Lebaran-- 1.400 WNI SHOLAT IDUL DI KJRI DUBAI
London, 31/8 (ANTARA) - Sekitar 1.400 warga Indonesia dari berbagai latar belakang profesi melaksanakan Sholat Idul Fitri 1432 H yang digelar KJRI Dubai di wilayah akreditasi KJRI Dubai, Selasa.
Pelaksanaan Sholat Idul Fitri ini sesuai dengan penetapan tanggal 1 Syawal 1432 H oleh Pemerintah PEA pada malam sebelumnya juga hadir warga dari berbagai Emirat wilayah akreditasi KJRI Dubai, terutama dari Dubai, Sharjah, Ajman dan Fujairah yang berjarak 180 kilometer dari Dubai turut memadati halaman dan sisi luar pagar KJRI Dubai.
Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Rabu menyebutkan walaupun sinar matahari pagi cukup terik dan suhu udara mencapai 40 Celcius, segenap warga yang hadir mengikuti prosesi pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1432 H dengan khidmat dan tertib.
Bertindak selaku imam Sholat Idul Fitri 1432 H, yang diadakan KJRI Dubai bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Dubai , Ustaz Irfan Maulana lulusan Universitas Al Azhar-Kairo, Mesir dengan khatib H. Zunnunil Masri lulusan Univeristas Islam Madinah, Arab Saudi, keduanya staf lokal KJRI Dubai.
Kegiatan diawali dengan pengumuman laporan panitia zakat KJRI Dubai yang bekerja sama dengan warga masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Muslim Association (IMA). Hasil zakat yang diterima telah disalurkan kepada warga Indonesia yang membutuhkannya dan kurang mampu, khususnya TKW bermasalah di penampungan sementara KJRI Dubai.
Sementara sebagian perolehan lainnya, yaitu sedekah dan infaq disalurkan melalui bantuan IMA. Peserta Sholat Idul Fitri mendengarkan khotbah H. Zunnunil Masri dengan topik seputar puasa dan ibadah sebagai sarana yang tepat untuk melatih diri berperang melawan hawa nafsu.
Selama bulan suci Ramadhan, KJRI Dubai melaksanakan kegiatan MTQ KJRI Dubai 2011 yang dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama di KJRI Dubai.
Pada kesempatan ramah tamah dengan warga yang hadir, Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran warga Indonesia yang datang dari berbagai emirat di PEA.
Konjen Mansyur menambahkan KJRI Dubai berupaya mengadakan kegiatan Sholat Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia di wilayah akreditasi KJRI Dubai. Hal ini sekaligus juga sebagai sarana untuk menjalin silaturahim, komunikasi dan rasa kekeluargaan diantara warga masyarakat Indonesia di PEA.
Menu favorit yang paling diminati para warga adalah lontong opor ayam, disamping juga rendang daging, ditambah sayur tauco udang dan tahu. Aneka hidangan penutup, buah dan minuman juga disajikan dan diminati para warga yang hadir.
Para warga Indonesia yang hadir menyatakan sangat mengapresiasi upaya KJRI Dubai untuk melaksanakan kegiatan ini. Melalui kegiatan seperti ini mereka dapat sedikit mengobati kesedihan tinggal di perantauan dan memenuhi rasa kangen mereka akan suasana merayakan Idul Fitri sebagaimana di tanah air. ***6***
ZG/C/A011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 31-08-2011 20:15:48
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Rabu, 31 Agustus 2011
SHOLAT ID DIGELAR LIMA KALI DI LONDON
LEBARAN --SHOLAT ID DIGELAR LIMA KALI DI LONDON
London, 31/8 (ANTARA) - Ribuan muslim dan muslimah di London melaksanakan sholat Idul Fitri 1432 Hijriah di Mesjid Besar London, Central Mosque di Regent Park, yang dilaksanakan sebanyak lima kali guna menampung umat muslim dari berbagai negara Selasa pagi.
Sholat Idul Fitri yang diadakan di Mesjid Raya London yang pertama dimulai pada pukul 07.00 dan selanjutnya pada pukul 08.00 , 09.00 kemudian 10.00 dan 11.00 , dari pengamatan koresponden Antara London yang mengikuti sholat pada pukul delapan, ruang wanita di lantai atas dipenuhi kaum muslimat dari berbagai bangsa.
Sekitar 200 wanita yang mengikuti sholat Idul Fitri umumnya tidak mengunakan mukena seperti umumnya dijumpai di tanah air, kaum wanita dengan berbagai warna kulit itu hanya mengunakan busana panjang yang disebut abaya berwarna hitam.
"Perempuan muslim di Inggris tidak mengenal mukena," ujar Afrahul Fadhilah, yang bekerja di Mesjid London menambahkan bahwa biasanya perempuan langsung sholat dengan busana panjang yang dikenakan.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri yang hanya berlangsung selama setengah jam di mesjid Raya London itu setiap kali selalu dipenuhi oleh umat Muslim yang datang bergantian, karena Hari Idul Fitri di Inggris bukanlah hari libur seperti di Indonesia.
Sementara di KBRI London meskipun sholat Idul Fitri dimulai pada pukul 10.00 , namun sejak pukul 08.00 , umat muslim Indonesia mulai berdatangan dari berbagai daerah untuk mengikuti sholat Idul Fitri di gedung kedutaan KBRI London yang terletak di Grosvenor Square, London, dekat Kedutaan Amerika Serikat.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Ny Sandra Thamrin bersama ratusan muslim dan muslimah Indonesia dan artis terkemuka Indonesia Ira Wibowo yang baru datang ikut melaksanakan sholat Idul Fitri dengan imam dan khatib Ustad Irsyad Azizi dari Kairo, Mesir.
Ruang pertemuan dan aula dan musalah serta lorong lorong di gedung KBRI London dipenuhi umat Muslim Indonesia termasuk para pekerja dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Inggris, yang ingin melaksanakan sholat yang dilaksanakan pada pukul 10.00 .
Dalam khutbah Idul Fitri 1432, Ustad Irsyad Azizi menyampaikan khutbah yang bertema "Membumikan nilai nilai Ramadhan" yang menyebutkan secara sederhana Ramadhan memberikan efek terhadap kehidupan umat Muslim yang dapat dibagi dalam dua sisi yaitu internal yaitu individu dan eksternal sosial.
Menurut ustad Azizi yang sedang menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana (S2) Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadits, Universitas Al-Azhar, Mesir itu efek internal Ramadhan pada pribadi muslim terkait dengan dirinya sendiri sedangkan eksternal yaitu pengaruh terhadap pribadi Muslim dengan sesame manusia di dalam hidupnya.
Usai sholat Idul Fitri yang diadakan di KBRI London, umat Muslim yang datang dari berbagai daerah di Inggris bersilaturahim dengan Dubes dan ibu Sandra Thamrin serta dengan keluarga diplomat serta masyarakat Indonesia dari berbagai profesi dan bahkan Atase Pendidikan T.A Fauzi Soelaiman mengadakan open house bagi masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Inggris.
KBRI London menyediakan makanan kecil untuk seluruh peserta peserta yang dibagikan usai sholat Idul Fitri, berupa lemper, risoles dan bolu serta sebotol air putih oleh dua lokal staf KBRI London Ibu Lestari dan Mbak Sutji.
"Kami menyediakan makanan kecil sebanyak 500 kotak serta air putih ," ujar Bu Lestari yang telah bekerja sebagai lokal staf di KBRI London puluhan tahun.
Sementara itu ,anggota pengajian Annisa yang terdiri wanita Indonesia yang bersuamikan pria Inggris usai sholat Idul Fitri di KBRI London mengadakan pesta ketupat di kediaman Caya Fairrie di daerah Kensington yang antara lain dihadiri Cynthia Kasim, Tessa Dennis, Chichi Bahrain dengan menu lontong, sayur, rendang, semur betawi, gulai ayam dan sambel goreng hati, mpek mpek serta kue kecil dengan system potluck.
"Saya membuat lontong dengan membeli beras yang sudah dibungkus plastik kecil dan harus direbus lebih dari tiga jam," ujar Caya Fairrie yang berniat akan melaksanakan ibadah haji dengan bimbingan Afrahul Fhadilah yang menjadi guru mengaji kelompok Annisa.
***6***
(ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 31-08-2011 05:02:50
London, 31/8 (ANTARA) - Ribuan muslim dan muslimah di London melaksanakan sholat Idul Fitri 1432 Hijriah di Mesjid Besar London, Central Mosque di Regent Park, yang dilaksanakan sebanyak lima kali guna menampung umat muslim dari berbagai negara Selasa pagi.
Sholat Idul Fitri yang diadakan di Mesjid Raya London yang pertama dimulai pada pukul 07.00 dan selanjutnya pada pukul 08.00 , 09.00 kemudian 10.00 dan 11.00 , dari pengamatan koresponden Antara London yang mengikuti sholat pada pukul delapan, ruang wanita di lantai atas dipenuhi kaum muslimat dari berbagai bangsa.
Sekitar 200 wanita yang mengikuti sholat Idul Fitri umumnya tidak mengunakan mukena seperti umumnya dijumpai di tanah air, kaum wanita dengan berbagai warna kulit itu hanya mengunakan busana panjang yang disebut abaya berwarna hitam.
"Perempuan muslim di Inggris tidak mengenal mukena," ujar Afrahul Fadhilah, yang bekerja di Mesjid London menambahkan bahwa biasanya perempuan langsung sholat dengan busana panjang yang dikenakan.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri yang hanya berlangsung selama setengah jam di mesjid Raya London itu setiap kali selalu dipenuhi oleh umat Muslim yang datang bergantian, karena Hari Idul Fitri di Inggris bukanlah hari libur seperti di Indonesia.
Sementara di KBRI London meskipun sholat Idul Fitri dimulai pada pukul 10.00 , namun sejak pukul 08.00 , umat muslim Indonesia mulai berdatangan dari berbagai daerah untuk mengikuti sholat Idul Fitri di gedung kedutaan KBRI London yang terletak di Grosvenor Square, London, dekat Kedutaan Amerika Serikat.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Ny Sandra Thamrin bersama ratusan muslim dan muslimah Indonesia dan artis terkemuka Indonesia Ira Wibowo yang baru datang ikut melaksanakan sholat Idul Fitri dengan imam dan khatib Ustad Irsyad Azizi dari Kairo, Mesir.
Ruang pertemuan dan aula dan musalah serta lorong lorong di gedung KBRI London dipenuhi umat Muslim Indonesia termasuk para pekerja dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Inggris, yang ingin melaksanakan sholat yang dilaksanakan pada pukul 10.00 .
Dalam khutbah Idul Fitri 1432, Ustad Irsyad Azizi menyampaikan khutbah yang bertema "Membumikan nilai nilai Ramadhan" yang menyebutkan secara sederhana Ramadhan memberikan efek terhadap kehidupan umat Muslim yang dapat dibagi dalam dua sisi yaitu internal yaitu individu dan eksternal sosial.
Menurut ustad Azizi yang sedang menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana (S2) Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadits, Universitas Al-Azhar, Mesir itu efek internal Ramadhan pada pribadi muslim terkait dengan dirinya sendiri sedangkan eksternal yaitu pengaruh terhadap pribadi Muslim dengan sesame manusia di dalam hidupnya.
Usai sholat Idul Fitri yang diadakan di KBRI London, umat Muslim yang datang dari berbagai daerah di Inggris bersilaturahim dengan Dubes dan ibu Sandra Thamrin serta dengan keluarga diplomat serta masyarakat Indonesia dari berbagai profesi dan bahkan Atase Pendidikan T.A Fauzi Soelaiman mengadakan open house bagi masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Inggris.
KBRI London menyediakan makanan kecil untuk seluruh peserta peserta yang dibagikan usai sholat Idul Fitri, berupa lemper, risoles dan bolu serta sebotol air putih oleh dua lokal staf KBRI London Ibu Lestari dan Mbak Sutji.
"Kami menyediakan makanan kecil sebanyak 500 kotak serta air putih ," ujar Bu Lestari yang telah bekerja sebagai lokal staf di KBRI London puluhan tahun.
Sementara itu ,anggota pengajian Annisa yang terdiri wanita Indonesia yang bersuamikan pria Inggris usai sholat Idul Fitri di KBRI London mengadakan pesta ketupat di kediaman Caya Fairrie di daerah Kensington yang antara lain dihadiri Cynthia Kasim, Tessa Dennis, Chichi Bahrain dengan menu lontong, sayur, rendang, semur betawi, gulai ayam dan sambel goreng hati, mpek mpek serta kue kecil dengan system potluck.
"Saya membuat lontong dengan membeli beras yang sudah dibungkus plastik kecil dan harus direbus lebih dari tiga jam," ujar Caya Fairrie yang berniat akan melaksanakan ibadah haji dengan bimbingan Afrahul Fhadilah yang menjadi guru mengaji kelompok Annisa.
***6***
(ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 31-08-2011 05:02:50
DI TUNISA
MASYARAKAT INDONESIA DI TUNISA GELAR SHOLAT IED
London, 31/8 (ANTARA) - Masyarakat Indonesia di Tunisia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H pada Selasa, 30 Agustus di Wisma Duta RI di kawasan Berges du Lac, Tunis.
Sejak pagi, takbir, tasbih dan tahmid dikumandangkan mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Ezzitouna yang diikuti oleh seluruh jamaah.
Pemerintah Tunisia menetapkan hari Idul Fitri 1 Syawal 1432H jatuh pada hari Selasa 30 Agustus yang diumumkan Mufti Republik, Sheikh Othman Batikh, dalam sebuah komunike yang dikeluarkan sehari sebelumnya, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima ANTARA, Rabu.
Mufti menyatakan bahwa hilal (bulan sabit) yang menandai masuknya bulan Syawal telah dapat disaksikan saat peneropongan pada hari Senin setelah matahari terbenam, dan dengan demikian maka kari Selasa tanggal 30 Agustus 2011 adalah hari Idul Fitri.
Shalat Idul Fitr berjamaah dilaksanakan di Wisma Duta RI di Berges du Lac, Tunis yang sejak pukul 8 pagi waktu setempat, masyarakat yang ikut shalat Ied berjamaah mulai berdatang. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah Duta Besar RI dengan seluruh masyarakat Indonesia di Tunisia.
Suasana kegembiraan menyambut "hari kemenangan" ini diwarnai keharuan akan perpisahan dengan bulan suci Ramadhan. Selama sebulan penuh, bertempat di Wisma Duta, berbagai kegiatan keagamaan diselenggarakan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia di Tunisia.
KBRI Tunis mengelar pesantren kilat, pengajian dan pendalaman Alquran. Suasana kebersamaan selalu mewarnai segala aktivitas ramadhaniyah, menjadi pelipur kerinduan akan suasana ramadhan di Tanah Air, bersama keluarga dan kerabat, yang dirasakan mahasiswa yang menuntut ilmu-ilmu keislaman di Tunisia.
Khutbah Idul Fitri yang disampaikan Zulfikar, Lc, mahasiswa pasca sarjarna di Universitas Ezzitouna menggarisbawahi pentingnya memahami pesan sosial Ramadhan dan Idul Fitri. Hari Lebaran yang merupakan hari kegembiraan bagi setiap muslim haruslah menumbuhkan semangat solidaritas di antara mereka.
Khatib mencontohkan kisah Rasulullah SAW yang mengadopsi seorang anak yatim pada hari Idlu Fitri, sehingga anak yang tadinya merasa sendiri dapat turut merasakan kebahagian di hari Raya tersebut.
Khatib mengingatkan bahwa di kala kita sedang bergembira, banyak saudara-saudara kita yang sedang bersedih karena berbagai hal yang memberati hidup mereka. Banyak di antara ummat islam yang tergolong dhuafa, faqir, miskin dan yatim piatu.
Solidaritas sosial adalah keharusan dalam Islam, dan Alquran tidak segan-segan menyebut orang-orang yang mengaku beragama Islam tapi tidak peduli terhadap sesama sebagai pendusta agama.
Usai shalat Ied berjamaah, diadakan ramah tamah antar warga Indonesia. Semua yang hadir dijamu dengan menu lebaran ala Indonesia. Berbagai sajian tradisional yang biasanya menjadi menu Lebaran di Tanah Air menjadikan suasana terasa makin menggembirakan.
Evakuasi
Satu orang TKW Indonesia, Pajriyah Abdullah (30), yang dikenal Pajriyah atau Badriyah, berhasil dievakuasi pada hari Selasa 30 Agustus 2011, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432H. TKW asal Bapangsari, Bagelen, Puworejo ini telah berada di Libya selama 10 bulan, di mana dia bekerja kepada salah seorang dari kalangan dekat mantan Pemimpin Libya, Moammar Qaddhafi.
Menurut penuturan Pajriyah, sejak awal konflik. Sekitar akhir Februari dan awal Maret, majikan laki-laki telah meninggalkan rumahnya dan ikut bergabug dengan pasukan pro Qaddhafi. Selama konflik majikannya baru dua kali kembali, sekitar bulan Juni dan di awal Ramadhan.
Selama konflik terjadi, keluarga tersebut sudah sering kali mengungsi dari satu daerah ke daerah lain untuk menghindari dari target serangan massa dan milisi anti Qaddhafi.
Setelah jatuhnya Tripoli ke tangan pasukan anti Qaddhafi, rumah kediaman majikan di kota Tripoli kemudian digempur oleh massa. Barang-barang berharga yang ada dijarah, termasuk lima buah mobil milik majikannya. Pajriyah ikut bersama majikan perempuan dan keluarganya mengungsi ke Tunisia. (ZG)
Situasi yang tidak memungkinkan untuk keluar dari Libya lewat jalur biasa dalam kondisi kemelut yang sedang terjadi, rombongan keluarga majikan mengambil jalan memutar menuju kawasan pegunungan barat.
Untuk menyiasati agar rombongan tidak menjadi target dari serangan milisi yang memanfaatkan konflik untuk melakukan pemerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, rombongan melakukan perjalanan pada malam hari. Siang hari mereka bersembunyi di rumah kerabat di salah satu kota yang dilewati.
Mereka kemudian berhasil meninggalkan Libya setelah melakukan perjalanan selama hampir 2 hari 2 malam. Rombongan melewati jalur pegunungan di kawasan Sahara dan akhirnya tiba di perbatasan Tunisia pada subuh hari Sabtu, 25 Agustus.
KBRI Tunis berhasil melacak keberadaan Pajriyah berkat informasi yang diperoleh dari otoritas imigrasi di pos perbatasan Tunisia-Libya. Setelah penelusuran lebih lanjut, KBRI Tunis berhasil menghubungi majikan perempuan Pajriyah dan meyakinkannya agar melepas Pajriyah ke tangan KBRI Tunis.
Pajriyah kini dapat merasakan suasana Lebaran Idul Fitri dengan tenang, setelah sebelumnya selalu diliputi kecemasan, mengungsi dari satu rumah ke rumah lainnya, dan dari satu daerah ke daerah lainnya karena takut ancaman perang.
KBRI Tunis saat ini terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi semua WNI yang telah diketahui keberadaannya di Libya. Posko evakuasi bekerja 24 jam untuk menerima, melacak dan mengumpulkan informasi yang dapat membantu upaya evakuasi WNI yang masih berada di Libya. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S016/S016) 31-08-2011 06:35:29
London, 31/8 (ANTARA) - Masyarakat Indonesia di Tunisia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H pada Selasa, 30 Agustus di Wisma Duta RI di kawasan Berges du Lac, Tunis.
Sejak pagi, takbir, tasbih dan tahmid dikumandangkan mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Ezzitouna yang diikuti oleh seluruh jamaah.
Pemerintah Tunisia menetapkan hari Idul Fitri 1 Syawal 1432H jatuh pada hari Selasa 30 Agustus yang diumumkan Mufti Republik, Sheikh Othman Batikh, dalam sebuah komunike yang dikeluarkan sehari sebelumnya, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima ANTARA, Rabu.
Mufti menyatakan bahwa hilal (bulan sabit) yang menandai masuknya bulan Syawal telah dapat disaksikan saat peneropongan pada hari Senin setelah matahari terbenam, dan dengan demikian maka kari Selasa tanggal 30 Agustus 2011 adalah hari Idul Fitri.
Shalat Idul Fitr berjamaah dilaksanakan di Wisma Duta RI di Berges du Lac, Tunis yang sejak pukul 8 pagi waktu setempat, masyarakat yang ikut shalat Ied berjamaah mulai berdatang. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah Duta Besar RI dengan seluruh masyarakat Indonesia di Tunisia.
Suasana kegembiraan menyambut "hari kemenangan" ini diwarnai keharuan akan perpisahan dengan bulan suci Ramadhan. Selama sebulan penuh, bertempat di Wisma Duta, berbagai kegiatan keagamaan diselenggarakan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia di Tunisia.
KBRI Tunis mengelar pesantren kilat, pengajian dan pendalaman Alquran. Suasana kebersamaan selalu mewarnai segala aktivitas ramadhaniyah, menjadi pelipur kerinduan akan suasana ramadhan di Tanah Air, bersama keluarga dan kerabat, yang dirasakan mahasiswa yang menuntut ilmu-ilmu keislaman di Tunisia.
Khutbah Idul Fitri yang disampaikan Zulfikar, Lc, mahasiswa pasca sarjarna di Universitas Ezzitouna menggarisbawahi pentingnya memahami pesan sosial Ramadhan dan Idul Fitri. Hari Lebaran yang merupakan hari kegembiraan bagi setiap muslim haruslah menumbuhkan semangat solidaritas di antara mereka.
Khatib mencontohkan kisah Rasulullah SAW yang mengadopsi seorang anak yatim pada hari Idlu Fitri, sehingga anak yang tadinya merasa sendiri dapat turut merasakan kebahagian di hari Raya tersebut.
Khatib mengingatkan bahwa di kala kita sedang bergembira, banyak saudara-saudara kita yang sedang bersedih karena berbagai hal yang memberati hidup mereka. Banyak di antara ummat islam yang tergolong dhuafa, faqir, miskin dan yatim piatu.
Solidaritas sosial adalah keharusan dalam Islam, dan Alquran tidak segan-segan menyebut orang-orang yang mengaku beragama Islam tapi tidak peduli terhadap sesama sebagai pendusta agama.
Usai shalat Ied berjamaah, diadakan ramah tamah antar warga Indonesia. Semua yang hadir dijamu dengan menu lebaran ala Indonesia. Berbagai sajian tradisional yang biasanya menjadi menu Lebaran di Tanah Air menjadikan suasana terasa makin menggembirakan.
Evakuasi
Satu orang TKW Indonesia, Pajriyah Abdullah (30), yang dikenal Pajriyah atau Badriyah, berhasil dievakuasi pada hari Selasa 30 Agustus 2011, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432H. TKW asal Bapangsari, Bagelen, Puworejo ini telah berada di Libya selama 10 bulan, di mana dia bekerja kepada salah seorang dari kalangan dekat mantan Pemimpin Libya, Moammar Qaddhafi.
Menurut penuturan Pajriyah, sejak awal konflik. Sekitar akhir Februari dan awal Maret, majikan laki-laki telah meninggalkan rumahnya dan ikut bergabug dengan pasukan pro Qaddhafi. Selama konflik majikannya baru dua kali kembali, sekitar bulan Juni dan di awal Ramadhan.
Selama konflik terjadi, keluarga tersebut sudah sering kali mengungsi dari satu daerah ke daerah lain untuk menghindari dari target serangan massa dan milisi anti Qaddhafi.
Setelah jatuhnya Tripoli ke tangan pasukan anti Qaddhafi, rumah kediaman majikan di kota Tripoli kemudian digempur oleh massa. Barang-barang berharga yang ada dijarah, termasuk lima buah mobil milik majikannya. Pajriyah ikut bersama majikan perempuan dan keluarganya mengungsi ke Tunisia. (ZG)
Situasi yang tidak memungkinkan untuk keluar dari Libya lewat jalur biasa dalam kondisi kemelut yang sedang terjadi, rombongan keluarga majikan mengambil jalan memutar menuju kawasan pegunungan barat.
Untuk menyiasati agar rombongan tidak menjadi target dari serangan milisi yang memanfaatkan konflik untuk melakukan pemerasan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, rombongan melakukan perjalanan pada malam hari. Siang hari mereka bersembunyi di rumah kerabat di salah satu kota yang dilewati.
Mereka kemudian berhasil meninggalkan Libya setelah melakukan perjalanan selama hampir 2 hari 2 malam. Rombongan melewati jalur pegunungan di kawasan Sahara dan akhirnya tiba di perbatasan Tunisia pada subuh hari Sabtu, 25 Agustus.
KBRI Tunis berhasil melacak keberadaan Pajriyah berkat informasi yang diperoleh dari otoritas imigrasi di pos perbatasan Tunisia-Libya. Setelah penelusuran lebih lanjut, KBRI Tunis berhasil menghubungi majikan perempuan Pajriyah dan meyakinkannya agar melepas Pajriyah ke tangan KBRI Tunis.
Pajriyah kini dapat merasakan suasana Lebaran Idul Fitri dengan tenang, setelah sebelumnya selalu diliputi kecemasan, mengungsi dari satu rumah ke rumah lainnya, dan dari satu daerah ke daerah lainnya karena takut ancaman perang.
KBRI Tunis saat ini terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi semua WNI yang telah diketahui keberadaannya di Libya. Posko evakuasi bekerja 24 jam untuk menerima, melacak dan mengumpulkan informasi yang dapat membantu upaya evakuasi WNI yang masih berada di Libya. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S016/S016) 31-08-2011 06:35:29
Selasa, 30 Agustus 2011
Lebaran DI aTHENA
Lebaran - DUBES RUSDI: PERBEDAAN WAKTU BERLEBARAN JADI PEREKAT
London, 30/8 (ANTARA) - Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi, mengatakan adanya perbedaan waktu dalam merayakan Idul Fitri, hendaknya jangan dijadikan sebagai suatu sumber perbedaan namun justru harus dijadikan sebagai perekat dalam Ukhuwah Islamiyah.
Hal itu disampaikan Dubes dalam pesan khotbah Ied di depan masyarakat Indonesia di Yunani yang diadakan di halaman Wisma Duta Athena, Selasa.
Sekretaris Pertama KBRI Athena, Jani Mediawati Sasanti kepada Antara London, Selasa menyebutkan perayaan Idul Fitri kali ini dilakukan KBRI Athena sesuai dengan keputusan Komunitas Muslim di Yunani "reek Moslem Association" dan Komunitas Muslim Eropa, jatuh tanggal 30 Agustus 2011.
Lebih lanjur Dubes mengajak masyarakat Indonesia di Athena untuk menjadikan perayaan Idul Fitri sebagai momentum untuk mengkokohkan tali persaudaraan dan membangkitkan semangat dalam menyatukan warga Indonesia yang tengah merantau di Yunani.
Dubes Rusdi yang pernah mengenyam pendidikan Mahad Islam di kota santri Pekalongan dan juga fasih berbahasa Arab yang merayakan idul Fitri untuk ketiga kalinya di Athena ini, menyebutkan peristiwa Idul Fitri, secara umum menunjukkan kebesaran pada dunia betapa tingginya syiar Islam dan kuatnya ikatan Ukhuwah Islamiyah dari kalangan kaum muslim dimanapun berada.
Perayaan Idul Fitri sepatutnya dijadikan sebagai sarana pendorong dalam mempersiapkan diri, meningkatkan semangat dan mengisi perjuangan hidup serta memperbanyak amal dan ibadah, sehingga dapat menjadi manusia yang bermartabat dan mempunyai jati diri, demikian ajakan Dubes di hadapan jamaah Sholat Ied.
Selanjutnya ditambahkan memaknai arti hari kemenangan ini, masyarakat Indonesia hendaknya dapat menjaga tali silaturahim, menghilangkan rasa dengki dan dendam dalam suasana yang penuh dengan cinta kasih sehingga dapat dijadikan bukti nyata rasa kekeluargaan yang dimiliki umat Islam.
Pelaksanaan sholat Ied dan Halal Bihalal diadakan di Wisma Duta sejak pukul 08.30. Alunan takbir, tahmid dan salawat dikumandangkan para jamaah menjelang penyelenggaraan sholat Ied sebagai tanda syukur atas datangnya hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.
Suasana kemenangan juga terlihat di Wisma Duta yang penuh dengan hiasan ketupat bernuansa kuning, hijau dan aneka warna dalam menyambut kedatangan warga Indonesia dari Athena, kota sekitarnya, dan dari pulau-pulau di Yunani yang merayakan Idul Fitri 1432 H bersama Dubes dan ibu Anita Rusdi serta staf KBRI.
Selesai penyelenggaraan ibadah Sholat Ied, warga masyarakat saling bersilaturahim dan bermaafan dengan Duta Besar dan Ibu, staf Kedutaan dan sesama mereka. Terlukis keharuan di wajah para warga yang sebagian besar adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dalam merayakan lebaran jauh dari sanak saudara dan tanah air.
Salah satu tokoh masyarakat Indonesia di Yunani ibu Ediana Vourloumis yang bermukim selama 34 tahun di Athena menyampaikan rasa bahagia dengan diselenggarakannya perayaan Idul Fitri oleh KBRI.
Ediana menyatakan dirinya tidak dapat membayangkan jika harus merayakan lebaran di luar negeri sendirian, terutama di Yunani yang penduduknya mayoritas beragama Kristen Orthodoks. Dengan adanya perayaan Idul Fitri di Wisma Duta, ia merasa seperti berlebaran di kampung halaman sendiri.
Sementara itu Koto Truman, salah satu tokoh masyarakat Indonesia yang telah tinggal di Yunani sejak tahun 1983 berpendapat perayaan Idul Fitri di KBRI setiap tahun selalu mengalami perubahan yang positif.
Artinya setiap tahun selalu ada perbaikan terutama dari persiapan, pelaksanaan, kemarakan dan kemeriahan, berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya. Menurut pengamatannya, setiap tahun jumlah masyarakat yang datang selalu bertambah.
Para PLRT walaupun sedang berlibur dengan majikannya di pulau-pulau, selalu menyempatkan diri datang ke Wisma Duta untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan warga lainnya.
Suasana berlebaran di tanah air pun menjadi kental terasa ketika Ibu-ibu DWP KBRI Athena melengkapi perayaan dengan menyajikan kuliner khas lebaran seperti ketupat dan lontong sayur, nasi kebuli, gulai kambing, sate ayam dan kambing, serta sate padang, rendang, opor ayam, sambal goreng hati, kerupuk udang dan berbagai jenis jajanan pasar, serta aneka buah dan minuman segar. ***6***
(ZG)/C/A011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 31-08-2011 00:42:51
London, 30/8 (ANTARA) - Dubes RI untuk Yunani Ahmad Rusdi, mengatakan adanya perbedaan waktu dalam merayakan Idul Fitri, hendaknya jangan dijadikan sebagai suatu sumber perbedaan namun justru harus dijadikan sebagai perekat dalam Ukhuwah Islamiyah.
Hal itu disampaikan Dubes dalam pesan khotbah Ied di depan masyarakat Indonesia di Yunani yang diadakan di halaman Wisma Duta Athena, Selasa.
Sekretaris Pertama KBRI Athena, Jani Mediawati Sasanti kepada Antara London, Selasa menyebutkan perayaan Idul Fitri kali ini dilakukan KBRI Athena sesuai dengan keputusan Komunitas Muslim di Yunani "reek Moslem Association" dan Komunitas Muslim Eropa, jatuh tanggal 30 Agustus 2011.
Lebih lanjur Dubes mengajak masyarakat Indonesia di Athena untuk menjadikan perayaan Idul Fitri sebagai momentum untuk mengkokohkan tali persaudaraan dan membangkitkan semangat dalam menyatukan warga Indonesia yang tengah merantau di Yunani.
Dubes Rusdi yang pernah mengenyam pendidikan Mahad Islam di kota santri Pekalongan dan juga fasih berbahasa Arab yang merayakan idul Fitri untuk ketiga kalinya di Athena ini, menyebutkan peristiwa Idul Fitri, secara umum menunjukkan kebesaran pada dunia betapa tingginya syiar Islam dan kuatnya ikatan Ukhuwah Islamiyah dari kalangan kaum muslim dimanapun berada.
Perayaan Idul Fitri sepatutnya dijadikan sebagai sarana pendorong dalam mempersiapkan diri, meningkatkan semangat dan mengisi perjuangan hidup serta memperbanyak amal dan ibadah, sehingga dapat menjadi manusia yang bermartabat dan mempunyai jati diri, demikian ajakan Dubes di hadapan jamaah Sholat Ied.
Selanjutnya ditambahkan memaknai arti hari kemenangan ini, masyarakat Indonesia hendaknya dapat menjaga tali silaturahim, menghilangkan rasa dengki dan dendam dalam suasana yang penuh dengan cinta kasih sehingga dapat dijadikan bukti nyata rasa kekeluargaan yang dimiliki umat Islam.
Pelaksanaan sholat Ied dan Halal Bihalal diadakan di Wisma Duta sejak pukul 08.30. Alunan takbir, tahmid dan salawat dikumandangkan para jamaah menjelang penyelenggaraan sholat Ied sebagai tanda syukur atas datangnya hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.
Suasana kemenangan juga terlihat di Wisma Duta yang penuh dengan hiasan ketupat bernuansa kuning, hijau dan aneka warna dalam menyambut kedatangan warga Indonesia dari Athena, kota sekitarnya, dan dari pulau-pulau di Yunani yang merayakan Idul Fitri 1432 H bersama Dubes dan ibu Anita Rusdi serta staf KBRI.
Selesai penyelenggaraan ibadah Sholat Ied, warga masyarakat saling bersilaturahim dan bermaafan dengan Duta Besar dan Ibu, staf Kedutaan dan sesama mereka. Terlukis keharuan di wajah para warga yang sebagian besar adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dalam merayakan lebaran jauh dari sanak saudara dan tanah air.
Salah satu tokoh masyarakat Indonesia di Yunani ibu Ediana Vourloumis yang bermukim selama 34 tahun di Athena menyampaikan rasa bahagia dengan diselenggarakannya perayaan Idul Fitri oleh KBRI.
Ediana menyatakan dirinya tidak dapat membayangkan jika harus merayakan lebaran di luar negeri sendirian, terutama di Yunani yang penduduknya mayoritas beragama Kristen Orthodoks. Dengan adanya perayaan Idul Fitri di Wisma Duta, ia merasa seperti berlebaran di kampung halaman sendiri.
Sementara itu Koto Truman, salah satu tokoh masyarakat Indonesia yang telah tinggal di Yunani sejak tahun 1983 berpendapat perayaan Idul Fitri di KBRI setiap tahun selalu mengalami perubahan yang positif.
Artinya setiap tahun selalu ada perbaikan terutama dari persiapan, pelaksanaan, kemarakan dan kemeriahan, berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya. Menurut pengamatannya, setiap tahun jumlah masyarakat yang datang selalu bertambah.
Para PLRT walaupun sedang berlibur dengan majikannya di pulau-pulau, selalu menyempatkan diri datang ke Wisma Duta untuk merayakan Idul Fitri bersama dengan warga lainnya.
Suasana berlebaran di tanah air pun menjadi kental terasa ketika Ibu-ibu DWP KBRI Athena melengkapi perayaan dengan menyajikan kuliner khas lebaran seperti ketupat dan lontong sayur, nasi kebuli, gulai kambing, sate ayam dan kambing, serta sate padang, rendang, opor ayam, sambal goreng hati, kerupuk udang dan berbagai jenis jajanan pasar, serta aneka buah dan minuman segar. ***6***
(ZG)/C/A011
(T.H-ZG/C/A011/A011) 31-08-2011 00:42:51
Senin, 29 Agustus 2011
KJRI DUBAI sambut Ramadhan
WNI ANTUSIAS SAMBUT SAFARI RAMADHAN KJRI DUBAI
London, 29/8 (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai melakukan kegiatan "Safari Ramadhan", mengunjungi dua emirat di PEA, yaitu Fujairah yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Dubai dan Ras Al Khaimah yang berjarak sekitar 110 kilometer dari Dubai.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk temu masyarakat berbuka puasa bersama dan pelayanan kekonsuleran mendapat sambutan positif dan dihadiri sebagian besar perwakilan warga masyarakat Indonesia yang ada di kedua Emirat tersebut.
Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya dalam keterangannya kepada Antara London, Senin menyebutkan hal ini sebagai salah satu upaya pembinaan masyarakat dan perwujudan dari pelaksanaan Sistem Pelayanan Warga (Citizen Services) Perwakilan RI di luar negeri.
Dalam kegiatan ini, Konjen RI Dubai, Mansyur Pangeran, didampingi Pejabat Fungsi Konsuler, Pejabat Fungsi Ekonomi , serta Pejabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, sedangkan dalam
"Safari Ramadhan" di Ras Al Khaimah, hadir Dubes RI Abu Dhabi, M. Wahid Supriyadi, didampingi Pejabat Fungsi Ekonomi dan Pejabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Abu Dhabi.
Sementara itu, warga Indonesia yang hadir berasal dari berbagai profesi, diantaranya bidang perhotelan, perbankan, perminyakan, pendidikan, rumah sakit, perusahaan penyalur tenaga kerja, perusahaan dekorasi kayu, Fujairah Free Zone Authority, perkapalan/ kelautan, kargo, pekerja landscaping/ pertamanan, pekerja bangunan, penjaga toko, supir serta ibu rumah tangga yang mendampingi suami bekerja.
Konjen RI Dubai melakukan dialog interaktif dan pada saat pertemuan di Ras Al Khaimah, Dubes RI Abu Dhabi menyampaikan arahannya. Konjen Mansyur menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan keluarga yang dapat menghadiri kegiatan buka puasa bersama ini.
KJRI Dubai menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjalin silaturahim dan komunikasi dengan warga Indonesia, serta proaktif "jemput bola" pelayanan kekonsuleran.
Konjen Mansyur juga menginformasikan mengenai berbagai upaya Citizen Services yang dilakukan KJRI Dubai, mulai dari pendampingan pengadilan dan bantuan hukum, membantu penyelesaian kasus para TKI yang bermasalah, hingga pelaksanaan pemulangan TKW yang bermasalah di Dubai dan 5 Emirat lainnya di utara PEA.
Pulangkan 48 TKI
Selama bulan Ramadhan ini KJRI Dubai telah memulangkan sekitar 48 orang. Sejak 1 Januari 2011 hingga saat ini, KJRI Dubai telah berhasil memulangkan ke tanah air 173 orang TKW bermasalah.
Selama tahun 2010, KJRI Dubai membantu kepulangan 414 TKW bermasalah. Selain itu, pada periode sebanyak 331 TKW bermasalah bekerja kembali dengan majikan yang baru.
Sehubungan dengan upaya Citizen Services KJRI Dubai ini, Konjen Mansyur mengharapkan masyarakat Indonesia senantiasa jujur menyampaikan kondisi sebenarnya mengenai upaya yang telah dilakukan Perwakilan RI kepada pihak tertentu yang menanyakannya dan jangan meniru perbuatan tidak terpuji Rosita, yang memberikan keterangan pers tidak sesuai kenyataan.
Sebelumnya TKW bermasalah di Fujairah yang terlibat kasus di Fujairah dan saat ini telah bebas kembali ke Indonesia berkat bantuan KJRI Dubai. Menanggapi kasus ini, KJRI Dubai menyampaikan keterangan pers mengenai sanggahan dan informasi sebenarnya seputar kronologis kasus Rosita.
KJRI Dubai juga senantiasa membantu para WNI transit yang mendapat masalah di Dubai. Saat ini terdapat kecenderungan posisi Dubai sebagai hub penting dalam jalur penerbangan internasional, menyebabkan banyak WNI yang melakukan transit di Dubai.
Ada beberapa WNI yang mengalami masalah kesehatan dalam perjalanan, terpaksa diturunkan maskapai penerbangan di Dubai mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. KJRI Dubai membantu penanganan dn pemantauan beberapa WNI tersebut di beberapa rumah sakit di Dubai.
Konjen Mansyur mengharapkan WNI di Fujairah dan Ras Al Khaimah senantiasa menghormati dan menaati hukum, peraturan pemerintah dan budaya masyarakat setempat, disamping hukum dan peraturan nasional Indonesia.
Di samping itu, penting pula untuk lapor diri ke Perwakilan RI. Hal ini demi antisipasi sekiranya dikemudian hari mengalami suatu permasalahan.
Dubes RI Abu Dhabi menyampaikan pula informasi seputar program kerja KBRI Abu Dhabi yang sebagaimana KJRI Dubai, juga telah menjadikan sektor ekonomi dan promosi budaya Indonesia sebagai fokus utama program kerja, sebagaimana upaya perlindungan TKI. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 29-08-2011 17:46:21
London, 29/8 (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai melakukan kegiatan "Safari Ramadhan", mengunjungi dua emirat di PEA, yaitu Fujairah yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Dubai dan Ras Al Khaimah yang berjarak sekitar 110 kilometer dari Dubai.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk temu masyarakat berbuka puasa bersama dan pelayanan kekonsuleran mendapat sambutan positif dan dihadiri sebagian besar perwakilan warga masyarakat Indonesia yang ada di kedua Emirat tersebut.
Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya dalam keterangannya kepada Antara London, Senin menyebutkan hal ini sebagai salah satu upaya pembinaan masyarakat dan perwujudan dari pelaksanaan Sistem Pelayanan Warga (Citizen Services) Perwakilan RI di luar negeri.
Dalam kegiatan ini, Konjen RI Dubai, Mansyur Pangeran, didampingi Pejabat Fungsi Konsuler, Pejabat Fungsi Ekonomi , serta Pejabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, sedangkan dalam
"Safari Ramadhan" di Ras Al Khaimah, hadir Dubes RI Abu Dhabi, M. Wahid Supriyadi, didampingi Pejabat Fungsi Ekonomi dan Pejabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Abu Dhabi.
Sementara itu, warga Indonesia yang hadir berasal dari berbagai profesi, diantaranya bidang perhotelan, perbankan, perminyakan, pendidikan, rumah sakit, perusahaan penyalur tenaga kerja, perusahaan dekorasi kayu, Fujairah Free Zone Authority, perkapalan/ kelautan, kargo, pekerja landscaping/ pertamanan, pekerja bangunan, penjaga toko, supir serta ibu rumah tangga yang mendampingi suami bekerja.
Konjen RI Dubai melakukan dialog interaktif dan pada saat pertemuan di Ras Al Khaimah, Dubes RI Abu Dhabi menyampaikan arahannya. Konjen Mansyur menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan keluarga yang dapat menghadiri kegiatan buka puasa bersama ini.
KJRI Dubai menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjalin silaturahim dan komunikasi dengan warga Indonesia, serta proaktif "jemput bola" pelayanan kekonsuleran.
Konjen Mansyur juga menginformasikan mengenai berbagai upaya Citizen Services yang dilakukan KJRI Dubai, mulai dari pendampingan pengadilan dan bantuan hukum, membantu penyelesaian kasus para TKI yang bermasalah, hingga pelaksanaan pemulangan TKW yang bermasalah di Dubai dan 5 Emirat lainnya di utara PEA.
Pulangkan 48 TKI
Selama bulan Ramadhan ini KJRI Dubai telah memulangkan sekitar 48 orang. Sejak 1 Januari 2011 hingga saat ini, KJRI Dubai telah berhasil memulangkan ke tanah air 173 orang TKW bermasalah.
Selama tahun 2010, KJRI Dubai membantu kepulangan 414 TKW bermasalah. Selain itu, pada periode sebanyak 331 TKW bermasalah bekerja kembali dengan majikan yang baru.
Sehubungan dengan upaya Citizen Services KJRI Dubai ini, Konjen Mansyur mengharapkan masyarakat Indonesia senantiasa jujur menyampaikan kondisi sebenarnya mengenai upaya yang telah dilakukan Perwakilan RI kepada pihak tertentu yang menanyakannya dan jangan meniru perbuatan tidak terpuji Rosita, yang memberikan keterangan pers tidak sesuai kenyataan.
Sebelumnya TKW bermasalah di Fujairah yang terlibat kasus di Fujairah dan saat ini telah bebas kembali ke Indonesia berkat bantuan KJRI Dubai. Menanggapi kasus ini, KJRI Dubai menyampaikan keterangan pers mengenai sanggahan dan informasi sebenarnya seputar kronologis kasus Rosita.
KJRI Dubai juga senantiasa membantu para WNI transit yang mendapat masalah di Dubai. Saat ini terdapat kecenderungan posisi Dubai sebagai hub penting dalam jalur penerbangan internasional, menyebabkan banyak WNI yang melakukan transit di Dubai.
Ada beberapa WNI yang mengalami masalah kesehatan dalam perjalanan, terpaksa diturunkan maskapai penerbangan di Dubai mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. KJRI Dubai membantu penanganan dn pemantauan beberapa WNI tersebut di beberapa rumah sakit di Dubai.
Konjen Mansyur mengharapkan WNI di Fujairah dan Ras Al Khaimah senantiasa menghormati dan menaati hukum, peraturan pemerintah dan budaya masyarakat setempat, disamping hukum dan peraturan nasional Indonesia.
Di samping itu, penting pula untuk lapor diri ke Perwakilan RI. Hal ini demi antisipasi sekiranya dikemudian hari mengalami suatu permasalahan.
Dubes RI Abu Dhabi menyampaikan pula informasi seputar program kerja KBRI Abu Dhabi yang sebagaimana KJRI Dubai, juga telah menjadikan sektor ekonomi dan promosi budaya Indonesia sebagai fokus utama program kerja, sebagaimana upaya perlindungan TKI. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 29-08-2011 17:46:21
Kamis, 25 Agustus 2011
EVAKUASI WNI
KBRI TUNIS UPAYAKAN EVAKUASI WNI DARI TRIPOLI
London, 25/8 (ANTARA) - Tim Evakuasi KBRI Tunis , Tunisia yang bertugas memantau perkembangan keadaan di Libya dan membantu evakuasi WNI berhasil menghubungi beberapa TKW yang berada di Libya, setelah beberapa waktu sebelumnya kontak dengan TKW terputus.
Sambungan telpon Tunis-Tripoli sempat terputus antara tanggal 16-22 Agustus, dan mengalami gangguan kembali 23 Agustus, sampai 24 Agustus pagi, dan jumlah WNI yang terpantau ada 19 orang, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara London, Kamis.
Angka tersebut dapat saja terus bertambah, jika ada WNI yang belum terdeteksi yang melaporkan diri kepada KBRI Tunis, terutama jika kondisi sambungan telepon kembali normal seperti semula.
Mengingat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, maka KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan tetap berada di tempat yang aman, sambil menunggu instruksi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis guna persiapan evakuasi dari Tripoli ke Tunis .
Para TKW diminta untuk menyampaikan informasi jika mengetahui keberadaan WNI di Libya dan menyampaikan tentang rencana evakuasi WNI Libya ke Tunisia.
Berdasarkan penuturan beberapa TKW yang berhasil dihubungi hari Rabu( 24/8) , kondisi keamanan di Tripoli sangat mencekam akibat perang kota yang terjadi, diperburuk dengan terganggunya aliran listrik dan langkanya air.
Suara tembakan mortir dan dentuman bom terus terdengar siang dan malam dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah pasukan oposisi memasuki kota Tripoli, ibu kota Libya.
Perang kota terus terjadi meskipun pasukan oposisi mengklaim telah dapat merebut basis pertahanan pasukan pro Gaddafi di Bab al-Aziziyah dan membebaskan para wartawan asing yang sejak beberapa hari lalu ditawan di Hotel Rixos.
Pegawai KBRI Libya
KBRI Tunis juga berhasil mengadakan kontak kembali dengan Muhammad Abdelhafiz, warga Libya pegawai setempat KBRI Tripoli. Abdelhafiz diminta dapat terus berkoordinasi dengan Tim Evakuasi untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Mengingat masih sangat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, maka KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan terus bersiap-siap sembari menunggu informasi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis mengenai langkah-langkah persiapan evakuasi dari Tripoli ke Tunisia. Para TKW diminta untuk menyebarkan informasi tentang rencana evakuasi ini jika mengetahui keberadaan WNI lainnya di Libya.
Sementara itu, dalam rangka mengantisipasi dampak konflik politik di Libya, militer Tunisia menutup perbatasan antara kedua negara dan memperbanyak pos pemeriksaan di sepanjang jalan menuju dua pintu perbatasan di daerah Ras Jedir dan Dehiba.
Menurut pemantauan Tim Evakuasi KBRI Tunis yang berada di perbatasan Tunisia-Libya, pintu perbatasan yang menghubungkan Tunisia dengan Libya di Ras Jedir dan Dehiba ditutup sejak Senin lalu hingga jangka waktu yang akan ditentukan kemudian. Aparat keamanan Tunisia hanya mengijinkan warga yang terluka untuk memasuki wilayah Tunisia.
WNI yang ada di Libya yang dipantau Tim Evakuasi KBRI Tunis antara lain Suahemi bt Paiman alias Emi,Meliasari bt Dudun Sapja alias Melly Garut, Herry, Noura, Eliyawati, Fatimah, Rohartini, Nafiko, Artiyah, Kholifah, Muna, Anah, Ani, Asiah, Dian, Parjiah, Nini, Maryati dan Daryati. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 25-08-2011 09:44:16
London, 25/8 (ANTARA) - Tim Evakuasi KBRI Tunis , Tunisia yang bertugas memantau perkembangan keadaan di Libya dan membantu evakuasi WNI berhasil menghubungi beberapa TKW yang berada di Libya, setelah beberapa waktu sebelumnya kontak dengan TKW terputus.
Sambungan telpon Tunis-Tripoli sempat terputus antara tanggal 16-22 Agustus, dan mengalami gangguan kembali 23 Agustus, sampai 24 Agustus pagi, dan jumlah WNI yang terpantau ada 19 orang, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara London, Kamis.
Angka tersebut dapat saja terus bertambah, jika ada WNI yang belum terdeteksi yang melaporkan diri kepada KBRI Tunis, terutama jika kondisi sambungan telepon kembali normal seperti semula.
Mengingat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, maka KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan tetap berada di tempat yang aman, sambil menunggu instruksi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis guna persiapan evakuasi dari Tripoli ke Tunis .
Para TKW diminta untuk menyampaikan informasi jika mengetahui keberadaan WNI di Libya dan menyampaikan tentang rencana evakuasi WNI Libya ke Tunisia.
Berdasarkan penuturan beberapa TKW yang berhasil dihubungi hari Rabu( 24/8) , kondisi keamanan di Tripoli sangat mencekam akibat perang kota yang terjadi, diperburuk dengan terganggunya aliran listrik dan langkanya air.
Suara tembakan mortir dan dentuman bom terus terdengar siang dan malam dalam beberapa hari terakhir, terutama setelah pasukan oposisi memasuki kota Tripoli, ibu kota Libya.
Perang kota terus terjadi meskipun pasukan oposisi mengklaim telah dapat merebut basis pertahanan pasukan pro Gaddafi di Bab al-Aziziyah dan membebaskan para wartawan asing yang sejak beberapa hari lalu ditawan di Hotel Rixos.
Pegawai KBRI Libya
KBRI Tunis juga berhasil mengadakan kontak kembali dengan Muhammad Abdelhafiz, warga Libya pegawai setempat KBRI Tripoli. Abdelhafiz diminta dapat terus berkoordinasi dengan Tim Evakuasi untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Mengingat masih sangat rawannya kondisi keamanan di Tripoli, maka KBRI Tunis meminta TKW untuk tidak keluar rumah, dan terus bersiap-siap sembari menunggu informasi dari Tim Evakuasi KBRI Tunis mengenai langkah-langkah persiapan evakuasi dari Tripoli ke Tunisia. Para TKW diminta untuk menyebarkan informasi tentang rencana evakuasi ini jika mengetahui keberadaan WNI lainnya di Libya.
Sementara itu, dalam rangka mengantisipasi dampak konflik politik di Libya, militer Tunisia menutup perbatasan antara kedua negara dan memperbanyak pos pemeriksaan di sepanjang jalan menuju dua pintu perbatasan di daerah Ras Jedir dan Dehiba.
Menurut pemantauan Tim Evakuasi KBRI Tunis yang berada di perbatasan Tunisia-Libya, pintu perbatasan yang menghubungkan Tunisia dengan Libya di Ras Jedir dan Dehiba ditutup sejak Senin lalu hingga jangka waktu yang akan ditentukan kemudian. Aparat keamanan Tunisia hanya mengijinkan warga yang terluka untuk memasuki wilayah Tunisia.
WNI yang ada di Libya yang dipantau Tim Evakuasi KBRI Tunis antara lain Suahemi bt Paiman alias Emi,Meliasari bt Dudun Sapja alias Melly Garut, Herry, Noura, Eliyawati, Fatimah, Rohartini, Nafiko, Artiyah, Kholifah, Muna, Anah, Ani, Asiah, Dian, Parjiah, Nini, Maryati dan Daryati. ***6***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 25-08-2011 09:44:16
DHARMA WANITA RABAT
DHARMA WANITA ADAKAN BAKTI SOSIAL DI RABAT
London, 25/8 (ANTARA) - Sejumlah pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) bersama staf KBRI Rabat mengunjungi Panti Asuhan "La Centre Lalla Meriem" di Kota Rabat, dan Asosiasi Sosial Budaya Tunanetra Maroko di Kota Sale, Maroko.
Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud Suparman Hasibuan dalam keterangan pers yang diterima Antara, Kamis, menyebutkan Yayasan "La Centre Lalla Meriem" merupakan panti asuhan tertua di Maroko yang berdiri sebelum Maroko merdeka, tepatnya 1914.
Kedatangan Ketua dan pengurus DWP beserta staf KBRI Rabat di kedua yayasan tersebut disambut ketua dan pengurus serta para anak didik yang ditampung pada yayasan sosial tersebut. Pada kesempatan tersebut, para pengurus menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepedulian KBRI terhadap asosiasinya.
Sementara itu, Ketua DWP KBRI Rabat, Ibu Mahsusoh Ujiati Tosari Widjaja, dalam sambutannya dengan Bahasa Arab, mengucapkan terima kasih atas penerimaan yayasan dan menyatakan kunjungan sosial di bulan suci Ramadhan ini dilakukan untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Maroko yang terjalin sejak lama.
Pada kesempatan tersebut pengurus DWP dan staf KBRI Rabat memberi bantuan sosial berupa sembako untuk berbuka puasa, yang diserahkan secara simbolis Ketua DWP KBRI Rabat, Ibu Mahsusoh Ujiati Tosari Widjaja, kepada pengurus Yayasan.
Panti asuhan yang terletak di Jalan Soekarno itu, didirikan untuk memberi perlindungan kepada anak miskin, terlantar atau penyandang cacat mental dan fisik. Hingga saat ini, yayasan tersebut menampung 230 anak dan 30 diantaranya adalah penyandang cacat mental dan fisik.
Sementara, Asosiasi Sosial Budaya Tunanetra Maroko yang berada di Kota Sale didirikan pada tahun 1987 dan bertujuan untuk memberikan bantuan keterampilan, seni, budaya dan pendidikan untuk para tunanetra.
Hingga saat ini, yayasan tersebut telah beranggotakan 600 orang yang sebagian besar tinggal di sekitar wilayah Sale, Maroko.
Acara kunjungan dilanjutkan dengan ramah tamah dengan anak didik yang ditampung pada kedua yayasan tersebut, termasuk melihat dari dekat proses belajar murid-murid tunanetra.***6***
(T.H-ZG/C/F002/F002) 25-08-2011 14:05:19
London, 25/8 (ANTARA) - Sejumlah pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) bersama staf KBRI Rabat mengunjungi Panti Asuhan "La Centre Lalla Meriem" di Kota Rabat, dan Asosiasi Sosial Budaya Tunanetra Maroko di Kota Sale, Maroko.
Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud Suparman Hasibuan dalam keterangan pers yang diterima Antara, Kamis, menyebutkan Yayasan "La Centre Lalla Meriem" merupakan panti asuhan tertua di Maroko yang berdiri sebelum Maroko merdeka, tepatnya 1914.
Kedatangan Ketua dan pengurus DWP beserta staf KBRI Rabat di kedua yayasan tersebut disambut ketua dan pengurus serta para anak didik yang ditampung pada yayasan sosial tersebut. Pada kesempatan tersebut, para pengurus menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepedulian KBRI terhadap asosiasinya.
Sementara itu, Ketua DWP KBRI Rabat, Ibu Mahsusoh Ujiati Tosari Widjaja, dalam sambutannya dengan Bahasa Arab, mengucapkan terima kasih atas penerimaan yayasan dan menyatakan kunjungan sosial di bulan suci Ramadhan ini dilakukan untuk mempererat hubungan silaturrahmi dan persaudaraan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Maroko yang terjalin sejak lama.
Pada kesempatan tersebut pengurus DWP dan staf KBRI Rabat memberi bantuan sosial berupa sembako untuk berbuka puasa, yang diserahkan secara simbolis Ketua DWP KBRI Rabat, Ibu Mahsusoh Ujiati Tosari Widjaja, kepada pengurus Yayasan.
Panti asuhan yang terletak di Jalan Soekarno itu, didirikan untuk memberi perlindungan kepada anak miskin, terlantar atau penyandang cacat mental dan fisik. Hingga saat ini, yayasan tersebut menampung 230 anak dan 30 diantaranya adalah penyandang cacat mental dan fisik.
Sementara, Asosiasi Sosial Budaya Tunanetra Maroko yang berada di Kota Sale didirikan pada tahun 1987 dan bertujuan untuk memberikan bantuan keterampilan, seni, budaya dan pendidikan untuk para tunanetra.
Hingga saat ini, yayasan tersebut telah beranggotakan 600 orang yang sebagian besar tinggal di sekitar wilayah Sale, Maroko.
Acara kunjungan dilanjutkan dengan ramah tamah dengan anak didik yang ditampung pada kedua yayasan tersebut, termasuk melihat dari dekat proses belajar murid-murid tunanetra.***6***
(T.H-ZG/C/F002/F002) 25-08-2011 14:05:19
Selasa, 23 Agustus 2011
WNI DI TRIPOLI
KBRI TUNIS TERUS UPAYAKAN PERLINDUNGAN WNI DI TRIPOLI
London, 23/8 (ANTARA) - KBRI Tunis terus mengupayakan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di tengah-tengah berkecamuknya perang Kota di Tripoli, Libya.
Menurut catatan KBRI Tunis dalam keterangan yang diterima ANTARA London, Selasa, saat ini masih ada 19 WNI, terdiri atas 18 orang TKW dan 1 orang TKL non formal.
Mereka tinggal di ibukota Tripoli dan sekitarnya berada dalam keadaan aman.
Disebutkan mereka adalah WNI yang masih bertahan di Libya dan menolak atau tidak dapat ikut dalam evakuasi sebelumnya karena berbagai sebab dan alasan.
Keberadaan kesembilanbelas WNI tersebut dapat diketahui berkat berbagai informasi yang dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh Tim Evakuasi KBRI Tunis.
Keberadaan mereka sebagai tenaga kerja non formal di Libya yang tidak pernah melaporkan diri ke KBRI merupakan salah satu kendala upaya perlindungan kepada mereka.
Kebanyakan dari mereka tidak pernah mendapatkan informasi pentingnya melaporkan diri ke KBRI bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.
Terlebih lagi, banyak majikan yang memang tidak menginginkan TKI yang bekerja di rumahnya berhubungan dengan pihak di luar keluarga dan kerabat para majikan tersebut.
Sejak beberapa waktu, KBRI Tunis terus mengupayakan komunikasi intensif dengan kesembilanbelas WNI tersebut. Dalam beberapa hari terakhir, khususnya sejak Tripoli dikepung pasukan anti Khadafi, kondisi komunikasi dengan WNI di Libya memburuk.
Sambungan telepon terputus dari tanggal 16 Agustus lalu dan baru mulai tersambung lagi hari ini, Senin, 22 Agustus. Hal ini mengakibatkan upaya evakuasi WNI menemui banyak hambatan.
KBRI Tunis berhasil kembali menghubungi beberapa orang dari mereka setelah masuknya pasukan oposisi ke kota Tripoli dan berkecamuknya perang kota memperebutkan Ibukota Tripoli antara pihak pro dan anti Qaddhafi.
Dalam komunikasi telepon yang terjadi pada Senin pagi 22 Agustus tersebut, KBRI Tunis meminta WNI untuk tetap waspada dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan resiko yang tidak perlu.
Mereka juga diingatkan agar tidak keluar dari rumah kediaman masing masing sembari menunggu instruksi selanjutnya dan diminta untuk tetap mengaktifkan HP dan selalu berusaha melakukan kontak dengan KBRI Tunis.
Sementara itu, Muhammad Abdelhafiz, warga Libya yang juga pegawai KBRI Tripoli terus membantu mengkoordinasikan penampungan WNI di Tripoli dan membantu proses evakuasi dari Tripoli ke perbatasan Tunisia.
Akibat berkecamuknya perang kota dan tidak menentunya keamanan di Tripoli dan tidak adanya jaminan keselamatan selama dalam perjalanan antara Tripoli dan perbatasan Tunisia, KBRI Tunisi fokus pada upaya perlindungan melalui koordinasi dengan Muhammad Abdelhafiz yang berada di Tripoli.
KBRI Tunis menugaskan Abdelhafiz untuk tetap standby 24 jam, melihat dan mempelajari berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan.
Jika keadaan di kota Tripoli telah memungkinkan, Abdelhafiz kemudian akan diupayakan penjemputan para WNI untuk ditampung di gedung KBRI Tripoli guna lebih memastikan jaminan perlindungan bagi
mereka.
KBRI Tunis juga mengingatkan kepada Abdelhafiz untuk tetap menjaga agar bendera Merah Putih terus berkibar di KBRI Tripoli, sehingga dapat menjadi tanda jika ada WNI yang mencari letak KBRI.
Jika kondisi membaik dan ada jaminan keamanan dan keselamatan di perjalanan, para WNI yang telah diungsikan ke KBRI Tripoli sebelum nantinya akan dievakuasi ke Tunisia melalui pintu perbatasan darat Tunisia-Libya di Ras Jedir.
Berkecamuknya perang di Ibukota Tripoli juga berdamapak mempersulit upaya evakuasi WNI ke Tunisia. Sejak 22 Agustus, pemerintah Tunisia menutup pintu perbatasan Ras Jedir, hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Ini merupakan langkah antisipasi atas merebaknya konflik dan kemungkinan terjadinya penyeberangan pihak-pihak yang bertikai dari Libya ke wilayah Tunisia.
Militer Tunisia di perbatasan memberlakukan siaga penuh.
Ditutupnya pintu perbatasan Ras Jedir yang merupakan jalur utama evakuasi WNI dari Libya membuat upaya evakuasi WNI ke Tunisia tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu.
Namun demikian, KBRI Tunis telah melakukan berbagai langkah antisipatif atas beberapa skenario upaya perlindungan terhadap WNI di Libya dan upaya mengevakuasi mereka ke Tunisia.
Sejak Senin 22 Agustus, sekitar pukul 10 malam waktu Tunisia (pukul 4 pagi WIB), KBRI Tunis telah kembali membuka posko di kota Djerba yang berdekatan dengan pintu perbatasan Tunisia-Libya di Ras jedir.
KBRI Tunis juga telah mengirimkan Tim Evakuasi ke perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya WNI dari Libya dan mengawasi situasi di perbatasan dari dekat.
Selain itu, mereka terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi-instansi terkait di Tunisia, seperti pihak imigrasi dan Komandan Militer Ras Jedir.
Koordinasi dan kerja sama dengan badan-badan internasional seperti United Nations High Commissioner for Refuges (UNHCR), International Organization for Migration (IOM), NGO ADRA dan Bulan Sabit Merah di perbatasan Ras Jedir juga terus ditingkatkan.
Selain itu, KBRI Tunis dan Kedubes Thailand di Tripoli juga melakukan kerja sama untuk memantau dan memberikan perlindungan bagi WNI yang berada di Tripoli. ***1***
(ZG/
(T.H-ZG/B/A027/A027) 24-08-2011 00:08:46
London, 23/8 (ANTARA) - KBRI Tunis terus mengupayakan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di tengah-tengah berkecamuknya perang Kota di Tripoli, Libya.
Menurut catatan KBRI Tunis dalam keterangan yang diterima ANTARA London, Selasa, saat ini masih ada 19 WNI, terdiri atas 18 orang TKW dan 1 orang TKL non formal.
Mereka tinggal di ibukota Tripoli dan sekitarnya berada dalam keadaan aman.
Disebutkan mereka adalah WNI yang masih bertahan di Libya dan menolak atau tidak dapat ikut dalam evakuasi sebelumnya karena berbagai sebab dan alasan.
Keberadaan kesembilanbelas WNI tersebut dapat diketahui berkat berbagai informasi yang dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh Tim Evakuasi KBRI Tunis.
Keberadaan mereka sebagai tenaga kerja non formal di Libya yang tidak pernah melaporkan diri ke KBRI merupakan salah satu kendala upaya perlindungan kepada mereka.
Kebanyakan dari mereka tidak pernah mendapatkan informasi pentingnya melaporkan diri ke KBRI bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.
Terlebih lagi, banyak majikan yang memang tidak menginginkan TKI yang bekerja di rumahnya berhubungan dengan pihak di luar keluarga dan kerabat para majikan tersebut.
Sejak beberapa waktu, KBRI Tunis terus mengupayakan komunikasi intensif dengan kesembilanbelas WNI tersebut. Dalam beberapa hari terakhir, khususnya sejak Tripoli dikepung pasukan anti Khadafi, kondisi komunikasi dengan WNI di Libya memburuk.
Sambungan telepon terputus dari tanggal 16 Agustus lalu dan baru mulai tersambung lagi hari ini, Senin, 22 Agustus. Hal ini mengakibatkan upaya evakuasi WNI menemui banyak hambatan.
KBRI Tunis berhasil kembali menghubungi beberapa orang dari mereka setelah masuknya pasukan oposisi ke kota Tripoli dan berkecamuknya perang kota memperebutkan Ibukota Tripoli antara pihak pro dan anti Qaddhafi.
Dalam komunikasi telepon yang terjadi pada Senin pagi 22 Agustus tersebut, KBRI Tunis meminta WNI untuk tetap waspada dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan resiko yang tidak perlu.
Mereka juga diingatkan agar tidak keluar dari rumah kediaman masing masing sembari menunggu instruksi selanjutnya dan diminta untuk tetap mengaktifkan HP dan selalu berusaha melakukan kontak dengan KBRI Tunis.
Sementara itu, Muhammad Abdelhafiz, warga Libya yang juga pegawai KBRI Tripoli terus membantu mengkoordinasikan penampungan WNI di Tripoli dan membantu proses evakuasi dari Tripoli ke perbatasan Tunisia.
Akibat berkecamuknya perang kota dan tidak menentunya keamanan di Tripoli dan tidak adanya jaminan keselamatan selama dalam perjalanan antara Tripoli dan perbatasan Tunisia, KBRI Tunisi fokus pada upaya perlindungan melalui koordinasi dengan Muhammad Abdelhafiz yang berada di Tripoli.
KBRI Tunis menugaskan Abdelhafiz untuk tetap standby 24 jam, melihat dan mempelajari berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan.
Jika keadaan di kota Tripoli telah memungkinkan, Abdelhafiz kemudian akan diupayakan penjemputan para WNI untuk ditampung di gedung KBRI Tripoli guna lebih memastikan jaminan perlindungan bagi
mereka.
KBRI Tunis juga mengingatkan kepada Abdelhafiz untuk tetap menjaga agar bendera Merah Putih terus berkibar di KBRI Tripoli, sehingga dapat menjadi tanda jika ada WNI yang mencari letak KBRI.
Jika kondisi membaik dan ada jaminan keamanan dan keselamatan di perjalanan, para WNI yang telah diungsikan ke KBRI Tripoli sebelum nantinya akan dievakuasi ke Tunisia melalui pintu perbatasan darat Tunisia-Libya di Ras Jedir.
Berkecamuknya perang di Ibukota Tripoli juga berdamapak mempersulit upaya evakuasi WNI ke Tunisia. Sejak 22 Agustus, pemerintah Tunisia menutup pintu perbatasan Ras Jedir, hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Ini merupakan langkah antisipasi atas merebaknya konflik dan kemungkinan terjadinya penyeberangan pihak-pihak yang bertikai dari Libya ke wilayah Tunisia.
Militer Tunisia di perbatasan memberlakukan siaga penuh.
Ditutupnya pintu perbatasan Ras Jedir yang merupakan jalur utama evakuasi WNI dari Libya membuat upaya evakuasi WNI ke Tunisia tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu.
Namun demikian, KBRI Tunis telah melakukan berbagai langkah antisipatif atas beberapa skenario upaya perlindungan terhadap WNI di Libya dan upaya mengevakuasi mereka ke Tunisia.
Sejak Senin 22 Agustus, sekitar pukul 10 malam waktu Tunisia (pukul 4 pagi WIB), KBRI Tunis telah kembali membuka posko di kota Djerba yang berdekatan dengan pintu perbatasan Tunisia-Libya di Ras jedir.
KBRI Tunis juga telah mengirimkan Tim Evakuasi ke perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya WNI dari Libya dan mengawasi situasi di perbatasan dari dekat.
Selain itu, mereka terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi-instansi terkait di Tunisia, seperti pihak imigrasi dan Komandan Militer Ras Jedir.
Koordinasi dan kerja sama dengan badan-badan internasional seperti United Nations High Commissioner for Refuges (UNHCR), International Organization for Migration (IOM), NGO ADRA dan Bulan Sabit Merah di perbatasan Ras Jedir juga terus ditingkatkan.
Selain itu, KBRI Tunis dan Kedubes Thailand di Tripoli juga melakukan kerja sama untuk memantau dan memberikan perlindungan bagi WNI yang berada di Tripoli. ***1***
(ZG/
(T.H-ZG/B/A027/A027) 24-08-2011 00:08:46
Senin, 22 Agustus 2011
JERMAN PUJI RI
JERMAN PUJI KEMAJUAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
London, 23/8 (ANTARA) - Hans-Jurgen Beerfeltz, pejabat di Kementerian Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan Jerman (BMZ), memuji kemajuan pembangunan di Indonesia
"Saya menyaksikan dan sangat menghargai berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia beberapa tahun terakhir ini," ujar Beerfeltz, saat berkunjung ke pavilun Indonesia dalam rangka "Day of Open Doors" yang diselenggarakan di BMZ.
Pejabat itu secara khusus menyempatkan diri ke stan Indonesia mengingat Indonesia merupakan salah satu negara fokus dan mitra utama bagi kerja sama pembangunan Jerman.
Ia juga menikmati kuliner dan kopi Indonesia.
Beerfeltz menuturkan bahwa kerja sama pembangunan merupakan sektor yang penting dalam masa globalisasi. Tujuannya bukan hanya kerja sama di bidang ekonomi tetapi juga kerja sama antarmasyarakat Jerman dengan masyarakat seluruh negara.
Untuk itu dirinya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada seluruh kedutaan besar yang ikut berpartisipasi dalam acara ini, khususnya dalam memperingati HUT BMZ ke-50 tahun.
Hal ini berarti sudah setengah abad pula BMZ melakukan kerja sama dengan negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin. "Kerja sama ini akan terus ditingkatkan di masa mendatang," katanya.
Total bantuan kerja sama teknik dan keuangan Jerman kepada Indonesia hingga akhir tahun 2010 tercatat sebesar 3,26 miliar Euro.
Dalam kesempatan itu Dubes RI Dr. Eddy Pratomo menyampaikan ucapan selamat kepada BMZ atas perayaan ulang tahun ke-50 dan mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas kerja sama teknik dan pembangunan yang telah dibangun oleh kedua negara selama ini.
Dubes menyampaikan harapan agar kerja sama teknik dan pembangunan Indonesia-Jerman dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Menteri BMZ, Dirk Niebel secara khusus menyampaikan terima kasih atas partisipasi 50 negara mitra kerja sama teknik dan pembangunan Jerman dalam acara Day of Open Doors.
Menteri Niebel mencatat positif berbagai program kerja sama yang diadakan dengan negara-negara mitra, yang berlandaskan pada prinsip kemitraan yang sejajar.
Untuk itu Menteri Niebel juga menyampaikan penghargaan atas bantuan dan dukungan institusi pelaksana kerja sama pembangunan Jerman seperti GIZ dan organisasi non-pemerintah Jerman lainnya.
Tidak kurang dari 800 warga Berlin dan sekitarnya terus mengalir menyesaki paviliun Indonesia yang dibuka sejak pukul 10.00-18.00 pada akhir pekan.
Wangi kopi Bali yang disajikan beserta berbagai penganan khas seperti dadar gulung dan pastel ternyata merupakan hal utama yang mencuri perhatian mereka.
KBRI Berlin juga menampilkan ragam musik dan tari tradisional Indonesia seperti Angklung dan tari Rampak Gendang.
(Tz.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:11:25
London, 23/8 (ANTARA) - Hans-Jurgen Beerfeltz, pejabat di Kementerian Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan Jerman (BMZ), memuji kemajuan pembangunan di Indonesia
"Saya menyaksikan dan sangat menghargai berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia beberapa tahun terakhir ini," ujar Beerfeltz, saat berkunjung ke pavilun Indonesia dalam rangka "Day of Open Doors" yang diselenggarakan di BMZ.
Pejabat itu secara khusus menyempatkan diri ke stan Indonesia mengingat Indonesia merupakan salah satu negara fokus dan mitra utama bagi kerja sama pembangunan Jerman.
Ia juga menikmati kuliner dan kopi Indonesia.
Beerfeltz menuturkan bahwa kerja sama pembangunan merupakan sektor yang penting dalam masa globalisasi. Tujuannya bukan hanya kerja sama di bidang ekonomi tetapi juga kerja sama antarmasyarakat Jerman dengan masyarakat seluruh negara.
Untuk itu dirinya secara khusus menyampaikan terima kasih kepada seluruh kedutaan besar yang ikut berpartisipasi dalam acara ini, khususnya dalam memperingati HUT BMZ ke-50 tahun.
Hal ini berarti sudah setengah abad pula BMZ melakukan kerja sama dengan negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin. "Kerja sama ini akan terus ditingkatkan di masa mendatang," katanya.
Total bantuan kerja sama teknik dan keuangan Jerman kepada Indonesia hingga akhir tahun 2010 tercatat sebesar 3,26 miliar Euro.
Dalam kesempatan itu Dubes RI Dr. Eddy Pratomo menyampaikan ucapan selamat kepada BMZ atas perayaan ulang tahun ke-50 dan mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas kerja sama teknik dan pembangunan yang telah dibangun oleh kedua negara selama ini.
Dubes menyampaikan harapan agar kerja sama teknik dan pembangunan Indonesia-Jerman dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Menteri BMZ, Dirk Niebel secara khusus menyampaikan terima kasih atas partisipasi 50 negara mitra kerja sama teknik dan pembangunan Jerman dalam acara Day of Open Doors.
Menteri Niebel mencatat positif berbagai program kerja sama yang diadakan dengan negara-negara mitra, yang berlandaskan pada prinsip kemitraan yang sejajar.
Untuk itu Menteri Niebel juga menyampaikan penghargaan atas bantuan dan dukungan institusi pelaksana kerja sama pembangunan Jerman seperti GIZ dan organisasi non-pemerintah Jerman lainnya.
Tidak kurang dari 800 warga Berlin dan sekitarnya terus mengalir menyesaki paviliun Indonesia yang dibuka sejak pukul 10.00-18.00 pada akhir pekan.
Wangi kopi Bali yang disajikan beserta berbagai penganan khas seperti dadar gulung dan pastel ternyata merupakan hal utama yang mencuri perhatian mereka.
KBRI Berlin juga menampilkan ragam musik dan tari tradisional Indonesia seperti Angklung dan tari Rampak Gendang.
(Tz.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:11:25
BEDAH BUKU
KBRI BERN GELAR BEDAH BUKU KARYA FRANZ DAHLER
London, 23/8 (ANTARA) - Buku berjudul "Indozeller, ein Leben in Zwei Welten," yang menceritakan pengalaman Franz Dahler hidup di Indonesia sebagai seorang misionaris dan pengajar diluncurkan di Bern baru-baru ini.
KBRI Bern dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA London, Selasa, menyebutkan Indonesia telah lama ada di benak Dahler muda.
"Ich bin ein Javaner," -- sebait kalimat yang diucapkan pengarang Dahler pada acara pameran dan bedah buku yang diselenggarakan di KBRI Bern.
Dengan bangganya ia bahkan menyatakan ia adalah seorang Jawa "Ich bin ein Javaner," dan kemahirannya berbahasa Jawa lebih dulu dibandingkan rekan seprofesinya, Franz Magnis Suseno.
Pameran dan Bedah buku itu bekerja sama dengan PPI Swiss bertajuk "Books are Good Friends" menghadirkan tiga pembicara yaitu Reto Meili (Auf dem Landweg nach Asien), Franz Dahler (Indozeller) dan Sigit Susanto (menyusuri Lorong Dunia).
Selain Indozeller, Dahler juga menulis lima buku lainnya di antaranya mengenai teori evolusi dan seksualitas dalam agama.
Indozeller adalah buku mengenai pengalaman Dahler dan kehidupannya di Indonesia sebagai seorang misionaris dan pengajar.
Sementara itu Reto Melli, dalam bukunya "Auf Dem Landweg nach Asien," menggambarkan perjalanannya selama tujuh bulan ke seluruh negara Asia Selatan hingga Asia Tenggara, menyaksikan ragam budaya di Asia yang kaya dan terkadang sama sekali berbeda.
Pada saat ini Reto sedang menyelesaikan sebuah buku mengenai pengalamannya selama berada di Papua.
Sigit Susanto, seorang penulis Indonesia yang bermukim di Swiss menyebutkan ia ingin memboyong seluruh lorong kota atau negara yang "sedang aku kunjungi untuk dibawa pulang ke negeri sendiri".
"Jangan ada satu jejakku yang lepas dari catatan, ketika aku berada di kota atau negeri asing itu," ujarnya.
Buku Sigit Susanto, "Menyusuri Lorong Dunia," bercerita mengenai petualangannya mengunjungi 27 negara bersama sang istri.
Di Indonesia, Sigit Susanto membentuk klub membaca di Lebak dan Pekalongan.
Membaca, katanya, bukanlah proses secara instan, membaca adalah lebih pada mengerti dan memahami keindahan sebuah tulisan.
Kegiatan Pameran dan Bedah Buku, diisi juga dengan perlombaan membuat Puisi, pembacaan puisi, pameran puisi, tari Jaipongan dan penampilan musik. Acara ini juga disiarkan secara langsung oleh radio PPI Dunia.***6***
(Tz.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:11:29
London, 23/8 (ANTARA) - Buku berjudul "Indozeller, ein Leben in Zwei Welten," yang menceritakan pengalaman Franz Dahler hidup di Indonesia sebagai seorang misionaris dan pengajar diluncurkan di Bern baru-baru ini.
KBRI Bern dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA London, Selasa, menyebutkan Indonesia telah lama ada di benak Dahler muda.
"Ich bin ein Javaner," -- sebait kalimat yang diucapkan pengarang Dahler pada acara pameran dan bedah buku yang diselenggarakan di KBRI Bern.
Dengan bangganya ia bahkan menyatakan ia adalah seorang Jawa "Ich bin ein Javaner," dan kemahirannya berbahasa Jawa lebih dulu dibandingkan rekan seprofesinya, Franz Magnis Suseno.
Pameran dan Bedah buku itu bekerja sama dengan PPI Swiss bertajuk "Books are Good Friends" menghadirkan tiga pembicara yaitu Reto Meili (Auf dem Landweg nach Asien), Franz Dahler (Indozeller) dan Sigit Susanto (menyusuri Lorong Dunia).
Selain Indozeller, Dahler juga menulis lima buku lainnya di antaranya mengenai teori evolusi dan seksualitas dalam agama.
Indozeller adalah buku mengenai pengalaman Dahler dan kehidupannya di Indonesia sebagai seorang misionaris dan pengajar.
Sementara itu Reto Melli, dalam bukunya "Auf Dem Landweg nach Asien," menggambarkan perjalanannya selama tujuh bulan ke seluruh negara Asia Selatan hingga Asia Tenggara, menyaksikan ragam budaya di Asia yang kaya dan terkadang sama sekali berbeda.
Pada saat ini Reto sedang menyelesaikan sebuah buku mengenai pengalamannya selama berada di Papua.
Sigit Susanto, seorang penulis Indonesia yang bermukim di Swiss menyebutkan ia ingin memboyong seluruh lorong kota atau negara yang "sedang aku kunjungi untuk dibawa pulang ke negeri sendiri".
"Jangan ada satu jejakku yang lepas dari catatan, ketika aku berada di kota atau negeri asing itu," ujarnya.
Buku Sigit Susanto, "Menyusuri Lorong Dunia," bercerita mengenai petualangannya mengunjungi 27 negara bersama sang istri.
Di Indonesia, Sigit Susanto membentuk klub membaca di Lebak dan Pekalongan.
Membaca, katanya, bukanlah proses secara instan, membaca adalah lebih pada mengerti dan memahami keindahan sebuah tulisan.
Kegiatan Pameran dan Bedah Buku, diisi juga dengan perlombaan membuat Puisi, pembacaan puisi, pameran puisi, tari Jaipongan dan penampilan musik. Acara ini juga disiarkan secara langsung oleh radio PPI Dunia.***6***
(Tz.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:11:29
IMAM MASJID ISTIQLAL
IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL DISKUSI DENGAN ULAMA MAROKO
London, 23/8 (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub, MA, mengadakan diskusi dengan sejumlah ulama Maroko di Wisma Duta KBRI Rabat.
Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud, Suparman Hasibuan, mengatakan Selasa bahwa pertemuan yang diatur KBRI Rabat tersebut, dihadiri Dubes RI untuk Maroko, Tosari Widjaja, mantan Menteri Wakaf Yordania Dr. Abdessalam Abbadi.
Sejumlah akademisi dan ulama terkemuka Maroko antara lain Mohamed Amine Ismaili, Mohamed Karem el Filali dan Soubihi Abdelrozak turut hadir.
Dubes Tosari mengatakan bahwa pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antara ulama dari berbagai negara yang diharapkan pada gilirannya dapat memberikan konstribusi positif bagi hubungan antara Indonesia - negara Arab secara umum dan Indonesia-Maroko secara khusus.
Pada kesempatan diskusi tersebut, Ali Mustafa Yaqub antara lain menyampaikan gambaran tentang sejarah dan tradisi keilmuan di Indonesia yang tidak lepas dari peranan ulama Maroko, antara lain Maulana Malik Ibrahim Al Mahgribi (salah seorang Walisongo), pengembara Ibnu Batutah dan pengarang AlJurumiyah, Syeikh Sonhaj, yang bukunya dijadikan referensi wajib bagi mayoritas pesantren di Indonesia.
Ulama dari Maroko menyampaikan pentingnya Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dunia.
Diharapkan, bersama dengan negara Muslim lainnya, Indonesia dapat mengambil posisi sebagai motor penggerak umat kebangkitan umat Islam
Ali Mustafa Yaqub dan mantan Menteri Wakaf Yordania Dr. Abdessalam Abbadi, berada di Maroko dalam rangka memenuhi undangan Raja Maroko, Mohamed VI pada Pengajian Ramadhan Hassaniah (Durus Hassaniah Ramadhaniah) di Istana Raja.
Telah menjadi tradisi para raja Maroko sejak dahulu yang kerap mengundang ulama-ulama guna menyampaikan ceramah pada bulan suci Ramadhan di Istana Raja.
Selain para ulama Maroko, Raja Mohamed VI juga mengundang sejumlah ulama terkenal dari berbagai negara Islam untuk memberikan ceramah atau menghadiri acara tersebut.***6***
(Tz.ZG/c/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:23:10
London, 23/8 (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. KH Ali Mustafa Yaqub, MA, mengadakan diskusi dengan sejumlah ulama Maroko di Wisma Duta KBRI Rabat.
Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud, Suparman Hasibuan, mengatakan Selasa bahwa pertemuan yang diatur KBRI Rabat tersebut, dihadiri Dubes RI untuk Maroko, Tosari Widjaja, mantan Menteri Wakaf Yordania Dr. Abdessalam Abbadi.
Sejumlah akademisi dan ulama terkemuka Maroko antara lain Mohamed Amine Ismaili, Mohamed Karem el Filali dan Soubihi Abdelrozak turut hadir.
Dubes Tosari mengatakan bahwa pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antara ulama dari berbagai negara yang diharapkan pada gilirannya dapat memberikan konstribusi positif bagi hubungan antara Indonesia - negara Arab secara umum dan Indonesia-Maroko secara khusus.
Pada kesempatan diskusi tersebut, Ali Mustafa Yaqub antara lain menyampaikan gambaran tentang sejarah dan tradisi keilmuan di Indonesia yang tidak lepas dari peranan ulama Maroko, antara lain Maulana Malik Ibrahim Al Mahgribi (salah seorang Walisongo), pengembara Ibnu Batutah dan pengarang AlJurumiyah, Syeikh Sonhaj, yang bukunya dijadikan referensi wajib bagi mayoritas pesantren di Indonesia.
Ulama dari Maroko menyampaikan pentingnya Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dunia.
Diharapkan, bersama dengan negara Muslim lainnya, Indonesia dapat mengambil posisi sebagai motor penggerak umat kebangkitan umat Islam
Ali Mustafa Yaqub dan mantan Menteri Wakaf Yordania Dr. Abdessalam Abbadi, berada di Maroko dalam rangka memenuhi undangan Raja Maroko, Mohamed VI pada Pengajian Ramadhan Hassaniah (Durus Hassaniah Ramadhaniah) di Istana Raja.
Telah menjadi tradisi para raja Maroko sejak dahulu yang kerap mengundang ulama-ulama guna menyampaikan ceramah pada bulan suci Ramadhan di Istana Raja.
Selain para ulama Maroko, Raja Mohamed VI juga mengundang sejumlah ulama terkenal dari berbagai negara Islam untuk memberikan ceramah atau menghadiri acara tersebut.***6***
(Tz.ZG/c/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 23-08-2011 06:23:10
SABAR GORKY
KBRI SYUKURAN BAGI PENDAKI BERKAKI SATU, SABAR GORKY
London, 22/8 (ANTARA) - KBRI Moksow mengelar acara syukuran dengan keberhasilan pendaki tuna daksa berkaki satu dari Indonesia, Sabar, yang berhasil menaklukkan Elbrus tepat pada HUT RI ke-66 bersama tim pendakian dari Indonesia.
Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima Antara London, Senin, acara syukuran atas keberhasilan Sabar, dalam melakukan pendakian gunung tertinggi di Eropa, Elbrus ditandai dengan memotong kue yang berbentuk bendera merah putih.
Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin bersama Sabar memotong kue berlambang merah putih, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Sabar yang menjadi orang pertama tuna daksa berkaki satu yang menaklukkan Elbrus dari sisi utara yang dikenal sangat sulit.
Dubes juga berpesan agar semangat luar biasa yang dimiliki Sabar dapat menular ke masyarakat Indonesia. Inilah contoh hidup yang pantang menyerah, ujar Dubes Hamid Awaludin.
Di hadapan sekitar 80 warga Indonesia yang melaksanakan sholat tarawih, Sabar menceritakan pengalamannya saat tertatih-tatih dengan crampon buatannya menuju puncak Elbrus yang terlihat dalam tayangan rekaman episode terakhir Sabar yang beberapa kali terjatuh sebelum mencapai puncak.
Sabar menuju kota terakhir sebelum pendakian, Pyatigorsk pada tanggal 11 Agustus lalu dan tiba di camp petama, Emanuel Glade pada 13 Agustus. Dalam beberapa hari melakukan aklimatisasi dan tepat pada 17 Agustus sore harinya berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak Elbrus yang bersalju.
Dari empat anggota tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, hanya Sabar dan seorang pendampingnya yang mencapai puncak. Dua lainnya gugur di tengah perjalanan. Presiden RI pun menelepon Sabar, mengucapkan selamat, beberapa saat setelah itu.
Sabar yang posisinya setara dengan pendaki legendaris Elbrus lainnya dan ia juga tidak kalah dengan dua pendaki yang berkaki lumpuh, Vladimir Krupennikov (1997) dan Yakov London dari Rusia (2001) ataupun si buta Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat (2002).
Bahkan, disinyalir banyak kalangan, Sabar adalah tuna daksa berkaki satu pertama di dunia yang telah menaklukkan Elbrus. Untuk mengenang kegigihannya, diusulkan oleh beberapa teman di Moskow agar nama Gorky disematkan di belakang namanya.
Menurut catatan sejarah Rusia, karena perjalanan hidupnya yang berliku maka pujangga Alexey Maximovich Peshkov mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky, alias Maxim si empunya hidup pahit.
M AJi Surya mengatakan nama akhir gorky (pahit) yang awalnya merupakan olok-olokan bagi si Maxim kini justru menjadi sebuah julukan bernilai positif. Indonesia pun kini telah memiliki Gorky yang lain: Sabar Gorky (ZG).***4***
(T.H-ZG/B/E001/E001) 22-08-2011 16:30:48
London, 22/8 (ANTARA) - KBRI Moksow mengelar acara syukuran dengan keberhasilan pendaki tuna daksa berkaki satu dari Indonesia, Sabar, yang berhasil menaklukkan Elbrus tepat pada HUT RI ke-66 bersama tim pendakian dari Indonesia.
Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima Antara London, Senin, acara syukuran atas keberhasilan Sabar, dalam melakukan pendakian gunung tertinggi di Eropa, Elbrus ditandai dengan memotong kue yang berbentuk bendera merah putih.
Dubes RI untuk Rusia, Hamid Awaludin bersama Sabar memotong kue berlambang merah putih, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Sabar yang menjadi orang pertama tuna daksa berkaki satu yang menaklukkan Elbrus dari sisi utara yang dikenal sangat sulit.
Dubes juga berpesan agar semangat luar biasa yang dimiliki Sabar dapat menular ke masyarakat Indonesia. Inilah contoh hidup yang pantang menyerah, ujar Dubes Hamid Awaludin.
Di hadapan sekitar 80 warga Indonesia yang melaksanakan sholat tarawih, Sabar menceritakan pengalamannya saat tertatih-tatih dengan crampon buatannya menuju puncak Elbrus yang terlihat dalam tayangan rekaman episode terakhir Sabar yang beberapa kali terjatuh sebelum mencapai puncak.
Sabar menuju kota terakhir sebelum pendakian, Pyatigorsk pada tanggal 11 Agustus lalu dan tiba di camp petama, Emanuel Glade pada 13 Agustus. Dalam beberapa hari melakukan aklimatisasi dan tepat pada 17 Agustus sore harinya berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak Elbrus yang bersalju.
Dari empat anggota tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, hanya Sabar dan seorang pendampingnya yang mencapai puncak. Dua lainnya gugur di tengah perjalanan. Presiden RI pun menelepon Sabar, mengucapkan selamat, beberapa saat setelah itu.
Sabar yang posisinya setara dengan pendaki legendaris Elbrus lainnya dan ia juga tidak kalah dengan dua pendaki yang berkaki lumpuh, Vladimir Krupennikov (1997) dan Yakov London dari Rusia (2001) ataupun si buta Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat (2002).
Bahkan, disinyalir banyak kalangan, Sabar adalah tuna daksa berkaki satu pertama di dunia yang telah menaklukkan Elbrus. Untuk mengenang kegigihannya, diusulkan oleh beberapa teman di Moskow agar nama Gorky disematkan di belakang namanya.
Menurut catatan sejarah Rusia, karena perjalanan hidupnya yang berliku maka pujangga Alexey Maximovich Peshkov mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky, alias Maxim si empunya hidup pahit.
M AJi Surya mengatakan nama akhir gorky (pahit) yang awalnya merupakan olok-olokan bagi si Maxim kini justru menjadi sebuah julukan bernilai positif. Indonesia pun kini telah memiliki Gorky yang lain: Sabar Gorky (ZG).***4***
(T.H-ZG/B/E001/E001) 22-08-2011 16:30:48
MUALLAF INGGRIS:
MUALLAF INGGRIS: RAMADHAN SAAT TEPAT BERSEDEKAH
London, 22/8 (ANTARA) - Muallaf asal Inggris pendiri majalah Islam wanita Emel Sarah Joseph menyebutkan bahwa Ramadhan adalah saatnya yang tepat untuk bersedekah karena selain mendapat pahala yang berlimpah juga membersihkan harta dan dosa .
Sarah Joseph menegaskan hal itu pada acara acara penggalang dana yang dilakukan yayasan sosial "Chariot for Children" yang digagas Nizma Agustjik untuk membantu anak anak korban konflik di Aceh dan Ambon yang digelar di ruang pertemuan KBRI London, akhir pekan.
Nizma Agustjik kepada Antara London, Senin menyebutkan bahwa dalam acara yang bertajuk "Iftar for the orphans" , buka puasa bersama, tidak kurang hadir sekitar 150 undangan yang bekerja di berbagai kantor di London seperti akuntan, manajer keuangan, busnisman, pengacara dan dokter.
Sarah Joseph, yang mendapat gelar OBE pada 2004 untuk perannya dalam dialog Antar Agama dan mengampanyekan Hak-hak Wanita di Inggris menyampaikan dengan bersedekah bagi anak yang kurang beruntung selain si anak akan mendapatkan pendidikan dan pahalanya akan terus mengalir berkesimbungan.
Sarah Joseph yang merupakan juga seorang orator atau publik speaker handal itu menyampaikan keprihatinannya akan kondisi terakhir didunia baik oleh musibah, kelaparan dan perang yang melahir anak-anak yatim.
"Apakah kita akan diam saja," tanyanya dan menambahkan bahwa kenapa kita tidak berbuat sesuatu, bergerak cepat untuk membantu sebisanya.
Sarah menyampaikan betapa pentingnya peran anak yatim. Sarah mengutip hadits Nabi mengatakan," Mereka yang mengurus anak yatim baik saudaranya langsung atau bukan ia akan bersama aku di surga" sambil meng-isyaratkan dua jarinya menunjukan begitu dekatnya surga hanya karena membantu anak yatim.
Sarah meyakinkan bahwa dengan bersekah harta tidak akan habis, bahkan bertambah dan berkembang hingga menjai 700 kali.
Sarah masuk dalam barisan 500 Tokoh Muslim yang sangat berpengaruh yang diakui George Town University Washington USA.
Sementara itu Nizma Agustjik mengatakan acara buka bersama diselenggarkan dalam rangka perkenalan dan silatuhrahim dan mengglangan dana bagi anak anak yatim dan dhuafa di Indonesia yang diselenggarkan Chariots For Children, sebuah yayasan dibidang sosial yang banyak membantu anak anak korban konflik.
Dalam acara buka puasa yang dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Hafid Adam asal Maroko, diikuti dengan presentasi yang disampaikan Nizma yang merupakan pendiri Chariot For Children (CFC).
Nizma Agustjik menyampaikan sejarah dan latar belakang tentang yayasan sosial yang diresmikan oleh "Charity Commision" pada 2008, sebuah badan pemerintah yang khusus mengurus yayasan sosial dan bantuan kemanusiaan di Kerajaan Inggris.
Menurut Nizma, CFC relatif muda masih membutuhkan dukungan keuangan untuk meneruskan proyeknya Yayasan Rumah Anak bernama "Gampong Aneuk Sholeh" atau "Darrussolichin" atau `"The children Friendly Village" yang dibangun pascatsunami pada 2007.
Kompleks diatas tanah seluas 8000 M2 di Lhoong Aceh, saat ini memiliki anak asuh 40.
Nizma menjelaskan paska Tsunami begitu banyak Panti yang muncul tercatat sekitar 600-an, untuk itu CFC mengubah panti yang dibangun menjadi "Pesantren Modern" atau Islamic Boarding School dimana dua kurikulum digabung yakni kurikulum nasional dan pesantren.
Tujuannya untuk membentuk jiwa agar anak-anak percaya diri, disiplin dan cerdas serta bermanfaat bagi komunitas diman ia berada. Selain bahasa Indonesia juga diajarkan dua bahasa asing yang dipraktekkan sebagai bahasa harian yaitu bahas Arab dan Inggris.
Nizma mengundang partisipasi hadirin untuk memberikan donasi berupa pendidikan bagi anak-anak yang rata-rata korban Tsunami dan konflik di Aceh dan Ambon.
"Pendidikan adalah hadiah yang terbaik yang bisa kami berikan," tambahnya.
Diakhir presentasinya Nizma juga mengundang hadirin untuk bertamasya ke Indonesia sambil bekerja sebagai relawan untuk melihat kehidupan anak-anak sambil mengajar bahasa Inggris atau hal lain yang bermanfaat untuk anak-anak dan para guru.
Acara penggalangan dana dilakukan oleh Ahmad yang mengimbau hadirin untuk dapat membantu menyelesaikan gedung atau ruang makan dan dapur yang membutuhkan dana sekitar #10.000 atau penggalian air minum.
Selain itu CFC juga berharap undangan dapat membantu sponsorship dan santunan bulanan sebesar #25 per bulan per anak.
Acara buka puasa juga dihadiri masyarakat Indonesia di London yang merasa haru dan bahkan menitikan air mata bagaimana pedulinya masyarakat Inggris terhadap anak-anak yatim Indonesia dan tidak segan-segan untuk memberikan sadaqah dan zakatnya bagi anak-anak rentan yang ingin mendapatkan pendidikan bagi masa depan mereka.
Acara diakhiri dengan pertunjukan Pencak Silat yang diperagakan anak muda sangat menarik hadirin dan diikuti dengan buka puasa dengan menu makanan khas Indonesia berupa sate ayam, rendang, mie goreng, telor balado dan dilengkapi dengan salad segar dan diakhiri dengan Shalat berjamaah.
Para undangan yang membayar 15 pound menikmati acara Ifthar dan merasa terkesan karena bagi mereka merupakan sesuatu yang baru diundang ke gedung kedutaan dengan makanan Indonesia yang lezat serta sambutan yang ramah dari tuan rumah dan para panitia.
Mereka datang dari berbagai latar belakang dan bangsa seperti Inggris, India, Pakistan, Bangladesh dan Maroko, Mesir, Turki.
Sebagai imbalannya mereka tak segan-segan menulis cek dan formulir sebagai dukungan atas kegiatan tersebut, demikian Nizma Agustjik.
***6***(ZG)
(T.H-ZG/B/M027/M027) 22-08-2011 23:04:54
London, 22/8 (ANTARA) - Muallaf asal Inggris pendiri majalah Islam wanita Emel Sarah Joseph menyebutkan bahwa Ramadhan adalah saatnya yang tepat untuk bersedekah karena selain mendapat pahala yang berlimpah juga membersihkan harta dan dosa .
Sarah Joseph menegaskan hal itu pada acara acara penggalang dana yang dilakukan yayasan sosial "Chariot for Children" yang digagas Nizma Agustjik untuk membantu anak anak korban konflik di Aceh dan Ambon yang digelar di ruang pertemuan KBRI London, akhir pekan.
Nizma Agustjik kepada Antara London, Senin menyebutkan bahwa dalam acara yang bertajuk "Iftar for the orphans" , buka puasa bersama, tidak kurang hadir sekitar 150 undangan yang bekerja di berbagai kantor di London seperti akuntan, manajer keuangan, busnisman, pengacara dan dokter.
Sarah Joseph, yang mendapat gelar OBE pada 2004 untuk perannya dalam dialog Antar Agama dan mengampanyekan Hak-hak Wanita di Inggris menyampaikan dengan bersedekah bagi anak yang kurang beruntung selain si anak akan mendapatkan pendidikan dan pahalanya akan terus mengalir berkesimbungan.
Sarah Joseph yang merupakan juga seorang orator atau publik speaker handal itu menyampaikan keprihatinannya akan kondisi terakhir didunia baik oleh musibah, kelaparan dan perang yang melahir anak-anak yatim.
"Apakah kita akan diam saja," tanyanya dan menambahkan bahwa kenapa kita tidak berbuat sesuatu, bergerak cepat untuk membantu sebisanya.
Sarah menyampaikan betapa pentingnya peran anak yatim. Sarah mengutip hadits Nabi mengatakan," Mereka yang mengurus anak yatim baik saudaranya langsung atau bukan ia akan bersama aku di surga" sambil meng-isyaratkan dua jarinya menunjukan begitu dekatnya surga hanya karena membantu anak yatim.
Sarah meyakinkan bahwa dengan bersekah harta tidak akan habis, bahkan bertambah dan berkembang hingga menjai 700 kali.
Sarah masuk dalam barisan 500 Tokoh Muslim yang sangat berpengaruh yang diakui George Town University Washington USA.
Sementara itu Nizma Agustjik mengatakan acara buka bersama diselenggarkan dalam rangka perkenalan dan silatuhrahim dan mengglangan dana bagi anak anak yatim dan dhuafa di Indonesia yang diselenggarkan Chariots For Children, sebuah yayasan dibidang sosial yang banyak membantu anak anak korban konflik.
Dalam acara buka puasa yang dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Hafid Adam asal Maroko, diikuti dengan presentasi yang disampaikan Nizma yang merupakan pendiri Chariot For Children (CFC).
Nizma Agustjik menyampaikan sejarah dan latar belakang tentang yayasan sosial yang diresmikan oleh "Charity Commision" pada 2008, sebuah badan pemerintah yang khusus mengurus yayasan sosial dan bantuan kemanusiaan di Kerajaan Inggris.
Menurut Nizma, CFC relatif muda masih membutuhkan dukungan keuangan untuk meneruskan proyeknya Yayasan Rumah Anak bernama "Gampong Aneuk Sholeh" atau "Darrussolichin" atau `"The children Friendly Village" yang dibangun pascatsunami pada 2007.
Kompleks diatas tanah seluas 8000 M2 di Lhoong Aceh, saat ini memiliki anak asuh 40.
Nizma menjelaskan paska Tsunami begitu banyak Panti yang muncul tercatat sekitar 600-an, untuk itu CFC mengubah panti yang dibangun menjadi "Pesantren Modern" atau Islamic Boarding School dimana dua kurikulum digabung yakni kurikulum nasional dan pesantren.
Tujuannya untuk membentuk jiwa agar anak-anak percaya diri, disiplin dan cerdas serta bermanfaat bagi komunitas diman ia berada. Selain bahasa Indonesia juga diajarkan dua bahasa asing yang dipraktekkan sebagai bahasa harian yaitu bahas Arab dan Inggris.
Nizma mengundang partisipasi hadirin untuk memberikan donasi berupa pendidikan bagi anak-anak yang rata-rata korban Tsunami dan konflik di Aceh dan Ambon.
"Pendidikan adalah hadiah yang terbaik yang bisa kami berikan," tambahnya.
Diakhir presentasinya Nizma juga mengundang hadirin untuk bertamasya ke Indonesia sambil bekerja sebagai relawan untuk melihat kehidupan anak-anak sambil mengajar bahasa Inggris atau hal lain yang bermanfaat untuk anak-anak dan para guru.
Acara penggalangan dana dilakukan oleh Ahmad yang mengimbau hadirin untuk dapat membantu menyelesaikan gedung atau ruang makan dan dapur yang membutuhkan dana sekitar #10.000 atau penggalian air minum.
Selain itu CFC juga berharap undangan dapat membantu sponsorship dan santunan bulanan sebesar #25 per bulan per anak.
Acara buka puasa juga dihadiri masyarakat Indonesia di London yang merasa haru dan bahkan menitikan air mata bagaimana pedulinya masyarakat Inggris terhadap anak-anak yatim Indonesia dan tidak segan-segan untuk memberikan sadaqah dan zakatnya bagi anak-anak rentan yang ingin mendapatkan pendidikan bagi masa depan mereka.
Acara diakhiri dengan pertunjukan Pencak Silat yang diperagakan anak muda sangat menarik hadirin dan diikuti dengan buka puasa dengan menu makanan khas Indonesia berupa sate ayam, rendang, mie goreng, telor balado dan dilengkapi dengan salad segar dan diakhiri dengan Shalat berjamaah.
Para undangan yang membayar 15 pound menikmati acara Ifthar dan merasa terkesan karena bagi mereka merupakan sesuatu yang baru diundang ke gedung kedutaan dengan makanan Indonesia yang lezat serta sambutan yang ramah dari tuan rumah dan para panitia.
Mereka datang dari berbagai latar belakang dan bangsa seperti Inggris, India, Pakistan, Bangladesh dan Maroko, Mesir, Turki.
Sebagai imbalannya mereka tak segan-segan menulis cek dan formulir sebagai dukungan atas kegiatan tersebut, demikian Nizma Agustjik.
***6***(ZG)
(T.H-ZG/B/M027/M027) 22-08-2011 23:04:54
Minggu, 21 Agustus 2011
DEWAN KEPAUSAN
DEWAN KEPAUSAN SAMPAIKAN UCAPAN SELAMAT BERAKHIRNYA RAMADHAN
London, 21/8 (ANTARA) - Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat beragama Kota Suci Vatikan menyampaikan pesan dan ucapan selamat dengan berakhir bulan suci Ramadhan yang menghasilkan buah-buah rohani yang diidam-idamkan.
Akhir bulan puasa Ramadhan adalah merupakan kesempatan yang menggembirakan bagi Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama untuk mengirimkan ucapan Selamat yang paling tulus, demikian keterangan Pater Markus Solo SVD dari Kota Suci Vatikan kepada Antara London, Minggu.
Menurut Romo yang berasal dari Malang, ucapan selamat dan Pesan Tahta Suci Vatikan atas nama Gereja Katolik Roma sedunia di Akhir Ramadan 2011 kepada umat Islam sedunia, yang dikeluarkan Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (PCID) di Vatikan sudah merupakan tradisi dilakukan Gereja Katolik sejak tahun 1967.
Dalam pesannya President Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama, Jean-Louis Cardinal Tauran menyampaikan untuk tahun ini, Vatikan memberikan prioritas kepada topik dimensi rohani dari pribadi manusia.
Topik ini berkaitan dengan sebuah kenyataan yang dianggap amat penting oleh umat Kristiani dan umat Muslim, yang sama-sama menghadapi tantangan materialisme dan sekularisasi, ujarnya.
Dikatakannya hubungan setiap manusia dengan Yang Ilahi sesungguhnya bukan hanya merupakan sebuah momen di dalam sejarah, melainkan sebuah bagian dari kodrat manusia itu sendiri.
Menurut Jean-Louis Cardinal Tauran , kita tidak percaya kepada nasib, tetapi kita yakin ? lebih dari itu adalah merupakan pengalaman pribadi bahwa Tuhan senantiasa menuntun kita di jalan hidup ini.
Dikatakannya Umat Kristiani dan umat Muslim, sekalipun berbeda, besama-sama mengakui harkat dan martabat manusia yang diberkahi dengan hak-hak serta kewajiban.
Keduanya sepakat bahwa akal budi dan kebebasan adalah sungguh-sungguh merupakan anugerah yang harus mendorong umat beriman untuk mengakui nilai-nilai ini yang diberikan karena berbasis di atas kodrat manusia yang sama, ujarnya.
Untuk itu, penyebaran nilai-nilai kemanusiaan dan moral tersebut kepada generasi muda merupakan perhatian bersama.
"Menjadi kewajiban kita semua untuk membantu agar mereka menyadari ada kebaikan dan kejahatan, bahwa hati nurani adalah instansi tempat sakral yang harus dihormati, dan pengembangan aspek rohani membuat kita semakin bertanggungjawab dan semakin terbuka untuk kebaikan bersama," katanya.
Dikatakannya, umat Kristiani dan umat Muslim terlalu sering menjadi saksi kejahatan terhadap yang sakral, terhadap kecurigaan, di mana mereka yang menyebut dirinya orang beriman justru yang menjadi sasarannya.
"Kita tidak bisa tidak harus mengakhiri segala bentuk fanatisme dan intimidasi, prasangka-prasangka dan polemik-polemik, demikian pula diskriminasi yang kadang-kadang menjadikan umat beriman sebagai sasaran, baik di dalam kehidupan sosial dan politik, maupun di dalam media massa," ujarnya.
Secara rohani kami merasa dekat dengan Anda, sahabat-sahabat sekalian, dan seraya memohon kepada Tuhan agar Ia melimpahkan kekuatan rohani yang diperbaharui kepada Anda sekalian, kami mengirimkan kepada Anda ucapan Selamat untuk perdamaian dan kebahagiaan, demikian Jean-Louis Cardinal Tauran. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 21-08-2011 10:59:20
London, 21/8 (ANTARA) - Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat beragama Kota Suci Vatikan menyampaikan pesan dan ucapan selamat dengan berakhir bulan suci Ramadhan yang menghasilkan buah-buah rohani yang diidam-idamkan.
Akhir bulan puasa Ramadhan adalah merupakan kesempatan yang menggembirakan bagi Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama untuk mengirimkan ucapan Selamat yang paling tulus, demikian keterangan Pater Markus Solo SVD dari Kota Suci Vatikan kepada Antara London, Minggu.
Menurut Romo yang berasal dari Malang, ucapan selamat dan Pesan Tahta Suci Vatikan atas nama Gereja Katolik Roma sedunia di Akhir Ramadan 2011 kepada umat Islam sedunia, yang dikeluarkan Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (PCID) di Vatikan sudah merupakan tradisi dilakukan Gereja Katolik sejak tahun 1967.
Dalam pesannya President Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama, Jean-Louis Cardinal Tauran menyampaikan untuk tahun ini, Vatikan memberikan prioritas kepada topik dimensi rohani dari pribadi manusia.
Topik ini berkaitan dengan sebuah kenyataan yang dianggap amat penting oleh umat Kristiani dan umat Muslim, yang sama-sama menghadapi tantangan materialisme dan sekularisasi, ujarnya.
Dikatakannya hubungan setiap manusia dengan Yang Ilahi sesungguhnya bukan hanya merupakan sebuah momen di dalam sejarah, melainkan sebuah bagian dari kodrat manusia itu sendiri.
Menurut Jean-Louis Cardinal Tauran , kita tidak percaya kepada nasib, tetapi kita yakin ? lebih dari itu adalah merupakan pengalaman pribadi bahwa Tuhan senantiasa menuntun kita di jalan hidup ini.
Dikatakannya Umat Kristiani dan umat Muslim, sekalipun berbeda, besama-sama mengakui harkat dan martabat manusia yang diberkahi dengan hak-hak serta kewajiban.
Keduanya sepakat bahwa akal budi dan kebebasan adalah sungguh-sungguh merupakan anugerah yang harus mendorong umat beriman untuk mengakui nilai-nilai ini yang diberikan karena berbasis di atas kodrat manusia yang sama, ujarnya.
Untuk itu, penyebaran nilai-nilai kemanusiaan dan moral tersebut kepada generasi muda merupakan perhatian bersama.
"Menjadi kewajiban kita semua untuk membantu agar mereka menyadari ada kebaikan dan kejahatan, bahwa hati nurani adalah instansi tempat sakral yang harus dihormati, dan pengembangan aspek rohani membuat kita semakin bertanggungjawab dan semakin terbuka untuk kebaikan bersama," katanya.
Dikatakannya, umat Kristiani dan umat Muslim terlalu sering menjadi saksi kejahatan terhadap yang sakral, terhadap kecurigaan, di mana mereka yang menyebut dirinya orang beriman justru yang menjadi sasarannya.
"Kita tidak bisa tidak harus mengakhiri segala bentuk fanatisme dan intimidasi, prasangka-prasangka dan polemik-polemik, demikian pula diskriminasi yang kadang-kadang menjadikan umat beriman sebagai sasaran, baik di dalam kehidupan sosial dan politik, maupun di dalam media massa," ujarnya.
Secara rohani kami merasa dekat dengan Anda, sahabat-sahabat sekalian, dan seraya memohon kepada Tuhan agar Ia melimpahkan kekuatan rohani yang diperbaharui kepada Anda sekalian, kami mengirimkan kepada Anda ucapan Selamat untuk perdamaian dan kebahagiaan, demikian Jean-Louis Cardinal Tauran. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 21-08-2011 10:59:20
IMAM MASJID ISTIQLAL
IMAM MASJID ISTIQLAL BERIKAN TAUSIAH DI MAROKO
London, 22/8 (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya?qub, MA, memberikan tausiah Ramadhan yang bertema "Memaknai Kembali Nuzulul Quran dan Meraih Lailatul Qadar" di hadapan masyarakat Indonesia di Maroko.
Tausiah tersebut juga dihadiri Duta Besar RI di Maroko dan Ibu H. Tosari Widjaja serta seluruh staf KBRI Rabat beserta keluarga, mahasiswa serta para pekerja profesional, demikian keterangan dari KBRI Rabat yang diterima Antara London, Senin.
Kehadiran Imam Besar Masjid Istiqlal dan guru besar Ilmu Hadis IIQ Jakarta itu di Maroko untuk pertama kalinya dalam rangka memenuhi undangan khusus Raja Maroko, Mohamed VI, untuk mengikuti pengajian Ramadhan kerajaan yang dikenal dengan Durus Al-Hassaniyah.
Sebagaimana kebiasaan Raja Maroko, dalam pengajian Ramadhan khusus kerajaan setiap tahun mengundang para ulama besar, tokoh agama dan aktivis Islam dari manca negara termasuk Indonesia.
Tausiah setelah selesai buka puasa dan Shalat Maghrib dan Isya serta Taraweh itu pertama kali disenggarakan di Wisma Duta karena bertepatan dengan syukuran hari lahir Dubes RI ke-71.
Dubes RI. Tosari Widjaja mengatakan, dengan kehadiran seorang ulama yang menjadi kebanggaan, tidak saja bagi dirinya tetapi juga seluruh bangsa Indonesia, akan menambah keberkahan Ramadhan, selain membawa keberkahan baginya pribadi dalam menjalankan tugas negara dengan sisa usia yang diniatkan untuk diwakafkan bagi kemaslahatan umat Islam, demikian sambutan kalimat syukur Dubes Tosari Widjaja.
Tausiah berlangsung hangat dan sangat akrab di isi dengan sesi pertanyaan interaktif dari mahasiswa yang sedang belajar di Maroko serta beberapa pendengar radiopengajian.com dari beberapa negara yang menyimak langsung acara tausiah tersebut melalui jaringan internet.
Dalam Tausiahnya, Imam besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya'qub, menekankan pentingnya mencontoh Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari melalui hadits-haditsnya yang shohih.
Dengan kembali kepada hadits Rasulullah, banyak persoalan bangsa dan umat islam dapat diselesaikan, seperti kemiskinan salah satunya, ujarnya.
Menurut Imam, umat Islam terutama di Indonesia masih senang pergi haji berkali-kali dibandingkan menyantuni anak yatim, fakir miskin dan para janda. Orang yang hanya menyibukkan diri untuk dapat pergi haji berkali-kali dengan mengenyampingkan ibadah sosial kepada orang-orang di sekitarnya adalah "Haji Pengabdi Setan".
Dalam beberapa riwayat hadits yang shohih, Rasulullah hanya pergi haji satu kali dan berumroh dua kali, meskipun kesempatan berhaji atau pun berumroh bagi beliau sangat mudah dan mungkin.
"Memang ada hadits menyatakan, pahala haji adalah surga, namun itupun jika mabrur. Tapi bagi yang menyantuni yatim, Rasulullah menjelaskan bahwa janji surganya adalah pasti dan akan berdampingan di surga kelas VVIP bersama Rasulullah sebagaimana dalam haditsnya : Aku dan orang yang menanggung yatim adalah seperti ini di dalam surga (sambil mengisyaratkan kepada jari telunjuk dan jari tengah Nabi)", demikian Imam Besar Masjid Istiqlal itu menjelaskan.
Menjawab pertanyaan penyimak Tausiah dari Mesir dan Solo melalui radiopengajian.com, Prof. Dr. Ali Mustafa Yaqub menjelaskan, Ihya (meramaikan) Laylatul Qadr sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah adalah meramaikan malam 10 terakhir dengan semakin memperbanyak ibadah dan tidak mengkhususkan malam tertentu saja.
Dalam salah satu hadits riwayat Aisyah. Adapun amalan sunnah pada 10 terakhir Ramadhan sesuai tuntunan Rasulullah adalah melaksanakan i'tikaf dan banyak berdzikir serta membaca Al-Quran.
Rahasia Kesuksesan Imam Besar Masjid Istiqlal
Sesi yang cukup menarik adalah komentar sekaligus pertanyaan yang dilontarkan oleh Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed, dosen Univ. Ibn Tofail yang juga ikut hadir dalam majlis tausiah tersebut.
Pertanyaan yang dilontarkannya dalam bahasa Arab mengungkap beberapa rahasia dibalik pribadi seorang Ali Mustafa Ya'qub sehingga menjadi seorang alim dan telah memiliki 34 karya tulis dalam 3 bahasa, Indonesia, Arab, dan Inggris.
Dengan rendah hati, Ali Mustafa Yaqub menjawab, rahasia pertama kesuksesannya adalah musibah yang membawa hikmah. Setelah ayahnya wafat dan berusaha melanjutkan studi tanpa biaya dari keluarga karena ekonomi keluarga yang tidak seberapa.
Lulus pesantren Tebu Ireng, pilihan takdir kemudian membawanya studi ke Universitas Imam Saud di Saudi Arabia yang menyediakan beasiswa hingga mengantarnya mendapat gelar Master di jurusan Tafsir dan Hadits. Selesai Master, banyak tawaran datang untuk beliau bekerja di Saudi dengan gaji ribuan dolar. Tapi beliau tidak tertarik dengan itu dan memilih berazam kembali ke Indonesia untuk berdakwah.
Dengan berbekal tabungan dari beasiswa, cita-citanya adalah membeli sebidang tanah di Timor-Timur atau Irian Jaya (Papua) untuk mendirikan masjid kecil sebagai tempat mendidik anak-anak menuju hidayah Allah, sedangkan siang hari saya mencangkul ladang di tanah tersebut.
Karena seandainya dari anak-anak di mana mayoritas lingkungannya adalah non muslim, katanya, lalu saya mendidik mereka hingga mendapat hidayah Allah dan sukses di kemudian hari, hal itu akan lebih bermanfaat untuk saya di dunia dan akhirat dibandingkan dengan mengumpulkan dollar di negara Saudi", cerita beliau mengungkap rahasia lain kesuksesannya.
"Rahasia keduanya ini berlandaskan motivasinya firman Allah SWT, "Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong segala urusanmu, dan doa anak didiknya akan terus mengalir untuknya tanpa batas waktu", ungkap beliau.
Meski takdir kemudian menentukan beliau menetap di Jakarta setelah mendengar nasehat beberapa tokoh besar di lingkungan NU sekembalinya dari Saudi, namun hingga kini beberapa kader santrinya telah beliau kirim untuk berdakwah ke Papua dengan donasi dari beberapa pihak yang cukup untuk menghidupi kebutuhan mereka di sana baik bulanan ataupun tahunan.
"Alhamdulillah Pesantren Darussunnah milik saya di Ciputat juga akan segera memiliki cabang di Malaysia berkat rahmat dan berkah Allah SWT", ungkapnya dengan penuh syukur.
Sementara mengenai rahasia produktifitas menulisnya, adalah dimulai dari cita-cita yang terpatri setelah beliau mencermati dan menghayati bait syair di salah satu sudut perpustakaan semasa kuliahnya di Saudi yang menyatakan bahwa tubuh orang yang menulis boleh hancur menjadi debu, namun pahala dari tulisannya akan senaniasa mengalir selagi buku itu dibaca dan dimanfaatkan orang lain. Ditambah lagi duka atas wafatnya kakak laki-laki beliau dalam usia yang masih sangat muda membuat beliau berpikir akan makna anugerah sebuah usia bagi diri beliau.
Semenjak itulah Ali Mustafa Ya?qub berazam untuk giat menulis memanfaatkan seluruh usianya hingga kini karyanya berjumlah 34 buah baik dengan bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. "Semangat ini saya coba tularkan kepada murid-murid saya dan saya berpesan kepada mereka jangan kamu mati sebelum kamu menjadi seorang penulis", ujarnya penuh semangat.
Rahasia terakhir adalah bahwa semasa studi dimanfaatkannya pergaulan dengan mahasiswa negara lain untuk belajar dan mengasah kemampuan bahasa Arab dan Inggrisnya. "Selama masa studi di Saudi, saya tinggal satu kamar dengan teman mahasiswa dari Sudan dan Hongkong. Keseharian saya dengan kawan Sudan dimanfaatkannya untuk mengasah kemampuan bahasa Arab, sementara kawan dari Hongkong dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan saya berbahasa Inggris", cerita beliau.
Bekal pengalaman inilah kemudian Imam masjid mengakui memiliki kemampuan menulis dan berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris. "Bahkan saya menjelaskan Islam selama 25 menit secara khusus kepada Presiden Obama saat kunjungan bersejarahnya ke Masjid Istiqlal pada tahun 2010 dan pertemuan bersejarah itu telah saya tuliskan menjadi sebuah buku", ungkapnya lagi.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa yang mengambil berbagai jurusan studi Islam di negara-negara Arab dapat memanfaatkan lingkungan keseharian dan belajarnya guna mengasah kemampuan bahasa asing mereka.
"Kita perlu ahli agama Islam yang betul-betul mumpuni, dan kuncinya adalah menguasai bahasa Arab dengan baik", demikian Imam Besar Masjid Istiqlal, memotivasi para mahasiswa.
(T.ZG/
(T.H-ZG/B/M012/C/M012) 22-08-2011 06:17:32
London, 22/8 (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya?qub, MA, memberikan tausiah Ramadhan yang bertema "Memaknai Kembali Nuzulul Quran dan Meraih Lailatul Qadar" di hadapan masyarakat Indonesia di Maroko.
Tausiah tersebut juga dihadiri Duta Besar RI di Maroko dan Ibu H. Tosari Widjaja serta seluruh staf KBRI Rabat beserta keluarga, mahasiswa serta para pekerja profesional, demikian keterangan dari KBRI Rabat yang diterima Antara London, Senin.
Kehadiran Imam Besar Masjid Istiqlal dan guru besar Ilmu Hadis IIQ Jakarta itu di Maroko untuk pertama kalinya dalam rangka memenuhi undangan khusus Raja Maroko, Mohamed VI, untuk mengikuti pengajian Ramadhan kerajaan yang dikenal dengan Durus Al-Hassaniyah.
Sebagaimana kebiasaan Raja Maroko, dalam pengajian Ramadhan khusus kerajaan setiap tahun mengundang para ulama besar, tokoh agama dan aktivis Islam dari manca negara termasuk Indonesia.
Tausiah setelah selesai buka puasa dan Shalat Maghrib dan Isya serta Taraweh itu pertama kali disenggarakan di Wisma Duta karena bertepatan dengan syukuran hari lahir Dubes RI ke-71.
Dubes RI. Tosari Widjaja mengatakan, dengan kehadiran seorang ulama yang menjadi kebanggaan, tidak saja bagi dirinya tetapi juga seluruh bangsa Indonesia, akan menambah keberkahan Ramadhan, selain membawa keberkahan baginya pribadi dalam menjalankan tugas negara dengan sisa usia yang diniatkan untuk diwakafkan bagi kemaslahatan umat Islam, demikian sambutan kalimat syukur Dubes Tosari Widjaja.
Tausiah berlangsung hangat dan sangat akrab di isi dengan sesi pertanyaan interaktif dari mahasiswa yang sedang belajar di Maroko serta beberapa pendengar radiopengajian.com dari beberapa negara yang menyimak langsung acara tausiah tersebut melalui jaringan internet.
Dalam Tausiahnya, Imam besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya'qub, menekankan pentingnya mencontoh Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari melalui hadits-haditsnya yang shohih.
Dengan kembali kepada hadits Rasulullah, banyak persoalan bangsa dan umat islam dapat diselesaikan, seperti kemiskinan salah satunya, ujarnya.
Menurut Imam, umat Islam terutama di Indonesia masih senang pergi haji berkali-kali dibandingkan menyantuni anak yatim, fakir miskin dan para janda. Orang yang hanya menyibukkan diri untuk dapat pergi haji berkali-kali dengan mengenyampingkan ibadah sosial kepada orang-orang di sekitarnya adalah "Haji Pengabdi Setan".
Dalam beberapa riwayat hadits yang shohih, Rasulullah hanya pergi haji satu kali dan berumroh dua kali, meskipun kesempatan berhaji atau pun berumroh bagi beliau sangat mudah dan mungkin.
"Memang ada hadits menyatakan, pahala haji adalah surga, namun itupun jika mabrur. Tapi bagi yang menyantuni yatim, Rasulullah menjelaskan bahwa janji surganya adalah pasti dan akan berdampingan di surga kelas VVIP bersama Rasulullah sebagaimana dalam haditsnya : Aku dan orang yang menanggung yatim adalah seperti ini di dalam surga (sambil mengisyaratkan kepada jari telunjuk dan jari tengah Nabi)", demikian Imam Besar Masjid Istiqlal itu menjelaskan.
Menjawab pertanyaan penyimak Tausiah dari Mesir dan Solo melalui radiopengajian.com, Prof. Dr. Ali Mustafa Yaqub menjelaskan, Ihya (meramaikan) Laylatul Qadr sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah adalah meramaikan malam 10 terakhir dengan semakin memperbanyak ibadah dan tidak mengkhususkan malam tertentu saja.
Dalam salah satu hadits riwayat Aisyah. Adapun amalan sunnah pada 10 terakhir Ramadhan sesuai tuntunan Rasulullah adalah melaksanakan i'tikaf dan banyak berdzikir serta membaca Al-Quran.
Rahasia Kesuksesan Imam Besar Masjid Istiqlal
Sesi yang cukup menarik adalah komentar sekaligus pertanyaan yang dilontarkan oleh Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed, dosen Univ. Ibn Tofail yang juga ikut hadir dalam majlis tausiah tersebut.
Pertanyaan yang dilontarkannya dalam bahasa Arab mengungkap beberapa rahasia dibalik pribadi seorang Ali Mustafa Ya'qub sehingga menjadi seorang alim dan telah memiliki 34 karya tulis dalam 3 bahasa, Indonesia, Arab, dan Inggris.
Dengan rendah hati, Ali Mustafa Yaqub menjawab, rahasia pertama kesuksesannya adalah musibah yang membawa hikmah. Setelah ayahnya wafat dan berusaha melanjutkan studi tanpa biaya dari keluarga karena ekonomi keluarga yang tidak seberapa.
Lulus pesantren Tebu Ireng, pilihan takdir kemudian membawanya studi ke Universitas Imam Saud di Saudi Arabia yang menyediakan beasiswa hingga mengantarnya mendapat gelar Master di jurusan Tafsir dan Hadits. Selesai Master, banyak tawaran datang untuk beliau bekerja di Saudi dengan gaji ribuan dolar. Tapi beliau tidak tertarik dengan itu dan memilih berazam kembali ke Indonesia untuk berdakwah.
Dengan berbekal tabungan dari beasiswa, cita-citanya adalah membeli sebidang tanah di Timor-Timur atau Irian Jaya (Papua) untuk mendirikan masjid kecil sebagai tempat mendidik anak-anak menuju hidayah Allah, sedangkan siang hari saya mencangkul ladang di tanah tersebut.
Karena seandainya dari anak-anak di mana mayoritas lingkungannya adalah non muslim, katanya, lalu saya mendidik mereka hingga mendapat hidayah Allah dan sukses di kemudian hari, hal itu akan lebih bermanfaat untuk saya di dunia dan akhirat dibandingkan dengan mengumpulkan dollar di negara Saudi", cerita beliau mengungkap rahasia lain kesuksesannya.
"Rahasia keduanya ini berlandaskan motivasinya firman Allah SWT, "Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong segala urusanmu, dan doa anak didiknya akan terus mengalir untuknya tanpa batas waktu", ungkap beliau.
Meski takdir kemudian menentukan beliau menetap di Jakarta setelah mendengar nasehat beberapa tokoh besar di lingkungan NU sekembalinya dari Saudi, namun hingga kini beberapa kader santrinya telah beliau kirim untuk berdakwah ke Papua dengan donasi dari beberapa pihak yang cukup untuk menghidupi kebutuhan mereka di sana baik bulanan ataupun tahunan.
"Alhamdulillah Pesantren Darussunnah milik saya di Ciputat juga akan segera memiliki cabang di Malaysia berkat rahmat dan berkah Allah SWT", ungkapnya dengan penuh syukur.
Sementara mengenai rahasia produktifitas menulisnya, adalah dimulai dari cita-cita yang terpatri setelah beliau mencermati dan menghayati bait syair di salah satu sudut perpustakaan semasa kuliahnya di Saudi yang menyatakan bahwa tubuh orang yang menulis boleh hancur menjadi debu, namun pahala dari tulisannya akan senaniasa mengalir selagi buku itu dibaca dan dimanfaatkan orang lain. Ditambah lagi duka atas wafatnya kakak laki-laki beliau dalam usia yang masih sangat muda membuat beliau berpikir akan makna anugerah sebuah usia bagi diri beliau.
Semenjak itulah Ali Mustafa Ya?qub berazam untuk giat menulis memanfaatkan seluruh usianya hingga kini karyanya berjumlah 34 buah baik dengan bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. "Semangat ini saya coba tularkan kepada murid-murid saya dan saya berpesan kepada mereka jangan kamu mati sebelum kamu menjadi seorang penulis", ujarnya penuh semangat.
Rahasia terakhir adalah bahwa semasa studi dimanfaatkannya pergaulan dengan mahasiswa negara lain untuk belajar dan mengasah kemampuan bahasa Arab dan Inggrisnya. "Selama masa studi di Saudi, saya tinggal satu kamar dengan teman mahasiswa dari Sudan dan Hongkong. Keseharian saya dengan kawan Sudan dimanfaatkannya untuk mengasah kemampuan bahasa Arab, sementara kawan dari Hongkong dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan saya berbahasa Inggris", cerita beliau.
Bekal pengalaman inilah kemudian Imam masjid mengakui memiliki kemampuan menulis dan berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris. "Bahkan saya menjelaskan Islam selama 25 menit secara khusus kepada Presiden Obama saat kunjungan bersejarahnya ke Masjid Istiqlal pada tahun 2010 dan pertemuan bersejarah itu telah saya tuliskan menjadi sebuah buku", ungkapnya lagi.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa yang mengambil berbagai jurusan studi Islam di negara-negara Arab dapat memanfaatkan lingkungan keseharian dan belajarnya guna mengasah kemampuan bahasa asing mereka.
"Kita perlu ahli agama Islam yang betul-betul mumpuni, dan kuncinya adalah menguasai bahasa Arab dengan baik", demikian Imam Besar Masjid Istiqlal, memotivasi para mahasiswa.
(T.ZG/
(T.H-ZG/B/M012/C/M012) 22-08-2011 06:17:32
Sabtu, 20 Agustus 2011
DUBES BUKA EURONEXT
DUBES BUKA BURSA SAHAM NYSE EURONEXT
London, 20/8 (ANTARA) - Duta Besar RI di untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, membuka pasar saham Brussel, New York Stock Exchange (NYSE) Euronext Brussel menandai peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Brusel.
Sekretaris III, Pensosbud & Diplik KBRI Brussel, Punjul Nugraha dalam keterangan yang diterima ANTARA di London, Sabtu mengatakan bahwa Dubes Havas Oegroseno menandai dimulainya perdagangan saham pada hari itu dengan membunyikan lonceng tepat pada jam 09.00 pagi waktu Brussel.
Dubes Havas dalam kesempatan itu meyampaikan gambaran performa ekonomi Indonesia yang terus berkembang dengan pesat serta gambaran tentang bursa saham Indonesia sebagai salah satu bursa yang berkembang pesat dengan performa yang baik di Asia.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Indonesia memerlukan investasi dari luar negeri, utamanya di sektor infrastruktur, ujar Dubes Havas di hadapan para pialang saham dan pemuka ekonomi Belgia yang hadir pada upacara pembukaan pasar saham itu.
Menurut Dubes Havas, Belgia memiliki rekam jejak investasi yang cukup panjang di Indonesia. Salah satu perusahaan yang terdaftar di NYSE Euronext Brussel telah melakukan investasi di Indonesia sejak seratus tahun yang lalu.
Banyak perusahaan yang terdaftar di sini (NYSE Euronext Brussel -red) yang juga aktif di Indonesia, yang bisa menjadi pendorong peningkatan investasi, ujar Dubes Havas mengharapkan pembukaan pasar saham pagi ini dapat menjadi momentum untuk peningkatan investasi itu.
Terimbas oleh melemahnya bursa saham di berbagai belahan dunia lainnya, index utama NYSE Euronext Brussel, BEL-20 dibuka pada angka 2.230,16 Euro, atau lebih rendah dari penutupan hari sebelumnya, tanggal 16 Agustus lalu yang tercatat pada angka 2.246,92 Euro.
Pembukaan pasar saham NYSE Euronext Brussel oleh Dubes Havas diselenggarakan secara khusus sebagai bagian dari perayaan HUT ke-66 Kemerdekaan RI.
Dubes Havas adalah Dubes ASEAN pertama, dan Dubes ke-dua dari Asia yang pernah melakukan pembukaan bursa saham Brussels sejak bursa ini beroperasi pertama kali pada tahun 1801.
Di samping itu, Presiden Dewan Uni Eropa, Herman Van Rompuy dan Wakil Perdana Menteri Belgia, Didier Reynders juga pernah membuka Pasar Saham Brussel itu masing-masing di tahun 2010 dan awal 2011.
Peristiwa pembukaan pasar oleh Dubes Havas langsung membawa dampak nyata, manajemen NYSE Euronext Brussel menyatakan ketertarikannya kepada ekonomi Indonesia dan mengajukan ajakan untuk mengadakan diskusi khusus dengan pelaku ekoomi Belgia tentang perkembangan pesat ekonomi Indonesia dan kesempatan kerjasama perdagangan dan investasi dengan Indonesia.***5***(ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 20-08-2011 22:24:54
London, 20/8 (ANTARA) - Duta Besar RI di untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, membuka pasar saham Brussel, New York Stock Exchange (NYSE) Euronext Brussel menandai peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Brusel.
Sekretaris III, Pensosbud & Diplik KBRI Brussel, Punjul Nugraha dalam keterangan yang diterima ANTARA di London, Sabtu mengatakan bahwa Dubes Havas Oegroseno menandai dimulainya perdagangan saham pada hari itu dengan membunyikan lonceng tepat pada jam 09.00 pagi waktu Brussel.
Dubes Havas dalam kesempatan itu meyampaikan gambaran performa ekonomi Indonesia yang terus berkembang dengan pesat serta gambaran tentang bursa saham Indonesia sebagai salah satu bursa yang berkembang pesat dengan performa yang baik di Asia.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Indonesia memerlukan investasi dari luar negeri, utamanya di sektor infrastruktur, ujar Dubes Havas di hadapan para pialang saham dan pemuka ekonomi Belgia yang hadir pada upacara pembukaan pasar saham itu.
Menurut Dubes Havas, Belgia memiliki rekam jejak investasi yang cukup panjang di Indonesia. Salah satu perusahaan yang terdaftar di NYSE Euronext Brussel telah melakukan investasi di Indonesia sejak seratus tahun yang lalu.
Banyak perusahaan yang terdaftar di sini (NYSE Euronext Brussel -red) yang juga aktif di Indonesia, yang bisa menjadi pendorong peningkatan investasi, ujar Dubes Havas mengharapkan pembukaan pasar saham pagi ini dapat menjadi momentum untuk peningkatan investasi itu.
Terimbas oleh melemahnya bursa saham di berbagai belahan dunia lainnya, index utama NYSE Euronext Brussel, BEL-20 dibuka pada angka 2.230,16 Euro, atau lebih rendah dari penutupan hari sebelumnya, tanggal 16 Agustus lalu yang tercatat pada angka 2.246,92 Euro.
Pembukaan pasar saham NYSE Euronext Brussel oleh Dubes Havas diselenggarakan secara khusus sebagai bagian dari perayaan HUT ke-66 Kemerdekaan RI.
Dubes Havas adalah Dubes ASEAN pertama, dan Dubes ke-dua dari Asia yang pernah melakukan pembukaan bursa saham Brussels sejak bursa ini beroperasi pertama kali pada tahun 1801.
Di samping itu, Presiden Dewan Uni Eropa, Herman Van Rompuy dan Wakil Perdana Menteri Belgia, Didier Reynders juga pernah membuka Pasar Saham Brussel itu masing-masing di tahun 2010 dan awal 2011.
Peristiwa pembukaan pasar oleh Dubes Havas langsung membawa dampak nyata, manajemen NYSE Euronext Brussel menyatakan ketertarikannya kepada ekonomi Indonesia dan mengajukan ajakan untuk mengadakan diskusi khusus dengan pelaku ekoomi Belgia tentang perkembangan pesat ekonomi Indonesia dan kesempatan kerjasama perdagangan dan investasi dengan Indonesia.***5***(ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 20-08-2011 22:24:54
DUBES: MOMENTUM
DUBES: MOMENTUM KEHADIRAN INDONESIA DI LUAR NEGERI
London, 20/8 (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Hamid Awaludin menyatakan, bagi masyarakat Indonesia di luar negeri, peringatan kemerdekaan adalah momentum menegaskan kembali kehadirannya di luar negeri.
Hal itu disampaikan Dubes Hamid Awaludin pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 di KBRI Moskow, ujar Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangannya kepada Antara London, Sabtu.
Upacara peringatan HUT RI ke-66, dihadiri lebih dari 200 orang yang terdiri dari Warga Negara Indonesia di Rusia mulai dari staf KBRI Moskow, mahasiswa, tenaga kerja dan warga Rusia serta tamu undangan lainnya, sangatlah istimewa karena diperingati tepat pada bulan Ramadhan, sebagaimana halnya yang terjadi pada 66 tahun silam.
"Setiap kita adalah wakil dari sebuah bangsa besar, Indonesia. Tutur kata, sikap dan segala perilaku kita adalah cermin dari peradaban yang dibangun dari perjalanan panjang bangsa kita dan dengan cermin itulah bangsa-bangsa lain menilai Indonesia," katanya.
Peringatan hari kemerdekaan merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali perjalanan bangsa Indonesia yang sangat panjang. Proklamasi bagi para "founding fathers" jelas dan tegas, yaitu pintu gerbang menuju negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Masyarakat Indonesia yang hadir penuh antusias mengikuti serangkaian acara dan kegiatan mulai dari upacara penaikan bendera pukul 09.45 waktu Moskow atau 12.45 WIB hingga penurunan bendera pukul 17.00 waktu Moskow atau 20.00 WIB. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 20-08-2011 12:35:24
London, 20/8 (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Hamid Awaludin menyatakan, bagi masyarakat Indonesia di luar negeri, peringatan kemerdekaan adalah momentum menegaskan kembali kehadirannya di luar negeri.
Hal itu disampaikan Dubes Hamid Awaludin pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 di KBRI Moskow, ujar Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangannya kepada Antara London, Sabtu.
Upacara peringatan HUT RI ke-66, dihadiri lebih dari 200 orang yang terdiri dari Warga Negara Indonesia di Rusia mulai dari staf KBRI Moskow, mahasiswa, tenaga kerja dan warga Rusia serta tamu undangan lainnya, sangatlah istimewa karena diperingati tepat pada bulan Ramadhan, sebagaimana halnya yang terjadi pada 66 tahun silam.
"Setiap kita adalah wakil dari sebuah bangsa besar, Indonesia. Tutur kata, sikap dan segala perilaku kita adalah cermin dari peradaban yang dibangun dari perjalanan panjang bangsa kita dan dengan cermin itulah bangsa-bangsa lain menilai Indonesia," katanya.
Peringatan hari kemerdekaan merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali perjalanan bangsa Indonesia yang sangat panjang. Proklamasi bagi para "founding fathers" jelas dan tegas, yaitu pintu gerbang menuju negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Masyarakat Indonesia yang hadir penuh antusias mengikuti serangkaian acara dan kegiatan mulai dari upacara penaikan bendera pukul 09.45 waktu Moskow atau 12.45 WIB hingga penurunan bendera pukul 17.00 waktu Moskow atau 20.00 WIB. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 20-08-2011 12:35:24
HUT KEMERDEKAAN
KONJEN: PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN SANGAT ISTIMEWA
London, 20/8 (ANTARA) - Konjen RI di Hamburg, M Estella Anwar Bey menyebutkan peringatan HUT kemerdekaan RI tahun ini sangat istimewa karena berlangsung pada bulan Ramadhan dan bertepatan pula dengan perayaan Nuzulul Qur'an.
Hal itu disampaikan Konjen RI Hamburg, M Estella Anwar Bey pada upacara memperingati HUT ke-66 Proklamasi Kemrdekaan RI yang diselenggarakan KJRI Hamburg, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima ANTARA London, Sabtu.
Sebagai bangsa yang berbudi luhur, Konjen mengajak untuk merenungkan kembali peran, tugas dan tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan. "Kemerdekaan tidak hanya dimaknai sekedar bebas dari ketertindasan, namun juga harus mendorong kita untuk bekerja lebih keras guna mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang lebih adil, lebih makmur, lebih unggul dan bermartabat," ujarnya.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, saat berlangsungnya upacara peringatan HUT ke-66 RI cuaca di Hamburg sangat cerah sehingga pelaksanaan upacara berjalan lancar. Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan diadakan di halaman KJRI Hamburg berlangsung tertib dan khidmat.
Sebanyak tujuh remaja Indonesia menjalankan tugasnya sebagai paskibra untuk menaikkan bendera Merah Putih di hadapan sekitar 120 peserta upacara yang terdiri dari masyarakat Indonesia, staf KJRI Hamburg, mahasiswa, tenaga kerja Indonesia, anggota Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG) serta tamu undangan lainnya.
Gema lagu lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh kelompok paduan suara Persatuan Kristen Indonesia (PERKI) Hamburg dan diikuti seluruh peserta upacara. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 20-08-2011 12:36:33
London, 20/8 (ANTARA) - Konjen RI di Hamburg, M Estella Anwar Bey menyebutkan peringatan HUT kemerdekaan RI tahun ini sangat istimewa karena berlangsung pada bulan Ramadhan dan bertepatan pula dengan perayaan Nuzulul Qur'an.
Hal itu disampaikan Konjen RI Hamburg, M Estella Anwar Bey pada upacara memperingati HUT ke-66 Proklamasi Kemrdekaan RI yang diselenggarakan KJRI Hamburg, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima ANTARA London, Sabtu.
Sebagai bangsa yang berbudi luhur, Konjen mengajak untuk merenungkan kembali peran, tugas dan tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan. "Kemerdekaan tidak hanya dimaknai sekedar bebas dari ketertindasan, namun juga harus mendorong kita untuk bekerja lebih keras guna mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang lebih adil, lebih makmur, lebih unggul dan bermartabat," ujarnya.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, saat berlangsungnya upacara peringatan HUT ke-66 RI cuaca di Hamburg sangat cerah sehingga pelaksanaan upacara berjalan lancar. Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan diadakan di halaman KJRI Hamburg berlangsung tertib dan khidmat.
Sebanyak tujuh remaja Indonesia menjalankan tugasnya sebagai paskibra untuk menaikkan bendera Merah Putih di hadapan sekitar 120 peserta upacara yang terdiri dari masyarakat Indonesia, staf KJRI Hamburg, mahasiswa, tenaga kerja Indonesia, anggota Deutch-Indonesische Gesselschaft (DIG) serta tamu undangan lainnya.
Gema lagu lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh kelompok paduan suara Persatuan Kristen Indonesia (PERKI) Hamburg dan diikuti seluruh peserta upacara. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 20-08-2011 12:36:33
EDINBURGH FESTIVAL
ALUNAN GAMELAN KERATON YOGYAKARTA MERIAHKAN EDINBURGH FESTIVAL
London, 20/8 (ANTARA) - Alunan gamelan kelompok Kridha Mardhawa dari Yogyakarta memeriahkan Edinburgh International Festival (EIF) 2011 di gedung pertunjukan The Hub, Edinburgh, Jumat malam.
Konser perdana kelompok seni asal Yogyakarta itu berhasil memukau ratusan penonton yang memenuhi gedung pertunjukan itu, demikian Sekretaris Tiga KBRI London Billy Wibisono dalam keterangannya kepada ANTARA London, Sabtu.
"Bahana tepuk tangan ratusan penonton, bergemuruh menyambut selesainya pertunjukkan gamelan Kridha Mardhawa yang ikut dalam EIF atas inisiatif KBRI London itu," katanya.
Disebutkan bahwa konser gamelan dipimpin langsung GBPH Drs Sulaksmono Yudhaningrat, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, merupakan partisipasi perdana Indonesia dalam Edinburgh International Festival, festival seni budaya internasional yang prestisius dan tidak asing lagi di daratan Eropa pasca Perang Dunia II.
Melalui dukungan Kementerian Budaya dan Pariwisata RI serta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur DI Yogyakarta, kelompok gamelan Keraton Yogyakarta tampil selama enam kali pementasan selama tiga hari berturut-turut di Edinburgh International Festival tahun 2011 yang bertemakan kebudayaan Asia.
Hadir pada acara tersebut, Dubes RI untuk Inggris, Yuri O. Thamrin dan Ny Sandra Thamrin, merupakan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya mengingat bahwa artis atau kelompok yang diundang ke EIF bukan sembarangan dan melalui proses seleksi oleh Panitia EIF yang dipimpin Festival Director EIF, Jonathan Mills.
Kehadiran kelompok gamelan Kridha Mardhawa merupakan perwakilan dari keragaman kebudayaan Indonesia yang menajamkan eksistensi kebudayaan serta citra positif Indonesia di mancanegara, melalui festival seni budaya tingkat dunia yang dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya.
Hal ini juga merupakan hasil dari upaya dan kerjasama yang baik antara KBRI London dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta.
Tiket yang dijual kepada publik untuk pagelaran budaya gamelan oleh kelompok Kridha Mardhawa tersebut, yang dilakukan dua kali setiap harinya selama tiga hari berturut-turut, telah terjual habis bahkan tiga bulan sebelum jadwal konser.
Hal ini merefleksikan apresiasi dan sambutan positif bukan hanya dari masyarakat Inggris namun juga dari masyarakat mancanegara yang berkunjung khusus untuk menghadiri konser tersebut.
Menurut Dubes Yuri Thamrin, hal ini juga merefleksikan hubungan kesejarahan mendalam antara Indonesia dan Inggris, yang sudah dirintis selama 200 tahun sejak kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles ke Indonesia pada tahun 2011.
Raffles bukan hanya dikenal sebagai penulis buku The History of Java dan penemu bunga Rafflesia Arnoldii, namun juga sebagai orang pertama yang membawa gamelan ke Inggris, ujarnya.
Gamelan merupakan sarana seni budaya yang telah memperoleh apresiasi cukup tinggi dari masyarakat di Inggris serta efektif untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, terbukti dari keberadaan lebih dari 70 kelompok gamelan aktif di seantero Inggris Raya.
KBRI London memanfaatkan kehadiran Kridha Mardhawa tersebut untuk mempromosikan berbagai tujuan pariwisata Indonesia kepada para penonton serta pengunjung kota Edinburgh selama festival berlangsung.
Dalam kesempatan kunjungan kelompok Kridha Mardhawa ke Inggris tersebut, mereka juga telah diundang secara khusus oleh Earl of Hopetoun, Andrew Hope, untuk mengunjungi Hopetoun House, kediaman pribadi bangsawan Skotlandia tersebut, pada tanggal 19 Agustus 2011.
Selain itu, Baron of Glendevon, Jonathan Hope, sepupu dari Earl of Hopetoun, yang merupakan seorang pecinta Indonesia dan kolektor batik serta tekstil Indonesia, telah mengadakan pameran batik untuk mendukung konser Kridha Mardhawa tersebut.
Pameran bertajuk Heirlooms (warisan budaya) tersebut diadakan di Dovecot Studios di Edinburgh, sebuah venue pameran yang terkenal di Inggris dan mengkhususkan pada kerajinan tekstil dan tenun (tapestry), selama bulan Agustus 2011.
Edinburgh International Festival merupakan festival seni budaya internasional yang berbasis di kota Edinburgh, Inggris, berdiri sejak tahun 1947.
Selama bulan Agustus setiap tahunnya, panitia EIF mengundang artis mancanegara yang diseleksi secara khusus untuk memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi warga Inggris serta penonton lainnya dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Tercatat tahun ini terdapat partisipasi artis dari 78 negara dengan pengunjung kota Edinburgh berjumlah lebih dari sejuta orang untuk periode tersebut. ***6***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 20-08-2011 12:00:30
London, 20/8 (ANTARA) - Alunan gamelan kelompok Kridha Mardhawa dari Yogyakarta memeriahkan Edinburgh International Festival (EIF) 2011 di gedung pertunjukan The Hub, Edinburgh, Jumat malam.
Konser perdana kelompok seni asal Yogyakarta itu berhasil memukau ratusan penonton yang memenuhi gedung pertunjukan itu, demikian Sekretaris Tiga KBRI London Billy Wibisono dalam keterangannya kepada ANTARA London, Sabtu.
"Bahana tepuk tangan ratusan penonton, bergemuruh menyambut selesainya pertunjukkan gamelan Kridha Mardhawa yang ikut dalam EIF atas inisiatif KBRI London itu," katanya.
Disebutkan bahwa konser gamelan dipimpin langsung GBPH Drs Sulaksmono Yudhaningrat, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, merupakan partisipasi perdana Indonesia dalam Edinburgh International Festival, festival seni budaya internasional yang prestisius dan tidak asing lagi di daratan Eropa pasca Perang Dunia II.
Melalui dukungan Kementerian Budaya dan Pariwisata RI serta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur DI Yogyakarta, kelompok gamelan Keraton Yogyakarta tampil selama enam kali pementasan selama tiga hari berturut-turut di Edinburgh International Festival tahun 2011 yang bertemakan kebudayaan Asia.
Hadir pada acara tersebut, Dubes RI untuk Inggris, Yuri O. Thamrin dan Ny Sandra Thamrin, merupakan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya mengingat bahwa artis atau kelompok yang diundang ke EIF bukan sembarangan dan melalui proses seleksi oleh Panitia EIF yang dipimpin Festival Director EIF, Jonathan Mills.
Kehadiran kelompok gamelan Kridha Mardhawa merupakan perwakilan dari keragaman kebudayaan Indonesia yang menajamkan eksistensi kebudayaan serta citra positif Indonesia di mancanegara, melalui festival seni budaya tingkat dunia yang dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya.
Hal ini juga merupakan hasil dari upaya dan kerjasama yang baik antara KBRI London dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta.
Tiket yang dijual kepada publik untuk pagelaran budaya gamelan oleh kelompok Kridha Mardhawa tersebut, yang dilakukan dua kali setiap harinya selama tiga hari berturut-turut, telah terjual habis bahkan tiga bulan sebelum jadwal konser.
Hal ini merefleksikan apresiasi dan sambutan positif bukan hanya dari masyarakat Inggris namun juga dari masyarakat mancanegara yang berkunjung khusus untuk menghadiri konser tersebut.
Menurut Dubes Yuri Thamrin, hal ini juga merefleksikan hubungan kesejarahan mendalam antara Indonesia dan Inggris, yang sudah dirintis selama 200 tahun sejak kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles ke Indonesia pada tahun 2011.
Raffles bukan hanya dikenal sebagai penulis buku The History of Java dan penemu bunga Rafflesia Arnoldii, namun juga sebagai orang pertama yang membawa gamelan ke Inggris, ujarnya.
Gamelan merupakan sarana seni budaya yang telah memperoleh apresiasi cukup tinggi dari masyarakat di Inggris serta efektif untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, terbukti dari keberadaan lebih dari 70 kelompok gamelan aktif di seantero Inggris Raya.
KBRI London memanfaatkan kehadiran Kridha Mardhawa tersebut untuk mempromosikan berbagai tujuan pariwisata Indonesia kepada para penonton serta pengunjung kota Edinburgh selama festival berlangsung.
Dalam kesempatan kunjungan kelompok Kridha Mardhawa ke Inggris tersebut, mereka juga telah diundang secara khusus oleh Earl of Hopetoun, Andrew Hope, untuk mengunjungi Hopetoun House, kediaman pribadi bangsawan Skotlandia tersebut, pada tanggal 19 Agustus 2011.
Selain itu, Baron of Glendevon, Jonathan Hope, sepupu dari Earl of Hopetoun, yang merupakan seorang pecinta Indonesia dan kolektor batik serta tekstil Indonesia, telah mengadakan pameran batik untuk mendukung konser Kridha Mardhawa tersebut.
Pameran bertajuk Heirlooms (warisan budaya) tersebut diadakan di Dovecot Studios di Edinburgh, sebuah venue pameran yang terkenal di Inggris dan mengkhususkan pada kerajinan tekstil dan tenun (tapestry), selama bulan Agustus 2011.
Edinburgh International Festival merupakan festival seni budaya internasional yang berbasis di kota Edinburgh, Inggris, berdiri sejak tahun 1947.
Selama bulan Agustus setiap tahunnya, panitia EIF mengundang artis mancanegara yang diseleksi secara khusus untuk memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi warga Inggris serta penonton lainnya dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Tercatat tahun ini terdapat partisipasi artis dari 78 negara dengan pengunjung kota Edinburgh berjumlah lebih dari sejuta orang untuk periode tersebut. ***6***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 20-08-2011 12:00:30
Jumat, 19 Agustus 2011
MERAH PUTIH DI ELBRUS
INDONESIA BERTEKAD KIBARKAN MERAH PUTIH DI ELBRUS
London, 14/8 (ANTARA) - Sebanyak tiga tim pendaki dari Indonesia termasuk Tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, diantaranya pendaki tuna daksa bernama Sabar dari Tim Ekspedisi Merdeka, melakukan pendakian Gunung Elbrus (5642 mdpl) yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Eropa.
Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangannya kepada Antara London, Minggu mengatakan dengan semangat yang tinggi, hanya mengandalkan sebelah kaki kanan dengan dibantu sebuah tongkat, Sabar bertekad untuk menaklukan puncak Gunung Elbrus.
Enjay Diana mengatakan tujuan pendakian tersebut adalah pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Elbrus tepat pada tanggal HUT RI ke-66 tanggal 17 Agustus 2011, selain untuk pengenalan Indonesia kepada dunia internasional dan mengenal lingkungan Taman Nasional Elbrus.
Dalam pertemuan dengan tim pendaki Indonesia Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Moskow Minister Counselor Politik Nugroho Setyadie menyampaikan harapannya agar misi yang diemban para pendaki Indonesia berhasil dengan baik.
"Semangat yang tinggi dari tim pendaki Indonesia ini harus didukung, terlebih-lebih seperti semangat Mas Sabar", ujarnya.
Pimpinan Redaksi Rakyat Merdeka Online (RMOL) Teguh Santosa yang mendampingi Tim Ekspedisi Merdeka menyampaikan bahwa pendakian Ekspedisi Merdeka bukan saja pengibaran bendera Merah Putih di puncak Elbrus pada tanggal 17 Agustus.
"Pendakian Mas Sabar sebagai pencerminan semangat yang kuat dan pantang menyerah dari sosok rakyat Indonesia yang hidup penuh dengan tantangan dan hambatan saat ini," ujar Teguh Santoso.
Untuk mempersiapkan pendakian yang dilakukan secara bertahap, tim pendaki Indonesia sejak 12 Agustus 2011 sudah berada di base camp Emanuel Glade (2580 mdpl) guna aklimatisasi.
Mencapai "base camp" Emanuel Glade dari Kota Pyatigorsk di Stavropolsky Krai sekitar 120 km tidaklah mudah.
Perjalanan ditempuh sekitar lima jam dengan menggunakan kendaraan khusus, seperti jeep mengingat jalanan yang terjal, berbukit dan curam untuk mencapai tempat tersebut.
Jalur pendakian ini adalah jalur utara karena jalur selatan ditutup sejak bulan April 2011 untuk alasan keamanan.
Sebelum melakukan pendakian tahap awal tanggal 13 Agustus, dalam upacara singkat dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan doa bersama.
Counsellor Pensosbud KBRI Moskow M. Aji Surya yang mendampingi tim hingga base camp Emanuel Glade menyerahkan bendera Merah Putih kepada para pendaki untuk dibawa dan dikibarkan di puncak Elbrus yang langsung melakukan pendakian hingga mencapai ketinggian 3800 m dan kembali ke base camp Emanuel Glade untuk bermalam.
Tim pendaki hari ini kembali menuju pada ketinggian 3800 m atau pendakian tahap kedua dan menginap semalam dan baru tanggal 15 Agustus tim pendaki menuju ketinggian 4800 m atau pendakian tahap ketiga dan kembali lagi ke camp di ketinggian 3800 m untuk bermalam.
Sementara itu, tanggal 16 Agustus tim pendaki kembali menuju pada ketinggian 4800 m atau pendakian tahap keempat dan bermalam di sana.
Selanjutnya pada tanggal 17 Agustus dinihari direncanakan dilakukan "summit attack" untuk mencapai puncaknya pada ketinggian 5642 m atau pendakian tahap akhir.
Keberhasilan pendakian Gunung Elbrus yang selalu diselimuti salju abadi ini ditentukan cuaca yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Banyak yang berharap cuaca dapat mendukung tim pendaki Indonesia untuk sampai ke puncak Elbrus.
"Tunggu kabar saya dari puncak Elbrus," kata Sabar penuh semangat sebelum memulai pendakian tahap pertama.
Dalam beberapa tahun terakhir tidak sedikit pendaki-pendaki Indonesia yang berhasil menaklukkan dan mengibarkan bendera Merah Putih di puncaknya.
Akan tetapi, suatu hal yang menarik dan menjadi kebanggaan Indonesia dalam pendakian tim Indonesia kali ini adalah adanya pendaki tuna daksa dari Tim Ekspedisi Merdeka bernama Sabar.
Jika berhasil, Sabar ditengarai sebagai pendaki tuna daksa pertama di dunia yang menaklukan puncak Elbrus melalui jalur utara yang baru dibuka ini.
Adapun pendaki penyandang cacat yang berhasil mencapai puncak Elbrus melalui jalur berbeda antara lain Vladimir Krupennikov (lumpuh) dari Rusia/1997, Yakov London (lumpuh) dari Rusia/2001 dan Erik Weihenmayer (buta) dari Amerika Serikat/2002.
***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A025/A025) 14-08-2011 17:51:00
London, 14/8 (ANTARA) - Sebanyak tiga tim pendaki dari Indonesia termasuk Tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, diantaranya pendaki tuna daksa bernama Sabar dari Tim Ekspedisi Merdeka, melakukan pendakian Gunung Elbrus (5642 mdpl) yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Eropa.
Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangannya kepada Antara London, Minggu mengatakan dengan semangat yang tinggi, hanya mengandalkan sebelah kaki kanan dengan dibantu sebuah tongkat, Sabar bertekad untuk menaklukan puncak Gunung Elbrus.
Enjay Diana mengatakan tujuan pendakian tersebut adalah pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Elbrus tepat pada tanggal HUT RI ke-66 tanggal 17 Agustus 2011, selain untuk pengenalan Indonesia kepada dunia internasional dan mengenal lingkungan Taman Nasional Elbrus.
Dalam pertemuan dengan tim pendaki Indonesia Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Moskow Minister Counselor Politik Nugroho Setyadie menyampaikan harapannya agar misi yang diemban para pendaki Indonesia berhasil dengan baik.
"Semangat yang tinggi dari tim pendaki Indonesia ini harus didukung, terlebih-lebih seperti semangat Mas Sabar", ujarnya.
Pimpinan Redaksi Rakyat Merdeka Online (RMOL) Teguh Santosa yang mendampingi Tim Ekspedisi Merdeka menyampaikan bahwa pendakian Ekspedisi Merdeka bukan saja pengibaran bendera Merah Putih di puncak Elbrus pada tanggal 17 Agustus.
"Pendakian Mas Sabar sebagai pencerminan semangat yang kuat dan pantang menyerah dari sosok rakyat Indonesia yang hidup penuh dengan tantangan dan hambatan saat ini," ujar Teguh Santoso.
Untuk mempersiapkan pendakian yang dilakukan secara bertahap, tim pendaki Indonesia sejak 12 Agustus 2011 sudah berada di base camp Emanuel Glade (2580 mdpl) guna aklimatisasi.
Mencapai "base camp" Emanuel Glade dari Kota Pyatigorsk di Stavropolsky Krai sekitar 120 km tidaklah mudah.
Perjalanan ditempuh sekitar lima jam dengan menggunakan kendaraan khusus, seperti jeep mengingat jalanan yang terjal, berbukit dan curam untuk mencapai tempat tersebut.
Jalur pendakian ini adalah jalur utara karena jalur selatan ditutup sejak bulan April 2011 untuk alasan keamanan.
Sebelum melakukan pendakian tahap awal tanggal 13 Agustus, dalam upacara singkat dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan doa bersama.
Counsellor Pensosbud KBRI Moskow M. Aji Surya yang mendampingi tim hingga base camp Emanuel Glade menyerahkan bendera Merah Putih kepada para pendaki untuk dibawa dan dikibarkan di puncak Elbrus yang langsung melakukan pendakian hingga mencapai ketinggian 3800 m dan kembali ke base camp Emanuel Glade untuk bermalam.
Tim pendaki hari ini kembali menuju pada ketinggian 3800 m atau pendakian tahap kedua dan menginap semalam dan baru tanggal 15 Agustus tim pendaki menuju ketinggian 4800 m atau pendakian tahap ketiga dan kembali lagi ke camp di ketinggian 3800 m untuk bermalam.
Sementara itu, tanggal 16 Agustus tim pendaki kembali menuju pada ketinggian 4800 m atau pendakian tahap keempat dan bermalam di sana.
Selanjutnya pada tanggal 17 Agustus dinihari direncanakan dilakukan "summit attack" untuk mencapai puncaknya pada ketinggian 5642 m atau pendakian tahap akhir.
Keberhasilan pendakian Gunung Elbrus yang selalu diselimuti salju abadi ini ditentukan cuaca yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Banyak yang berharap cuaca dapat mendukung tim pendaki Indonesia untuk sampai ke puncak Elbrus.
"Tunggu kabar saya dari puncak Elbrus," kata Sabar penuh semangat sebelum memulai pendakian tahap pertama.
Dalam beberapa tahun terakhir tidak sedikit pendaki-pendaki Indonesia yang berhasil menaklukkan dan mengibarkan bendera Merah Putih di puncaknya.
Akan tetapi, suatu hal yang menarik dan menjadi kebanggaan Indonesia dalam pendakian tim Indonesia kali ini adalah adanya pendaki tuna daksa dari Tim Ekspedisi Merdeka bernama Sabar.
Jika berhasil, Sabar ditengarai sebagai pendaki tuna daksa pertama di dunia yang menaklukan puncak Elbrus melalui jalur utara yang baru dibuka ini.
Adapun pendaki penyandang cacat yang berhasil mencapai puncak Elbrus melalui jalur berbeda antara lain Vladimir Krupennikov (lumpuh) dari Rusia/1997, Yakov London (lumpuh) dari Rusia/2001 dan Erik Weihenmayer (buta) dari Amerika Serikat/2002.
***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A025/A025) 14-08-2011 17:51:00
TARIAN TANAH RENCONG
TARIAN TANAH RENCONG PUKAU UNDANGAN DI SWISS
London, 19/8 (ANTARA) - Tari Saman dari Tanah Rencong Aceh yang dibawakan 16 anggota Liga Tari Mahasiswa Krida Budaya Universitas Indonesia (LTMKBUI) memukau 389 undangan yang hadir pada Resepsi dan Pergelaran Budaya 'Colourful Indonesia', di Bern, Swiss, Kamis malam.
"This is the best show, I ever seen", demikian komentar salah seorang tamu undangan pada acara yang diadakan KBRI Bern bersama Panitia Rencontre Folkloreique Internationale dan Liga Tari Mahasiswa Krida Budaya UI, dalam rangka HUT Kemerdekaan Indonesia ke-66, demikian KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat.
Tamu undangan yang terdiri atas unsur korps diplomatik, pejabat pemerintah, kalangan pengusaha, akademisi, pers dan media, biro perjalanan, dan friends of Indonesia tersebut, memadati aula Hotel National, Bern, Swiss.
Pergelaran budaya 'Colourful Indonesia' ini ditujukan untuk mempromosikan keragaman seni dan budaya Indonesia, khususnya di Swiss, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis asal negr itu ke Indonesia.
Sekitar 30 penari dan pemusik LTMKBUI membawakan berbagai macam tari tradisional, di antaranya Tari Sprado (Papua), Topeng Ubruk (DKI Jakarta), Gantar Berlian (Kaltim), Tukang Delman, Pagelu (Tana Toraja), Jepin Keluang (Kalbar), Pajegan (Bali), Ganto dan Indang Piring dari Sumbar.
Selain itu, tamu juga berkesempatan untuk menyaksikan 'fashion show' hasi karya designer Aji Bram, yang menampilkan rancangannya bertema 'Unity in Diversity'.
Busana karya Aji Bram yang dibawakan oleh 20 orang peragawan dan peragawati itu terbuat dari kain-kain khas Indonesia dari Sabang sampai Merauke seperti Lurik, Batik, Songket, Kain Ikat, dan Sasirangan.
Pergelaran itu diawali dengan resepsi, di mana para tamu dijamu dengan hidangan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, mie goreng, rempeyek, dan es dawet. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film promosi budaya dan pariwisata Indonesia.
Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, menjelaskan kepada para undangan tentang pentingnya hubungan antara Swiss dan Indonesia yang pada tahun depan akan menginjak 60 tahun.
Duta Besar juga menjelaskan betapa kayanya Indonesia akan budaya dan mengajak para tamu untuk mengunjungi Indonesia agar dapat menyaksikan secara langsung keragaman seni dan budaya tersebut.
Acara resepsi diplomatik diakhiri dengan pemberian penghargaan dari Duta Besar Republik Indonesia di Swiss Djoko Susilo kepada ketua LTMKB UI Fadhlan Al-Abraar dan Designer Aji Bram. LTMKB UI adalah kelompok tari mahasiswa yang selalu diundang setiap dua tahun sekali. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 19-08-2011 21:07:30
London, 19/8 (ANTARA) - Tari Saman dari Tanah Rencong Aceh yang dibawakan 16 anggota Liga Tari Mahasiswa Krida Budaya Universitas Indonesia (LTMKBUI) memukau 389 undangan yang hadir pada Resepsi dan Pergelaran Budaya 'Colourful Indonesia', di Bern, Swiss, Kamis malam.
"This is the best show, I ever seen", demikian komentar salah seorang tamu undangan pada acara yang diadakan KBRI Bern bersama Panitia Rencontre Folkloreique Internationale dan Liga Tari Mahasiswa Krida Budaya UI, dalam rangka HUT Kemerdekaan Indonesia ke-66, demikian KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat.
Tamu undangan yang terdiri atas unsur korps diplomatik, pejabat pemerintah, kalangan pengusaha, akademisi, pers dan media, biro perjalanan, dan friends of Indonesia tersebut, memadati aula Hotel National, Bern, Swiss.
Pergelaran budaya 'Colourful Indonesia' ini ditujukan untuk mempromosikan keragaman seni dan budaya Indonesia, khususnya di Swiss, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis asal negr itu ke Indonesia.
Sekitar 30 penari dan pemusik LTMKBUI membawakan berbagai macam tari tradisional, di antaranya Tari Sprado (Papua), Topeng Ubruk (DKI Jakarta), Gantar Berlian (Kaltim), Tukang Delman, Pagelu (Tana Toraja), Jepin Keluang (Kalbar), Pajegan (Bali), Ganto dan Indang Piring dari Sumbar.
Selain itu, tamu juga berkesempatan untuk menyaksikan 'fashion show' hasi karya designer Aji Bram, yang menampilkan rancangannya bertema 'Unity in Diversity'.
Busana karya Aji Bram yang dibawakan oleh 20 orang peragawan dan peragawati itu terbuat dari kain-kain khas Indonesia dari Sabang sampai Merauke seperti Lurik, Batik, Songket, Kain Ikat, dan Sasirangan.
Pergelaran itu diawali dengan resepsi, di mana para tamu dijamu dengan hidangan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, mie goreng, rempeyek, dan es dawet. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film promosi budaya dan pariwisata Indonesia.
Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, menjelaskan kepada para undangan tentang pentingnya hubungan antara Swiss dan Indonesia yang pada tahun depan akan menginjak 60 tahun.
Duta Besar juga menjelaskan betapa kayanya Indonesia akan budaya dan mengajak para tamu untuk mengunjungi Indonesia agar dapat menyaksikan secara langsung keragaman seni dan budaya tersebut.
Acara resepsi diplomatik diakhiri dengan pemberian penghargaan dari Duta Besar Republik Indonesia di Swiss Djoko Susilo kepada ketua LTMKB UI Fadhlan Al-Abraar dan Designer Aji Bram. LTMKB UI adalah kelompok tari mahasiswa yang selalu diundang setiap dua tahun sekali. ***6***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 19-08-2011 21:07:30
UPACARA di dubai
PANAS TIDAK KURANGI ANTUSIASME WNI IKUT UPACARA
London, 19/8 (ANTARA) - Suhu panas tidak mengurangi antusiasme masyarakat Indonesia di Dubai untuk mengikuti upacara bendera Peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI di KJRI Dubai.
Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran bertindak selaku pembina upacara yang dilakukan sore hari pukul 17 di halaman KJRI Dubai. Upacara kali ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di luar ruangan sejak berdirinya KJRI Dubai tahun 2003, ujar Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Kamis (waktu setempat).
Upacara dilanjutkan dengan pembagian berbagai piala kepada para pemenang pertandingan olahraga KJRI Dubai dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-66 Tahun 2011, acara buka puasa bersama dan silaturahmi masyarakat Indonesia.
Walaupun upacara pengibaran bendera dilakukan di luar ruangan dengan suhu udara yang cukup panas, mencapai 40 derajat Celcius, tidak mengurangi kekhidmatan dan kelancaran jalannya upacara yang dihadiri sekitar 400 warga Indonesia dari berbagai Emirat di wilayah akreditasi KJRI Dubai seperti Dubai, Sharjah, Ajman, Ras Al Khaimah dan Fujairah yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Dubai.
Selain itu, upacara juga diikuti seluruh pejabat dan staf KJRI Dubai beserta keluarga serta seluruh pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Dubai.
Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas antusiasme yang tinggi dan kehadiran masyarakat Indonesia pada upacara bendera KJRI Dubai.
Mansyur juga mengenai upaya peningkatan ekonomi bilateral Indonesia UAE khususnya terutama di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.
Kerja sama ekonomi bilateral Indonesia dengan PEA mencatat prestasi yang positif dengan total nilai mencapai 1,963 miliar dolar AS pada tahun 2010 atau meningkat 20 persen dibandingkan dengan tahun 2009 hanya 1,55 miliar dollar AS, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 988.000.000 dolar AS.
Akan tetapi, kata dia, hal ini masih belum maksimal karena masih banyak potensi yang dapat dikembangkan kedua negara. ***6***
(T.H-ZG/C/S023/S023) 19-08-2011 16:50:21
London, 19/8 (ANTARA) - Suhu panas tidak mengurangi antusiasme masyarakat Indonesia di Dubai untuk mengikuti upacara bendera Peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI di KJRI Dubai.
Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran bertindak selaku pembina upacara yang dilakukan sore hari pukul 17 di halaman KJRI Dubai. Upacara kali ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di luar ruangan sejak berdirinya KJRI Dubai tahun 2003, ujar Sekretaris Pertama/ Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Kamis (waktu setempat).
Upacara dilanjutkan dengan pembagian berbagai piala kepada para pemenang pertandingan olahraga KJRI Dubai dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-66 Tahun 2011, acara buka puasa bersama dan silaturahmi masyarakat Indonesia.
Walaupun upacara pengibaran bendera dilakukan di luar ruangan dengan suhu udara yang cukup panas, mencapai 40 derajat Celcius, tidak mengurangi kekhidmatan dan kelancaran jalannya upacara yang dihadiri sekitar 400 warga Indonesia dari berbagai Emirat di wilayah akreditasi KJRI Dubai seperti Dubai, Sharjah, Ajman, Ras Al Khaimah dan Fujairah yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Dubai.
Selain itu, upacara juga diikuti seluruh pejabat dan staf KJRI Dubai beserta keluarga serta seluruh pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Dubai.
Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas antusiasme yang tinggi dan kehadiran masyarakat Indonesia pada upacara bendera KJRI Dubai.
Mansyur juga mengenai upaya peningkatan ekonomi bilateral Indonesia UAE khususnya terutama di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.
Kerja sama ekonomi bilateral Indonesia dengan PEA mencatat prestasi yang positif dengan total nilai mencapai 1,963 miliar dolar AS pada tahun 2010 atau meningkat 20 persen dibandingkan dengan tahun 2009 hanya 1,55 miliar dollar AS, dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 988.000.000 dolar AS.
Akan tetapi, kata dia, hal ini masih belum maksimal karena masih banyak potensi yang dapat dikembangkan kedua negara. ***6***
(T.H-ZG/C/S023/S023) 19-08-2011 16:50:21
Kamis, 18 Agustus 2011
SATYALANCANA
SATYALANCANA DHARMA NUSA UNTUK WARGA JERMAN
London, 19/8 (ANTARA) - Dubes RI untuk Republik Federal Jerman Dr Eddy Pratomo menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Nusa kepada tujuh warga Jerman, menambah khidmad dan semarak upacara Hari Kemerdekaan RI ke-66 di Berlin, Jerman
Ketujuh dari sembilan warga Jerman yang mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Nusa dari Pemerintah Republik Indonesia tersebut adalah Erwin Theileis, Ralf Conradi, Thomas Oye, Dr. Arnold Weckbecker, Lutz Gabriel, Michael Ickes dan Gunnar Eichholz, kata Sekretaris III Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo, kepada Antara London, Kamis.
Purno Widodo menyebutkan penyematan dilakukan setelah Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 yang diadakan di Wisma Indonesia di Dahlem, Berlin .
Sekitar 450 anggota masyarakat Indonesia, friends of Indonesia, dan Staf KBRI Berlin beserta keluarga mengikuti upacara ditengah tengah cuaca mendung yang sejak pagi hari menutupi udara kota Berlin yang tidak menghalangi semangat dan antusiasme anggota masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya hadir dalam peringatan yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara penaikan bendera dilanjutkan dengan pemberian penghargaan, dan aubade dan sore hari dilakukan upacara penurunan bendera.
Dubes Dr Eddy Pratomo yang bertindak selaku Inspektur Upacara dalam sambutannya mengajak para peserta untuk mensyukuri berbagai kemajuan yang diraih Indonesia baik di bidang ekonomi, politik, tatanan sosial, hukum dan keamanan dalam beberapa tahun terakhir ini, disamping capaian di tingkat regional dan internasional lainnya.
Lebih lanjut dubes mengemukakan berbagai capaian KBRI Berlin selama setahun terakhir, diantaranya dibidang pariwisata, perdagangan dan investasi, politik, serta pengembangan Sumber Daya Manusia.
"Kita menyambut baik kesepakatan Indonesia dan Jerman dalam pengembangan SDM dengan akan ditandatanganinya MoU pada bulan Oktober 2011 di Jakarta oleh Menteri Pendidikan kedua negara, yang akan mengalihkan hutang Indonesia menjadi pemberian 5000 beasiswa program doktor untuk mahasiswa Indonesia studi di Jerman," ujarnya.
Dalam amanatnya Dubes Pratomo berpesan agar masyarakat Indonesia yang bermukim di Jerman untuk segera memberikan informasi sekiranya ada kejadian kekerasan atau permasalahan hukum lainnya yang menimpa WNI.
"Perlindungan WNI, khususnya bagi saudara kita yang bekerja sebagai TKI adalah prioritas utama bagi Pemerintah," ujar Dubes Pratomo.
Guna semakin mendukung berbagai keberpihakan Pemerintah terhadap perlindungan WNI dan terutama TKI, KBRI Berlin tengah mengembangkan pendaftaran diri online bagi WNI di Jerman guna memudahkan pelayanan dan perlindungan saat dibutuhkan.
Dalam akhir amanatnya, Dubes juga menyampaikan tekad Perwakilan RI untuk mendorong peran aktif dari individu maupun organisasi kemasyarakatan dan organisasi pelajar seperti PPI Jerman untuk bisa mengambil manfaat dari berbagai kelebihan Jerman melalui jalur dan bidang masing-masing. Disamping itu, peran para sahabat Indonesia di Jerman juga akan semakin ditingkatkan.
"Sementara itu kepada penerima tanda kehormatan Satyalancana, Dubes menyampaikan ucapkan selamat sekaligus terima kasih atas jasanya berperan aktif dalam proses perdamaian di Aceh baik pra-Memorandum Saling Pengertian, Perundingan Damai di Helsinski dan implementasinya," demikian Purno Widodo.
Merah Putih
Peringatan detik detik Proklamasi yang digelar KJRI Frankfurt dipenuhi warna merah putih, baik dari bendera maupun umbul-umbul, serta spanduk peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66.
Peringatan berthema "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup Dalam ke-Bihinneka-an untuk Memperkokoh Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kekokohan Solidaritas ASEAN".
Matahari yang bersinar terang pada pagi hari menambah semangat nasionalisme para peserta upacara pengibaran bendera yang diikuti sekitar 200 orang yang terdiri dari para staf KJRI Frankfurt, Dharma Wanita Persatuan, mahasiswa dan masyarakat Indonesia serta Konsul Kehormatan RI di Baden-Baden dan Friends of Indonesia.
Sekretaris Pertama, Ernest Hadinoto kepada Antara London menyebutkan walaupun Peringatan HUT RI ke-66 jatuh pada hari kerja, namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk tetap hadir mengikuti rangkaian peringatan.
Mahasiswa dan masyarakat Indonesia berdatangan dari kota Frankfurt, Darmstadt, Wiesbaden, Mannheim, Bonn, Koln, Kaiserslautern, Stuttgart, Mainz, Heidelberg, Dortmund, Aachen, Marburg, Saarbrucken, Nurnberg, Kassel, Giessen, Koblenz, Baden-Baden dan Munchen.
Upacara Detik-detik Proklamasi dimulai dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih dilakukan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Konjen RI Frankfurt, Damos Dumoli Agusman mengajak para hadirin untuk mengheningkan cipta mengenang para pahlawan kemerdekaan, pahlawan pembangunan dan pahlawan demokrasi. Upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat.
Usai upacara pengibaran bendera, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama, yang diikuti dengan pertunjukan kesenian, diantaranya Tari Ranum dari Aceh yang dibawakan anak-anak warga negara Jerman yang berasal dari Heidelberg.
Konjen RI Frankfurt beserta istri membawa lagu Desaku. Selanjutnya masyarakat Indonesia secara spontan mengisi acara panggung gembira dengan menampilkan berbagai bentuk kesenian Indonesia serta turut serta dalam acara perlombaan. Pada sore hari diputar film nasional berjudul "Merah Putih" karya Yadi Sugandi.
Dalam pesan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Konjen RI Frankfurt menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia pada masa kini benar-benar dapat merasakan kemerdekaannya. Hal ini terutama dapat dibuktikan bahwa setiap warga Indonesia pada masa sekarang dapat mengemukakan pendapatnya, terutama dalam menyampaikan kritiknya terhadap perkembangan di tanah air.
Hal yang tidak dapat dirasakan pada masa lalu. Adapun tugas kita sebagai warga Indonesia di luar negeri adalah memberikan dan menyampaikan hal-hal positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia dan terutama kemajuan Indonesia sebagai negara demokrasi yang sedang tumbuh dengan pesat.
(T.H-ZG/B/Y008/C/Y008) 19-08-2011 05:37:09
London, 19/8 (ANTARA) - Dubes RI untuk Republik Federal Jerman Dr Eddy Pratomo menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Nusa kepada tujuh warga Jerman, menambah khidmad dan semarak upacara Hari Kemerdekaan RI ke-66 di Berlin, Jerman
Ketujuh dari sembilan warga Jerman yang mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana Dharma Nusa dari Pemerintah Republik Indonesia tersebut adalah Erwin Theileis, Ralf Conradi, Thomas Oye, Dr. Arnold Weckbecker, Lutz Gabriel, Michael Ickes dan Gunnar Eichholz, kata Sekretaris III Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo, kepada Antara London, Kamis.
Purno Widodo menyebutkan penyematan dilakukan setelah Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 yang diadakan di Wisma Indonesia di Dahlem, Berlin .
Sekitar 450 anggota masyarakat Indonesia, friends of Indonesia, dan Staf KBRI Berlin beserta keluarga mengikuti upacara ditengah tengah cuaca mendung yang sejak pagi hari menutupi udara kota Berlin yang tidak menghalangi semangat dan antusiasme anggota masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya hadir dalam peringatan yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara penaikan bendera dilanjutkan dengan pemberian penghargaan, dan aubade dan sore hari dilakukan upacara penurunan bendera.
Dubes Dr Eddy Pratomo yang bertindak selaku Inspektur Upacara dalam sambutannya mengajak para peserta untuk mensyukuri berbagai kemajuan yang diraih Indonesia baik di bidang ekonomi, politik, tatanan sosial, hukum dan keamanan dalam beberapa tahun terakhir ini, disamping capaian di tingkat regional dan internasional lainnya.
Lebih lanjut dubes mengemukakan berbagai capaian KBRI Berlin selama setahun terakhir, diantaranya dibidang pariwisata, perdagangan dan investasi, politik, serta pengembangan Sumber Daya Manusia.
"Kita menyambut baik kesepakatan Indonesia dan Jerman dalam pengembangan SDM dengan akan ditandatanganinya MoU pada bulan Oktober 2011 di Jakarta oleh Menteri Pendidikan kedua negara, yang akan mengalihkan hutang Indonesia menjadi pemberian 5000 beasiswa program doktor untuk mahasiswa Indonesia studi di Jerman," ujarnya.
Dalam amanatnya Dubes Pratomo berpesan agar masyarakat Indonesia yang bermukim di Jerman untuk segera memberikan informasi sekiranya ada kejadian kekerasan atau permasalahan hukum lainnya yang menimpa WNI.
"Perlindungan WNI, khususnya bagi saudara kita yang bekerja sebagai TKI adalah prioritas utama bagi Pemerintah," ujar Dubes Pratomo.
Guna semakin mendukung berbagai keberpihakan Pemerintah terhadap perlindungan WNI dan terutama TKI, KBRI Berlin tengah mengembangkan pendaftaran diri online bagi WNI di Jerman guna memudahkan pelayanan dan perlindungan saat dibutuhkan.
Dalam akhir amanatnya, Dubes juga menyampaikan tekad Perwakilan RI untuk mendorong peran aktif dari individu maupun organisasi kemasyarakatan dan organisasi pelajar seperti PPI Jerman untuk bisa mengambil manfaat dari berbagai kelebihan Jerman melalui jalur dan bidang masing-masing. Disamping itu, peran para sahabat Indonesia di Jerman juga akan semakin ditingkatkan.
"Sementara itu kepada penerima tanda kehormatan Satyalancana, Dubes menyampaikan ucapkan selamat sekaligus terima kasih atas jasanya berperan aktif dalam proses perdamaian di Aceh baik pra-Memorandum Saling Pengertian, Perundingan Damai di Helsinski dan implementasinya," demikian Purno Widodo.
Merah Putih
Peringatan detik detik Proklamasi yang digelar KJRI Frankfurt dipenuhi warna merah putih, baik dari bendera maupun umbul-umbul, serta spanduk peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66.
Peringatan berthema "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup Dalam ke-Bihinneka-an untuk Memperkokoh Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kekokohan Solidaritas ASEAN".
Matahari yang bersinar terang pada pagi hari menambah semangat nasionalisme para peserta upacara pengibaran bendera yang diikuti sekitar 200 orang yang terdiri dari para staf KJRI Frankfurt, Dharma Wanita Persatuan, mahasiswa dan masyarakat Indonesia serta Konsul Kehormatan RI di Baden-Baden dan Friends of Indonesia.
Sekretaris Pertama, Ernest Hadinoto kepada Antara London menyebutkan walaupun Peringatan HUT RI ke-66 jatuh pada hari kerja, namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk tetap hadir mengikuti rangkaian peringatan.
Mahasiswa dan masyarakat Indonesia berdatangan dari kota Frankfurt, Darmstadt, Wiesbaden, Mannheim, Bonn, Koln, Kaiserslautern, Stuttgart, Mainz, Heidelberg, Dortmund, Aachen, Marburg, Saarbrucken, Nurnberg, Kassel, Giessen, Koblenz, Baden-Baden dan Munchen.
Upacara Detik-detik Proklamasi dimulai dengan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih dilakukan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Konjen RI Frankfurt, Damos Dumoli Agusman mengajak para hadirin untuk mengheningkan cipta mengenang para pahlawan kemerdekaan, pahlawan pembangunan dan pahlawan demokrasi. Upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat.
Usai upacara pengibaran bendera, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama, yang diikuti dengan pertunjukan kesenian, diantaranya Tari Ranum dari Aceh yang dibawakan anak-anak warga negara Jerman yang berasal dari Heidelberg.
Konjen RI Frankfurt beserta istri membawa lagu Desaku. Selanjutnya masyarakat Indonesia secara spontan mengisi acara panggung gembira dengan menampilkan berbagai bentuk kesenian Indonesia serta turut serta dalam acara perlombaan. Pada sore hari diputar film nasional berjudul "Merah Putih" karya Yadi Sugandi.
Dalam pesan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Konjen RI Frankfurt menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia pada masa kini benar-benar dapat merasakan kemerdekaannya. Hal ini terutama dapat dibuktikan bahwa setiap warga Indonesia pada masa sekarang dapat mengemukakan pendapatnya, terutama dalam menyampaikan kritiknya terhadap perkembangan di tanah air.
Hal yang tidak dapat dirasakan pada masa lalu. Adapun tugas kita sebagai warga Indonesia di luar negeri adalah memberikan dan menyampaikan hal-hal positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia dan terutama kemajuan Indonesia sebagai negara demokrasi yang sedang tumbuh dengan pesat.
(T.H-ZG/B/Y008/C/Y008) 19-08-2011 05:37:09
KEDUBES RI JENEWA
KEDUBES RI JENEWA LAKSANAKAN PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN
London, 18/8 (ANTARA) - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipusatkan di Kedutaan Besar RI di Jenewa berlangsung khidmat.
Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya Dian Triansyah Djani di Jenewa memimpin Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-66 di halaman Perutusan Tetap RI, kata Sekretaris Pertama, Kurniawan Koba kepada ANTARA London, Rabu (waktu setempat).
Dubes selaku pembina upacara menyampaikan ajakan bagi seluruh unsur masyarakat Indonesia untuk meningkatkan rasa syukur atas kemajuan yang dicapai Bangsa Indonesia sekaligus memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang berjuang merebut sekaligus mempertahankan kemerdekaan.
Dubes juga mengharapkan seluruh lapisan masyarakat yang tengah bertugas dan tinggal di Jenewa untuk melakukan refleksi diri dengan bercermin pada sejarah guna menatap masa depan Indonesia yang lebih cerah, yaitu Indonesia yang bersatu, adil, makmur dan sejahtera.
Peringatan kemerdekaan kali ini mengusung tema: "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN".
Tema tersebut menggambarkan betapa pentingnya ASEAN bagi Indonesia dan Indonesia bagi ASEAN. Sebagai Ketua ASEAN Geneva Committee, PTRI Jenewa menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan ASEAN di berbagai forum dan organisasi internasional di Jenewa.
Dalam hal ini, bertepatan dengan ulang tahun ASEAN ke-44 yang diperingati tanggal 8 Agustus yang lalu, untuk pertama kalinya hymne ASEAN berkumandang dan bendera ASEAN berkibar di langit Jenewa serta dikibarkan serentak di seluruh perwakilan negara anggota ASEAN di dunia.
Upacara penurunan bendera di PTRI Jenewa diikuti dengan acara ramah tamah dengan seluruh masyarakat Indonesia di Jenewa dan pembagian hadiah lomba HUT RI ke-66 dan ditutup dengan shalat tarawih bai umat muslim Indonesia di Jenewa. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 18-08-2011 14:11:15
London, 18/8 (ANTARA) - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-66 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipusatkan di Kedutaan Besar RI di Jenewa berlangsung khidmat.
Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya Dian Triansyah Djani di Jenewa memimpin Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-66 di halaman Perutusan Tetap RI, kata Sekretaris Pertama, Kurniawan Koba kepada ANTARA London, Rabu (waktu setempat).
Dubes selaku pembina upacara menyampaikan ajakan bagi seluruh unsur masyarakat Indonesia untuk meningkatkan rasa syukur atas kemajuan yang dicapai Bangsa Indonesia sekaligus memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang berjuang merebut sekaligus mempertahankan kemerdekaan.
Dubes juga mengharapkan seluruh lapisan masyarakat yang tengah bertugas dan tinggal di Jenewa untuk melakukan refleksi diri dengan bercermin pada sejarah guna menatap masa depan Indonesia yang lebih cerah, yaitu Indonesia yang bersatu, adil, makmur dan sejahtera.
Peringatan kemerdekaan kali ini mengusung tema: "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup dalam ke-Bhinneka-an untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia dalam Forum ASEAN untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN".
Tema tersebut menggambarkan betapa pentingnya ASEAN bagi Indonesia dan Indonesia bagi ASEAN. Sebagai Ketua ASEAN Geneva Committee, PTRI Jenewa menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan ASEAN di berbagai forum dan organisasi internasional di Jenewa.
Dalam hal ini, bertepatan dengan ulang tahun ASEAN ke-44 yang diperingati tanggal 8 Agustus yang lalu, untuk pertama kalinya hymne ASEAN berkumandang dan bendera ASEAN berkibar di langit Jenewa serta dikibarkan serentak di seluruh perwakilan negara anggota ASEAN di dunia.
Upacara penurunan bendera di PTRI Jenewa diikuti dengan acara ramah tamah dengan seluruh masyarakat Indonesia di Jenewa dan pembagian hadiah lomba HUT RI ke-66 dan ditutup dengan shalat tarawih bai umat muslim Indonesia di Jenewa. ***6*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S023/S023) 18-08-2011 14:11:15
Rabu, 17 Agustus 2011
SEMANGAT MERAH PUTIH DI ATHENA
SEMANGAT MERAH PUTIH MENGELORA DI ATHENA
London, 18/8 (ANTARA) - Lagu-lagu perjuangan berkumandang pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan KBRI Athena di Wisma Duta Rabu.
Upacara bendera dilaksanakan di halaman depan Kediaman Resmi Duta Besar RI, yang dihiasi kain berwarna merah putih. Tampak pula dari kejauhan logo besar bertuliskan angka 66 menghiasi dinding depan Wisma Duta.
Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti kepada Antara London, Rabu, mengatakan suasana perayaan HUT RI sangat semarak karena kehadiran kaum wanita dan warga masyarakat yang umumnya adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), yang mengenakan busana nasional bernuansa merah putih.
Meski para peserta tengah menjalankan ibadah puasa, peringatan upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat.
Cuaca terik matahari mencapai 38 derajat di kota Athena dan sekitarnya, tidak menyurutkan langkah tegap tiga pelajar Indonesia saat mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Duta Besar RI untuk Yunani, Ahmad Rusdi dalam pidatonya di depan 200 peserta upacara yang terdiri dari staf dan warga masyarakat Indonesia di Yunani menggarisbawahi berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah RI.
Pemerintah memprioritaskan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang stabil dan semakin berkwalitas serta menegakkan hukum dan keadilan yang semakin merata, ujarnya.
Mengutip pidato Presiden RI di depan DPR pada 16 Agustus 2011 mengenai raihan Indonesia selama ini, Dubes mengatakan Indonesia tampil sebagai salah satu negara demokrasi yang paling stabil dan mapan di Asia dan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Di Asia Tenggara, Indonesia tercatat sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar.
Sementara menyinggung keketuaan Indonesia di ASEAN, Dubes Rusdi meminta masyarakat untuk ikut menyukseskannya terutama menyongsong pelaksanaan KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait lainnya yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November mendatang.
Dubes Rusdi juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga masyarakat Indonesia di Yunani yang tergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani (IKKIY), yang dukungan berbagai kegiatan yang dilakukan KBRI seperti promosi budaya, wisata dan kegiatan lainnya.
Mengingat maraknya aksi mogok kerja dan unjuk rasa di Athena, Dubes RI, menghimbau kepada warga Indonesia lebih berhati-hati dan senantiasa melakukan kontak dengan sesama warga Indonesia dan KBRI.
Dubes menyampaikan penghargaan atas semangat warga Indonesia yang pada September 2011 nanti akan menempuh Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka atas kerjasama UT dengan KBRI Athena.
Pada akhir upacara seluruh peserta bersilaturahmi di dalam Wisma Duta untuk menerima bingkisan dan menyaksikan acara pemberian penghargaan dan hadiah diselingi dengan lagu-lagu perjuangan dan daerah.
KBRI juga memberikan penghargaan kepada warga masyarakat yang dinilai menjadi teladan dengan kriteria penilaian yang mencakup moralitas, loyalitas, legalitas, kepribadian, kerja sama, partisipasi aktif, kepedulian pada masyarakat, kreativitas, komitmen, kesopanan, keramahan dan kerapihan.
Terpilih sebagai masyarakat teladan Ronny Christanto dan Siti Sampin yang bekerja lebih dari 10 tahun. Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya bertujuan memicu semangat warga Indonesia di Yunani menjadi contoh dan teladan di komunitas setempat serta memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
***6***
(T.H-ZG/B/T010/T010) 18-08-2011 06:53:56
London, 18/8 (ANTARA) - Lagu-lagu perjuangan berkumandang pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan KBRI Athena di Wisma Duta Rabu.
Upacara bendera dilaksanakan di halaman depan Kediaman Resmi Duta Besar RI, yang dihiasi kain berwarna merah putih. Tampak pula dari kejauhan logo besar bertuliskan angka 66 menghiasi dinding depan Wisma Duta.
Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Athena Jani Mediawati Sasanti kepada Antara London, Rabu, mengatakan suasana perayaan HUT RI sangat semarak karena kehadiran kaum wanita dan warga masyarakat yang umumnya adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), yang mengenakan busana nasional bernuansa merah putih.
Meski para peserta tengah menjalankan ibadah puasa, peringatan upacara berlangsung dengan tertib dan khidmat.
Cuaca terik matahari mencapai 38 derajat di kota Athena dan sekitarnya, tidak menyurutkan langkah tegap tiga pelajar Indonesia saat mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Duta Besar RI untuk Yunani, Ahmad Rusdi dalam pidatonya di depan 200 peserta upacara yang terdiri dari staf dan warga masyarakat Indonesia di Yunani menggarisbawahi berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah RI.
Pemerintah memprioritaskan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mewujudkan kehidupan berdemokrasi yang stabil dan semakin berkwalitas serta menegakkan hukum dan keadilan yang semakin merata, ujarnya.
Mengutip pidato Presiden RI di depan DPR pada 16 Agustus 2011 mengenai raihan Indonesia selama ini, Dubes mengatakan Indonesia tampil sebagai salah satu negara demokrasi yang paling stabil dan mapan di Asia dan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Di Asia Tenggara, Indonesia tercatat sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar.
Sementara menyinggung keketuaan Indonesia di ASEAN, Dubes Rusdi meminta masyarakat untuk ikut menyukseskannya terutama menyongsong pelaksanaan KTT ke-19 ASEAN dan KTT terkait lainnya yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November mendatang.
Dubes Rusdi juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga masyarakat Indonesia di Yunani yang tergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani (IKKIY), yang dukungan berbagai kegiatan yang dilakukan KBRI seperti promosi budaya, wisata dan kegiatan lainnya.
Mengingat maraknya aksi mogok kerja dan unjuk rasa di Athena, Dubes RI, menghimbau kepada warga Indonesia lebih berhati-hati dan senantiasa melakukan kontak dengan sesama warga Indonesia dan KBRI.
Dubes menyampaikan penghargaan atas semangat warga Indonesia yang pada September 2011 nanti akan menempuh Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka atas kerjasama UT dengan KBRI Athena.
Pada akhir upacara seluruh peserta bersilaturahmi di dalam Wisma Duta untuk menerima bingkisan dan menyaksikan acara pemberian penghargaan dan hadiah diselingi dengan lagu-lagu perjuangan dan daerah.
KBRI juga memberikan penghargaan kepada warga masyarakat yang dinilai menjadi teladan dengan kriteria penilaian yang mencakup moralitas, loyalitas, legalitas, kepribadian, kerja sama, partisipasi aktif, kepedulian pada masyarakat, kreativitas, komitmen, kesopanan, keramahan dan kerapihan.
Terpilih sebagai masyarakat teladan Ronny Christanto dan Siti Sampin yang bekerja lebih dari 10 tahun. Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya bertujuan memicu semangat warga Indonesia di Yunani menjadi contoh dan teladan di komunitas setempat serta memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
***6***
(T.H-ZG/B/T010/T010) 18-08-2011 06:53:56
Langganan:
Postingan (Atom)