanfaatkan pameran lainnya," ujar Suprianda Ruru.
Untuk dapat mensukseskan semua kegiatan tadi, KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), KADIN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretariat Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET), Otorita Batam dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, untuk menambah devisa melalui pariwisata maka KBRI bersama Kementerian Budpar juga akan mengorganisir keikutsertaan pebisnis Indonesia melalui pameran wisata "Moscow International Travel and Toursim" (MITT) dan "Intour Market" pada kisaran bulan Maret 2010.
Perdagangan Indonesia Rusia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai angka lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
Pada paruh pertama dimana ekonomi dunia masih nisbi lesu berhasil dicapai angka perdagangan 800 juta dolar AS. "Ini hanya menunjukkan masih adanya peluang yang harus kita garap dengan sangat serius," tutur Duta Besar Hamid Awaludin. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:02
London, 16/1 (ANTARA) - Keberhasilan menggapai perdagangan RI-Rusia sekitar 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2009, tidak membuat puas KBRI Moskow yang pada peringatan 60 tahun Indonesia-Rusia tahun 2010 akan mengelar berbagai aneka pameran.
Selain akitivitas budaya, seminar serta kegiatan lainnya, dalam menyambut peringatan 60 tahun hubungan RI-Rusia sektor ekonomi mendapat tempat dan perhatian yang khusus dari Dubes Hamid Awaludin, ujar Counsellor KBRI Moskow, Aji Surya, kepada korespodnen ANTARA London, Jumat.
Menurut Aji Surya, hal itu dimaksudkan sebagai upaya mendongkrak kinerja ekonomi nasional di tengah-tengah ekonomi dunia yang mulai membaik.
Dubes Hamid Awaludin, mengharapkan pengusaha Indonesia memanfaatkan peluang yang ada, khususnya dalam memperingati 60 tahun hubungan RI-Rusia.
"Keikutsertaan dalam pameran 'is a must' bagi pebisnis Indonesia yang ingin maju," ujar Dubes Hamid Awaludin.
Setidaknya, dua pameran akbar berskala internasional akan diikuti selama tahun 2010 yang meliputi "Expo International World Food" dan "Gift Handicraft Expo" yang semuanya akan dilaksanakan pada bulan September 2010.
Sementara itu, penangung jawab seminar Suprianda Ruru, mengatakan di sela-sela kedua kegiatan besar tersebut, KBRI Moskow berencana mengelar temu bisnis investasi.
"Tentu di luar dua pameran tersebut kita tetap mengundang pebinis Indonesia untuk memanfaatkan pameran lainnya," ujar Suprianda Ruru.
Untuk dapat mensukseskan semua kegiatan tadi, KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), KADIN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretariat Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET), Otorita Batam dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, untuk menambah devisa melalui pariwisata maka KBRI bersama Kementerian Budpar juga akan mengorganisir keikutsertaan pebisnis Indonesia melalui pameran wisata "Moscow International Travel and Toursim" (MITT) dan "Intour Market" pada kisaran bulan Maret 2010.
Perdagangan Indonesia Rusia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai angka lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
Pada paruh pertama dimana ekonomi dunia masih nisbi lesu berhasil dicapai angka perdagangan 800 juta dolar AS. "Ini hanya menunjukkan masih adanya peluang yang harus kita garap dengan sangat serius," tutur Duta Besar Hamid Awaludin. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:02
London, 16/1 (ANTARA) - Keberhasilan menggapai perdagangan RI-Rusia sekitar 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2009, tidak membuat puas KBRI Moskow yang pada peringatan 60 tahun Indonesia-Rusia tahun 2010 akan mengelar berbagai aneka pameran.
Selain akitivitas budaya, seminar serta kegiatan lainnya, dalam menyambut peringatan 60 tahun hubungan RI-Rusia sektor ekonomi mendapat tempat dan perhatian yang khusus dari Dubes Hamid Awaludin, ujar Counsellor KBRI Moskow, Aji Surya, kepada korespodnen ANTARA London, Jumat.
Menurut Aji Surya, hal itu dimaksudkan sebagai upaya mendongkrak kinerja ekonomi nasional di tengah-tengah ekonomi dunia yang mulai membaik.
Dubes Hamid Awaludin, mengharapkan pengusaha Indonesia memanfaatkan peluang yang ada, khususnya dalam memperingati 60 tahun hubungan RI-Rusia.
"Keikutsertaan dalam pameran 'is a must' bagi pebisnis Indonesia yang ingin maju," ujar Dubes Hamid Awaludin.
Setidaknya, dua pameran akbar berskala internasional akan diikuti selama tahun 2010 yang meliputi "Expo International World Food" dan "Gift Handicraft Expo" yang semuanya akan dilaksanakan pada bulan September 2010.
Sementara itu, penangung jawab seminar Suprianda Ruru, mengatakan di sela-sela kedua kegiatan besar tersebut, KBRI Moskow berencana mengelar temu bisnis investasi.
"Tentu di luar dua pameran tersebut kita tetap mengundang pebinis Indonesia untuk memanfaatkan pameran lainnya," ujar Suprianda Ruru.
Untuk dapat mensukseskan semua kegiatan tadi, KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), KADIN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretariat Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET), Otorita Batam dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, untuk menambah devisa melalui pariwisata maka KBRI bersama Kementerian Budpar juga akan mengorganisir keikutsertaan pebisnis Indonesia melalui pameran wisata "Moscow International Travel and Toursim" (MITT) dan "Intour Market" pada kisaran bulan Maret 2010.
Perdagangan Indonesia Rusia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai angka lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
Pada paruh pertama dimana ekonomi dunia masih nisbi lesu berhasil dicapai angka perdagangan 800 juta dolar AS. "Ini hanya menunjukkan masih adanya peluang yang harus kita garap dengan sangat serius," tutur Duta Besar Hamid Awaludin. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:02
London, 16/1 (ANTARA) - Keberhasilan menggapai perdagangan RI-Rusia sekitar 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2009, tidak membuat puas KBRI Moskow yang pada peringatan 60 tahun Indonesia-Rusia tahun 2010 akan mengelar berbagai aneka pameran.
Selain akitivitas budaya, seminar serta kegiatan lainnya, dalam menyambut peringatan 60 tahun hubungan RI-Rusia sektor ekonomi mendapat tempat dan perhatian yang khusus dari Dubes Hamid Awaludin, ujar Counsellor KBRI Moskow, Aji Surya, kepada korespodnen ANTARA London, Jumat.
Menurut Aji Surya, hal itu dimaksudkan sebagai upaya mendongkrak kinerja ekonomi nasional di tengah-tengah ekonomi dunia yang mulai membaik.
Dubes Hamid Awaludin, mengharapkan pengusaha Indonesia memanfaatkan peluang yang ada, khususnya dalam memperingati 60 tahun hubungan RI-Rusia.
"Keikutsertaan dalam pameran 'is a must' bagi pebisnis Indonesia yang ingin maju," ujar Dubes Hamid Awaludin.
Setidaknya, dua pameran akbar berskala internasional akan diikuti selama tahun 2010 yang meliputi "Expo International World Food" dan "Gift Handicraft Expo" yang semuanya akan dilaksanakan pada bulan September 2010.
Sementara itu, penangung jawab seminar Suprianda Ruru, mengatakan di sela-sela kedua kegiatan besar tersebut, KBRI Moskow berencana mengelar temu bisnis investasi.
"Tentu di luar dua pameran tersebut kita tetap mengundang pebinis Indonesia untuk memanfaatkan pameran lainnya," ujar Suprianda Ruru.
Untuk dapat mensukseskan semua kegiatan tadi, KBRI Moskow bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), KADIN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sekretariat Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET), Otorita Batam dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, untuk menambah devisa melalui pariwisata maka KBRI bersama Kementerian Budpar juga akan mengorganisir keikutsertaan pebisnis Indonesia melalui pameran wisata "Moscow International Travel and Toursim" (MITT) dan "Intour Market" pada kisaran bulan Maret 2010.
Perdagangan Indonesia Rusia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai angka lebih dari 1,5 miliar dolar AS.
Pada paruh pertama dimana ekonomi dunia masih nisbi lesu berhasil dicapai angka perdagangan 800 juta dolar AS. "Ini hanya menunjukkan masih adanya peluang yang harus kita garap dengan sangat serius," tutur Duta Besar Hamid Awaludin. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-01-2010 07:14:02
Langganan:
Postingan (Atom)