KERAJINAN KAYU KARYA UKM DIMINATI MASYARAKAT INGGRIS
Birmingham, 9/9 (Antara) - Kerajinan kayu tableware seperti cangkir, mangkok, gelas, dan piring yang dipamerkan di Paviliun Indonesia pada Birmingham Autumn Fair di Gedung NEC, 6-9 September, diminati masyarakat Inggris.
"Saya bangga bisa ikut dalam Birmingham Autumn Fair yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM," katar Bambang Haryono dari Oesing Craft kepada Antara, Rabu.
Dikatakannya kehadiran Oesing Craft di Autumn Fair dalam upaya memperluas jaringan pasar apalagi Inggris memiliki potensi yang cukup besar.
Selama pameran berlangsung produk tableware dari Oesing Craft yang banyak memberdayakan masyarakat di wilayah Banyumas itu laku d jual secara retail dan ada juga yang ingin menggalang kerja sama untuk mengeksport produk Oesing yang selama ini sudah masuk pasar di Jepang dan Spanyol, demikian Bambang Haryono.
Selain itu dengan perekonomian yang cukup stabil di Eropa , khusus nya Inggris, bisa menjadi pasar yang produktif. Untuk itu diharapkannya promosi yang dilakukan untuk pertama kalinya bisa terus berlanjut.
Kementerian Koperasi dan UKM menfasilitasi sembilan pengusaha yang tergabung dalam unit usaha kecil dan menengah (UKM) dengan berbagai ragam jenis usaha mengikuti pameran Autum Fair untuk pertama kali.
Sementara itu Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Ir Emilia Suhaemi kepada Antara London mengatakan kementerian koperasi dan UKM menfasilitasi UKM untuk mempromosikan produknya di Inggris dalam upaya merambah pasar Eropa khususnya Inggris.
Diakuinya Inggris merupakan pangsa yang potensial dengan ikutsertanya sembilan pengusaha UKM yang bergerak di bidang fashion dari batik seperti Batik Chic, Batik Kunto, Batik Pakidulan, Batik Sekar Putri, Oli Batik dan Batik Kleuren akan membuka peluang bagi industri kerajinan masuk ke pasar UK.
Sementara itu pengusaha UKM Batik dari Batik KLeuren, Fina Syarief mengakui keikutan Batik KLeuren di pameran Autumn Fair sangat bermanfaat dalam upaya mempromosikan produk lokal Indonesia agar lebih di kenal oleh pasar Internasional.
Selain untuk mengenal selera pasar di Eropa Barat serta pengembangan usaha ke depan, khususnya untuk produk UKM, ujar Fina.
Fina mengatakan hal yang perlu di perhatikan oleh pelaku UKM adalah quality control dari produk dan juga time deliver nya saat mendapatkan buyer dari luar negeri, demikian Fina Syarief.
Para pengusaha UKM dari Indonesia juga melakukan penjajakan dengan berbagai pihak untuk menggalang kerja sama seperti yang dilakukan pemilik Batik Chic Novita Yunus dengan bantuan KBRI London. (ZG)***1***
(T.H-ZG/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 09-09-2015 18:02:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar