SEKJEN ORGANISASI
PARIWISATA DUNIA PUJI PERAN INDONESIA
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 6/11
(Antara) - Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UN
WTO) Taleb Rifai memuji peran aktif Pemerintah Indonesia dalam
mendorong kemudahan melakukan perjalanan wisata antarnegara.
"Hal itu
juga telah dilakukan Indonesia pada tataran kerja sama APEC seperti
pada pertemuan 'High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation'
yang dilakukan dalam rangkaian APEC Summit di Bali bulan Oktober
lalu," kata Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Ni Wayan Giri
Adnyani mengutip Taleb Rifai di London, Selasa.
Pujian itu
disampaika Taleb Rifai kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Mari Elka Pangestu dalam pertemuan dengan para Menteri T20 yang ke-5
atau pertemuan Menteri-Menteri Pariwasata anggota G20 di London.
Selain
menghadiri pertemuan para Menteri T20 itu, Menteri Mari Elka Pangestu
juga menghadiri pameran pariwisata terbesar kedua di dunia setelah
ITB Berlin World Tourism Mart yang berlangsung di Gedung Excel hingga
7 November.
Dalam
pertemuan dengan para Menteri anggota G20 disepakati untuk
melanjutkan program fasilitasi visa dan memperluas ke pendekatan yang
lebih komprehensif untuk Travel Facilitation dan adanya kesepakatan
untuk membuat rencana kerja dan aksi agar ada perkembangan yang
terarah dan terukur.
Selain untuk
membangun kerangka kebijakan yang mendukung kebutuhan investasi
infrastruktur dan sumberdaya manusia menuju pertumbuhan pariwisata
yang berkelanjutan.
Mari Pangestu
menyatakan sebagai negara yang sangat berkepentingan dengan
pembangunan kepariwisataan, hasil pertemuan para Menteri T20 di
London ini sesuai dengan kebijakan pembangunan kepariwisataan
Indonesia yang dijalankan saat ini.
"Namun
masih harus dilengkapi dengan rencana tindak yang bisa segera dapat
diimplementasikan", ujarnya.
Dalam
pertemuan T20 tampak hadir 11 menteri dan beberapa anggota
organisasi internasional yakni UN WTO, WTTC , ICAO, dan OECD.
Topik yang
dibahas pada pertemuan kali ini adalah "Advancing the Travel
Facilitation" yang merupakan kelanjutan dari deklarasi para
pimpinan negara-negara G20 sebelumnya di Los Cabos, Meksiko.
Dalam
pertemuan G20 di Los Cabos tahun 2012, Kepala Negara G20 sepakat
pembangunan kepariwisataan di negara-negara G20 adalah wahana
penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Salah satu hal
yang perlu dilakukan adalah memfasilitasi proses visa, mengingat
hasil studi UN WTO menunjukkan bahwa proses kemudahan visa di
negara-negara G20 dapat menambah 112 juta kedatangan wisatawan
internasional di tahun 2015, dengan tambahan penerimaan devisa
sebesar 206 miliar dolar AS serta menyerap 5,1 juta lapangan kerja di
seluruh negara anggota G-20 antara tahun 2013-2015.
Pada pertemuan
T20 di London, peserta rapat melaporkan apa yang telah dilakukan
secara nasional maupun dalam rangka kerjasama regional sejak
pertemuan T20 yang ke-4 di 2012 dalam rangka fasilitasi visa dalam
rangka efficient dan secure travel, atau memperbaiki efisensi
fasilitasi visa tanpa mengurangi aspek keamanan.
Berbagai
negara telah menambah visa on arrival, pembebasan visa, pembebasan
visa antara negara di suatu kawasan dan penyempurnaan informasi.
Indonesia
melaporkan peningkatan jumlah Visa on Arrival, dimulainya autogate
untuk mempercepat proses imigrasi; kerjasama di ASEAN dan Travel
Facilitation Initiative di APEC. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/E.M. Yacub) 06-11-2013 05:42:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar