STEPHEN LANGITAN KIBARKAN MERAH PUTIH DI SWISSZeynita Gibbons
London,21/7 (Antara) - Pengendara motor tunggal asal Indonesia, Stephen Langitan, yang telah melewati 26 negara selama 118 hari melalui kegiatan " berkendara Jakarta-London", mengibarkan Merah Putih saat singgah di kota Bern, Swiss pada Jumat waktu setempat.
London,21/7 (Antara) - Pengendara motor tunggal asal Indonesia, Stephen Langitan, yang telah melewati 26 negara selama 118 hari melalui kegiatan " berkendara Jakarta-London", mengibarkan Merah Putih saat singgah di kota Bern, Swiss pada Jumat waktu setempat.
Sthepen berangkat dari Jakarta pada 25 Maret merencanakan perjalanan melintasi 30 negara dan diperkirakan menempuh jarak 30.000 kilometer menuju London dengan harapan tiba di London untuk menyambut HUT RI, 17 Agustus 2018.
Pensosbud KBRI Bern Sasanti Nordewati kepada Antara London, Sabtu mengatakan Stephen mengendarai Kawasaki Versys X 250 cc dengan dukungan pelumas Pertamina, dilepas di Jakarta pada 25 Maret oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi.
Pengendara motor lintas benua itu menjejakkan kaki di Bern, Jumat pada hari ke 118 dari rencana perjalanan 145 hari.
Saat di Swiss, Stephen Langitan diterima KUAI KBRI Bern, Timbul Situmorang, beserta Staf KBRI Bern, dan menceritakan suka duka selama melakukan perjalanan tunggal dari Jakarta hingga tiba di Swiss.
Pengalamannya antara lain saat harus berhadapan dengan polisi perbatasan antar negara, kerumitan mengurus asuransi kendaraan bermotor di negara orang, hingga menghadapi ganasnya badai gurun di wilayah Asia Tengah. Namun semua rintangan itu tidak membuat ciut nyali Langitan.
Dengan "solo touring", ingin membuktikan terutama bagi kaum muda akan kemampuan menghadapi berbagai tantangan dengan segala keterbatasan yang dimiliki, serta menularkan semangat juang kepada generasi muda Indonesia.
Kesadaran akan keselamatan berlalu lintas juga menjadi prioritas misi Langitan.
" Saya ingin menunjukkan bahwa orang Indonesia juga bisa patuh dan tertib aturan berkendara apalagi di luar negeri, itu penting, ujar Langitan.
Memasuki wilayah Swiss, melewati jalur - jalur pedesaan, Langitan mengungkapkan kekagumannya pada keindahan alam Swiss yang begitu hijau, asri, tertata, dan bersih.
"Luar biasa indahnya, lebih lagi orang-orangnya sangat tertib berkendaraan," ujar Langitan.
Namun ia juga merasa kaget karena musim panas di Swiss dirasakannya lebih panas dari Jakarta, terlebih lagi di Swiss orang tidak terbiasa menggunakan pendingin ruangan (AC).
Namun ia juga merasa kaget karena musim panas di Swiss dirasakannya lebih panas dari Jakarta, terlebih lagi di Swiss orang tidak terbiasa menggunakan pendingin ruangan (AC).
KBRI Bern turut mengapresiasi kegigihan dan semangat Stephen Langitan dalam menyelesaikan touringnya dengan tepat waktu dan mendukung aksi Langitan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa orang Indonesia bisa tertib berkendara, membawa nama baik bangsa.
Mengejar penyelesaian touring agar tepat waktu, Stephen Langitan dijadwalkan berangkat dari Swiss pada Minggu, 22 Juli ke negara tujuan selanjutnya, antara lain Austria, Jerman, Belanda, dan Perancis, sebelum akhirnya tiba di London, Inggris.(ZG)***4***
(T.H-ZG/B/M. Dian A/M. Dian A) 21-07-2018 10:37:15
Mengejar penyelesaian touring agar tepat waktu, Stephen Langitan dijadwalkan berangkat dari Swiss pada Minggu, 22 Juli ke negara tujuan selanjutnya, antara lain Austria, Jerman, Belanda, dan Perancis, sebelum akhirnya tiba di London, Inggris.(ZG)***4***
(T.H-ZG/B/M. Dian A/M. Dian A) 21-07-2018 10:37:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar