Minggu, 06 Desember 2009

PENGUSAHA POLANDIA SIAP MELEBARKAN SAYAP KE INDONESIA

PENGUSAHA POLANDIA SIAP MELEBARKAN SAYAP KE INDONESIA

London, 5/12 (ANTARA) - Sejumlah pimpinan perusahaan internasional Polandia yang bergerak di berbagai bidang menyatakan komitmen untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan Indonesia.

Komitmen itu disampaikan direktur 12 perusahaan besar Polandia pada pertemuan dengan Dirjen Amerika dan Eropa Deplu Retno LP Marsudi di Kementerian Luar Negeri Polandia, ujar juru bicara KBRI Polandia Any Muryani kepada koresponden ANTARA London, Sabtu.

Para pengusaha yang bergerak di bidang industri peralatan dan teknologi pertambangan, perminyakan, peralatan listrik, pertahanan, perkapalan, peternakan, keamanan tersebut melakukan presentasi dan ingin mengembangkan usaha di Indonesia.
Sebagian dari perusahaan itu telah beroperasi di Indonesia di antaranya grup perusahaan Kopeck SA, Famur, Bumar, Apator, dan Cenzin.

Beberapa bidang yang menjadi daya tarik perusahaan Polandia adalah pertambangan, kelistrikan, alat-alat pertahanan dan produk pertanian.

Pertemuan dengan pengusaha tersebut merupakan bagian dari rangkaian Konsultasi Bilateral RI = Polandia ke-2 yang berlangsung di Warsawa selama dua hari, 3 dan 4 Desember. Pertemuan Konsultasi ke-1 dilangsungkan di Jakarta Oktober 2004.

Dalam pertemuan itu, Dirjen Amerika dan Eropa menyatakan meskipun gejolak ekonomi dunia belum usai, namun data dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan keberhasilan kinerja ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh positif.
Dalam beberapa tahun mendatang diproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai 5,5 - 6 persen, yang menjadikan Indonesia satu dari sedikit negara di kawasan Asia Pasifik dengan daya tahan ekonomi yang baik.
Untuk mengejar target pertumbuhan tinggi, Pemerintah Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II akan menggenjot sektor perdagangan dan investasi serta pembangunan infrastruktur berskala besar.

Menurut Wakil Menlu Polandia Pawel Wojciechowski yang menjadi ketua delegasi Polandia, negerinya juga menjadi satu-satunya anggota Uni Eropa yang tumbuh secara positif dalam krisis ekonomi global.

"Kami mengundang partisipasi pengusaha Polandia di dalam berbagai proyek infrastruktur khususnya pertambangan dan energi," ujar Retno LP Marsudi.

Dirjen mengajak pengusaha mengadakan investasi di bidang pertanian, perikanan dan berbagai bidang industri yang kian pesat tumbuh di Indonesia.
Berdasarkan data, perdagangan antara kedua negara mencapai 600 juta dolar AS dan masih belum mencerminkan berbagai potensi yang ada.
Polandia yang menjadi negara terbesar di Eropa Tengah, juga menjadi mitra-dagang terbesar bagi Indonesia di kawasan itu.

Dengan terbukanya kerja sama yang baru pada sektor pertambangan dan energi, perikanan, peternakan, dan pertanian, kedua pihak menyatakan yakin angka perdagangan bilateral akan meningkat secara signifikan.

Dirjen Amerop menjadi Ketua Delegasi RI dalam konsultasi bilateral mengadakan pembahasan berbagai langkah untuk peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral RI - Polandia bersama mitranya, Wakil Menlu Polandia Pawel Wojciechowski.

Kedua delegasi membahas berbagai isu global seperti perubahan iklim, keamanan internasional, krisis ekonomi global, dan kerja sama regional ASEM, serta berbagai persetujuan bilateral antara lain, bidang ekonomi, pertambangan/energi, perikanan, peternakan, dan pertanian.

Dalam kesempatan itu juga dibahas berbagai langkah untuk meningkatkan kerja sama bilateral RI-Polandia dengan Mensesneg Polandia Mariusz Handzlik, yang juga menjadi penasihat politik luar negeri Presiden Lech Kaczynski. ***2***(U-ZG)
(T.H-ZG/B/N002/N002) 05-12-2009 20:18:42

Tidak ada komentar: