JENAZAH SESEPUH PONDOK BUNTET DITERBANGKAN SABTUZeynita Gibbons
London,27/4 (Antara) - Jenazah sesepuh warga Indonesia di London yang juga pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Nahduddin Royandi Abbas yang wafat di London, Inggris, Rabu(25/4) diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu(28/4).
London,27/4 (Antara) - Jenazah sesepuh warga Indonesia di London yang juga pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Nahduddin Royandi Abbas yang wafat di London, Inggris, Rabu(25/4) diterbangkan ke Indonesia pada Sabtu(28/4).
Koordinator Pengajian Masyarakat Indonesia-London, Thomas Siregar dalam keterangannya kepada Antara London, Jumat mengatakan rencana pada hari ini Jumat(27/4) jenazah di Shalatkan di Masjid Hendon setelah bada Shalat Jumat.
KH Nahduddin meninggal dalam usia 84 tahun sebelumnya dirawat intensif di Barnet Community Hospital, London.
Sebelumnya pemimpin Pondok Pesantren Buntet Cirebon akan dimandikan di Hendon Islamic Centre Funeral Services, dan selanjutnya dibawa ke Masjid Hendon untuk disholatkan setelah Sholat Jumat dan kembali dibawa ke funeral services Ghusl Mortuary di West Hendon London
Beberapa hari terakhir, KH Abdullah Abbas yang biasa disapa Mbah Din mengalami masa kritis setelah mendapat perawatan intensif di Barnet Community Hospital, selama lebih dari dua minggu.
Beberapa hari terakhir, KH Abdullah Abbas yang biasa disapa Mbah Din mengalami masa kritis setelah mendapat perawatan intensif di Barnet Community Hospital, selama lebih dari dua minggu.
KH Abdullah Abbas yang menetap di London Inggris sejak tahun 1958. Sebelumnya Mbah Din menempuh pendidikan di berbagai tempat dan pernah nyantri di Pesantren Lirboyo, serta mengaji pada Syaikh Yasin Padang di Makkah, hingga menempuh studi di jenjang perguruan tinggi yang menetap di London, Inggris.
Dikutip dari laman buntet pesantren, sejak 2007, kiai dua cucu itu dipercaya oleh para kiai Buntet Pesantren untuk melanjutkan kakaknya, KH Abdullah Abbas untuk memimpin Pondok Buntet Pesantren.
KH Nahdhuddin Abbas pada tahun 1959 ketika usianya menginjak 23 tahun menetap di London Inggris dan bekerja sebagai diploma dan juga sempat bekerja di PT Aneka Tambang.
Di Inggris Mbah Din tidak pernah meninggalkan dakwah Islam , terutama kepada Muslim warga negara Indonesia dan Ina juga menjadi rais syuriyah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU United Kingdom (UK).
Mbah Din yang dikenal juga banyak menginisiasi berdirinya masjid dan musholla di daerah-daerah pelosok inggris raya dan pernah menduduki pengurus islamic council board atau semacam MUI di Indonesia.
***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 27-04-2018 06:12:45
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 27-04-2018 06:12:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar