Rabu, 10 Agustus 2011

LONDON WASPADA

KBRI LONDON IMBAU WARGA DI LONDON WASPADA

London, 9/8 (ANTARA) - KBRI London mengimbau warga Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan berupaya menghindari kerumunan massa dan kerusuhan akibat terjadinya kerusuhan yang melanda London dan sekitarnya yang berawal di Tottenham pada Sabtu malam.

Minister Counsellor KBRI London, Dwi K.I. Miftach kepada koresponden Antara, Selasa mengatakan untuk mengantisipasi kemungkinan menyebar ke wilayah lain, maka KBRI London mengimbau warga yang memerlukan bantuan maupun memiliki informasi mengenai perkembangan situasi agar senantiasa menghubungi KBRI London.

Selain itu, Dwi K.I Miftach mengharapkan seluruh warga Indonesia yang berada di London untuk mematuhi hukum yang berlaku dan tidak terlibat aksi- aksi pelanggaran hukum.

Untuk itu, Dwi K.I. Miftah minta warga yang memerlukan bantuan maupun memiliki informasi mengenai perkembangan situasi agar senantiasa menghubungi KBRI London melalui No telp. (020) 7499 7661 email: kbri@btconnect.com atau kontak person Sdr: Wandi (No telepon: 7923502807).


Pelajar mengungsi
Sementara itu Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) UK, Rendhika Harsono ketika dihubungi mengatakan seorang pelajar yang tergabung dalam PPI London yang mengambil S 1 di London dan tinggal di daerah Tottenham sudah mengungsi ke rumah rekannya.

" Prasetyo yang tinggal di wilayah Tottenham sudah mengungsi ke tempat rekannya," ujar Rendhika yang dihubungi KBRI London dan Atase Pendidikan mencari info keberadaan anggota PPI yang berada di wilayah kerusuhan.

Menurut Rendhika, ia bersama pengurus PPI lainnya terus memantau situasi di London dan juga keberadaan para pelajar yang tergabung dalam PPI London.

Selain itu di wilayah East London, ada beberapa bus yang tidak meliwati wilayah Bethnal Green, yang berada di zone 1 dan 2 , toko dan pub dan restoran banyak yang tutup sejak jam sembilan, bahkan taksi pun sulit serta bus tidak ada.

"Saya dengar ada kerusuhan juga di wilayah Hackney,dekat dengan Benthnal Green," ujar Rendhika.

Dikatakannya banyak pelajar yang merasa takut keluar dan tinggal di rumah kebetulan memang lagi libur musim panas, dan kalaupun pergi umumnya mereka naik taksi karena naik kereta api bawah tanah dan bus tidak aman.

Dalam insiden yang terjadi Sabtu malam di wilayah Tottenham London itu diawali dengan aksi sekitar 300-an orang yang memprotes aksi penembakan polisi yang menewaskan Mark Duggan (29) Kamis lalu. Massa berkumpul di luar kantor polisi setempat dan menuntut keadilan untuk korban tewas.

Polisi mengatakan situasi berubah kacau setelah dua mobil polisi yang berada sekitar 200 meter dari kumpulan massa diserang dan beberapa bom molotov dilemparkan ke mobil polisi yang langsung terbakar itu.

Lebih 100 orang ditahan karena polisi diserang, kendaraan aparat dirusak, toko-toko dijarah dan dirusak di beberapa daerah London seperti di daerah Enfield, Walthamstow dan Waltham Forest di London utara dan Brixton di bagian selatan.

Bentrokan terjadi di Enfield, Minggu malam. Jendela toko dihancurkan dan mobil polisi dirusak.

Muncul sejumlah laporan bahwa gang beranggotakan 200 anak muda menjarah dan menyerang polisi di Coldharbour Lane dan Brixton High Street, London selatan.

Komandan Polisi Metropolitan Adrian Hanstock mengatakan ini bukanlah kelompok orang yang mewakili masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar menyerang masyarakat, tempat usaha, properti dan perumahan serta menimbulkan kekacauan dan kejahatan.

***3***
(ZG)/B/A011
(T.H-ZG/B/A011/A011) 09-08-2011 07:35:07


Tidak ada komentar: