Senin, 15 Juli 2013

SWEDIA



KBRI SWEDIA DAN PPI PROMOSIKAN BUDAYA-KULINER

     Oleh Zeynita Gibbons

    Jakarta, 15/7 (Antara) - KBRI untuk Swedia bekerja sama dengan PPI Swedia dan masyarakat yang tergabung dalam jaringan Diaspora Indonesia di Swedia mempromosikan budaya dan kuliner lewat "Indonesian Culture and Culinary Promotion" di City Hall Lund, Skåne Swedia, beberapa waktu lalu.

         Ketua pelaksana acara Dimas Saudian kepada Antara, Senin, mengatakan promosi yang menampilkan keanekaragaman budaya, kekayaan kuliner dan keunikan wisata itu dihadiri lebih dari 500 pengunjung dari berbagai daerah di Swedia, termasuk yang menikah dengan WNI, mahasiswa asing yang menuntut ilmu di Swedia, serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Copenhagen, Denmark.

         Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Dewa Made Juniarta Sastrawan, mengatakan kegiatan ini bertujuan mempromosikan dan pengenalan lebih lanjut tentang potensi Indonesia kepada masyarakat Swedia melalui misi budaya dan kuliner untuk mempererat dan meningkatkan kerja sama dua negara yang telah berjalan baik.

         Promosi Indonesia di Swedia sangat berarti dalam meningkatkan kerja sama Indonesia-Swedia, apalagi setelah kunjungan kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan ke Swedia di Stockholm yang merupakan kunjungan bersejarah setelah kunjungan terakhir kepala negara Indonesia pada 50 tahun yang lalu.

         Sementara itu, Koordinator Pusat PPI Swedia, Hari Priyadi, mengatakan mahasiswa dan masyarakat Indonesia-Swedia bersinergi mewujudkan acara ini, baik sebagai panitia maupun pengisi acara, apalagi Dubes Dewa Made dan keluarganya mengisi acara dengan  menampilkan pertunjukan gamelan, bersama staf KBRI dan orang Swedia.

         "Hasilnya bukan main, karena mengundang decak kagum para penonton, sambil menikmati kuliner Indonesia. Kami dari tim pelaksana sangat puas," ujarnya.

         Acara promosi ini dikemas dengan pertunjukan budaya dan bazar makanan Indonesia. Beberapa tarian tradisional Nusantara dari Bali dan Betawi yang ditampilkan oleh masyarakat campuran Indonesia Swedia, dan mahasiswa, yakni tari Menjangan, tari Panyembrama, Nandak Betawi dan tari Cendrawasih.

         "Bahkan tarian tersebut dipertunjukkan dua kali karena antusiasme penonton yang berjubel di City Hall Lund," katanya.

         Pertunjukan gamalen dipimpin langsung oleh Dubes dengan menampilkan gamelan versi Jawa dan Bali dengan diiringi sinden yang menyanyikan lagu-lagu daerah serta tarian Arjuna Buto Cakil.

         Bazar makanan Indonesia menampilkan panganan khas Indonesia yang disajikan masyarakat Indonesia di Swedia yang menyediakan menu sate, siomay, mie ayam bakso, gado-gado, sate padang, nasi rames, serta kue-kue tradisional Nusantara.

         Koordinator Bazar, Irma Rahmawati, mengatakan bazar itu bertemakan keanekaragaman budaya, kekayaan kuliner dan keunikan wisata.

         Setiap anjungan dinamai sesuai nama tempat wisata di Indonesia, seperti Kedai Lembah Anai, Kedai Danau Toba, Kedai Bromo, Kedai Pantai Kuta, Kedai Kepulauan Seribu, dan lain-lain.

         "Acara belum usai, makanan yang dijual di beberapa anjungan sudah ludes dinikmati pengunjung yang menikmati kuliner Indonesia, dihibur dengan pertunjukan band yang menampilkan lagu-lagu daerah, lagu pop Indonesia dan lagu barat," katanya.

         Secara terpisah, Hans Hansson, salah satu pengurus Svensk-Indonesiska Sällskapet (SIS) atau Masyarakat Swedia-Indonesia, mengakui sudah lebih dari 10 tahun anggota SIS tidak berkumpul dan melakukan kegiatan bersama dan bermimpi untuk saling bertemu.

         "Dengan diadakan acara ini kami dapat saling bertatap muka dan berkomunikasi kembali sambil menikmati suguhan budaya dan makanan Indonesia. Semoga acara ini menjadi kegiatan rutin," ujarnya.

         Beberapa penonton dari negara Eropa yang sedang kuliah di Lund  mengakui bahwa mereka menjadi tahu tentang potensi budaya, kuliner dan wisata Indonesia.

         Misalnya, Alex Giurca dari Romania dan Niels Jakobsens dari Denmark yang belum pernah ke Indonesia mengakui tahu nama Indonesia  setelah datang ke acara ini.

         "Bukan main, kami ingin mengumpulkan uang dan harus pergi ke Indonesia," ujarnya. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 15-07-2013 11:46:21

Tidak ada komentar: