UIN SUSKA RIAU-UNIVERSITAS MAROKO BEKERJA SAMA
Oleh Zeynita
Gibbons
Jakarta, 15/7
(Antara) - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau)
menjalin kerja sama dengan Universitas Moulay Ismail Meknes, Maroko, dalam
berbagai bidang, di antaranya pertukaran dosen dan mahasiswa.
Selain itu, penelitian,
publikasi dan informasi, pertukaran jurnal ilmiah, penyelenggaraan seminar,
serta berbagai program dan kegiatan lainnya yang mendukung kemajuan kedua
universitas tersebut, kata Sekretaris III (Pelaksana Fungsi Pensosbud) KBRI
Rabat, Suparman Hasibuan, kepada Antara di Jakarta, Senin.
Penandatangan
kerja sama dilakukan oleh Rektor UIN Suska Riau Prof.Dr. H.M. Nazir dan Rektor
Universitas Moulay Ismail Meknes Prof.Dr. Ahmed Lebrihi yang disaksikan oleh
Duta Besar RI untuk Maroko Tosari Widjaja beserta staf KBRI Rabat di Gedung
Rektor Universitas Moulay Ismail Meknes. Dalam hal ini, kata Suparman Hasibuan,
KBRI Rabat memfasilitasi acara tersebut.
Hadir pula
sejumlah dekan dan direktur pada Universitas Moulay Ismail Meknes, Dekan
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau, serta sejumlah dosen UIN Suska
Riau yang merupakan alumni Universitas Moulay Ismail Meknes, Maroko.
Media lokal
Maroko, antara lain Televisi Maroko SNRT dan Kantor Berita Nasional Maroko
Maghreb Arabe Presse (MAP), kata Suparman, merespons positif acara
penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tersebut
dengan mengadakan peliputan.
Universitas Moulay Ismail, lanjut dia,
merupakan salah satu Universitas terkemuka di Maroko yang terletak di Kota
Meknes (sekitar 200 km dari Rabat). Nama universitas ini mengambil nama salah
seorang raja Dinasti Alawiyah, Moulay Ismail bin muhammad al-syarif (1056--1139
H/1645--1727 M). Ketika berkuasa, dia menjadikan Kota Meknes sebagai ibu kota.
Pada masa
berkuasa banyak dicapai keberhasilan, baik dalam bidang politik maupun
peradaban. Cikal bakal universitas Moulay Ismail Meknes dimulai pada tahun 1982
yang saat itu hanya memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Adab dan Humaniora
dan Fakultas MIPA yang menginduk pada Universitas Sidi Mohamed ben Abdellah di
Fes.
Pada tahun
1989, universitas itu secara resmi berdiri dan hingga saat ini mempunyai
delapan fakultas dengan jumlah mahasiswa sekitar 50.000 orang.
Saat ini,
terdapat delapan orang mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di
Universitas tersebut. Empat orang di antara mereka berhasil menyelesaikan
program doktor dari universitas tersebut, termasuk dua di antaranya merupakan
dosen pada UIN Suska Riau.
Guna
mengembangkan dan meningkatkan hubungan Indonesia-Maroko di bidang pendidikan,
KBRI Rabat senantiasa mendorong universitas kedua negara tersebut untuk dapat
terus mengadakan kerja sama.
Saat ini,
kata dia, terdapat sejumlah universitas di Indonesia yang telah menjalin kerja
sama dengan beberapa universitas di Maroko, antara lain UII Yogyakarta,
Universitas Islam As-Syafi'iyah Jakarta, ISID Gontor, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Selain itu,
Universitas Negeri Jakarta, STAINU Jakarta, Unissula Semarang, UNSIQ Wonosobo,
Sekolah Tinggi Wali Sembilan Semarang, STEI Tazkia, dan UIN Sultan Syarif Kasim
Riau.
Sementara
itu, lanjut dia, IAIN Sumatera Utara dan IAIN Walisongo Semarang saat ini
sedang dalam pembahasan kerja sama dengan beberapa universitas di Maroko.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 15-07-2013 05:40:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar