Kamis, 23 Desember 2010

INVESTASI ITALIA

DUBES: INVESTASI ITALIA MASIH RENDAH

London, 23/12 (ANTARA) - Dubes RI untuk Italia, Mohamad Oemar, mengakui tingkat investasi Italia di Indonesia masih rendah meski mengalami peningkatan dibanding 2009, nilai investasi Italia masih ketinggalan dibanding Belanda dan Inggris.

Hal itu disampaikan Dubes dalam acara jumpa pers yang diadakan KBRI Roma guna memberikan forum bagi para wartawan Italia untuk mendapatkan data terkini hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia.

Fungsi Pensosbud KBRI Roma, Sandy Darmosumarto kepada koresponden Antara London Kamis mengatakan acara jumpa pers penghujung tahun dihadiri 31 wartawan termasuk pemimpin redaksi, direktur dan editor dari media cetak dan elektronik ternama kantor berita ANSA, La Repubblica, RAI International, dan Meridiani.

Dubes Oemar dalam presentasi berjudul "Indonesia: Progresso Veloce" atau "Indonesia: Fast Forward", mengatakan tingkat investasi Italia di Indonesia masih rendah menjadi tolok ukur hubungan bilateral Indonesia-Italia pada saat ini.

Dubes mengakui untuk itu pihaknya bahwa ia merasa tidak puasan terus memberikan dorongan kepada kalangan swasta Italia agar tidak lagi tertinggal oleh para pesaingnya, khususnya dari Asia Timur dan China.

Di tengah hubungan bilateral yang penuh persahabatan dan bebas dari ganjalan masalah politik, Dubes Oemar melihat kalangan bisnis Italia kurang memanfaatkan iklim kondusif di Indonesia .

Hal ini tercermin dari perkembangan positif di berbagai aspek perekonomian seperti peningkatan secara signifikan daya saing global dibandingkan negara-negara G-20 dan Eropa lainnya.

Selain daya tahan yang tinggi di tengah goncangan resesi global pertumbuhan positif PDB dibandingkan negara-negara Asia lainnya serta perbaikan iklim usaha di Indonesia.

Capaian-capaian Indonesia selama dekade terakhir, serta hubungan kondusif yang sudah terjalin selama ini antara pengusaha dan kalangan masyarakat kedua negara, merupakan signal yang dapat menjadi acuan pebisnis Italia dalam memperdalam aktivitas dan memperluas jaringan bisnis di Indonesia.

Dengan UKM sebagai tulang punggung ekonomi kedua negara yang berorientasi ekspor, maka Italia dan Indonesia tidak saja memiliki kemiripan struktur serta visi perekonomian tetapi juga komplementaritas bagi penggarapan peningkatan hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan, ujarnya.

Sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan interaksi rakyat di kedua negara, Aldo Di Biagio , Ketua Asosiasi Persahabatan Indonesia-Italia dan Anggota Parlemen Italia menyatakan inisiatif Pemerintah Indonesia selama ini memberikan kontribusi pada peningkatan pengertian mengenai Indonesia di kalangan publik Italia.

Peningkatan pemahaman masyarakat Italia dimaksud tercermin dari timbulnya berbagai inisiatif baru dari kalangan bisnis dan publik Italia dalam mensinergikan kepentingan mitra wicaranya di Indonesia.

Tahun lalu kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman mengenai konsultasi bilateral yang intinya mengandung kesepakatan kedua negara untuk memperluas dan memperdalam hubungan kedua negara pada semua tingkatan.

Nota kesepahaman itu antara lain memuat butir terkait dengan kunjungan balasan Menlu Italia ke Indonesia, namun kunjungan tersebut belum dapat direalisasikan karena kesibukan pemerintah Italia.

Hubungan baik antara Menlu merupakan ujung tombak dari kemajuan kerja sama berbagai bidang di kedua Negara, ujar Oemar.

Menurut Sandy Darmosumarto dari Fungsi Pensosbud KBRI Roma, acara jumpa pers dimaksudkan mengisi kesenjangan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat Italia akan potensi Indonesia sebagai mitra penting Italia di bidang ekonomi, politik dan sosial budaya.

***2***
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/S004/S004) 23-12-2010 10:06:46

Tidak ada komentar: