FESTIVAL BUDAYA
INDONESIA DI BURGDORF MERIAH
London,
20/11 (ANTARA) - Kelompok Masyarakat Pencinta Budaya Indonesia
(Indonesische Kulturengruppe/IKG) didukung KJRI Hamburg menggelar
"Festival Budaya Indonesia 2013" di Burgdorfer
Mehr-Generationen-Haus, di Kota Burgdorf, Niedersachsen, Jerman.
Acara
festival budaya bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan khasanah
seni budaya dan kehidupan di Indonesia kepada masyarakat setempat,
khususnya masyarakat di Kota Burgdorf dan Hannover, demikian
Minister counselor KJRI Hamburg, Andi D Yudyachandra di London,
Rabu.
Dalam
kegiatan ini IKG bekerjasama dengan Burgdorfer
Mehr-Generationen-Haus, lembaga yang menangani integrasi imigran di
Kota Burgdorf dimana tinggal masyarakat imigran Jerman yang berasal
dari 94 suku bangsa, termasuk salah satunya dari Indonesia.
Setiap
tahunnya mereka mengadakan kegiatan budaya untuk memperkenalkan
kebudayaan negara asalnya.
Festival
Budaya Indonesia terbuka untuk umum dan diikuti 22 kelompok seni
yang terdiri dari penggemar dan pelaku musik, terutama masyarakat
diaspora dan pelajar Indonesia yang tengah belajar di Jerman.
Beragam seni
budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga musik modern,
dipertunjukkan dalam kegiatan festival yang cukup besar.
Konjen RI
Hamburg, M. Estella Anwar Bey menyampaikan apresiasi kepada pengurus
dan anggota Indonesische Kulturengruppe (IKG) atas inisiatif dan
kerja kerasnya dalam menyelenggarakan festival budaya Indonesia yang
dinantikan masyarakat di Niedersachsen.
Dikatakannya sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam etnik,
budaya, bahasa/dialek, dan agama yang berbeda, rakyat Indonesia hidup
bersatu dibawah semboyan ¿Bhineka Tunggal Ika¿ yang berarti
berbedabeda tetapi tetap satu.
Konjen
berharap melalui kegiatan festival budaya ini, para hadirin terutama
masyarakat Jerman di Kota Burgdorf dan Hannover dapat mengetahui
lebih banyak tentang keanekaragaman budaya dan kuliner dari berbagai
pulau di Indonesia yang akan ditampilkan dalam kegiatan festival ini
Melalui
kegiatan `Festival Budaya Indonesia 2013" ini, diharapkannya
masyarakat Jerman yang berada di wilayah kerja KJRI Hamburg mengenal
lebih jauh khasanah seni budaya Indonesia.
Selain
itu, melalui kegatan kebudayaan seperti ini diharapkan kerjasama
Indonesia-Jerman, terutama people-to-people contact semakin
meningkat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak¿,
ujar Konjen RI.
Kegiatan
festival budaya diawali dengan penampilan Tari Pendet (tari
penyambutan tamu) yang dibawakan empat penari dari Sanggar Seni
Citra ¿ Hannover. Selanjutnya acara diisi secara maraton oleh
sekitar 22 kelompok seni tari dan musik yang berasal dari berbagai
kota di wilayah Jerman Utara seperti Hamburg, Bremen, Niedersachsen,
dan Schleswig Holstein.
Berbagai
jenis tarian yang ditampilkan antara lain Tari Jaipong, Rampak
Kendang, Pencak Silat, Tari Topeng, Tari Tenun, Tari Cenderawasih,
Tari Gandrung, Tari Puja Prasamja, Tari Legong Keraton, Tari Sekar
Jagad, Tari Joged Bali, Tari Poco-poco, dan Indonesian Hip-Hop
Dance.
Sementara
untuk seni musik, ditampilkan berbagai aliran (genre), mulai dari
tradisional seperti musik angklung, musik melayu, musik pop, hingga
musik kontemporer yang dibawakan secara kolaborasi oleh pemusik
Indonesia dan Jerman.
Selain
penampilan seni tari dan musik, acara diselingi dengan presentasi
umum tentang Indonesia oleh Anneli Sartiono, anggota Friends of
Indonesia (DIG) Niedersachsen, serta
Festival juga
disemarakkan dengan kegiatan bazar kuliner (makanan khas Indonesia)
dan barang-barang produk rumah tangga yang disajikan, baik oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat Jerman di Niedersachsen.
Acara yang
berlangsung hingga pukul 10 malam berhasil menyedot lebih dari 1000
pengunjung yang datang silih bergantian dari berbagai kota di wilayah
Niedersachsen dan sekitarnya.
Ketua
Indonesische Kulturengruppe (IKG), Benny Oekasah, "Festival
Budaya Indonesia 2013" mengatakan kegiatan perdana yang
diselenggarakan IKG dengan tujuan untuk meningkatkan integrasi
antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat setempat di wilayah
Niedersachsen, baik kalangan muda maupun golongan lanjut usia.
"Kami
merasa bersyukur animo masyarakat setempat terhadap Indonesia sangat
tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang hadir
pada kegiatan festival ini. Kami mentargetkan sekitar 1000
pengunjung, tetapi yang datang melebihi angka itu, ucapnya.
***1***
Melihat
kenyataan ini, kami berencana untuk menyelenggarakan kegiatan serupa
pada tahun depan, tentunya dengan tempat dan konsep yang berbeda,¿
ujar Ketua IKG.(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M.
Yusuf) 20-11-2013 10:10:34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar