Minggu, 15 April 2018

GUINEA B

Oleh Zeynita Gibbons

    London, 7/4 (Antara) - Presiden Guinea-Bissau José Mário Vaz mengakui Indonesia merupakan negara panutan, dan Guinea-Bissau dapat banyak belajar dari Indonesia khususnya di sektor perikanan.
         Hal itu disampaikan Presiden José Mário Vaz  kepada Dubes RI untuk Guinea-Bissau, Mansyur Pangeran, residen di Dakar, Senegal, dalam pertemuan tête-à-tête usai upacara penyerahan surat-surat kepercayaan di istana kepresidenan Guinea-Bissau pada Selasa lalu, demikian Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi kepada Antara London, Sabtu.
         Dalam pertemuan itu Presiden José Mário Vaz secara khusus meminta bantuan Dubes Mansyur untuk dapat menjembatani kerja sama antara Indonesia dan Guinea-Bissau di bidang perikanan dan kelautan.
         "Presiden Vaz menilai Indonesia memiliki teknologi perikanan dan maritim dan mengharapkan kerja sama dan transfer teknologi dari ahli di Indonesia ke masyarakat Guinea-Bissau", ujar Mansyur dalam keterangan persnya.
         Presiden José Mário Vaz menegaskan kerja sama di sektor perikanan menjadi prioritas hubungan kedua negara.
         Ia mengatakan akan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2018 ini. Ia juga minta Dubes Mansyur mengajak pengusaha Indonesia melakukan usaha dan berinvestasi di bidang lainnya seperti kacang mete yang berlimpah di Guinea-Bissau.
         Presiden Vaz berjanji memberikan kemudahan fasilitas demi mendorong investasi dari Indonesia. "Kondisi keamanan di Guinea-Bissau saat ini sangat kondusif dan tidak pernah ada lagi tindakan kekerasan, pembunuhan ataupun pelanggaran HAM," ujar Dubes.
         Diakui oleh Presiden Vaz saat ini masih terjadi sedikit ketidaknyamanan situasi politik antar partai, namun diyakini dalam waktu dekat ini akan berakhir dan situasi politik menjadi stabil.
         Dalam pertemuan tête-à-tête, Dubes Mansyur menyampaikan salam hangat dan persahabatan Presiden Joko Widodo kepada Presiden José Mário Vaz dan seluruh rakyat Guinea-Bissau, disertai komitmen Pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang.
         Ia menyampaikan ucapan terima kasih Pemerintah Indonesia kepada Presiden Vaz atas dukungan Pemerintah Guinea-Bissau pada pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, serta dukungan dan kerja sama lainnya di forum internasional seperti di Inter-Parliamentary Union (IPU) dan keanggotaan Indonesia di Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C periode 2016-2017.
         Indonesia selama ini memberikan bantuan teknik berupa pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi perwira menengah dan tinggi dari berbagai negara Afrika di Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad), Pendidikan Tinggi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan Pelatihan Ketrampilan tentang Combating Terrorism.
         Pada tahun 2017, hubungan Indonesia dan Guinea-Bissau memasuki babak baru dengan disepakatinya kerja sama pertahanan melalui penandatanganan Naskah Letter of Intent (LoI) antara Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Pertahanan Guinea-Bissau, Eduardo Costa Sanha, pada saat kunjungan Menteri Pertahanan RI Agustus tahun lalu.
         LoI ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama konkrit melalui pembuatan payung hukum seperti MoU.

         Penyerahan surat-surat kepercayaan oleh Dubes Mansyur Pangeran kepada Presiden José Mário Vaz merupakan negara ke-7 sejak ia tiba di Dakar, Senegal, pada Maret tahun 2016. Dubes Mansyur memiliki 8 wilayah kerja di Afrika Barat termasuk Senegal. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/S. Haryati/S. Haryati) 07-04-2018 20:38:13

Tidak ada komentar: