Kamis, 25 Februari 2010

MAHASISWA INDONESIA PROMOSIKAN TOLERASI ANTARBUDAYA DI INGGRIS

MAHASISWA INDONESIA PROMOSIKAN TOLERASI ANTARBUDAYA DI INGGRIS

London, 24/2 (ANTARA) - Empat mahasiswa Indonesia mempromosikan pemahaman dan toleransi antarbudaya di Inggris dengan didukung dan difasilitasi KBRI London.

"Keempat mahasiswa melakukan itu serangkaian mengikuti program petualangan berjudul 'Journey of Understanding' di Inggris selama sepuluh hari yang diselenggarakan Encompass Trust," ujar Sekretaris Satu KBRI London Novan Ivanhoe Saleh kepada koresponden ANTARA London, Rabu.

Menurut Novan Ivanhoe, yayasan sosial Inggris itu bertujuan mempromosikan pemahaman dan toleransi antarbudaya di kalangan kaum muda dari berbagai latar belakang, agama dan budaya di dunia.

Sejak dimulainya program ini pada tahun 2003, lebih dari 100 pemuda Indonesia berpartisipasi pada kegiatan yang diadakan setiap tahun di Inggris itu.

Encompass didirikan berdasarkan inspirasi dari keluarga Daniel Braden dan Jun Hirst (teman wanita Daniel). Daniel tewas akibat ledakan bom Bali tahun 2002 yang menelan 202 korban jiwa dan sekitar 350 lainnya dari mancanegara mengalami luka-luka.

Keempat mahasiswa yang tampil di Inggris tersebut, Andy Dwi Astama dari Universitas Brawijaya, Malang, Puthu Akbar Duta Hutama dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Novika Purnama Ssri dan Zsiadatul Hikmiah dari Universitas Negeri Malang.

Mereka terpilih setelah melalui seleksi oleh perwakilan Encompass di Indonesia, yang sebelumnya telah menyebarluaskan informasi ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kriteria dan seleksi yang mereka harus lalui untuk itu, antara lain berusia 16 dan 24 tahun, mampu mengartikulasikan pendapat mereka dalam bahasa Inggris, menampilkan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan menantang (challenging), serta dapat menerima ide-ide baru.

Kegiatan para peserta yang sepenuhnya dibiayai Encompass, antara lain melakukan outbound di Loch Eil, Fort William, Skotlandia, Inggris.

Tahun ini kegiatan diikuti oleh peserta dari lima negara, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Indonesia, Palestina dan Israel.

Selama mengikuti kegiatan, peserta didorong untuk belajar tentang budaya lain, mengembangkan semangat tim, disiplin diri dan menghormati sesama peserta.

Dalam kegiatan tersebut, keempat peserta dari Indonesia memperkenalkan lebih jauh lagi kepada peserta dari negara lain yang pada umumnya sangat awam terhadap Indonesia.

Mereka menjelaskan mengenai gambaran umum Indonesia, letak dan kondisi Indonesia saat ini, termasuk di antaranya kehidupan beragama dan toleransi antaragama yang dijalankan oleh bangsa Indonesia.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan penutupan di London, keempatnya menceritakan pengalaman dan perjalanan mereka selama mengikuti program "Journey of Understanding". (U-ZG)


(T.H-ZG/B/P004/P004) 24-02-2010 08:33:22

Tidak ada komentar: