WARGA PORTUGAL GELAR KONSER GAMELANOleh Zeynita Gibbons
London,30/7 (Antara) - Masyarakat Portugal yang tergabung dalam komunitas Yogistragong melakukan konser gamelan bertajuk Celebrar a Indonésia bekerjasama dengan KBRI Lisabon.
London,30/7 (Antara) - Masyarakat Portugal yang tergabung dalam komunitas Yogistragong melakukan konser gamelan bertajuk Celebrar a Indonésia bekerjasama dengan KBRI Lisabon.
Pensosbud KBRI Lisabon Rudi Winandoko kepada Antara London, Senin menyebutkan, pergelaran gamelan di Alamada, Portugal Jumat (28/7) lalu berhasil memukau sekitar 300 pengunjung.
"Celebrar a Indonésia yang memiliki arti Selebrasi Indonesia itu digelar selama 80 menit, konser memadukan gamelan dan tarian mengenalkan berbagai kebudayaan suku-suku Indonesia, seperti Jawa, Sunda, dan Bali," katanya.
Pada salah satu penampilannya, alunan gamelan mengiringi tarian Srikandi untuk menunjukkan salah satu kebudayaan yang dibawa penari wanita bertema kepahlawanan.
Dalam tarian tersebut, diperlihatkan bahwa, dalam kelembutan sikap perempuan Jawa, tersimpan sikap tegas.
Kesenian gamelan lain yang ditampilkan Udan Mas, Gambang Suling, Hujan Jepun, dan Kawah Ijen. Selain tarian Srikandi, ditampilkan juga tarian Bajidor Kahot, sebuah tari kreasi yang beranjak dari Jaipong serta memadukan gerakan dan musik Sunda-Bali.
Yogistragong adalah komunitas pecinta gamelan Indonesia di Portugal memiliki jadwal latihan tiap minggu di KBRI Lisabon dan mengajarkan gamelan ke pemuda Portugal.
Elizabeth Davis, seorang seniman perkusi Portugal pendiri komunitas Yogistragong, menyampaikan dirinya akan terus melakukan kegiatan konser serupa di Portugal.
"Gamelan telah menjadi passion hidup saya," ujar musisi yang pernah menjalani pendidikan gamelan selama 2 tahun di Yogyakarta dan kini menjadi pengajar perkusi di sekolah tinggi musik Portugal itu.
Pada pembukaan konser, Dubes RI untuk Portugal Ibnu Wahyutomo menyampaikan penjelasan singkat mengenai Indonesia dan keberagamannya.
"Keberagaman Indonesia dapat dilihat dengan adanya sekitar 300 etnis yang memiliki lebih dari 700 bahasa," ujarnya.
Dubes menambahkan, jika dibandingkan Eropa, ujung barat Indonesia ke ujung timur Indonesia itu ibarat antara London, Inggris dan Sochi, Rusia.
Sebelum konser dimulai, pengunjung juga disajikan beberapa kudapan khas Indonesia, seperti lemper, dadar gulung dan risoles. Video promosi pariwisata untuk Banyuwangi, Yogyakarta, Bunaken, dan Candi Borobudur juga ditampilkan untuk menarik perhatian pengunjung konser.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 30-07-2018 13:24:55
(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 30-07-2018 13:24:55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar