Rabu, 08 Desember 2010

KBRI MOSKOW

KBRI MOSKOW CIPTAKAN BEBERAPA TEROBOSAN BARU

London, 8/12 (ANTARA) - Dutabesar RI untuk Rusia Hamid Awaludin mengakui masih banyak lahan kerja sama Indonesia-Rusia yang belum tergarap, meskipun selama 2010 berbagai terobosan telah dilakukan namun perlu dilanjutkan di masa mendatang.

Demikian benang merah dari "Year End Conference on Bilateral Relations" yang diselenggarakan KBRI Moskow di Swissotel, ujar Councellor Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Moskow, M Aji Surya dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Rabu.
Pada kegiatan itu hadir mitra-mitra Kedutaan baik dari perwakilan kalangan pemerintah, pebisnis, akademisi, mahasiswa, wartawan serta pekerja seni.

Dubes Hamid Awaludin lebih lanjut mengatakan, diantara terobosan penting yang terjadi sepanjang 2010, KBRI berhasil mempertemukan satu keluarga eks mahasiswa ikatan dinas, Soekirno Martosukardjo, yang telah terpisah selama 48 tahun.

Menurut dia, reuni keluarga tersebut dinilai sebagai sebuah simbol kerukunan antara kedua bangsa serta tidak ada lagi sekat-sekat yang menghambat jalinan persahabatan antara keduanya.

Hal lainnya yang belum pernah terjadi dalam sejarah kedua bangsa adalah pengiriman 10 mahasiswa Islam Rusia penerima beasiswa Kementerian Agama untuk mengambil master degree di Universitas Islam Negeri Malik Maulana Ibrahim, Malang.

Hal ini menandai bahwa umat Islam di Rusia yang berjumlah 23 juta mulai melirik Islam Indonesia sebagai model pengembangan pendidikan Islam di Rusia di masa mendatang.

Dalam pembicaraan dengan Sekjen Kemenag beberapa hari sebelum konferensi, model kerja sama bidang pendidikan Islam itu akan dikembangkan lagi di masa datang.

"Tahun depan, kita akan tambah jumlah beasiswa itu menjadi 25 orang. Ke-15 beasiswa untuk S1 dan lainnya untuk S2, S3 dan riset," ujar Dubes.

KBRI bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia mengadakan pelatihan bank syariah bagi banker Rusia di Kazan dan Moskow, serta bersama Kementerian Agama RI mengadakan training manajemen jamaah haji di kota Kazan yang diikuti perwakilan dari 40 kota di Rusia.

Bahkan atas kerja sama dengan Kembudpar, untuk pertama kalinya dikirim lima wakil generasi muda Rusia ke Indonesia untuk menjadi duta wisata Indonesia.

Tidak kalah pentingnya adalah perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia yang jatuh pada tahun 2010.

KBRI bersama banyak pihak di Indonesia dan di Rusia menampilkan budaya Indonesia dienam kota, meluncurkan dua kamus Indonesia-Rusia, buku Sahabat Lama Era Baru, perangko dan amplop peringatan 60 tahun, pameran lukisan karya seniman Rusia serta berbagai pertemuan penting antara kedua bangsa.

"Tercatat, Menteri Luar Negeri RI, Menbudpar RI dan Mendag RI berkunjung ke Rusia dalam rangka peringatan tersebut," ujar Dubes.

Sementara itu, para peserta konferensi mengamini dan memberikan apresiasi semua sepak terjang KBRI Moskow selama setahun terakhir yang dinilai cukup spektakuler.

Meskipun demikian, lahan garapan masih luas terbentang sehingga tidak ada kata untuk menyatakan puas.

"Saling kunjungan antar wartawan perlu ditingkatkan dan kalangan muda Rusia segera diperkenalkan seni budaya komtemporer Indonesia," ujar Ivan Zakharchenko.

Selain itu juga "kerja sama bidang energi nuklir mulai dikembangkan," tambah Alexander Popov.

M Aji Surya mengatakan, dalam konferensi akhir tahun yang dipandu Wakil Duta Besar (DCM), Dian Wirengjurit tersebut dibagikan juga majalah akhir tahun KBRI yang diberi nama "Kaleidoskop 2010."
"Kegiatan dengan stakeholders semacam ini penting sebagai public accountability termasuk untuk public relations," ujar DCM yang baru datang awal bulan Desember 2010.***1***
(T.ZG/

(T.H-ZG/B/S019/S019) 08-12-2010 11:34:04

Tidak ada komentar: