Selasa, 27 September 2016

CERUTU

TEMBAKAU SUMATERA PRIMADONA PENGGEMAR CERUTU DI EROPA
     Zeynita Gibbons

   London, 16/9 (Antara) - Tembakau asal Indonesia merupakan komoditas yang tidak asing lagi bagi Kota Bremen yang menjadi pusat perdagangan tembakau asal Indonesia, khususnya tembakau Sumatera, yang berlangsung selama lebih dari lima dekade.

        Pemilik Hellmering, Köhne & Co. Gmbh & Co. KG (HKC), Mr. Wolfgang G. Köhne, kepada Konsul Jenderal RI Hamburg, Sylvia Arifin, menyebutkan bahwa tembakau Sumatera menjadi primadona penggemar cerutu di Eropa.
        Hal tersebut terungkap pada saat Konjen RI Hamburg meninjau langsung proses pelelangan tembakau asal Sumatera pada  14 September lalu, demikian Pensosbud KJRI Hamburg Indri Rasad kepada Antara London, Jumat.
        Lokasi proses pelelangan tembakau Sumatera tersebut berlangsung di bekas gedung bursa tembakau Bremen (Bremer Tabakbörse) yang berlokasi di Speicherhof 1, 28217 Bremen.
        Selama kunjungan ke HKC, Mr. Wolfgang G. Köhne menjelaskan secara singkat sejarah keberadaan pusat pelelangan tembakau Sumatera di kota Bremen.
        Kegiatan pelelangan tembakau asal Indonesia di Bremen dimulai sejak tahun 1959 ketika proses pelelangan tembakau hasil panen perkebunan di Indonesia dipindahkan dari Belanda ke Bremen, Jerman.

        Pemindahan tersebut ditandai dengan dibentuknya Deutsch-Indonesische Tabak Handelsgesellschaft mbH & Co KG (DITH) di Bremen tanggal 13 Februari 1959 yang berlokasi di bursa tembakau Bremen (Bremer Tabakbörse).    
   Dalam perkembangannya, tembakau asal Sumetera produksi PT. Pekebunan Nusantara II (PTPN II) masih memanfaatkan sistem penjualan lelang melalui HKC.

        Perusahaan asal Bremen tersebut secara eksklusif merupakan agen pemasar tunggal untuk seluruh dunia dari produk tembakau Sumatera yang dihasilkan  perkebunan milik PTPN II.
        Lelang tembakau Sumatera dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun untuk menjual hasil panen tembakau satu tahun sebelumnya, dalam hal ini lelang untuk hasil panen tahun 2015.
        Secara umum, mekanisme lelang terdiri dari masa dua minggu uji coba sample produk tembakau Sumatera oleh calon pembeli dan kemudian diikuti  masa penawaran dan pemesanan (confirmed order).
        Dari sisi volume, tahun ini HKC melakukan pelelangan tembakau Sumatera dengan jumlah total mencapai 1.033 bal tembakau dari berbagai tingkatan kualitas.
        Jumlah calon pembeli tembakau Sumatera yang saat ini berada di fasilitas pelelangan HKC berjumlah 10 perusahaan produsen cerutu ternama yang berasal dari wilayah Eropa Barat seperti Belanda, Belgia, Denmark, Swiss dan Spanyol.
        Berdasarkan informasi dari Mr. Wolfgang G. Köhne, pemasaran hasil panen tahun 2015 telah berlangsung sangat baik dengan kualitas tembakau yang sangat baik pula.
        Kunjungan kerja ke pelelangan tembakau Sumatera di HKC Bremen, Konjen RI Hamburg, Sylvia Arifin, juga menghadiri resepsi jamuan makan malam bersama dilakukan  Mr. Wolfgang G. Köhne dan dihadiri  calon pembeli tembakau Sumatera yang mengikuti masa pencobaan sample tembakau selama dua minggu.
        Dalam kesempatan jamuan makan malam, Konjen mengapresiasi peranan HKC selama lebih dari lima dekade untuk  mempromosikan produk tembakau asal Indonesia, khususnya tembakau asal Sumatera.

        Dalam rangka menjaga kesinambungan tradisi produksi tembakau Sumatera, para calon pembeli juga diajak untuk dapat menghasilkan produk cerutu yang berkualitas tinggi sehingga pada akhirnya dapat mendorong peningkatan volume perdagangan tembakau Sumatera ke wilayah Eropa.  ***3***
(ZG)

(T.H-ZG/B/N.A. Badar/N.A. Badar) 16-09-2016 11:51:04

Tidak ada komentar: