INVESTASI ITALIA DI INDONESIA NAIK 200 PERSEN
London, 5/8 (ANTARA) - Investasi Italia di Indonesia mengalami kenaikan hampir 200 persen menjadi 4,04 juta dolar AS pada triwulan I 2010 untuk tiga proyek, dibanding periode yang sama 2009 sebesar 1.4 juta dolar AS untuk empat proyek.
Kenaikan ini sekaligus menempatkan Italia pada urutan ketiga di antara negara-negara Eropa yang menanamkan modal langsung di Indonesia, setelah Inggris dan Belanda, demikian Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa dalam keterangan persnya yang diterima, Kamis.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai realisasi investasi asing langsung berdasarkan negara, pada triwulan pertama 2010 terjadi peningkatan investasi Italia ke Indonesia sebesar 192,9 persen dibanding periode yang sama 2009.
Pada periode pertama Januari - 31 Desember 2009, Italia berada pada urutan kelima setelah Belanda, Inggris, Swiss dan Jerman, dengan nilai investasi 41,082 miliar dolar AS untuk 11 proyek.
Sedangkan posisi sembilan tahun terakhir, periode 1 Januari 1990 - 31 Desember 2009, posisi nilai investasi Italia menempati peringkat keenam setelah Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Swiss.
Nilai investasi Italia selama periode tersebut mencapai 660,903 juta dolar AS untuk 66 proyek investasi. Sektor yang paling diminati adalah sektor pertambangan dan perdagangan termasuk jasa.
Sementara itu, sesuai data Istat, total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia Januari-Pebruari 2010 mencapai 501,59 juta dolar AS meningkat 4,8 persen dibanding periode yang sama 2009 yang hanya 478,51 juta dolar AS.
Dari angka tersebut Indonesia mendapatkan surplus sebesar 295,74 juta dolar AS atau meningkat 1,8 persen dibanding 2009. Dari 50 negara pemasok utama ke Italia, Indonesia menduduki urutan ke-33 dengan pertumbuhan 12,1 persen selama 2005-2009 dan pada periode Januari-Pebruari 2010 mengalami pertumbuhan 3,7 persen dengan pangsa pasar 0,6 persen.
Negara pesaing utama dari kawasan ASEAN selama 2005-2009 adalah Thailand yang posisinya masih berada pada peringkat ke-45 dengan tingkat pertumbuhan 3,3 persen , dengan tingkat pertumbuhan impor Italia dari Thailand pada Januari - Februari 2010 sebesar 4,7 persen.
Dalam periode tersebut, negara pesaing lainnya dari Asia seperti China yang menduduki peringkat ketiga dan Jepang peringkat ke-18 malahan tidak mengalami peningkatan ekspornya ke Italia.
Selama ini produk utama dari Indonesia yang diimpor Italia pada periode Januari-Pebruari 2010 dibanding periode yang sama 2009 yang mengalami peningkatan antara lain batu bara (10,7 persen), nikel (122,6 persen), karet dan produk karet (35,5 persen), tekstil dan produk tekstil (14,8 persen), alas kaki (7,7 persen), elektronik (6,7 persen) dan kakao (0,2 persen).
Sedangkan yang masih belum menunjukkan perkembangan peningkatan dalam periode tersebut, antara lain CPO, kertas, furniture dan kopi.
Melihat kecenderungan peningkatan nilai perdagangan dan investasi pada Triwulan I tersebut, Asosiasi Industri Italia Confindustria memprediksikan masih ada peluang peningkatan perdagangan dan nilai investasi Italia untuk 2010.
Namun demikian besaran peningkatannya masih belum dapat dipastikan karena masih akan dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal, baik di Italia, Indonesia maupun perkembangan perekonomian global, demikian Musurifun Lajawa.
***2***
(U-ZG)
(T.H-ZG/C/S004/S004) 05-08-2010 07:57:59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar