Rabu, 11 Juli 2018

DENMARK

WARGA DENMARK ANTUSIAS KUNJUNGI BAZAR INDONESIAOleh Zeynita Gibbons

      London, 1/7 (Anbara) - Ratusan warga Denmark dan komunitas Indonesia menghadiri bazar tahunan dan Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kopenhagen, Sabtu.
            Pensosbud KBRI Kopenhagen Ismail Pulungan kepada Antara London, Minggu, mengatakan bazaar diisi oleh beragam komoditi produk Indonesia dan ikuti 20 stan antara lain beragam kuliner, berbagai produk, bahan pangan, dan kerajinan khas Indonesia.
           Berbagai makanan yang dijual, antara lain martabak telur, rendang, sate ayam, bakso, siomay, empek-empek, mi goreng, nasi goreng, gulai ayam, nasi kuning spesial, sop buntut, sambal goreng, telur balado, tumis sayur.
         Sejumlah stan menyediakan berbagai kue jajanan pasar, seperti risoles, onde-onde, lunpia, kue lapis beras, putu ayu, kue mangkok, lemper ayam, pisang goreng, kue kelepon, kue nastar, brownies.
         Selain itu, stan aneka minuman, seperti es buah, es campur, es dawet, aneka jus buah, kopi, dan teh.
         Sejumlah makanan dijual dengan harga berkisar 15-50 Kroner Denmark atau sekitar Rp30.000  sampai Rp100.000 per porsi.
         Di antara berbagai produk yang tersedia terdapat aneka produk makanan jadi dan bumbu, serta produk kopi dari Mayora. Selain itu, berbagai kerajianan tangan, batik, serta perhiasan kain khas Indonesia.
         Untuk mendukung promosi ekonomi dan kuliner Indonesia, bazaar juga diikuti Dini's Restaurant, satu-satunya diaspora Indonesia yang memiliki usaha kulineri  di Kota Horsen Denmark.  
     Acara dimeriahkan dengan tarian daerah, peragaan busana kebaya dan batik, serta prosesi bernuansa Bali dipersembahkan Kelompok Krama Bali Denmark, Tari Puspanjali, Tari Indang/Dinding Badinding, Tari Tandug Majeng, Tari Olle Olang Madura, Tari Enggang, Tari Merak, Tari Oleg/Tambulilingan, Tari Jaipong, Tari Selayang Pandang, Tari Sundaram, Tari Gentar, Tari Nandak, Tari Topeng,  Maumere, dan Tari Sajojo.     
       Pergelaran musik tradisional Indonesia juga ikut meramaikan bazar, seperti musik angklung dan gamelan yang ditampilkan masyarakat dan diaspora Indonesia di Denmark.
         Sejumlah warga Denmark tergabung dalam kelompok pencak silat Setia Hati Anoman menampilkan atraksinya serta "live music" band KBRI Kopenhagen. Pengunjung juga ikut menarikan Poco-poco, Tobelo, dan Maumere.
          Pada acara pembukaan yang dihadiri sejumlah duta besar dari negara asing di Denmark, korps diplomatik, mitra bisnis, dan pengusaha Denmark, Dubes Muhammad Ibnu Said mengatakan bazaar itu kegiatan promosi perdagangan, pariwisata, dan budaya Indonesia.
         Selain itu, katanya, sebagai implementasi rencana aksi yang disepakati antara pemerintah Denmark dan Indonesia.
         Dia mengatakan promosi budaya Indonesia merupakan salah satu tugas utama dan prioritas perwakilan RI di luar negeri. KBRI Kopenhagen akan terus bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan mitra  bisnis dalam memperkenalkan kekayaan budaya, termasuk kuliner, Indonesia kepada publik Denmark.
         Menurut Dubes Ibnu Said, hubungan bilateral kedua negara berada dalam posisi cukup baik terbukti dengan kunjungan Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen ke Indonesia pada November tahun  lalu.
         Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan bahwa kondisi kepariwisataan Indonesia saat ini yang cukup kondusif, khususnya di Bali.
         Pemerintah Indonesia, katanya, telah mengambil langkah tepat dan cepat, khususnya setelah terjadi letusan Gunung Agung di Bali, belum lama ini.
         Kini, katanya, kondisi terkait dengan setelah letusan gunung itu, berangsur normal kembali serta tidak memiliki dampak besar pada gangguan iklim pariwisata di "Pulau Dewata" tersebut.
     Bazar Indonesia merupakan suatu acara yang dinantikan masyarakat Denmark, bahkan dari tahun ke tahun acara itu menjadi bagian dari rangkaian festival musim panas di Kota Madya Gentofte.    
      Acara itu berlangsung sukses dan dihadiri sekitar 500 pengunjung yang silih berganti, yang mayoritas masyarakat setempat. Jumlah pengunjung itu meningkat dibandingkan dengan acara yang sama tahun sebelumnya.

         Kondisi cuaca yang cerah, membantu  pengunjung menikmati pertunjukan, sehingga acara tetap ramai sejak dimulai pada pukul 11.30 dan berakhir pada pukul 20.00 waktu setempat. ***4***

(ZG)



(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 01-07-2018 01:03:24

Tidak ada komentar: