Sabtu, 04 Desember 2010

IPTEK

IPTEK TINGKATKAN PEMBANGUNAN YANG BERKESINAMBUNGAN

London, 5/12 (ANTARA) - Ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatkan pembangunan dalam setiap aspek kehidupan bangsa untuk menjamin keberlangsungannya.

"Tanpa iptek, pembangunan tak bisa berkesinambungan," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Yuri O. Thamrin pada Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia (TIIMI) 2010 sebagaimana disampaikan Sekretaris Tiga KBRI London, Billy Wibisono kepada koresponden Antara London, Minggu.

Acara TIIMI 2010 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Inggris bekerja sama dengan KBRI London dikuti sekitar 80 peserta yang datang dari berbagai negara berlangsung di KBRI London selama tiga hari hingga 5 Desember.

Lebih lanjut Dubes Yuri, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Minister Counsellor Pensosbud KBRI London, Herry Sudradjat, menyampaikan potensi ini akan semakin meningkat dengan sumbangsih para cendekiawan muda Indonesia yang berpartisipasi dalam acara TIIMI 2010.

Diharapkan juga acara temu ilmiah ini bukan menjadi suatu akhir bagi para peserta namun menjadi inspirasi untuk berbuat lebih bagi bangsa dan negara.

Acara TIIMI 2010 yang diselenggarakan oleh PPI-UK bekerjasama dengan KBRI London tersebut bertujuan untuk mengumpulkan kontribusi pemikiran dan paper para cendekiawan Indonesia, baik yang berada di Inggris, Indonesia maupun di belahan dunia lainnya, dan mendiskusikannya dalam suatu kerangka yang bertemakan Science, Development and Sustainability.

Diskusi dibuka dengan keynote panel yang menampilkan pembicara Dr. Made Suwandi (Direktur Pembangunan Daerah Kemdagri), Hadi Supriyono (Atase Perhubungan KBRI London) dan Mr. Frank Montgomery (University of Leeds).

Berbagai topik telah dibahas melalui metoda diskusi panel dalam temu ilmiah tersebut, mulai dari penggunaan energi geotermal, teknologi pertambangan, human trafficking, pengelolaan sampah, eco-tourism sampai konservasi satwa langka rusa Timor.

Diharapkan acara yang disponsori antara lain oleh BKPM, Bank Indonesia dan British Council ini dapat mengumpulkan sumbangsih pemikiran dari para ilmuwan, mahasiswa dan pengajar Indonesia untuk meningkatkan penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan metoda keilmuan dalam proses pembangunan Indonesia yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

Menurut Billy Wibisono, hasil dari temu ilmiah ini juga direncanakan untuk diterbitkan dalam bentuk buku di waktu dekat ini.

TIIMI 2010 dihadiri oleh lebih dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pengajar dan cendekiawan Indonesia dari Inggris dan Indonesia serta dari berbagai negara lain seperti Filipina, Perancis dan Rusia.

Panitia penyelenggara TIIMI 2010 yang diketuai Ana Setiati mengelar acara Malam Peduli Indonesia yang dilaksanakan bekerjasama dengan IHSAN (Indonesian Humanitarian and Social Aid Network) di Asia House, London.

Resepsi dan pentas seni budaya yang menampilkan tarian Jawa dan Bali tersebut dilaksanakan untuk penggalangan dana yang akan disumbangkan ke korban letusan Gunung Merapi dan Tsunami di Mentawai.***5***

(T.H-ZG/B/M020/M020) 05-12-2010 08:28:32

Tidak ada komentar: