Oleh Zeynita Gibbons
London, 5/4 (Antara) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha bekerja sama dengan komunitas Indonesia di Qatar mempromosikan batik pada International Day Festival yang diadakan di salah satu sekolah elite di Doha, Qatar, Pearling Season International School in Doha (PSISD) Kamis.
London, 5/4 (Antara) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha bekerja sama dengan komunitas Indonesia di Qatar mempromosikan batik pada International Day Festival yang diadakan di salah satu sekolah elite di Doha, Qatar, Pearling Season International School in Doha (PSISD) Kamis.
Minister Counsellor KBRI Doha, B. Dharmawan kepada Antara London, Kamis menyebutkan festival Internasional Day diikuti berbagai negara yang berlomba lomba memperkenalkan kesenian dan kuliner negaranya. Indonesia tampil dengan stan penuh dekorasi gaya khas nusantara dan pakaian adat tradisional Aceh yang menarik pengunjung serta berfoto bersama.
Batik ditampilkan secara menarik agar pengunjung yang terdiri dari siswa-siswi dari TK sampai SMA dan orang tua murid yang berasal 54 negara mendapatkan penjelasan tentang asal usul batik dan proses pembuatan dan belajar membatik, ujarnya.
Koordinator stand Indonesia, Ayunda Henny Affrianti, festival tahunan ini merupakan bagian dari kegiatan sekolah untuk lebih mengenalkan budaya dan kuliner Internasional agar siswa memahami kehidupan, diversifikasi dan budaya dunia lainnya.
Menurut Henny Nur Susanti Dewi, promosi batik dilakukan agar masyarakat internasional mengenal batik berasal dari Indonesia. Dalam festival ini, peserta diperkenalkan dengan teknik penggunaan canting dan lilin.
Batik merupakan ciri khas Indonesia. Tapi belum banyak komunitas internasional di Qatar yang tahu. Kami tertarik untuk mempromosikan agar masyarakat internasional tahu asal usul batik dari Indonesia," ujar Soraya Alyahya, dokter gigi lama bermukim selama di Doha.
Promosi batik menjadi salah satu icon pada festival. "Batik memiliki nilai seni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama", ujar Rosanna Syan, ahli membatik.
Menurut salah satu koordinator, Siti Umila tradisi membatik awalnya turun temurun dan motif dapat dikenali asal dari batik keluarga tertentu. "Beberapa motif batik menunjukkan status seseorang. Bahkan motif tertentu dipakai keluarga keraton
di Jawa," ujarnya. Salah seorang ekspatriat asing asal Inggris, Smart, menyatakan tertarik dengan budaya batik yang unik dan menarik.
di Jawa," ujarnya. Salah seorang ekspatriat asing asal Inggris, Smart, menyatakan tertarik dengan budaya batik yang unik dan menarik.
Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una Sidehabi mendukung partisipasi Indonesia pada festival mempromosikan batik dan kuliner nusantara khususnya setelah kunjungan Emir Qatar His Highness Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani to Indonesia Oktober tahun lalu dan rencana kunjungan Presiden RI, Joko Widodo, ke Qatar pada tahun ini. "Momentum perayaan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk promosi batik di Qatar," ujar istri Dubes Indonesia di Qatar, Muhammad Basri Sidehabi.
Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, mengatakan KBRI ingin memaksimalkan promosikan batik sejak ditetapkan Unesco sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity Oktober 2009 lalu. "Pengukuhan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, dijelaskan kepada pengunjung agar mereka tahu batik asli dari Indonesia," ujar pejabat politik memiliki siswi di sekolah tersebut.
Selama festival berlangsung, stand Indonesia dipadati pengunjung sekaligus berfoto dengan pakaian daerah diperagakan Ayunda Henny Affrianti dan Muhamad Taufiq. Stand Wonderful Indonesia menampilkan tarian Remo Gagrak oleh siswa PSISD, Amyra Haydien Wibowo. Selain itu, berbagai perlombaan kuiz berhadiah dibawakan Leceyanti Aripurnomo guna menarik pengunjung. "Bangga bisa mempromosikan Indonesia di Qatar," ujar Fitra Ramadhani yang turut berinteraksi dengan pungunjung. Siswa yang dapat menjawab dengan benar memperoleh goody bag.
Selain batik, stand Indonesia juga mempromosikan kuliner antara lain kudapan tradisional dengan berbagai rasa termasuk dari bahan mie yang berasal dari sponsor Indomie, kue risol, tahu, bolu pelangi, bolu kukus, nasi tumpeng, lemper kroket, dan kue tradisional lainnya. "Tasty," komentar Grant salah satu siswa asal Irlandia yang mencoba kue yang disajikan. "Delicious," ujar Safia, warga Tanzania yang didampingi temannya Lalla Safira ketika mencoba kue-kue Indonesia. "Senang rasanya melihat tamu begitu menikmati lezatnya kuliner kita,"ujar Syaiful Bae,salah satu sponsor Indonesia festival.
Festival tahunan ini memperoleh liputan berbagai media Qatar antara lain Gulf Times, Gulf Tribune dan The Peninsula. Momentum festival dimanfaatkan untuk mempromosikan penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang diadakan di dua kota Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus - 2 September mendatang. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/C/T. Susilo/T. Susilo) 05-04-2018 23:50:17
(T.H-ZG/C/T. Susilo/T. Susilo) 05-04-2018 23:50:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar