Minggu, 29 Agustus 2010

PATUNG BUDDHA DI MYANMAR

REPLIKA PATUNG BUDDHA BOROBUDUR BERADA DI MYANMAR

London, 28/8 (ANTARA) - Sebuah patung Buddha yang terbuat dari batu dengan berat sekitar 750 kilogram dan merupakan replika dari patung-patung Buddha di Candi Borobudur telah berada di depan Kantor
Kementerian Agama Uni Myanmar, di kota Yangon.

Duta Besar RI untuk Uni Myanmar, Sebastianus Sumarsono, menyerahkan "Hand Over The Buddha Statue" oleh kepada Menteri Urusan Keagamaan Uni Myanmar, Thura U Myint Maung, demikian Sekretaris Tiga KBRI Yangon, Djumara Supriyadi, dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Sabtu.

Ia mengatakan patung Buddha tersebut hadiah "dhamma" dari bangsa Indonesia kepada bangsa Myanmar yang sejak zaman perjuangan kemerdekaan selalu membina persahabatan dan hubungan baik.

"Patung Buddha ini juga akan dapat berfungsi sebagai sebuah simbol atau pertanda baik bagi hubungan diplomatik dan persaudaraan kedua negara," katanya.

Patung Buddha "Borobudur" itu menurut Menteri Myint Maung akan ditempatkan di pagoda suci terbesar di Ibu kota Myanmar, Nay Pyi Taw yaitu di Pagoda Uppatasanti.

"Kehadiran patung itu disambut gembira oleh masyarakat Buddhist Myanmar, karena akan ditempatkan di pagoda terbesar yang dimiliki di Nay Pyi Taw," ujar Menteri Myint Maung.

Penyerahan dan pemberian patung Buddha "Borobudur" itu memiliki arti yang sangat berarti dan mendalam sekali bagi masyarakat Myanmar.

Myanmar merupakan negara anggota ASEAN dan berpenduduk 58,82 juta jiwa dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, yakni sebesar 89 persen penduduknya beragama Buddha.

Keberadaan patung Buddha "Borobudur" di Myanmar itu memiliki catatan dan perjalanan yang cukup panjang.

Patung seberat 750 kilogram tersebut merupakan hadiah "dhamma" dari Sri Pannyavaro Mahathera yaitu Kepala Vihara Mendut, Magelang kepada Dubes Sebastianus Sumarsono sebagai tanda persahabatan dan keberhasilan kerja sama antara KBRI Yangon dengan Panitia "Puja Relik Buddha" pada November 200.

Dalam acara tersebut juga ditampilkan berbagai relika suci sang Buddha yang berasal dari berbagai negara, termasuk dari Mahabodhi Relics Monastery, Myanmar.

Dubes Sebastianus Sumarsono menjelaskan latar belakang penyerahan patung tersebut karena fungsi patung Buddha di negara ini yang selalu disucikan, sehingga muncullah pemikiran menjadikannya sebagai hadiah "dhamma" dari Indonesia kepada Myanmar.

Patung tersebut diharapkan mengandung nilai-nilai diplomasi bagi kedua negara juga nilai-nilai religius bagi masyarakat buddhist Myanmar.

Walau patung tersebut memiliki catatan dan perjalanan sejak tahun 2009, namun penyerahan baru dilakukan pada bulan Agustus 2010.

KBRI Yangon ingin menempatkan acara ini sebagai bagian dari kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di tahun ini memiliki nilai tambah tersendiri karena KBRI mampu mengisinya dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek religius," kata Dubes Sebastianus. ***4*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 28-08-2010 13:16:29

Tidak ada komentar: