INDONESIA BERPELUANG
EKSPOR IKAN KE SPANYOL
Oleh Zeynita Gibbons
London, 9/7 (ANTARA) - Presiden Asosiasi Pedagang, Importir,
Produsen dan Eksportir Ikan dan produk Budidaya Ikan Spanyol CONXEMAR, Jose
Maria Garcia mengatakan Indonesia berpeluang dalam meningkatkan eksport produk
ikan ke Spanyol melalui palabuhan Vigo.
Hal itu disampaikan Jose
Maria Garcia pada saat kunjungan Dubes RI,
Adiyatwidi Adiwoso Asmady, di
kantor Kamar Dagang Vigo, dan dihadiri para pengusaha, khususnya
masyarakat perikanan dan perkapalan di kota
Vigo , Spanyol, demikian Koordinator
Fungsi Pensosbud Theo Nugroho mengatakan kepada ANTARA London, Senin.
Dikatakannyan para
importir produk perikanan di Vigo menginginkan adanya kontak langsung dengan
pengusaha Indonesia, mengingat selama ini lebih banyak impor produk perikanan
Indonesia dilakukan melalui Thailand dan Vietnam.
Menurut Jose Maria
Garcia, hal kemungkinan karena kemudahan sertifikasi yang dikeluarkan oleh
pihak otoritas di Thailand dan Vietnam untuk memasuki pasar Uni Eropa. Pihaknya
mengamati bahwa otoritas di Indonesia cukup ketat dalam inspeksi dokumen
eksport dan pengeluaran sertifikasi ikan dalam rangka memenuhi persyaratan
memasuki pasar Eropa.
Masyarakat perikanan di
Vigo, Galicia siap membantu pemerintah dan swasta di Indonesia dalam kontrol
kualitas dalam rangka meningkatkan ekspor produk perikanan. Vigo memiliki
tenaga ahli yang berpengalaman untuk membantu Indonesia.
Sejalan dengan keinginan
meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, CONXEMAR mengundang Indonesia untuk
berpartisipasi dalam XV International Frozen Seafood Exhibition dan Kongres
Masyarakat Perikanan yang didukung oleh FAO pada tangal 1-3 Oktober 2013 di
Vigo. Conxemar menawarkan stand bagi
Indonesia secara cume-cuma.
Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady dalam berkesempatan melakukan pertemuan dengan
Wakil Walikota Vigo, Carlos López Font, untuk membahas kemungkinan kerjasama
Sister City antara kota Vigo dan Makasar. Kedua kota meiliki kesamaan dalam hal
potensi perikanan, baik industri maupun perdagangan. Diharapkan kota Vigo dapat
menyumbangkan pengalamannya untuk kemajuan pembangunan di Makasar.
Kota Vigo memiliki
pelabuhan ikan beku terbesar di Eropa dan pelabuhan dengan aktifitas terbesar
nomor dua di Eropa. Pelabuhan ikan di Vigo merupakan hub produk import dan
eksport perikanan dunia. Produk perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang
sangat besar mengingat permintaan yang cukup tinggi di Spanyol dan Eropa.
Import ikan dari
Indonesia yang masuk ke pelabuhan Vigo mencapai 20 ribu ton pada tahun 2012.
Terbuka kesempatan bagi pertukaran informasi manajemen pelabuhan perikanan
antara otoritas pelabuhan kedua negara, sebagaimana telah dijajaki oleh
delegasi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada saat mengidentifikasi
produk-produk perikanan yang dapat dipasok dari Indonesia.
Kota pelabuhan Vigo
memiliki nilai strartegis mengingat Indonesia sedang mempromosikan kampanye
melawan Illegal Unreported Unregulated (IUU) fishing dan melakukan sosialisasi
catch certificate / Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) Indonesia kepada
para pemangku kepentingan di Spanyol.
Disamping itu juga telah
dilakukan studi lapangan dan penjajagan peluang investasi di bidang usaha
perikanan tangkap dengan kalangan usaha di Galicia, mengingat Spanyol merupakan
konsumen ikan tuna nomor dua terbesar setelah Jepang.
Kasus-kasus terhambatnya
produk ikan Indonesia di Spanyol adalah menyangkut kandungan zat berbahaya pada
produk perikanan Indonesia. Pemda Galicia memiliki wewenang administratif
pelabuhan ikan di Vigo, termasuk peran koordinatif dan pengawasan pusat
penelitian dan laboratorium produk perikanan, baik import maupun produk
lokal. Galicia memiliki reputasi yang
baik dalam hal pengawasan mutu ikan di Eropa, dan merupakan salah satu rujukan
dalam hal standarisasi pusat penelitian dan laboratorium.
Kasus menyangkut zat-zat
berbahaya yang terkandung dalam produk perikanan Indonesia telah mulai menurun,
namun kasus yang masih menonjol adalah mengenai kelengkapan dokumen dan
pengawetan dalam proses pengangkutan dari Indonesia. Dengan adanya kantor
Sedang diusulkan pembukaan Konhor RI di Vigo, yang diharapkan dapat mempermudah
penyelesaian kasus-kasus terhambatnya produk perikanan Indonesia dan telah ada
tawaran kerjasama dari pihak-pihak di Spanyol, baik pemerintah mapun swasta.
Di kota Vigo terdapat
institusi penting seperti Pusat Teknologi Kelautan CETMAR, asosiasi usaha dan
importir produk perikanan Conxemar dan asosiasi usaha pengelolaan produk
perikanan ANFACO. Vigo juga memiliki galangan kapal Frereire yang telah
merintis kerjasama dengan Indonesia.
Sebagai kota pelabuhan
penting, Vigo menjadi persinggahan kapal-kapal ikan dari seluruh dunia dan
tercatat cukup banyak ABK asal Indonesia yang transit di Vigo. KBRI cukup
sering menerima laporan tentang kasus-kasus hubungan kerja ABK Indonesia dengan
pemilik kapal yang merapat di Vigo. (ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M.
Taufik) 09-07-2013 10:53:33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar