Minggu, 15 Agustus 2010

PUASA DI LONDON

MASYARAKAT INDONESIA DI LONDON BUKA PUASA BERSAMA

London, 15/8 (ANTARA) - Setelah berpuasa 17 jam, lima jam lebih lama dari Indonesia, sekitar 200 warga Indonesia di London mengikuti acara buka bersama di kediaman resmi Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris di Wisma Nusantara, Bishop Grove, London, Sabtu malam.

Duta Besar Yuri Thamrin bersama Ny Sandra Thamrin menyambut masyarakat Indonesia yang ingin berbuka puasa bersama di Wisma Nusantara yang sudah datang sejak pukul lima sore diawali dengan ceramah yang dibawakan Ustad Dr H Ibdalsyah MA .

Acara buka puasa bersama yang diadakan setiap Sabtu di KBRI London, yang minggu pertama di Wisma Nusantara itu tidak saja diikuti masyarakat Indonesia di Inggris yang terdiri atas para pekerja, staf KBRI London serta Perwakilan Bank Indonesia juga para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu seperti Mutmainnah Musofa.

Doktor Mutmainnah Musofa yang sedang mengikuti overseas non degree traning program I-MHERE Unismah di University of the Arts London yang hadir dalam acara buka puasa bersama rekannya Yahya mengakui gairah beribadah masyarakat Muslim Indonesia di London sangat luar biasa.

Hal ini terbukti dengan penuh sesaknya Wisma Nusantara pada saat acara buka puasa bersama yang diisi dengan ceramah yang dibawakan Ustad Dr H Ibdalsyah MA.

Bahkan saat menjalani ibadah puasa yang lebih lama ketimbang di Indonesia yaitu 17 jam lebih mulai dari pukul 03.15 hingga saat berbuka pada pukul 20.29 , umat muslim tetap bersemangat.

Ustad Dr H Ibdalsyah MA, yang menjabat Ketua Program Studi Ekonomi Islam dan Pendidikan Islam Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dalam ceramahnya diantaranya membahas masalah puasa dan sebaiknya orang yang berpuasa terlebih dulu membatalkan sebelum membaca doa.

Dalam ceramah yang bertema" Ramadhan Sebagai Syahrul Tarbiyah atau bulan pendidikan" , Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Bogor itu membahas bagaimana ibadah puasa dapat mendidin manusia berdisiplin diri.

Ustad Ibdalsyah , yang pernah mengisi ceramah Ramadhan di Qatar selama 20 hari mengatakan puasa merupakan ibadah yang hanya diketahui antara diri umma Islam dengan Allah dan itu merupakan salah satu upaya dalam mendisiplinkan diri .

Ustad Ibdalsyah dalam keterangannya kepada koresponden Antara mengakui bahwa umat Islam Indonesia sangat religius yang kuat dengan adanya tanggapan untuk mengisi ceramah yang cukup besar dari beberapa daerah seperti dari Bristol dan Birmingham.

Ustad Ibdalsyah menulis dua karya tulis yaitu Pemikiran Muhammad Al-Ghazali tentang dakwah melalui sikap kritis terhadap isme isme kontemporer, Journal Ilmiah Khazanah Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan Islam Liberal dalam pendangan Syaih Muhammad Al-Ghazali.

Selain itu, ia juga melihat komunitas muslim Indonesia di Inggris tetap menjaga tradisi hingga generasi mudanya. Gairah beragama tidak saja dilakukan generasi tua tetapi juga dar kalangan generasi muda.

Sementara itu, Sekretaris Pengajian Umat Islam di London, Jamal Jamalulail mengatakan bahwa waktu berbuka yang cukup malam membuat sholat Isya dan Taraweh bersama tidak dapat ditiadakan.

Dalam acara buka puasa itu, Jamal juga mengumumkan sadakah yang berhasil terkumpul pada malam itu berjumlah 477 Poundsterling dan menerima zakat fitrah dengan lima pound per orang.

Acara buka puasa dengan menu makanan sayur lodeh dan ayam goreng serta ikan goreng balado dengan lahapnya disantap masyarakat Indonesia yang berbentuk dalam lingkapan dan saling membantu menyediakan makanan. ***4***
(U-ZG)/B/A011
(T.H-ZG/B/A011/A011) 15-08-2010 09:28:48

Tidak ada komentar: