SUMBANGSIH PPI UK BAGI
PENGEMBANGAN SDM
London, 12/11
(Antara) - Ratusan mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu baik
di luar negeri maupun di tanah air ambil bagian pada Konferensi
Indonesian Scholars International Convention (ISIC) 2013 yang digelar
PPI UK di London, akhir pekan lalu.
Ketua Umum PPI
UK, Haikal Bekti Anggoro, kepada ANTARA London, Selasa menyebutkan
dalam konferensi yang dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan
Republik Irlandia Hamzah Thayeb dibahas topik mengenai sumber daya
manusia Indonesia.
Terungkap pula
pada acara itu bahwa 100 peneliti di Inggris, terutama London dan
sekitarnya, menjadikan Indonesia sebagai subjek penelitiannya.
Pada konferensi yang
berlangsung di King's College London ini, Board of Reviewers yang
diketuai Dr Dessy Irawati-Rutten, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia
Internasional, memilih 30 paper dari 875 abstrak yang diterima
panitia.
Pada dua hari
konferensi, terdapat 19 presentasi dari mahasiswa terbaik Indonesia.
Dikatakannya
cukup banyak presentasi yang membahas mengenai pendidikan,
kebudayaan, pemberdayaan ekonomi lokal melalui tourism dan creative
industry, yang sangat menarik perhatian khalayak ramai.
Konferensi ISIC
merupakan konferensi akademik terbesar dan tertua yang
diselenggarakan PPI di seluruh dunia.
Konferensi
dari PPI United Kingdom ini sendiri pada tahun 2013 dilaksanakan
sebanyak 13 kali.
Konferensi
yang disambut baik Pemerintah Inggris melalui Menteri Universitas dan
IPTEK, David Willetts, yang memberikan sambutan melalui video.
Dari seluruh
paper yang masuk, Board of Reviewers memutuskan presenter terbaik
diraih Muhammad Farid asal National University of Singapore.
Di dalam paper
yang dipresentasikannya, Muhammad Farid merumuskan sebuah model baru
untuk menyusun kebijakan peningkatan sumber daya manusia.
Menurutnya,
peningkatan sumber daya manusia tidaklah cukup hanya melalui
perbaikan kurikulum pendidikan dan sarana dan prasarana sekolah,
tetapi harus melibatkan lebih banyak pihak terutama pemerintah.
Sedangkan
untuk karya tulis ilmiah (paper) terbaik, Board of Reviewers memilih
paper ditulis Agus Surachman dan Hartoyo asal Institut Pertanian
Bogor.
Kedua penulis
tertebut melakukan penelitian mengenai kemiskinan, dan penelitiannya
dilaksanakan di daerah Cicurug, Sukabumi.
Pada
kesimpulan papernya, Agus Surachman dan Hartoyo menekankan pentingnya
pendidikan dan peranan positif dari orangtua kepada anaknya mulai
usia dini agar menghentikan rantai kemiskinan.
Selain
presentasi dari 19 paper, juga hadir keynote speakers diantaranya
Professor David Charles asal University of Stratchlyde Skotlandia,
Wilbur Ramirez dari BBC, Dr. Indra Uno dari Indonesia, serta Steve
Buckle dari British Council.
Mengingat hari
kedua dari acara konferensi ISIC 2013 jatuh pada 10 November yang
bertepatan pada hari Pahlawan, hari kedua dimulai dengan menyanyikan
lagu Bagimu Negeri.
Ketua Umum PPI
UK, Haikal Bekti Anggoro, menilai peserta konferensi ISIC 2013 dapat
menjadi sosok-sosok pahlawan baru untuk Indonesia, tidak melalui
berjuang di peperangan, namun melalui pengetahuan yang bermanfaat
bagi peningkatan kualitas hidup orang di sekitarnya.
Ketua Panitia ISIC
2013, Syahidah Rilyadi pada pidato penutupannya berharap berbagai
informasi dan ilmu yang diraih pada konferensi ini dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan Indonesia dimasa datang.***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 12-11-2013 11:52:54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar