Senin, 07 September 2009

BIRMINHAM GELAR RAMADHAN FAIR

KOMUNITAS INDONESIA DI BIRMINHAM GELAR RAMADHAN FAIR

Birmingham 6/9 (ANTARA) - Komunitas Indonesia yang berada di kota Birmingam, Inggris mengelar acara Ramadhan Fair yang menjual berbagai makanan tradisional Indonesia seperti sate Padang, gudeg Yogya, bakso Malang, mpek mpek Palembang, somai Bandung dan nasi uduk Jakarta.

Acara Ramadhan Fair yang baru pertama diadakan di Birmingam dihadiri lebih dari lima puluh masyarakat Indonesia yang berada di Birmingham dan sekitarnya digelar di Bournbrook Road, Selly Park Birmingham, Sabtu malam.

Panitia penyelengara Sri Dewi kepada koresponden ANTARA London, Minggu, mengatakan bahwa ia merasa senang bisa mengelar acara Ramadhan Fair untuk pertama kalinya di bulan suci Ramadhan.

Sri Dewi yang tinggal bersama suami Aak Firdaus, pengusaha kelontong asal Minang di Birmingham yang menjual berbagai produk bahan makanan Indonesia berharap dapat mengelar acara Ramadhan Fair setiap tahun.

Dalam Ramadhan Fair, Winhantari Suprobo, pegawai Departemen Kesehatan yang mengikuti suami mengambil gelar doktor (Phd) di Birmingham mengatakan bahwa senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara Ramdhan Fair yang digelar pertama kalinya.

Senang banyak jualannya yang laku di antaranya tempe bacem dan gudeg Yogya yang habis terjual, mungkin pada kangen gudeg untuk dimakan saur, ujar Winhantari Suprobo yang menyediakan jasa catering bagi mahasiswa Indonesia di Birmingham.

Sementara itu Sumi Ambarman Morgan (53) mengakui berkumpul bersama rekan se-tanah air di Birminham serasa tidak berada di Inggris.

Meskipun jauh dari tanah air, namun masih bisa berkumpul dan dapat mencicipi berbagai makanan sambil bernostalgia dengan sesama warga Indonesia, ujar Sumi yang datang bersama suami Stave Morgan.

Selain itu Sumi yang menetap di Inggris lebih dari 18 tahun, mengakui ia juga akan belanja bahan bahan makanan Indonesia dan masakan gudeg dari Yogya tempat asal Sumi.

Sementara itu Surya yang pernah menjalani ibadah puasa selama sembilan tahun di Inggris mengakui meskipun puasa di Birmingham lebih panjang waktunya namun dirasakannya lebih ringan.

"Saya tidak merasa sangat haus tidak pun merasa sangat lapar, padahal lama puasa di Inggris jauh lebih lama ketimbang di Indonesia," ujar ayah pemain bulutangkis handal Suryaputra.

Mengenai acara Ramdahan Fair yang baru pertama kalinya diadakan oleh komunitas Indonesia di Birminghama diharapkannya akan dapat dilanjutkan di masa datang dalam menjalin tali silaturahmi.

Diakuinya banyak juga orang Inggris yang Muslim ikutan puasa. Di Birmingham terdapat sekitar 100 orang masyarakat Indonesia di antaranya para pelajar dan juga keluarga campuran.

***4***


(T.H-ZG/B/Z002/Z002) 06-09-2009 08:12:37

Tidak ada komentar: