Senin, 30 Maret 2015

SPANYOL

150 INVESTOR SPANYOL HADIRI FORUM INFRASTRUKTUR INDONESIA

     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 25/3 (Antara) - Sebanyak 150 investor Spanyol dari kalangan pengusaha infrastruktur (investor, operator, kontraktor) menghadiri Forum Investasi Infrastruktur bertema 'Infrastruktur Sebagai Landasan: Bagian dari Konektivitas ASEAN' di Madrid.

         "Forum itu digelar KBRI Madrid bersam Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Ekonomi & Daya Saing Spanyol, Konfederasi Pimpinan Perusahaan Spanyol, dan lembaga think tank Spanyol Institut Elcano," kata Councelor KBRI Madrid, Kurniawan, kepada Antara London, Rabu.

         Forum itu juga dihadiri sejumlah Dubes negara-negara anggota ASEAN di Madrid, pejabat Pemerintah Spanyol, akademisi dan media Spanyol.

         Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso, menyampaikan penyelenggaraan Forum ini merupakan bagian dari kegiatan Kedubes negara-negara ASEAN di Madrid dalam rangka peluncuran pembentukan "ASEAN-Madrid Committee" untuk lebih memperkenalkan ASEAN kepada masyarakat Spanyol.

         Ia menilai saat ini merupakan momentum bagi ASEAN untuk menarik perhatian Spanyol karena Pemerintah Spanyol melalui Rencana Strategi Internasionalisasi Perusahaan Spanyol 2014 - 2015 yang dirancang  Kementerian Ekonomi & Daya Saing Spanyol yang memasukkan beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia sebagai pasar non-tradisional yang dinamis dan potensial.

         Sementara itu, Dirjen Perdagangan Internasional dan Investasi, Kementerian Ekonomi & Daya Saing Spanyol, Antonio Jose Fernandez-Martos, menilai Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN, anggota G-20, stabil, dan pertumbuhan ekonominya sangat dinamis serta menganut kebijakan ekonomi terbuka.

         Pemerintah Spanyol mendorong para pengusaha Spanyol untuk melihat potensi bisnis infrastruktur Indonesia itu, sebab perusahaan Spanyol yang selama ini melakukan investasi di Indonesia adalah industri penerbangan Airbus, dan perusahaan minyak Repsol.

         Selain itu, perusahaan kontruksi Centunion dan Abengoa, perhotelan Melia, enerji Gas Natural Fenosa dan perbankan BBVA serta perusahaan garmen seperti Zara, Mango, Massimo Duti, namun lapangan bisnis di Indonesia yang belum dimasuki investor Spanyol, katanya.

         Dalam kesempatan itu, Sekretaris Negara Perdagangan, Jaime Garcia-Legaz, yang menyusun Rencana Strategi, menyatakan salah satu strategi Pemerintah Spanyol dalam mendorong pengusaha Spanyol untuk berani masuk ke pasar non-tradisional adalah dengan menyiapkan satu paket insentif, tidak hanya dalam bentuk dana tetapi juga pendampingan, pemberian saran dan manajemen.

         Dukungan Pemerintah Spanyol juga ditunjukkan dengan rencana kunjungan delegasi bisnis ke Indonesia, dipimpin Menlu Spanyol, Jose Manuel Garcia-Margallo, pada tahun 2015.

         Pihaknya mendorong kalangan pengusaha Spanyol berpartisipasi dalam kunjungan tersebut, guna lebih mempercepat terjadinya kontak bisnis dengan mitra potensial di Indonesia.

         Sementara itu, Menlu RI periode 2001-2009 dan Anggota Dewan Penasehat Presiden periode 2009-2014, Dr. N. Hassan Wirajuda, memaparkan hubungan politik ekonomi ASEAN - Uni Eropa sebenarnya sudah dilembagakan lewat Perjanjian Kerja Sama ASEAN - MEE  tahun 1980-an.

         Hal itu dibenarkan Direktur Institut Elcano Dr. Charles Powell. Bahkan, ia menilai Spanyol terlambat masuk ke Asia  bila dilihat dari investasi Spanyol ke Indonesia, dibandingkan negara Eropa lainnya, meskipun kerja sama investasi RI-Spanyol terjalin sejak 1975 ketika CASSA bekerja sama dengan Nurtanio.

         Menurut dia, Pemerintah Spanyol mengenal pentingnya Asia, ASEAN dan Indonesia, serta mendorong para pelaku ekonomi Spanyol untuk melihat potensinya, termasuk sektor infrastruktur yang mana Spanyol mempunyai keunggulan.

         Forum Investasi Infrastruktur ini KBRI Madrid mengundang BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur, namun yang dapat hadir hanya lima BUMN, yakni PT Angkasa Pura II, PT Pelindo I dan IV, PT Pelni, PT Kereta Api Indonesia dan PT Wijaya Karya.
    Dalam sesi One on One Business Meeting, peserta Forum  mengadakan temu bisnis dengan Kementerian Perhubungan (Direktorat Perhubungan Laut, Direktorat Perkereta-Apian), BKPM dan lima BUMN.

         Rata-rata setiap meja pihak Indonesia mengadakan temu bisnis dengan lebih lima perusahaan Spanyol. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 25-03-2015 09:37:20

Tidak ada komentar: