PARA NEUROLOG GELAR KONFERNAS NEUROSAINS DI JAKARTA
Oleh Zeynita
Gibbons
Jakarta, 15/7
(Antara) - Indonesia Brain Research Center (IBRC) Universitas Surya bersama
para neurolog mengelar Konferensi Nasional (Konfernas) I Neurosains selama dua
hari di JS Luwansa Hotel Jakarta, 14--15 September mendatang.
Selain
konferensi juga diadakan lokakarya di Universitas Surya, Serpong, pada tanggal
12--13 September 2013, yang merupakan bagian dari acara tersebut, kata Direktur
IBRC Universitas Surya Dr. Irawan Satriotomo yang juga Ketua Panitia Konfernas
I Neurosains kepada Antara di Jakarta, Senin.
Dalam kegiatan
tersebut, kata dia, IBRC Universitas Surya bekerja sama dengan Masyarakat
Neurosains Indonesia (MNI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui organisasi
kedokterannya, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dan
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang DKI
Jakarta.
Menurut Dr.
Irwan, perkembangan dan riset neurosains di Indonesia masih sangat terbatas,
sedangkan sekarang ini terjadi pergeseran dari pola penyakit maupun
meningkatnya angka harapan hidup yang menyebabkan peningkatan penyakit, seperti
stroke, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, kanker, serta berbagai
penyakit neurodegeneratif lainnya.
"Adanya
'workshop' dan konferensi ini merupakan kesempatan yang baik bagi para peminat
dan para ahli terkait bidang neurosains di Indonesia untuk belajar
teknik-teknik penelitian neurosains dan mengejar ketertinggalan perkembangan
terbaru serta berbagi ilmu mengenai neurosains," ujar Dr. Irawan.
Senada dengan
penjelasan Dr. Irawan, mewakili organisasi Masyarakat Neurosains Indonesia
(MNI), Prof. Suhartono Taat Putra mengungkapkan momen konferensi ini menjadi
sangat menarik karena diadakan satu tahun setelah ditetapkannya
Dekade/Dasawarsa Otak Indonesia pada bulan Mei 2012 oleh Kemenristek RI dengan
Masyarakat Neurosains Indonesia.
"Kami
mengharapkan dengan acara ini akan terjadi suatu kesinambungan atau kerja sama
ataupun sebagai tonggak awal kemajuan neurosains di Indonesia," katanya.
Selain itu,
lanjut dia, sebagai sarana aktualisasi ilmu, pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang memiliki peranan penting untuk penyadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan otak.
Sebagai Ketua
Perdossi, Prof. Moh. Hasan Machfoed menekankan,"Karena kemajuan ilmu
kedokteran sangat pesat beberapa dekade terakhir ini menyebabkan para dokter,
spesialis, ilmuwan, dan para ahli terkait peminat neurosains harus
terus-menerus mengaktualisasi wawasan, keahlian, dan kompetensinya dalam
meningkatkan kualitas penanganan penyakit sistem saraf."
Begitu pun dalam
sudut pandang psikiatri sebagai disiplin ilmu neurosains klinis, kata Ketua
PDSKJI Jakarta dr. Prianto Djatmiko, pengetahuan tentang genomik dan neurosains
menjadi area fundamental bagi perkembangan psikiatri, khususnya pada masalah
preventif yang menjadi krusial pada saat ini maupun pada masa depan.
Doktor Irawan
menambahkan keterangan bahwa konsolidasi para ahli di bidang neurosains sangat
penting.
"Pada akhirnya kolaborasi
multidisiplin dalam bidang neurosains menjadi mutlak dibutuhkan pada saat ini
dan pada masa depan," katanya.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 15-07-2013 05:00:44
1 komentar:
Bardzo fajny wpis. Pozdrawiam.
Posting Komentar