Sabtu, 02 Januari 2010

KBRI LONDON SEDIAKAN BUKU DUKA GUS DUR

KBRI LONDON SEDIAKAN BUKU DUKA GUS DUR

London, 1/1 (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London membuka buku bela sungkawa bagi semua pihak di Inggris Raya dan Irlandia yang ingin mengungkapkan bela sungkawa untuk meninggalnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Buku ucapan bela sungkawa dibuka di kedutaan yang terletak di 38 Grosvenor Square, London selama tiga hari yakni Kamis (31/12), Senin (3/1), dan Selasa (4/1)," ujar Sekretaris Ketiga KBRI London Billy Wibisono kepada koresponden ANTARA London, Jumat.

Menurut Billy Wibisono, Kedutaan Besar RI di London juga akan mengadakan doa untuk mendiang Gus Dur pada hari Minggu, 3 Januari 2010.

"Ada beberapa diplomat yang menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mantan Presiden Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur yang meninggal dunia pada tanggal 30 Desember 2009 di Jakarta," katanya.

Gus Dur menjadi Presiden ke-5 RI dan presiden pertama yang terpilih secara demokratis setelah era reformasi di Indonesia.

Almarhum lahir di Jombang pada 4 Agustus 1940 dan dikenal sebagai sarjana dn cendekiawan Muslim, pendukung demokrasi, dan juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Selama masa jabatannya sebagai presiden, ia dikenal sebagai seorang moderat dan sangat berperan dalam membangun dialog antaragama serta membuka pintu bagi budaya lain, seperti kebudayaan China di Indonesia.

"Sebagai salah satu orang paling terkenal di Indonesia dan di dunia internasional, Gus Dur adalah representasi Islam yang demokratis yang mencakup perbedaan dan keragaman dengan toleransi dan pengertian," katanya.

Ia telah memimpin Indonesia melalui beberapa periode transisi dari rezim sebelumnya ke arah yang benar dan mendirikan demokrasi dengan kebijaksanaan dan contoh (teladan).

Penamaan Gus Dur sebagai "Bapak Pluralisme" diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merasa kehilangan salah satu bangsa terbaik.

Presiden Yudhoyono menilai Gus Dus bukan hanya mantan Presiden, tetapi juga seorang guru, seorang negarawan dan pembangun bangsa.

Gus Dus meninggal di RS Cipto Mangunkusumo di Jakarta pada 30 Desember karena komplikasi diabetes, stroke dan masalah jantung. ***4***(U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 01-01-2010 19:20:19

Tidak ada komentar: