Sabtu, 11 Februari 2017

QATAR

DUBES AKUI DIPLOMASI PONPES DARUNNAJAH DI QATAR
     Oleh Zeynita Gibbons

    London 8/2 (Antara) - Dubes Indonesia di Qatar Marsekal Madya (Purnawirawan) Muhammad Basri Sidehabi memuji peranan Pondok Pesantren Darunnajah dalam melakukan diplomasi di Qatar yang sangat  berperan dalam peningkatan hubungan bilateral RI dan Qatar, khususnya dalam diplomasi sosial keagamaan.
         Hal itu disampaikan Dubes Muhammad Basri Sidehabi dalam pertemuannya dengan delegasi Pondok Pesantren Darunnajah yang dipimpin K.H. Dr. Sofwan Manaf, M.A. yang melakukan kunjungan ke Qatar, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara di London, Rabu.
          Dubes Basri menghargai peran dan kontribusi Pondok Pesantren Darunnajah yang mendukung misi KBRI dalam mempromosikan hubungan diplomatik kedua negara melalui kerja sama sosial keagamaan.
          Ia berharap Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah turut memperkuat persatuan dan kesatuan umat di Tanah Air dan menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia lainnya.
         Sementara itu, K.H. Dr. Sofwan Manaf berterima kasih atas bantuan dan fasilitasi KBRI dalam menyukseskan kunjungan dan berupaya mempromosikan hubungan bilateral kedua negara.
         Delegasi Darunnajah terdiri atas pemenang perlombaan penghafal Alquran, Musabaqoh Hifznil Quran untuk putra dan putri seluruh pesantren se-Indonesia kategori 1 juz, 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, dan 30 juz yang memperoleh bantuan dari Yayasan Hamd bin Khalid Ali Tsani Qatar.
         Pada tahun 2016, kata dia, Darunnajah menerima bantuan sebesar Rp1,8 miliar untuk mengadakan lomba tersebut, sedangkan pada tahun 2015 sekitar Rp1,4 miliar.
          Bantuan pada tahun ini diperkirakan sama dengan 2016. Kiai tamatan Pesantren Gontor itu mengatakan bahwa Darunnajah resmi diwakafkan pada tahun 2015 yang penandatangannya dilakukan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, dan para dubes negara-negara sahabat, termasuk Dubes Qatar.         
     Salah satu delegasi, Ahmad Parlaungan, mengatakan bahwa Darunnajah adalah pesantren modern dirintis K.H. Abdul Manaf Mukhayyar, K.H. Qomaruzzaman, dan K.H. Mahrus Amin sejak 1942.
          Pondok Pesantren Darunnajah, lanjut dia, mendidik santri agar memiliki pikiran terbuka dan moderat dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris.
          Saat ini Darunnajah memiliki 17 cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah 9.750 santri dan mengelola seluas 677,5 hektare tanah wakaf.
          Darunnajah juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Urusan Agama Islam dan Wakaf (Awqaf) Qatar untuk membangun pondok pesantren bagi penghapal Quran di kawasan Bogor.
          Menurut Boy Dharmawan, kerja sama Darunnajah dengan Yayasan Hamd bin Khalid Ali Tsani (Yayasan HKAT) berdampak positif pada hubungan bilateral RI dan Qatar mengingat yayasan itu milik kerabat keluarga Emir Qatar.
          Pemerintah dan warga Qatar berperan aktif dalam membantu pembangunan di Indonesia melalui beragam bantuan, salah satunya melalui Qatar Charity (QC).
          Berdasarkan laporan, QC membantu Indonesia dengan 5.802 proyek di berbagai provinsi. Qatar Charity kali pertama masuk ke Indonesia ketika Aceh dilanda bencana tsunami pada tahun 2004.
          Sampai saat ini, Qatar Charity membangun sekitar 722 masjid, 25 pusat pelayanan masyarakat, 22 sekolah, 425 rumah, dan menggali 2.574 sumur, serta melaksanakan 1.761 proyek yang dapat menghasilkan.
          Pada tahun 2016, Qatar Charity membantu 741 proyek, antara lain, pembangunan 24 masjid, tujuh pusat pelayanan masyarakat, tiga sekolah, 10 rumah, dan menggali 646 sumur, serta 51 proyek.
    ***4***
TZ.ZG
(T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 08-02-2017 05:58:58

Tidak ada komentar: