Selasa, 26 November 2013

SWISS

LAGU "DESAKU YANG KUCINTA" BERKUMANDANG DI SWISS

London, 17/11 (Antara) - Lagu "Desaku yang kucinta", dibawakan paduan suara berkumandang di sebuah gereja di desa Roemerswil, Lucerne, Swiss Tengah, yang sedang merayakan hari ulang tahunnya ke-100.

Suasana syahdu, mengingatkan keindahan desa desa di Tanah Air, menggelayut di Gereja Roemerswil malam itu. Salah seorang penonton asal Indonesia, menyeka air matanya karena tak tahan dengan suasana konser yang mengumandangkan lagu Indonesia.

"Konsernya sangat bagus, suara penduduk desa ini patut diacungi jempol. Kami berterima kasih atas kesediaannya mengggunakan lagu ini di sini," kata Oktavia Maludin, First Secretary Kdutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern kepada Antara London, Minggu .

Pimpinan Paduan Suara Gereja Roemerswil Priska Fuchs-Kathriner, mengakui malam ini memang lain, paduan suara gereja Römerswil sedang merayakan ulang tahun ke-100. "Biarlahkan kami memberikan kejutan," ujar Priska Fuchs-Kathriner, sebelum konser dimulai.

Kejutan datang pada repertoir keempat, ketika Adalbert Bircher, Ketua Paduan Suara Gereja Hohenrain tampil sebagai konduktor. Setelah dentingan silafon dipadu piano, muncullah lagu Indonesia.

Meski melodinya sama sekali tidak dikenal, tapi 30-an orang paduan suara Roemerswil dan Hohenrain itu bernyanyi dalam bahasa Indonesia.

"Melodinya memang tak akan dikenal di Indonesia, ini lagu ciptaan kami sendiri," ujar Adalbert. Menariknya, mereka bernyanyi sama sekali tidak menggunakan teks, sudah layaknya seperti sekelompok orang Indonesia yang menyanyikan lagu pujaannya di luar kepala.

"Kami latihan berbulan bulan untuk itu, tiap Selasa malam berkumpul untuk latihan," tutur Andreas Wuerst, pimpinan Paduan Suara Gereja Roemerswil. Meskipun pada mulanya cukup sulit, imbuhnya, pada akhirnya teks Desaku Yang Kucinta bisa dihapalkan di luar kepala. "Kalau kita latihan tekun, semua pasti akan tercapai," imbuh Adalbert.

Pemilihan dua lagu berbahasa Indonesia itu, sebagaimana diungkapkan Adalbert, bermuasal dari liburannya ke Indonesia dua tahun silam. "Kami menjumpai masyarakat yang sangat ramah, terbuka dan siap membantu," kenang Adalbert.

Beberapa nilai kehidupan masyarakat Indonesia, akunya, juga mengagumkan. "Mereka hidup dalam banyak keterbatasan, setidaknya dibandingkan Swiss, tapi bisa mengatasinya dengan baik," katanya.

Sekembalinya ke Swiss, ia pun utak atik pianonya. "Saya mencoba membuat lagu Indonesia, akhirnya terciptalah lagu Dalam Perjalanan," katanya. Agar liriknya lebih sempurna, ia pun meminta salah satu warga Indonesia di Swiss, mengoreksinya. Lagi-lagi orang Indonesia yang di Swiss pun, ringan tangan untuk membantu, katanya.

Pilihan lagu Desaku Yang Kucinta, katanya, juga atas rekomendasi orang Indonesia di Swiss. "Liriknya cocok, tentang keindahan desa, keluarga dan handai taulan, jadi memang pantas dinyanyikan di konser ini," katanya.

Pada mulanya, tidak mudah membujuk 30 anggota Paduan Suara Desa Roemerswil dan Hohenrain menyanyikan lagu asing. "Tapi saya membujuknya, lama lama mau juga," kata Adalbert.

Musik Indonesia, tidak terkecuali instrumennya, katanya, cukup menawan. "Baik yang dari bambu atau besi, suaranya menentramkan hati, meskipun mereka lebih banyak bermain di nada pentatonis," kata Adalbert.

Setelah sukses mengumandangkan dua lagu Indonesia di Roemerswil, Adalbert berencana menggelar konser serupa di Desa Hohenrain. "Kali ini akan ditambahkan lagi satu lagu Indonesia, yakni Pelangi Pelangi," janjinya.
Lagu tentang keindahan alam ini pun, akunya, akan dinyanyikan paduan suara anak anak Desa Hohenrain. "Sekarang ini lagi demam lagu Pelangi Pelangi di sini," kata Adalbert.

Roemerswil adalah desa kecil di lembah Seetal, Swiss Tengah, yang hanya berpenduduk 1.600 jiwa, sementara desa Hohenrain, meski lebih besar, hanya berpenduduk 2.500 jiwa.

Dua desa ini, yang hanya terpisah jarak sekitar delapan kilometer, dikelilingi ladang jagung, hutan mungil dan padang rumput. "Mendengarkan lagu Indonesia di desa kecil nan tenteram, rasanya gimana gitu," kata salah satu penonton Indonesia. ***4*** (ZG)

(T.H-ZG/B/Z. Abdullah/Z. Abdullah) 18-11-2013 00:22:06

Tidak ada komentar: