INDONESIA AKHIRI TUGAS SEBAGAI PRESIDEN TDB UNCTAD
London, 16/9 (ANTARA) - Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, mengakhiri tugas sebagai Presiden Trade and Development Board (TDB) United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), periode April - September 2009.
Indonesia telah mengakhiri tugas sebagai Presiden Trade and Development Board (TDB) United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), pada sidang tahunan Sesi ke-56, kata Sekretaris Ketiga, PTRI Jenewa , Joannes Tandjung, kepada koresponden ANTARA London, Selasa.
"Sejumlah prestasi telah dicapai di masa kepemimpinan Indonesia tersebut, antara lain peningkatan partisipasi dan kontribusi UNCTAD dalam mengatasi krisis keuangan global serta keterlibatan aktif masyarakat madani di UNCTAD," ujarnya.
Sekretaris Jenderal UNCTAD, Dr. Supachai Panitchpakdi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dubes Djani atas kepemimpinannya.
Kepemimpinan Indonesia dinilai makin mengukuhkan UNCTAD sebagai lembaga knowledge-based dengan sejumlah aktivitas `ahead of the curve'.
Wakil tetap Thailand, Dubes Sihasak Phuangketkeow, selaku Ketua Kelompok 77 dan Cina Geneva Chapter dan Wakil tetap Swedia, Dubes Hans Dahlgren, sebagai Presiden Uni Eropa secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Dubes Djani yang dianggap berhasil mempertemukan kepentingan negara maju dan berkembang pada forum TDB UNCTAD.
Dalam pidato serah terimanya, Dubes Djani menekankan pentingnya penguatan kerjasama seluruh negara anggota UNCTAD untuk mengatasi isu perdagangan dan pembangunan global secara koheren.
Ditegaskan juga perlunya kemauan politis untuk saling bertukar pandangan, bekerjasama dan membantu satu sama lain guna menghadapi krisis keuangan, lingkungan, energi dan pangan.
Sejumlah capaian yang diraih selama kepemimpinan Dubes/Watapri Jenewa antara lain melalui peningkatan partisipasi dan kontribusi substantif UNCTAD dalam menangani krisis keuangan global.
Melalui partisipasi aktif UNCTAD dalam Special High-Level Meeting of UN Economic and Social Council bulan April dan pertemuan 17th Session of UN Commission on Sustainable Development (CSD) bulan Mei di New York.
Dubes Djani juga mendorong diselenggarakannya Simposium Publik UNCTAD yang merupakan tindak lanjut Accra Accord.
Dokumen akhir simposium tersebut diteruskan kepada Presiden Majelis Umum dan Sekjen PBB sebagai bahan masukan untuk United Nations Conference on World Financial and Economic Crisis, New York, Juni 2009.
Sejak berdiri UNCTAD pada tahun 1964, Dubes Djani merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang pernah menduduki jabatan Presiden TDB UNCTAD.
Dubes Dian Triansyah Djani ditunjuk secara aklamasi oleh seluruh negara anggota UNCTAD menggantikan Dubes Debapriya Bhattacharya (Bangladesh) sebagai Presiden TDB pada tanggal 27 Maret .
Presiden TDB periode tahun 2009-2010 akan dijabat Wakil Tetap Luxembourg untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Jean Feyder.
***1***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/A033/A033) 16-09-2009 14:29:48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar