Selasa, 28 Februari 2017

GAMBIA

Indonesia dan Gambia miliki kerjasama bidang pertanian
Kamis, 23 Februari 2017 19:47 WIB - 2.391 Views
Pewarta: Zeynita Gibbons


London (ANTARA News) - Dubes RI Dakar yang juga merangkap Gambia, Mansyur Pangeran, menyampaikan Indonesia dan Gambia memiliki kerjasama dalam bidang pertanian yang berlangsung sejak lama dan siap bekerjasama dengan Pemerintah dan rakyat Gambia untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang yang berlangsung baik selama ini.

Hal ini disampaikan Dubes Mansyur Pangeran, yang menyaksikan upacara inagurasi Presiden terpilih Gambia, Adama Barrow, di Stadion Independence, Bakau-Gambia, demikian Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi kepada Antara London, Kamis.

Dalam kesempatan itu Dubes secara langsung mrnyampaikan salam hangat dan ucapan selamat dari Presiden RI, Joko Widodo, serta menyampaikan komitmen dari Pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan Gambia.

Untuk kedua kalinya Adama Barrow mengambil sumpahnya sebagai Presiden Gambia setelah sebelumnya pelantikan resmi harus ditunda karena keengganan pendahulunya, Yahya Jammeh, meninggalkan kursi kepresidenan,

Pada acara resepsi perayaan Ulang Tahun ke-52 Kemerdekaan Gambia dihadiri Presiden Adama Barrow beserta istrinya, Wakil Presiden dan mantan Wakil Presiden, serta para Menteri Kabinet dan mantan Menteri Kabinet maupun Kepala Perwakilan Asing dan Organisasi Internasional yang berdomisili di Banjul dan Dakar.

Pemerintah Indonesia membangunAgricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia, melalui Yayasan Amal Masyarakat Petani Indonesia (YAMPI). ARFTC merupakan pusat pelatihan petani/penyuluh Indonesia dibangun untuk memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas kepada petani san penyuluh dari Gambia dan negara sekitarnya di Afrika Barat.

Ekonomi Gambia sangat bergantung pada ekspor kacang tanah dari pertanian skala kecil dan hard cash yang dibawa ratusan ribu wisatawan asing menikmati pantai berpasir putih dan resort.

Gambia tiap tahunnya menerima kedatangan 140.000-180.000 turis, 50% diantaranya berasal dari Inggris dan sisanya berasal dari Jerman, Norwegia, Swedia dan negara-negara lainnya. Total perdagangan antara Indonesia dan Gambia tahun 2015 mencapai 52.087,200 Dolar AS dengan surplus di pihak Indonesia.
Editor: Ruslan Burhani

Tidak ada komentar: