Kamis, 18 Februari 2010

BATIK INDONESIA DIGEMARI MASYARAKAT CEKO

BATIK INDONESIA DIGEMARI MASYARAKAT CEKO

London, 18/2 (ANTARA) - Batik Indonesia terutama yang bercorak modern sangat diminati masyarakat Ceko sebagai "alternative fashion", yang sejak enam tahun lalu tercatat sudah dipasarkan di Praha.

Salah satu perusahaan pengimpor batik Indonesia, SoNo s.r.o. yang dipimpin Michal Streba, sejak tahun 1994 telah memasukkan produk-produk batik ke Ceko, ujar Sekretaris Pertama KBRI Praha Yusran Hadromi dalam keterangannya kepada koresponden ANTARA London, Kamis.

Dikatakannya, KBRI Praha sangat menghargai upaya yang telah dirintis Michal Streba dalam usahanya memajukan produk batik Indonesia di Ceko.

Yusran mengakui bahwa Batik tidak hanya sebagai warisan budaya yang dihasilkan bangsa Indonesia, tetapi batik juga dapat mengangkat "brand image" Indonesia di mancanegara khususnya di Republik Ceko.

Menurut Yusran Hadromi, pemilik perusahaan SoNo s.r.o, Michal Sterba, dalam waktu dekat akan kembali mengimpor sebanyak satu kontainer produk batik. Pesanan diharapkan datang pada bulan Mei melalui Pelabuhan Bremerhaven, Jerman.

Sementara itu, Michal Sterba mengatakan, kegiatan bisnisnya berkembang secara bertahap, karena khalayak di Ceko lebih banyak mengenal batik sebagai "alternative fashion".

Diakuinya, kecintaannya terhadap tekstil yang diproduksi secara manual (handmade), dan batik Indonesia adalah produk yang berkualitas sangat tinggi, menjadi alasan untuk mengimpor batik.
Menurut Sterba, selain mencintai Indonesia, mengimpor batik Indonesia ke Ceko juga memungkinkan dirinya untuk menjalin hubungan dengan para sahabat di Indonesia.

Batik tulis dan cap, meski dengan jumlah pesanan terbatas, desain khas batik karya Sterba dengan label Bobbatik, justru lebih diminati di pasar wilayah Moravia Tengah, di mana perusahaannya berada.

Untuk meningkatkan penjualan batik dan mengetahui tren/selera konsumen, perusahaan itu rajin mengikuti pameran internasional tekstil dan kulit (Styl and Kabo) yang diadakan tiap tahun di Brno, kota kedua terbesar setelah Praha, dengan target "buyers"-nya dari negara tetangga seperti Slovakia dan Austria.

Menurut Sterba, desain batik modern lebih diminati pasar Ceko, walaupun desain klasik tetap memiliki penggemarnya tersendiri.

Batik Indonesia sejauh ini belum memiliki pesaing utama, kecuali tekstil cetak (printed textiles) asal India atau Thailand yang kadang-kadang memiliki motif yang mirip dengan batik Indonesia, ujarnya.


Kualitas produk
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi Michal Sterba dalam mengembangkan usaha batiknya di Ceko adalah konsistensi kualitas produk. Ia membutuhkan waktu bertahun-tahun mempelajari serta memahami kualitas batik.

Hal ini tidak mudah, karena batik yang diimpornya adalah buatan tangan, sehingga kualitas pun berubah-ubah. Sesuai perundang-undangan Ceko dan Uni Eropa, setiap produk harus memiliki garansi produk paling sedikit selama dua tahun.

Demikian pula halnya dengan batik yang ditawarkan perusahaannya. Walaupun demikian, pemerintah Ceko hingga saat ini tidak menerapkan kuota impor terhadap produk batik Indonesia ke Ceko.

Ia menegaskan, meskipun telah berkecimpung selama 15 tahun lebih dalam dunia batik, namun pemasaran produk batik di Ceko masih lebih menyerupai proyek perintis.

Sterba mengaku kerap mendisain khusus produk batik, dan disain tersebut dikirim kepada partnernya di Indonesia untuk diproduksi.
Menurut dia, diperlukan upaya yang tidak kenal lelah dengan dukungan promosi yang terintegrasi agar pengetahuan masyarakat Ceko terhadap batik meningkat.

Mengenai masa depan pasar batik Indonesia di Ceko, Sterba menyatakan bahwa ukuran pasar Ceko tidak terlalu besar. Walaupun demikian, batik Indonesia dapat menjadi pemain utama di sektor tekstil produksi manual (handmade textile) karena kualitas yang tinggi, ketahanan produk yang lama serta corak yang indah.

Selain pasar tekstil produksi manual, batik Indonesia pun dapat memainkan peran penting di sektor "alternative fashion", apalagi jika batik tersebut dibuat dari bahan alami.

Masyarakat Ceko dan Uni Eropa dalam waktu tidak lama lagi diperkirakan akan kembali pada penggunaan tekstil yang terbuat dari bahan alami. Untuk itu, Michal Sterba menyatakan menyambut baik dukungan Indonesia dalam upaya meningkatkan promosi batik di Ceko. (U-ZG)

(T.H-ZG/B/P004/P004) 18-02-2010 07:39:26

1 komentar:

MOTIFATOR mengatakan...

salut batik indonesia,oya boleh juga nich kalau aku gabung,di dunia batik tulis,kebetulan saudaraku dah menggeluti batik alam, alias tanpa bahan sintetis,bantu dong agar bisa ketemu buyer batik eropa.