SALVATION ARMY: PERDAGANGAN MANUSIA KEJAHATAN TERORGANISIR-SERIUS
Oleh Zeynita Gibbons London, 22/2 (Antara) - Ruth Stannet dari Salvation Army Belgia mengingatkan bahwa perdagangan manusia merupakan kejahatan teroganisir dan sangat serius, sehingga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk kalangan masyarakat.
Tidak sedikit kasus tindak perdagangan manusia yang terungkap dari pengamatan dan laporan masyarakat, kata Ruth Stannet sebagaimana dilaporkan Pensosbud KBRI Brusel Ance Maylany kepada Antara London, Rabu.
Hal itu disampaikan Ruth Stannet dalam seminar yang bertema Mengenal lebih jauh tentang Tindak Perdagangan Manusia yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel di Aula KBRI di Tervuren, Belgia.
Ance Maylany melaporkan, seminar yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel itu dibuka Ketua DWP Belgia, Ny Sandra Thamrin. Penyelenggaraan seminar bertujuan untuk memberikan informasi tambahan mengenai kasus perdagangan manusia yang kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.
Ruth Stannet mengatakan Salvation Army Belgia, organisasi yang memiliki enam social centres, 10 kantor pos dan tiga second-hand shops. Ia telah berkecimpung sejak tahun 1930 di Belgia.
Dalam kesempatan itu ia membagikan pengalaman dan kisah sukses dari berbagai upaya yang dilakukan dalam mengidentifikasi tindak perdagangan manusia, memberikan bantuan kepada korban, dan merehabilitasi korban.
Dikatakan, Salvation Army terdapat di 127 negara termasuk Indonesia dan melalui seminar ini, ibu rumah tangga dan anggota DWP KBRI Brussel yang hadir dapat mengetahui berbagai cara kerap dilakukan pelaku tindak perdagangan manusia untuk menjebak korbannya.
Perdagangan manusia merupakan kejahatan terorganisir dan sangat serius yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak bahkan masyarakat. Tidak sedikit kasus tindak perdagangan manusia yang dapat terungkap dari pengamatan dan laporan yang diberikan masyarakat, demikian Ruth Stannet. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/C/T. Susilo/T. Susilo) 22-02-2017
Oleh Zeynita Gibbons London, 22/2 (Antara) - Ruth Stannet dari Salvation Army Belgia mengingatkan bahwa perdagangan manusia merupakan kejahatan teroganisir dan sangat serius, sehingga memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk kalangan masyarakat.
Tidak sedikit kasus tindak perdagangan manusia yang terungkap dari pengamatan dan laporan masyarakat, kata Ruth Stannet sebagaimana dilaporkan Pensosbud KBRI Brusel Ance Maylany kepada Antara London, Rabu.
Hal itu disampaikan Ruth Stannet dalam seminar yang bertema Mengenal lebih jauh tentang Tindak Perdagangan Manusia yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel di Aula KBRI di Tervuren, Belgia.
Ance Maylany melaporkan, seminar yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel itu dibuka Ketua DWP Belgia, Ny Sandra Thamrin. Penyelenggaraan seminar bertujuan untuk memberikan informasi tambahan mengenai kasus perdagangan manusia yang kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.
Ruth Stannet mengatakan Salvation Army Belgia, organisasi yang memiliki enam social centres, 10 kantor pos dan tiga second-hand shops. Ia telah berkecimpung sejak tahun 1930 di Belgia.
Dalam kesempatan itu ia membagikan pengalaman dan kisah sukses dari berbagai upaya yang dilakukan dalam mengidentifikasi tindak perdagangan manusia, memberikan bantuan kepada korban, dan merehabilitasi korban.
Dikatakan, Salvation Army terdapat di 127 negara termasuk Indonesia dan melalui seminar ini, ibu rumah tangga dan anggota DWP KBRI Brussel yang hadir dapat mengetahui berbagai cara kerap dilakukan pelaku tindak perdagangan manusia untuk menjebak korbannya.
Perdagangan manusia merupakan kejahatan terorganisir dan sangat serius yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak bahkan masyarakat. Tidak sedikit kasus tindak perdagangan manusia yang dapat terungkap dari pengamatan dan laporan yang diberikan masyarakat, demikian Ruth Stannet. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/C/T. Susilo/T. Susilo) 22-02-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar