Senin, 06 Desember 2010

KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH DAUD SAMSUDEWA RAIH PENGHARGAAN TIIMI

London, 6/12 (ANTARA)- Sebuah karya ilmiah yang ditulis Daud Samsudewa, mahasiwa doktoral dari University of Philippines Los Banos, berhasil meraih penghargaan terbaik dalam Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia atau TIIMI 2010 di London, Inggris, Senin.

Karya ilmiah Daud Samsudewa tersebut berjudul "Tingkah Laku dan Teknologi Reproduksi di Penangkaran untuk Mendukung Upaya Konservasi Berkelanjutan pada Rusa Timur (Cervus timorensis) di Indonesia".

Sementara karya Assed Lussak, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UGM angkatan 2007 dengan judul "Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sampah Mandiri Studi Kasus Desa Sukunan Sleman, Yogyakarta" meraih penghargaan sebagai karya tulis paling prospektif.

TIIMI yang digelar Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris Raya (PPI UK) diikuti sekitar 75 mahasiswa dan peminat masalah Indonesia dari berbagai negara seperti Indonesia, Filipina, Perancis, dan Inggris berlangsung sejak 3 Desember, kata Dono Widiatmoko, salah seorang panelis yang menjadi dosen di University of Salford, Inggris,
kepada koresponden Antara London, Senin.

Ketua Tim Penilai (Board of Reviewer), research fellow di Universitas Manchester, Dr. Yanuar Nugroho, menyebutkan semoga ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan impian dalam mengembangkan penangkaran rusa di Indonesia.

Hutan di Indonesia yang merupakan habitat hidup satwa liar termasuk rusa Timor, saat ini telah mengalami kerusakan, ujarnya,
Menurut Dr. Yanuar Nugroho, dari seluruh karya tulis yang masuk dan dipresentasikan, terpilih sepuluh karya terbaik yang akan dikumpulkan dalam bentuk proceeding elektronik dan cetak.

Hal ini untuk memberi semangat bagi para mahasiswa agar tulisannya dapat masuk dalam publikasi akademik yang sebenarnya, ungkapnya.

Acara ini mengusung tema "Science Development and Sustainability" dan diawali dengan "keynote speaker" yang membawakan materi terkait dengan tema ini. Dr. Made Subrata, Staf Ahli menteri Dalam Negeri RI dan Dr. Frank Montgomery dari University of Leeds.

Sementara itu Retno Setianingsih dari Masyarakat untuk Energi Terbarukan Indonesia menutup acara dengan menyampaikan perkembangan terbaru dari energy "sustainability issues" di Indonesia.

Ketua panitia penyelenggaraaan temu ilmiah, Dwiriana Setiati, mengatakan sebanyak 75 mahasiswa dan peminat masalah Indonesia dari berbagai negara seperti Indonesia, Filipina, Perancis, dan Inggris mengikuti acara selama tiga hari.
Peserta yang datang dari Indonesia berasal dari universitas-universitas ternama seperti ITB, Udayana, dan UGM. Sedangkan dari Inggris Raya, peserta datang dari universitas-universitas di berbagai kota negara ratu Elizabeth ini.

Dwiriana mengatakan semua materi yang dibawakan peserta menjalani proses seleksi dan review yang melibatkan akademisi dan professional Indonesia bekerja di berbagai institusi dan universitas di Inggris Raya.

Sementara itu Ketua PPI UK Daniel Hartanto, mengatakan bahwa kegiatan TIIMI adalah agenda utama tahunan dari kepengurusan PPI.

Dengan acara ini diharapkan mahasiswa Indonesia bisa lebih dapat menyalurkan kemampuan dan hasil penelitiannya pada khalayak internasional dengan bimbingan para reviewer yang sudah berpengalaman baik di bidang akademis maupun professional lainnya di Inggris.

Pada acara ini juga dilangsungkan beberapa "workshops", dengan agenda membahas tentang strategi dan kiat sukses studi dan bekerja di luar negeri Inggris khususnya, yang disampaikan para reviewer acara ini.

Selain itu disampaikan workshop tentang bagaimana memulai dan menjalanankan bisnis di negara lahirnya tokoh fiksi Harry Potter ini.

Dwi Setyowati dari Universitas Toulouse I Capitole, Perancis, mengakui bahwa pertemuan ilmiah para mahasiswa di berbagai negara itu memberikan sumbangsih bagi Indonesia.


Malam dana

Dalam sambutannya tertulisnya yang disampaikan Harris Nugroho dari bagian fungsi politik KBRI London, Dubes RI untuk Inggris Raya dan Irlandia, Yuri Octavia Thamrin, mengatakan acara TIIMI sangat penting bagi para mahasiswa dan masyarakat Indonesia umumnya.

Dikatakannya berbagai pihak di Inggris memberikan perhatian besar terhadap bencana alam yang melanda Indonesia belakangan ini, mulai dari banjir Wasior yang kemudian berlanjut dengan tsunami Mentawai dan letusan Merapi.

Pihak-pihak tersebut, kata Dubes memberikan bantuan dana yang sudah disampaikan kepada para korban bencana-bencana alam itu.

Dubes juga menguraikan kondisi yang menjajikan di Indonesia, khususnya pertumbuhan ekonomi yang terus menapak positif dari masa ke masa di tengah situasi ekonomi yang tidak menguntungkan di negara-negara maju.

Pada penyelenggaraan TIIMI juga digelar malam kesenian dan penggalangan dana bagi korban bencana alam di Indonesia, bekerja sama dengan Indonesian Humanitarian and Social Aid Network IHSAN, LSM di Inggris yang bergerak dalam bidang penggalangan dana kemanusiaan.

Sementara itu Ketua IHSAN, Asyari Usman mengatakan IHSAN lembaga amal yang terdaftar di Inggris, yang melakukan penggalangan dana untuk berbagai proyek dan program sosial dan kemanusiaan di Indonesia.

Ketua panitia TIIMI, Dwiriana Setiati, menyampaikan terima kasih kepada peserta yang hadir dalam acara temu ilmiah sekaligus pengalangan dana untuk membantu korban letusan Gunung Merapi dan tsunami yang melanda Kepulauan Mentawai di Provinsi Sumatra Barat.

Dalam acara malam dana TIIMI 2010, ditampilkan dua tarian tradisional Indonesia yaitu tarian topeng Jawa dan tarian Bali. (ZG)***3***
(T.H-ZG/B/Y006/Y006) 07-12-2010 00:57:39

Tidak ada komentar: