Preview Foto
GUBERNUR SUMBAR JAJAKI KERJA SAMA BISNIS DI ITALIA
Zeynita Gibbons
London, 28/10 (Antara) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno, menjajaki berbagai kerja sama bisnis dengan para pengusaha Italia.
Minister Counsellor KBRI Roma, Charles F. Hutapea dalam keterangan kepada Antara London, Minggu, mengatakan pada forum bisnis di sela-sela festival cokelat terbesar Eropa, Eurochocolate, di Perugia, Italia, 24 Oktober 2018, Gubernur Sumbar Irwan Prayitnomenjadi salah satu pembicara utama.
Irwan, menurutnya, mengatakan Sumbar merupakan wilayah penanaman cokelat yang menghasilkan cokelat berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi hingga lebih dari 58.594 ton (data 2017).
Gubernur Sumbar itu juga mengangkat ketimpangan dalam industri cokelat dunia, karena belum memberikan kesejahteraan bagi petani.
Sementara itu, Ketua Komite Penyelenggara Eurochocolate, Daniela de Paolis, mengharapkan festival ini dapat mempertemukan langsung produsen cokelat berkualitas seperti dari Sumbar dengan importir dan distributor asing di Italia.
Pada Eurochocolate tahun 2014, Indonesia berpartisipasi dengan mempromosikan hasil pertanian cokelat Sulawesi Tenggara.
Di sela-sela kunjungannya ke Italia, Gubernur Irwan Prayitno mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Italia di Kantor Pusat Konfederasi Industri Italia, Confindustria, di Roma.
Pada kesempatan tersebut, Alessandro Durante dari Federasi Peralatan Mekanik Italia mengajak kerja sama mekanisasi pertanian guna meningkatkan produktivitas petani.
Alesandro Durante menyambut ajakan Walikota Payakumbuh, Riza Pahlevi, menjalin kerja sama di bidang pengemasan sehingga produk makanan jadi seperti rendang dapat dipasarkan di Italia dan Eropa.
Durante mengaku berminat karena pernah membaca artikel mengenai rendang sebagai makanan lezat dan favorit dunia.
Sementara itu, Francesca Biondo dari Federasi Perusahaan Perikanan berminat bekerja sama dengan Sumatera Barat yang berada di garis pantai Samudera Hindia.
"Pasar produk pangan hasil laut sangat terbuka di Italia karena sektor perikanan Italia hanya mampu memenuhi 25 persen kebutuhan pasar, sisanya diimpor dari berbagai negara," ujar Francesca Biondo.
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyatakan KBRI Roma selalu siap memfasilitasi promosi produk ekspor dan menarik investasi asing ke Provinsi Sumatera Barat.
Menurutnya, pemda dan pengusaha di Sumatera Barat harus aktif menindaklanjuti hasil-hasil kunjungan Gubernur karena besarnya permintaan terhadap komoditas pertanian, khususnya cokelat, sawit, kopi dan "essential oil."
"Kalangan pengusaha di daerah perlu jalin kerja sama dengan mitra di Italia terutama untuk pengemasan produk makanan seperti rendang, sehingga lebih mudah menempus pasar di Eropa," ujar Dubes Esti Andayani.
Kunjungan Gubernur Sumatera Barat merupakan program yang dicanangkan Dubes Esti Andayani untuk mempromosikan potensi daerah. Terdapat peluang besar meningkatkan ekspor ke Italia karena Sumatera Barat merupakan sentra produksi untuk komoditas kopi, cokelat dan essential oil yang diminati konsumen Italia.
Investor dari Italia juga dikenal sangat tertarik dengan proyek di bidang energi sehingga perlu ditawarkan peluang investasi di bidang pembangkit listrik di Sumatera Barat.
Dalam kunjungan kerja dari tanggal 19 hingga 24 Oktober tersebut, KBRI Roma juga memfasilitasi kunjungan Gubernur lembaga penelitian di bidang pertanian yaitu Pusat Penelitian Pertanian dan Kehutanan dan Pusat Penelitian Pengembangan produksi Ternak.
Beberapa ahli dari lembaga penelitian menyatakan kesiapan melakukan kerjasama dalam peningkatan produktivitas di Sumatera Barat. Ahli dari International Buffalo Federation, Prof Antonio Borghese sangat tertarik bekerjasama dalam bidang ternak kerbau.***3***
(T.H-ZG/C/R. Fardaniah/R. Fardaniah) 29-10-2018 06:43:40
GUBERNUR SUMBAR JAJAKI KERJA SAMA BISNIS DI ITALIA
Zeynita Gibbons
London, 28/10 (Antara) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno, menjajaki berbagai kerja sama bisnis dengan para pengusaha Italia.
Minister Counsellor KBRI Roma, Charles F. Hutapea dalam keterangan kepada Antara London, Minggu, mengatakan pada forum bisnis di sela-sela festival cokelat terbesar Eropa, Eurochocolate, di Perugia, Italia, 24 Oktober 2018, Gubernur Sumbar Irwan Prayitnomenjadi salah satu pembicara utama.
Irwan, menurutnya, mengatakan Sumbar merupakan wilayah penanaman cokelat yang menghasilkan cokelat berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi hingga lebih dari 58.594 ton (data 2017).
Gubernur Sumbar itu juga mengangkat ketimpangan dalam industri cokelat dunia, karena belum memberikan kesejahteraan bagi petani.
Sementara itu, Ketua Komite Penyelenggara Eurochocolate, Daniela de Paolis, mengharapkan festival ini dapat mempertemukan langsung produsen cokelat berkualitas seperti dari Sumbar dengan importir dan distributor asing di Italia.
Pada Eurochocolate tahun 2014, Indonesia berpartisipasi dengan mempromosikan hasil pertanian cokelat Sulawesi Tenggara.
Di sela-sela kunjungannya ke Italia, Gubernur Irwan Prayitno mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Italia di Kantor Pusat Konfederasi Industri Italia, Confindustria, di Roma.
Pada kesempatan tersebut, Alessandro Durante dari Federasi Peralatan Mekanik Italia mengajak kerja sama mekanisasi pertanian guna meningkatkan produktivitas petani.
Alesandro Durante menyambut ajakan Walikota Payakumbuh, Riza Pahlevi, menjalin kerja sama di bidang pengemasan sehingga produk makanan jadi seperti rendang dapat dipasarkan di Italia dan Eropa.
Durante mengaku berminat karena pernah membaca artikel mengenai rendang sebagai makanan lezat dan favorit dunia.
Sementara itu, Francesca Biondo dari Federasi Perusahaan Perikanan berminat bekerja sama dengan Sumatera Barat yang berada di garis pantai Samudera Hindia.
"Pasar produk pangan hasil laut sangat terbuka di Italia karena sektor perikanan Italia hanya mampu memenuhi 25 persen kebutuhan pasar, sisanya diimpor dari berbagai negara," ujar Francesca Biondo.
Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyatakan KBRI Roma selalu siap memfasilitasi promosi produk ekspor dan menarik investasi asing ke Provinsi Sumatera Barat.
Menurutnya, pemda dan pengusaha di Sumatera Barat harus aktif menindaklanjuti hasil-hasil kunjungan Gubernur karena besarnya permintaan terhadap komoditas pertanian, khususnya cokelat, sawit, kopi dan "essential oil."
"Kalangan pengusaha di daerah perlu jalin kerja sama dengan mitra di Italia terutama untuk pengemasan produk makanan seperti rendang, sehingga lebih mudah menempus pasar di Eropa," ujar Dubes Esti Andayani.
Kunjungan Gubernur Sumatera Barat merupakan program yang dicanangkan Dubes Esti Andayani untuk mempromosikan potensi daerah. Terdapat peluang besar meningkatkan ekspor ke Italia karena Sumatera Barat merupakan sentra produksi untuk komoditas kopi, cokelat dan essential oil yang diminati konsumen Italia.
Investor dari Italia juga dikenal sangat tertarik dengan proyek di bidang energi sehingga perlu ditawarkan peluang investasi di bidang pembangkit listrik di Sumatera Barat.
Dalam kunjungan kerja dari tanggal 19 hingga 24 Oktober tersebut, KBRI Roma juga memfasilitasi kunjungan Gubernur lembaga penelitian di bidang pertanian yaitu Pusat Penelitian Pertanian dan Kehutanan dan Pusat Penelitian Pengembangan produksi Ternak.
Beberapa ahli dari lembaga penelitian menyatakan kesiapan melakukan kerjasama dalam peningkatan produktivitas di Sumatera Barat. Ahli dari International Buffalo Federation, Prof Antonio Borghese sangat tertarik bekerjasama dalam bidang ternak kerbau.***3***
(T.H-ZG/C/R. Fardaniah/R. Fardaniah) 29-10-2018 06:43:40
Sent from Yahoo Mail for iPhone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar