Zeynita Gibbons
London, 16/9 (Antara) - Mahasiswa Indonesia di berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya/United Kingdom (PCIM UK) diharapkan menjalin kerja sama pendidikan dengan berbagai universitas dan para profesor setempat.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsudin dalam pertemuan dengan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya/United Kingdom, demikian Sekretaris PCIM UK, Salis Yuniardi, yang tengah menuntut ilmu di Newcastle kepada Antara London, Rabu.
Prof Din Syamsudin berada di Inggris menghadiri undangan konferensi di Bristol UK yang diselenggarakan UNDP dan NGO UK berkaitan dengan sustainable development goals serta konferensi di Tirana Albania bertajuk "peace is always possible".
Terkait dengan kerja sama Muhamadiyah dengan berbagai mitra luar negeri seperti di United Kingdom, Din Syamsudin mengatakan terdapat banyak peluang kerja sama, salah satunya adalah di bidang pendidikan, ujarnya.
Dikatakannya salah satu peran yang dapat diambil mahasiswa yang saat ini berada di luar negeri adalah dengan menjalin kerja sama yang baik dengan para profesor di tempat mereka belajar.
Hubungan baik diharapkan dapat menjadi jembatan dan menghubungkan para calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan lanjutan yang masih berada di Indonesia.
Silaturahmi PCIM UK dengan Profesor Din Syamsudin, mantan ketua umum PP Muhammadiyah berlangsung santai sebelum mengisi kajian di KBRI London.
Dalam perbincangan santai dengan PCIM UK juga dibicarakan masalah kebangsaan dan peran peran strategis yang dapat diambil PCIM UK. Dikatakannya saat ini dalam tataran global muncul kesadaran dunia dalam kepedulian terhadap lingkungan termasuk permasalahan perubahan iklim.
Kesadaran inipun sudah terjadi di kalangan muslim di dunia dengan deklarasi Internation declaration of Islamic climate change yang dihadirinya di Turki Agustus lalu. Akan tetapi dalam konteks lokal keindonesiaan kesadaran tersebut belum secara kentara muncul ke permukaan.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh nyamannya iklim di Indonesia yang relatif stabil sepanjang tahun. Untuk itu perlu adanya gerakan masif untuk menggugah kesadaran terhadap permasalahan lingkungan di Indonesia.
Sementara masalah kebangsaan yang dihadapi saat ini cukup beragam. Kemajemukan bangsa merupakan salah satu anugerah namun menyimpan potensi permasalahan yang cukup besar, ujarnya.
Menurut Din Syamsudin, hadirnya media sosial di satu sisi dapat mencairkan hubungan antar-etnis, namun di sisi lain pengaruh global yang mendera seluruh dunia mendorong berbagai bentuk pemajemukan baru yang dapat menghadirkan konflik baru. Namun keyakinan akan keindonesiaan akan tetap dapat dirajut dengan baik jika sebagian besar kalangan yang selama ini diam dapat mulai mengambil peran aktif sebagai perekat bangsa.(ZG) ***2***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 16-09-2015 06:27:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar