MINAT MAHASISWA
INDONESIA KE UK TINGGI
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 11/11
(ANTARA) - Menteri Universitas dan IPTEK UK David Willetts MP
mengakui tren mahasiswa Indonesia yang ingin menuntut ilmu di Inggris
semakin banyak, yakni tercatat lebih dari 1.000 mahasiswa Indonesia
belajar di berbagai universitas di Inggris.
Menteri David
Willetts MP dalam Konferensi Indonesian Scholars International
Convention (ISIC) 2013 yang diadakan PPI UK di King's College,
London, selama dua hari, Sabtu dan Minggu (9-10/11), mengatakan bahwa
meningkatnya minat mahasiswa belajar di Inggris itu tidak lain karena
adanya kerja sama pendidikan yang dilakukan kedua negara.
Bahkan telah
dilakukan dua kali pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh dengan Menteri Universitas dan IPTEK UK David Willetts
MP di UK, kata Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara
London, Senin.
Dalam
konferensi yang bertema "Emerging Indonesia: Unraveling the
Nation's Human Potential to Pursue the Dynamic and Innovative
Development Regionally and Globally" David Willetts
menyampaikan apresiasinya melalui video karena tidak dapat hadir
secara fisik di lokasi ISIC 2013.
Haikal Bekti
Anggoro mengatakan konferensi yang diadakan di salah satu universitas
paling terkenal di dunia, King's College London, itu mengangkat tema
di bidang "human resources" karena PPI UK merasa bahwa
kunci pertumbuhan Indonesia di masa depan bukanlah berpaku kepada
sumber daya alam, akan tetapi pemanfaatan sumber daya manusia.
Sementara itu,
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Ri dan Republik Irlandia Hamzah
Thayeb menyampaikan harapan dan apresiasinya yah tinggi menginggat
konferensi ini menghasilkan berbagai masukan untuk membangun
Indonesia yang lebih baik.
Pada hari
pertama konferensi ISIC 2013 yang menyajikan 30 karya tulis ilmiah
yang terpilih dari 875 abstrak yang masuk dari mahasiswa Indonesia di
26 negara, menghadirkan beberapa pembicara dari UK maupun Indonesia
diantaranya Prof. David Charles merupakan salah satu pembicara utama
yang menyampaikan mengenai University Engagement.
"Universitas-universitas harus bergabung dengan dan
berkontribusi untuk komunitas-komunitas di sekitarnya," ujar
Prof. David Charles. Dengan adanya university engagement, komunitas
di sekitar lokasi universitas dapat semakin maju, dan dampak baiknya
sendiri akan kembali ke universitas tersebut, ujarnya.
Selain itu,
juga terdapat dua pembicara lainnya yaitu Dr Indra Cahya Uno yang
menyampaikan bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan pekerja tidak
siap menghadapi perubahan dapat berimbas pada perilaku tidak
produktif dari pekerja dan Wilbur Ramirez merupakan presenter dari
BBC The Thoughest Place to be a Binman.
Para penulis
paper mempresentasikan hasil penelitiannya dihadapan para dosen
Indonesia yang berkiprah di dunia Internasional. Pada tahun ini,
Board of Reviewers diketuai Dr Dessy Irawati-Rutten, Ketua Ikatan
Ilmuwan Indonesia Internasional . Selan itu, bersamaan dengan
konferensi akademik, juga diadakan Debating Competition yang membahas
berbagai topik ISIC 2013.
Sementara itu,
dua mahasisa dri UGM Yogjakarta yang hasil penelitihannya ditampilkan
dalam konferensi yang disampaikan Ayudha Ghora Dhira dan Dwi Annisa
Putri menyampikan presentasi berjudul "Membangun pendidikan
kebencanaan keberlanjutan kepada generasi muda khususnya persiapan
dalam menghadapi bencana .
Menurut
Annisa, penelitihan yang mereka lakukan melihat kenyataan di
Indonesia merupakan daerah rawan bencana. "Kami melihat,
tingginya korban bencana tidak hanya karena kurangnya infrastruktur,
namun juga kurangnya persiapan dan pemahaman masyarakat terhadap
bencana itu sendiri," ujar Annisa.
Dikatakannya bahwa
pendidikan dini tentang kebencanaan adalah hal yang krusial sehingga
ketika bencana terjadi, masyarakat tahu secara pasti hal yang harus
dilakukan.
Sementara itu,
Bangun Indra Pratama dan David Yitzack Pattiruhu dari Universitas
Negeri Jakarta, mempresentasikan papernya berjudul menciptakan
Sumber Daya Manusia dalam suku Talang Mamak di Riau yang Kreatif dan
Inovatif melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan yang Berhubungan
dengan Standar Kehidupan dan Angka Harapan Hidup.
Menyampaikan
kesan-kesanya mengikut konferensi ISIC 2013, Bangun dan David
mengakui sangat senang dan turut bangga dapat mengambil bagian
berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia melalui penelitian
yang mereka lakukan.
Dikatakannya,
Talang Mamak adalah salah satu suku terasing yang menetap tersebar di
Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Mereka memiliki keunggulan
dalam meracik obat tradisional.
Sayangnya,
kehidupan mereka seakan-akan ditinggalkan dalam pembangunan
perekonomian, ujar Idra yang menyebutkan bahwa penelitihan dilakukan
mereka bekerja sama dengan Trans7, stasiun TV lokal, melalui program
acara "Indonesiaku" dalam memberikan solusi terbaik.
***4***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
11-11-2013 09:09:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar