KELOMPOK "NUSANTARA ARTS FORUM" TAMPIL DI ITALIA
London, 16/8 (ANTARA) - Penampilan kelompok musik dan tari tergabung dalam Nusantara Arts Forum (NAF) di Capaccio-Paestum, Napoli, Italia, dihadiri sebanyak 1.300 hadirin yang antusias menyaksikan kebudayaan Indonesia itu.
Pertunjukkan di Capaccio yang didukung Kepala Dinas Pariwisata Capaccio-Paestum dan konsul kehormatan Indonesia di Napoli, Giuseppe Testa, mendapat sambutan meriah, ujar Kordinator Fungsi Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa kepada wartawan di London, Selasa.
"Bahkan pada akhir pertunjukan kelompok musik dan tari itu mendapat tepuk tangan panjang sambil berdiri," ujarnya.
Dikatakannya, NAF yang yang membawa 17 mahasiswa UI, Binus, UPH dan London School serta empat siswa SMA Presiden, Jakarta, itu selain tampil di Capaccio-Paestum, Napoli juga di dua kota lainnya yaitu di Trieste dan Mormanno, Calabria.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma mengatakan, meskipun Indonesia dan Italia secara geografis berjauhan, dengan saling mengenal melalui ekspose kekayaan dan keragaman budaya, perasaan kedekatan di antara masyarakat kedua negara akan tercipta.
Dengan demikian, pertukaran kunjungan masyarakat, termasuk wisatawan Indonesia dan Italia diharapkan akan semakin meningkat pada tahun-tahun yang akan datang, ujarnya.
Usai pertunjukkan di Capaccio, sejumlah pengunjung menghampiri pimpinan rombongan Priyo Iswanto untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas penampilan grup tari dari Indonesia yang "spektakuler".
Menurut Musurifun Lajawa , kehadiran para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Italia dalam rangka memanfaatkan liburan panjang mereka. Para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok musik dan tari Nusantara Arts Forum (NAF), Jakarta itu memilih untuk mengisi liburan mereka dengan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di tiga kota Italia selama dua minggu sejak akhir Juli hingga 14 Agustus .
Misi kesenian Indonesia itu setelah mendarat di bandara Marcopolo, Venezia, NAF dibawah pimpinan Tanti Hori, langsung menyiapkan anak buahnya untuk tampil perdana, di Trieste, wilayah Italia paling utara, berbatasan dengan Slovenia.
Dalam kunjungan ke Italia ini, NAF menampilkan sejumlah tarian pilihan dari berbagai daerah nusantara, yaitu Tari Janger (Bali), Tari Pergaulan (Betawi), Tari Pasembahan (Sumsel) Tari Enggan dan Bambu (Kaltim), Tari Dol, Kipas, Piring/Lilin serta Indang (Sumbar) yang diiringi musik hidup.
Berkat dukungan walikota Trieste, NAF dapat tampil di Castello san di Giusto, suatu benteng peninggalan Romawi abad ke-12 di atas puncak bukit tertinggi di kota Trieste, menghadap laut Adriatik, sekitar 750 km utara Roma.
Konsul kehormatan RI di Trieste, Vincenzo Sandalj, yang juga sebagai tuan rumah acara Malam Budaya Indonesia mengatakan, kunjungan wisatawan Italia ke Indonesia yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir diharapkan akan memacu hubungan perdagangan Italia dan Indonesia di tahun-tahun yang akan datang.
Walikota Trieste, Roberto Casolini, mantan Ketua KADIN kepada Kuasa Usaha Sementara (KUAI) KBRI Roma, Priyo Iswanto mengatakan, Pemda Trieste siap membantu fasilitasi kegiatan ekspor-impor Indonesia-Italia melalui pelabuhan Trieste, salah satu terbesar di wilayah utara Italia.
Disamping pejabat, pengusaha dan biro perjalanan wisata yang tampak hadir pada Malam Budaya Indonesia di Triste, masyarakat Indonesia juga berdatangan dari daerah-daerah sekitar, termasuk Genoa.
"Lain kali, kalau ada grup kesenian dari Indonesia yang berkunjung ke Italia, silahkan hubungi kami, kata Julia S. Ghinami, ketua Kelompok Melati, persatuan masyarakat kawin campur Indonesia - Italia yang tinggal di kota Udine, menambahkan bahwa ia akan membantu mengusahakan untuk juga tampil di kota-kota lain.
Di Cappaccio-Paestum, rombongan NAF mendapat kehormatan tampil di Teater dei Tempio, kawasan pariwisata arkeologi peninggalan Yunani terbesar sewaktu Capaccio-Paestum dalam kekuasaan Yunani Raya akhir abad ke-6 sebelum masehi, atau 2.700 tahun silam.
Tidak seperti pada dua pertunjukkan sebelumnya, di Calabria NAF tampil pada Festival Xenia, selama tiga malam, bersama peserta dari negara-negara lain, diantaranya Italia, Rusia, Serbia, dan Kroasia.
Para pengunjung festival mengakui keunggulan kelompok kesenian Indonensia tidak hanya pada dinamisnya tari-tarian yang ditampilkan, tetapi juga pada keragaman tari dan pakaiannya yang sangat indah.
Bagaimana mungkin piring-piring yang diayun dalam gerakan-gerakan tari yang sangat cepat dan sulit tidak lepas dari tangan, komentar beberapa peserta festival dari Italia.
Tadinya saya pikir, mereka pakai piring tiruan tetapi waktu piringnya dipecahkan pada akhir pertunjukan, saya sangat terperangah, wow... !!! tari piring benar-benar unik dan luar biasa, ujar peserta lain dari Rusia.
Kunjungan sanggar-sanggar seni dari Indonesia mendapat sambutan cukup luas dari pemerinta daerah dan asosiasi-asosiasi kebudayaan di Italia, yang bersedia menjadi mitra dalam penyelenggaran pentas budaya Indonesia khususnya selama musim panas pada Mei- Agustus setiap tahun.
Kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan hubungan dan saling pengertian antara masyarakat Italia dan Indonesia, yang juga akan mendorong peningkatan kerjasama pariwisata, perdagangan dan investasi, demikian Musurifun Lajawa. ***6***
(T.H-ZG/B/F002/F002) 16-08-2011 13:06:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar