SPANYOL PESAN LIMA KONTAINER PRODUK PERIKANAN INDONESIA
Madrid, 24/2 (ANTARA)- Pengusaha produk perikanan Indonesia Nanang Soengkoni R mengatakan bahwa pihaknya mendapat pesanan dari eksporter Spanyol sebanyak lima kontainer produk perikanan.
Dengan wajah berseri seri pada acara promosi investasi yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama KBRI Madrid, ia mengaku mendapatkan order sebanyak itu dari rekanannya yang asal Spanyol.
"Tahap pertama saya akan mengirimkan satu kontainer dalam waktu dekat," ujar Nanang Soengkoni R, dari PT Fishindo Lintas Samudra kepada koresponden ANTARA London, Rabu.
Dikatakannya, Direktur Komersial Internasional Vongofish SL, Rafael Alvarez, memesan sebanyak lima kontainer produk perikanan Indonesia dalam acara promosi investasi sektor kelautan dan perikanan yang digelar di Aula KBRI Madrid.
Dalam acara promosi investasi sektor kelautan dan perikanan, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Victor Petrus H Nikijuluw, menyampaikan presentasi mengenai peluang bisnis di Indonesia.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Madrid O'Conroy Doloksaribu dalam sambutannya mengajak pengusaha Spanyol yang hadir dalam pertemuan untuk tidak ragu-ragu melihat peluang-peluang yang ada di sektor perikanan, termasuk untuk melakukan investasi di Indonesia.
Pengusaha Nanang Soenkono R bersama dua pengusaha produk perikanan lainnya Afianto Amin dari CV Prima Indo Tuna dan Kho Mie Djang dari CV Pacific Harvest, mengadakan "one to one meeting" usai presentasi.
Pertemuan difasilitasi Minister Counsellor Ekonomi Musthofa Taufik Abdul Latif dan Atase Perdagangan RI di Madrid, Nanang.
Nanang mengakui, pengusaha yang bergerak dalam bidang processing dan eskporter tuna, baik yang segar maupun frozen, skipjack, reef fish octopus dan ikan lainnya, telah melakukan "price order" sebanyak lima kontainer, dan untuk tahap awal akan dikirim satu kontainer dalam waktu dekat.
Menurut Nanang, pengusaha Spanyol yang sebelumnya mengimpor ikan dari Vietnam dan Singapura itu, menurut rencana akan berkunjung ke Indonesia.
Diakunya, pajak impor yang dikenakan Singapura mencapai tujuh setengah persen, sementara Indonesia hanya dua setengah persen. Selain itu, harga ikan produk Indonesia juga cukup kompetitif.
Namun demikian, Nanang menyebutkan, kini masih ada rasa kekhawatiran dari eksporter Spanyol dengan adanya kandungan mercury dalam produk perikanan Indonesia yang cukup tinggi.
Ia menyebutkan, impor produk perikanan Indonesia akan dilakukan melalui Protugal sebanyak lima kontainer secara bertahap.
Pertemuan promosi investasi sektor kelautan dan perikanan yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan, ia menilai sangat bermanfaat, karena selama ini produk perikanan mereka impor dari Vietnam dan Thailand.
"Ternyata selama ini mereka mengimpor dari Vietnam dan Thailand," ujarnya dengan menambahkan, untuk masa mendatang Indonesia bisa langsung mengirimkan ke Spanyol.
"Saya merasa puas dengan hasil pertemuan," ujar Nanang yang menurut rencana Rabu siang ini akan meninjau pabrik Vongofish SL yang berlokasi di Getafe.
Diakuinya keberhasilan ini juga akan berdampak kepada para nelayan kecil karena perusahaannya selama ini memesan dari para nelayan. Sementara margin mencapai 80 hingga satu dolar AS perkilo nya.
Sedangkan Kho Mie Djang dari CV Pasific Harvest mengakui potensi produk perikanan Indonesia cukup bagus, apalagi masyarakat Spanyol mengkonsumsi produk perikanan cukup besar.
Sementara itu pengusaha Afianto Amin mengakui sulit juga memenuhi permintaan dari Spanyol yang menginginkan ikan jenis kakap merah yang kuantitinya terus menurun.
?Bila terlalu banyak order kami juga mengalami kesulitan karena produksi ikan kakap merah semakin menipis ? ujarnya menambahkan bahwa ia juga menawarkan jenis ikan lainnya.
Menurut data dari Minister Counsellor Ekonomi Musthofa Taufik Abdul Latif, data dari Instituto Nacional de Estadistica, eskpor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-November 2009 mencapai 1.463.937 Euro.
?Penurunan impor Spanyol dari Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh crisis ekonomi yang melanda Spanyol,? ujar Musthofa Taufik Abdul Latif-
Diakuinya terdapat penurunan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2008 yang mencapai 1.597,39 Euro. Sedangkan import Indonesia dari Spanyol pada periode Januari ?November 2009 mencapai 169.107 Euro atau mengalami surplus bagi Indonesia sebesar 1.294.831 Euro.
Acara promosi investasi yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama KBRI Madrid, merupakan rangkaian dari peresmian peluncuran kapal latihan perikanan Madidihang 03 yang dibangun Astilleros Gondan di Gondan Shipyard, Figueras, Asturias, Spanyol, oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Hadir dalam acara temu bisnis itu antara lain Kepala Badan pengembangan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan Sahala Hutabarat dan Irjen Kementerian Perikanan dan Kelautan Hurni Manggabarani serta Sekretaris BPSDM, Iin S Djunaidah. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/P004/P004) 24-02-2010 08:17:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar