Sabtu, 20 Agustus 2011

EDINBURGH FESTIVAL

ALUNAN GAMELAN KERATON YOGYAKARTA MERIAHKAN EDINBURGH FESTIVAL

London, 20/8 (ANTARA) - Alunan gamelan kelompok Kridha Mardhawa dari Yogyakarta memeriahkan Edinburgh International Festival (EIF) 2011 di gedung pertunjukan The Hub, Edinburgh, Jumat malam.

Konser perdana kelompok seni asal Yogyakarta itu berhasil memukau ratusan penonton yang memenuhi gedung pertunjukan itu, demikian Sekretaris Tiga KBRI London Billy Wibisono dalam keterangannya kepada ANTARA London, Sabtu.
"Bahana tepuk tangan ratusan penonton, bergemuruh menyambut selesainya pertunjukkan gamelan Kridha Mardhawa yang ikut dalam EIF atas inisiatif KBRI London itu," katanya.

Disebutkan bahwa konser gamelan dipimpin langsung GBPH Drs Sulaksmono Yudhaningrat, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, merupakan partisipasi perdana Indonesia dalam Edinburgh International Festival, festival seni budaya internasional yang prestisius dan tidak asing lagi di daratan Eropa pasca Perang Dunia II.

Melalui dukungan Kementerian Budaya dan Pariwisata RI serta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur DI Yogyakarta, kelompok gamelan Keraton Yogyakarta tampil selama enam kali pementasan selama tiga hari berturut-turut di Edinburgh International Festival tahun 2011 yang bertemakan kebudayaan Asia.

Hadir pada acara tersebut, Dubes RI untuk Inggris, Yuri O. Thamrin dan Ny Sandra Thamrin, merupakan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya mengingat bahwa artis atau kelompok yang diundang ke EIF bukan sembarangan dan melalui proses seleksi oleh Panitia EIF yang dipimpin Festival Director EIF, Jonathan Mills.

Kehadiran kelompok gamelan Kridha Mardhawa merupakan perwakilan dari keragaman kebudayaan Indonesia yang menajamkan eksistensi kebudayaan serta citra positif Indonesia di mancanegara, melalui festival seni budaya tingkat dunia yang dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya.

Hal ini juga merupakan hasil dari upaya dan kerjasama yang baik antara KBRI London dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta.

Tiket yang dijual kepada publik untuk pagelaran budaya gamelan oleh kelompok Kridha Mardhawa tersebut, yang dilakukan dua kali setiap harinya selama tiga hari berturut-turut, telah terjual habis bahkan tiga bulan sebelum jadwal konser.

Hal ini merefleksikan apresiasi dan sambutan positif bukan hanya dari masyarakat Inggris namun juga dari masyarakat mancanegara yang berkunjung khusus untuk menghadiri konser tersebut.

Menurut Dubes Yuri Thamrin, hal ini juga merefleksikan hubungan kesejarahan mendalam antara Indonesia dan Inggris, yang sudah dirintis selama 200 tahun sejak kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles ke Indonesia pada tahun 2011.

Raffles bukan hanya dikenal sebagai penulis buku The History of Java dan penemu bunga Rafflesia Arnoldii, namun juga sebagai orang pertama yang membawa gamelan ke Inggris, ujarnya.

Gamelan merupakan sarana seni budaya yang telah memperoleh apresiasi cukup tinggi dari masyarakat di Inggris serta efektif untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, terbukti dari keberadaan lebih dari 70 kelompok gamelan aktif di seantero Inggris Raya.

KBRI London memanfaatkan kehadiran Kridha Mardhawa tersebut untuk mempromosikan berbagai tujuan pariwisata Indonesia kepada para penonton serta pengunjung kota Edinburgh selama festival berlangsung.

Dalam kesempatan kunjungan kelompok Kridha Mardhawa ke Inggris tersebut, mereka juga telah diundang secara khusus oleh Earl of Hopetoun, Andrew Hope, untuk mengunjungi Hopetoun House, kediaman pribadi bangsawan Skotlandia tersebut, pada tanggal 19 Agustus 2011.

Selain itu, Baron of Glendevon, Jonathan Hope, sepupu dari Earl of Hopetoun, yang merupakan seorang pecinta Indonesia dan kolektor batik serta tekstil Indonesia, telah mengadakan pameran batik untuk mendukung konser Kridha Mardhawa tersebut.

Pameran bertajuk Heirlooms (warisan budaya) tersebut diadakan di Dovecot Studios di Edinburgh, sebuah venue pameran yang terkenal di Inggris dan mengkhususkan pada kerajinan tekstil dan tenun (tapestry), selama bulan Agustus 2011.

Edinburgh International Festival merupakan festival seni budaya internasional yang berbasis di kota Edinburgh, Inggris, berdiri sejak tahun 1947.

Selama bulan Agustus setiap tahunnya, panitia EIF mengundang artis mancanegara yang diseleksi secara khusus untuk memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi warga Inggris serta penonton lainnya dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Tercatat tahun ini terdapat partisipasi artis dari 78 negara dengan pengunjung kota Edinburgh berjumlah lebih dari sejuta orang untuk periode tersebut. ***6***

(T.H-ZG/B/F002/F002) 20-08-2011 12:00:30


1 komentar:

kapal mengatakan...

bagus buat promosi budaya...boleh tau gmana cara mengikuti festival tersebut?