FAO PERKIRAKAN HARGA TEH DUNIA STABIL
London , 13/1 (ANTARA) - Organisasi Pangan Dunia (FAO) memperkirakan harga teh dunia pada 2010 akan stabil setelah mencapai rekor tertinggi pada 2009 yang berdasarkan harga kompositnya mencapai 3,18 dolar AS per kilogram.
Perkiraan dari FAO itu disampaikan dalam keterangan yang dikeluarkan FAO beberapa waktu yang lalu, ujar Atase Pertanian KBRI Roma, Dr. Erizal Sodikin, kepada ANTARA London, Rabu.
Menurut FAO, harga teh dunia khususnya untuk jenis teh hitam mencapai rekor tertinggi pada 2009. Berdasarkan harga kompositnya mencapai 3,18 dolar AS per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harga teh 2008 yang hanya mencapai 2,38 dolar AS per kilogram.
Dr. Erizal Sodikin, memperkirakan kenaikan ini utamanya disebabkan oleh adanya kekeringan di beberapa negara utama penghasil teh seperti India, Sri Lanka dan Kenya.
Menurut Sekretaris dari Intergovernmental Group on Tea FAO, Kaison Chang, beberapa negara seperti India berjanji tidak akan melakukan perluasan areal penanaman melebihi apa yang sudah mereka tanam, hal ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan antara suplai dan demand dari teh dunia.
Dalam keterangannya, FAO juga menjelaskan kebutuhan teh dunia tetap tinggi di tengah resesi global sekarang, hal ini disebabkan oleh minum teh merupakan kebiasaan yang pengeluaran per rumah tangganya relatif kecil.
Erizal Sodikin mengatakan bahwa hal menarik dari laporan ini bahwa tidak seperti di negara maju, harga teh dunia yang tinggi di negara berkembang akan mempengaruhi harga teh di pasar ritel.
Sebagai contoh pada September 2009 di India rata-rata harga teh di pasar ritel mencapai harga 15 persen lebih tinggi dari pada bulan yang sama di 2008. Di Pakistan pada kurun waktu yang sama harga di pasar ritel meningkat sekitar 12 persen.
Tahun 2010 ini diperkirakan lonjakan harga teh dunia akan menurun akibat kondisi cuaca yang kembali normal untuk produksi teh, demikian Chang.***2***
(T.H-ZG/B/A026/A026) 13-01-2010 02:34:48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar