Rabu, 11 Juli 2018

LONDON

HOLDING TAMBANG OPTIMIS AKSES PENDANAAN LEBIH BAIKOleh Zeynita Gibbons

     London, 1/7 (Antara) - Direktur Utama PT Inalum selaku induk BUMN Tambang, Budi Gunadi Sadikin optimis akses pendanaan perseroan ke depan akan lebih baik dan efisien guna menunjang tiga mandat utama.
          "Laba dan pendapatan tambang holding jauh lebih baik dengan konsolidasi dan sinergi," kata Budi kepada pers di London, usai penunjukan Indometal London Ltd. sebagai anak perusahaan bersama untuk pemasaran dan perdagangan produk tambang dan turunannya melalui London Metal Exchange (LME).
          Budi menyebutkan, tiga mandat utama itu adalah
mengembangkan pasokan tambang secara strategis melalui eksplorasi maupun akuisisi, meningkatkan nilai tambah produk melalui hilirisasi dan meningkatkan kandungan lokal serta menjadi perusahaan Fortune 500 global company dengan merek kuat di mancanegara.
          Dia juga menyebutkan, kinerja perseroan ini membaik dan terbukti laba bersih dan EBITDA konsolidasi pada Holding BUMN Tambang masing-masing tumbuh 132 persen dan 99 persen atau sebesar Rp2,9 triliun dan Rp4,7 triliun di kuartal pertama tahun ini atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
         Pada 2017 tercatat laba bersih Rp1,3 triliun dan Rp2,4 triliun EBITDA konsolidasi pada kuartal pertama 2017, ditopang dengan meningkatnya kinerja Antam dan PT BA.
         Budi juga menyebutkan, pihaknya membahas tren BUMN untuk menarik investasi di London melalui Komodo Bonds, yaitu surat hutang bermata uang Rupiah, menyusul keberhasilan Komodo Bonds perdana oleh Jasa Marga di London Stock Exchange pada Desember 2017.
         Saat itu, Komodo Bonds Jasa Marga telah kelebihan pemesanan (oversubscribed) sebanyak empat kali dengan 7,5 persen kupon.
         Terkait dengan hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, Budi menjelaskan, hal itu dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan nilai ekspor dari produk turunan tambang yang nilainya bisa melonjak lima  kali lipat dari bahan mentahnya.
         Budi menilai Indonesia membutuhkan keseimbangan antara operasi hulu dan hilir sektor tambang sebagai "hedging" yang natural dan didukung anak perusahaan bersama di London untuk pemasaran dan perdagangan internasional.
         Holding BUMN Tambang dibentuk secara resmi mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2017, dengan PT Antam, PT Bukit Asam dan PT Timah menjadi anggota holding, sedangkan PT Inalum sebagai induk perusahaan holding.

    ****3****
(ZG)
(T.H-ZG/C/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 01-07-2018 06:00:25

Tidak ada komentar: