Senin, 15 Juli 2013

NEUROLOG



PARA NEUROLOG GELAR KONFERNAS NEUROSAINS DI JAKARTA

     Oleh Zeynita Gibbons

   Jakarta, 15/7 (Antara) - Indonesia Brain Research Center (IBRC) Universitas Surya bersama para neurolog mengelar Konferensi Nasional (Konfernas) I Neurosains selama dua hari di JS Luwansa Hotel Jakarta, 14--15 September mendatang.

        Selain konferensi juga diadakan lokakarya di Universitas Surya, Serpong, pada tanggal 12--13 September 2013, yang merupakan bagian dari acara tersebut, kata Direktur IBRC Universitas Surya Dr. Irawan Satriotomo yang juga Ketua Panitia Konfernas I Neurosains kepada Antara di Jakarta, Senin.

        Dalam kegiatan tersebut, kata dia, IBRC Universitas Surya bekerja sama dengan Masyarakat Neurosains Indonesia (MNI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui organisasi kedokterannya, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang DKI Jakarta.

        Menurut Dr. Irwan, perkembangan dan riset neurosains di Indonesia masih sangat terbatas, sedangkan sekarang ini terjadi pergeseran dari pola penyakit maupun meningkatnya angka harapan hidup yang menyebabkan peningkatan penyakit, seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, kanker, serta berbagai penyakit neurodegeneratif lainnya.

        "Adanya 'workshop' dan konferensi ini merupakan kesempatan yang baik bagi para peminat dan para ahli terkait bidang neurosains di Indonesia untuk belajar teknik-teknik penelitian neurosains dan mengejar ketertinggalan perkembangan terbaru serta berbagi ilmu mengenai neurosains," ujar Dr. Irawan.

        Senada dengan penjelasan Dr. Irawan, mewakili organisasi Masyarakat Neurosains Indonesia (MNI), Prof. Suhartono Taat Putra mengungkapkan momen konferensi ini menjadi sangat menarik karena diadakan satu tahun setelah ditetapkannya Dekade/Dasawarsa Otak Indonesia pada bulan Mei 2012 oleh Kemenristek RI dengan Masyarakat Neurosains Indonesia.

        "Kami mengharapkan dengan acara ini akan terjadi suatu kesinambungan atau kerja sama ataupun sebagai tonggak awal kemajuan neurosains di Indonesia," katanya.

        Selain itu, lanjut dia, sebagai sarana aktualisasi ilmu, pengetahuan dan teknologi kedokteran yang memiliki peranan penting untuk penyadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan otak.

        Sebagai Ketua Perdossi, Prof. Moh. Hasan Machfoed menekankan,"Karena kemajuan ilmu kedokteran sangat pesat beberapa dekade terakhir ini menyebabkan para dokter, spesialis, ilmuwan, dan para ahli terkait peminat neurosains harus terus-menerus mengaktualisasi wawasan, keahlian, dan kompetensinya dalam meningkatkan kualitas penanganan penyakit sistem saraf."
   Begitu pun dalam sudut pandang psikiatri sebagai disiplin ilmu neurosains klinis, kata Ketua PDSKJI Jakarta dr. Prianto Djatmiko, pengetahuan tentang genomik dan neurosains menjadi area fundamental bagi perkembangan psikiatri, khususnya pada masalah preventif yang menjadi krusial pada saat ini maupun pada masa depan.

        Doktor Irawan menambahkan keterangan bahwa konsolidasi para ahli di bidang neurosains sangat penting.

        "Pada akhirnya kolaborasi multidisiplin dalam bidang neurosains menjadi mutlak dibutuhkan pada saat ini dan pada masa depan," katanya.

    ***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 15-07-2013 05:00:44

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bardzo fajny wpis. Pozdrawiam.