WILLIAM WONGSO PROMOSIKAN KULINER INDONESIA
Oleh Zeynita Gibbons London, 18/2 (Antara) - Rijsttafel atau penyajian makanan Indonesia ala Belanda disajikan juru masak terkemuka Indonesia, William Wongso, dalam promosi kuliner dari Sabang hingga Merauke yang diadakan Restoran Indrapura di Amsterdam, Belanda.
Om William--demikian ahli kuliner Indonesia itu biasa disapa--memanjakan lidah undangan dari berbagai kalangan, yaitu dubes negara sahabat seperti dari India dan Srilanka, Malaysia, Selandia Baru dan kalangan diplomatik.
Hadir pula pebisnis dan friends of Indonesia, pencinta kuliner, fesyen serta media, demikian Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Denhaag, Barbara Noira B Solani kepada Antara London, Sabtu.
Hidangan rijsttafel terdiri atas iga bakar rendang ala Padang, ayam serepeh Rembang, daging masak hitam Jambi, ikan pepes kemangi Sunda Jawa Barat, gulai Monk Fish daun kari Medan, sate sapi manis Surabaya, asinan mangga Jakarta dan sate ayam plecing Denpasar dipadu nasi kuning pandan dan nasi lemak Jambi.
Makanan penutup berupa sweet Sanur sunrise, yaitu es krim stroberi dengan saus buah beri.
Dengan formulasi menu makan malam mencakup masakan khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia, William Wongso ingin mengajak para undangan untuk menjelajah Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui kuliner William Wongso memanjakan lidah undangan untuk menyantap kreasi makan malam hasil karyanya. Sebelum santap makan malam dimulai, dua penari dari INA Dance mempersembahkan tarian penyambutan, yaitu Tari Cendrawasih dari Bali dan acara dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.
Sebagai host makan malam ini adalah pemilik restoran Indrapura, Dewi Ten Cate, pengusaha WNI yang sukses di bidang kuliner. Dia tidak hanya bertindak sebagai host, namun juga menyumbangkan lagu-lagu terkenal Indonesia.
INA Dance juga kembali mempersembahkan Tari Kompang. Penyanyi senior Belanda yang dikenal dengan lagu "Nasi Goreng" Tante Lien turut menyumbangkan lagu.
Selain pertunjukan tarian dan musik juga ditampilkan peragaan busana dari bahan-bahan kain Indonesia dalam rancangan-rancangan modern dan trendi koleksi pribadi 13 perempuan Indonesia yang menamakan dirinya "the Madames".
Peragaan busana kain tradisional Indonesia ini didukung Barcoqo (perhiasan) dan Bidadari Voque (tas).
Sebagai welcoming drink disajikan minuman bernama "sunset in Kuta" yang merupakan campuran jus dari buah jeruk dan nanas. Makanan pembuka disajikan salad buah dan lobster Jimbaran dan Martabak Kambing Bangka yang menggoda lidah undangan. William Wongso juga menghadirkan binthe biluhuta, sup udang dan kepiting khas Gorontalo dan soto ayam Ambengan.
Makanan prasmanan atau yang dikenal dengan nama rijsttafel menu utama makan malam disajikan berbagai jenis masakan khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Om William hadir di tengah tamu undangan, menyapa dan menjelaskan bahan makanan, asal dan cara membuat makanan secara singkat. ***4*** T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 18-02-2017 22:48:30
Oleh Zeynita Gibbons London, 18/2 (Antara) - Rijsttafel atau penyajian makanan Indonesia ala Belanda disajikan juru masak terkemuka Indonesia, William Wongso, dalam promosi kuliner dari Sabang hingga Merauke yang diadakan Restoran Indrapura di Amsterdam, Belanda.
Om William--demikian ahli kuliner Indonesia itu biasa disapa--memanjakan lidah undangan dari berbagai kalangan, yaitu dubes negara sahabat seperti dari India dan Srilanka, Malaysia, Selandia Baru dan kalangan diplomatik.
Hadir pula pebisnis dan friends of Indonesia, pencinta kuliner, fesyen serta media, demikian Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Denhaag, Barbara Noira B Solani kepada Antara London, Sabtu.
Hidangan rijsttafel terdiri atas iga bakar rendang ala Padang, ayam serepeh Rembang, daging masak hitam Jambi, ikan pepes kemangi Sunda Jawa Barat, gulai Monk Fish daun kari Medan, sate sapi manis Surabaya, asinan mangga Jakarta dan sate ayam plecing Denpasar dipadu nasi kuning pandan dan nasi lemak Jambi.
Makanan penutup berupa sweet Sanur sunrise, yaitu es krim stroberi dengan saus buah beri.
Dengan formulasi menu makan malam mencakup masakan khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia, William Wongso ingin mengajak para undangan untuk menjelajah Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui kuliner William Wongso memanjakan lidah undangan untuk menyantap kreasi makan malam hasil karyanya. Sebelum santap makan malam dimulai, dua penari dari INA Dance mempersembahkan tarian penyambutan, yaitu Tari Cendrawasih dari Bali dan acara dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.
Sebagai host makan malam ini adalah pemilik restoran Indrapura, Dewi Ten Cate, pengusaha WNI yang sukses di bidang kuliner. Dia tidak hanya bertindak sebagai host, namun juga menyumbangkan lagu-lagu terkenal Indonesia.
INA Dance juga kembali mempersembahkan Tari Kompang. Penyanyi senior Belanda yang dikenal dengan lagu "Nasi Goreng" Tante Lien turut menyumbangkan lagu.
Selain pertunjukan tarian dan musik juga ditampilkan peragaan busana dari bahan-bahan kain Indonesia dalam rancangan-rancangan modern dan trendi koleksi pribadi 13 perempuan Indonesia yang menamakan dirinya "the Madames".
Peragaan busana kain tradisional Indonesia ini didukung Barcoqo (perhiasan) dan Bidadari Voque (tas).
Sebagai welcoming drink disajikan minuman bernama "sunset in Kuta" yang merupakan campuran jus dari buah jeruk dan nanas. Makanan pembuka disajikan salad buah dan lobster Jimbaran dan Martabak Kambing Bangka yang menggoda lidah undangan. William Wongso juga menghadirkan binthe biluhuta, sup udang dan kepiting khas Gorontalo dan soto ayam Ambengan.
Makanan prasmanan atau yang dikenal dengan nama rijsttafel menu utama makan malam disajikan berbagai jenis masakan khas Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Om William hadir di tengah tamu undangan, menyapa dan menjelaskan bahan makanan, asal dan cara membuat makanan secara singkat. ***4*** T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 18-02-2017 22:48:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar