KANSELIR JERMAN ANGELA MERKEL AKAN KUNJUNGI INDONESIA
London, 18/12 (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada tahun 2011 dalam rangka meningkatkan kerja sama kedua negara.
Hal tersebut disampaikannya pada saat Konperensi Pers Bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kanselir yang baru-baru ini dihadiri 50 media cetak dan elektonika setempat dan Indonesia, ujar Counsellor Sosial dan budaya dan PIPP, KBRI Berlin Agus Priono kepada koresponden Antara London, Jumat.
Konperensi pers tersebut menekankan upaya bersama untuk menyukseskan KTT Dunia Mengenai Perubahan Ikilm (UNFCCC) yang akan berlangsung di Kopenhagen, 17-18 Desember 2009.
Angela Merkel menilai Presiden Yudhoyono memiliki pengalaman yang baik dalam mengatasi kebuntuan dalam Konperensi UNFCCC di Bali tahun 2007 yang menghasilkan Bali Road Map sebagai panduan terciptanya program kerja baru baru paska Protokol Kyoto.
Untuk itu, Kanselir Merkel menyampaikan dukungan kepada Troika COP UNFCCC di Kopenhagen yang terdiri atas Indonesia, Polandia dan Denmark.
Sementara itu,Presiden Susilo bambang Yudhoyono mengemukakan keyakinannya akan adanya "window of opportunity" dalam menghadapi segala permasalahan, dan untuk itu mengharapkan agar setiap negara menyampaikan pemikirannya dalam rangka pencapaian kesepakatan di Kopenhagen.
Dalam jumpa pers itu, kedua pemimpin setuju meningkatkan kerja sama berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, investasi.
Selain itu juga disepakasi untuk pengaktifan kembali Forum Ekonomi Indonesia-Jerman. Keduanya juga sepakat memperkuat kerja sama dialog antar agama dan budaya dalam rangka menjembatani Islam dan Barat.
Selain melakukan pertemuan dengan Kanselir Merkel, dalam rangkaian kunjungan ke Jerman antara lain bertemu Presiden Federal Jerman Horst Kohler, menyampaikan pidato di depan politisi, akademisi, usahawan dan pejabat Jerman serta tatap muka dengan perwakilan organisasi masyarakat Indonesia di Jerman dan keluarga besar KBRI Berlin.
Pertemuan dengan Presiden Horst Kohler di Istana Bellevue membahas upaya peningkatan kerja sama dalam rangka perubahan iklim, krisis keuangan dunia dan peningkatan kerja sama bilateral .
Dalam kesempatan dimaksud, Presiden mengundang Presiden Kohler untuk berkunjung ke Indonesia.
Presiden juga berkesempatan untuk menyampaikan pidatonya di depan lebih dari 200 peserta terdiri atas politisi, akademisi, usahawan,anggota parlemen dan para pejabat Jerman dengan tema
"Vibrant Democracy, Emerging Economy dan Crucial Carbon Sink".
Selain itu , Presiden beserta Ibu Ani Yudhoyono mengadakan tatap muka dengan sekitar 200 warga masyarakat Indonesia, terdiri atas perwakilan 41 organisasi masyarakat Indonesia di seluruh Jerman, warga negara Indonesia yang berprestasi, serta jajaran staf KBRI Berlin dan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden antara lain menyampaikan bahwa reformasi yang dilakukan disertai dengan kerja keras bersama telah mulai membuahkan hasil.
Kekhawatiran Indonesia akan tercerai- berai karena berbagai guncangan akibat reformasi tidaklah terbukti. Sebaliknya Indonesia tercatat sebagai salah satu negara di Asia yang keberhasilan dan mampu bertahan dalam menghadapi badai krisis keuangan dunia .
Untuk itu, telah ditetapkan reformasi gelombang II dengan 3 agenda baru yaitu kelanjutan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan, democracy & rule of law, serta keadilan (justice).
***1***
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 18-12-2009 07:09:52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar