Oleh Zeynita Gibbons
London, 19/9 (Antara) - Badan Pengawas Keuangan (BPK) terpilih menjadi auditor eksternal "International Atomic Energy Agency" (IAEA) untuk periode 2016-2017 dalam sesi ke-59 General Conference IAEA di Wina, Austria.
Posisi tersebut sebelumya dijabat India selama empat tahun berturut-turut, demikian Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Sabtu.
Dalam sambutannya di hadapan delegasi negara anggota IAEA, Anggota VI BPK Prof Bahrullah Akbar menegaskan, komitmen Indonesia untuk memberikan layanan audit berkualitas guna memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam berbagai kegiatan IAEA, baik yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan maupun kegiatan promosi penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Bahrullah Akbar menyampaikan apresiasinya atas dukungan serta bantuan Perutusan Tetap Republik Indonesia di Wina dalam melakukan lobi guna menggalang dukungan negara-negara anggota selama proses pencalonan hingga penetapan BPK sebagai auditor eksternal IAEA.
BPK RI berkomitmen memberikan layanan terbaiknya bagi IAEA. Dalam waktu dekat BPK memulai persiapan audit dengan membentuk tim audit khusus serta merancang tujuan dan kerangka program audit IAEA.
Terpilihnya BPK sebagai auditor eksternal organisasi internasional terpenting di bidang kerja sama nuklir untuk tujuan damai tersebut merupakan hasil kerja keras diplomasi Indonesia untuk meyakinkan negara-negara anggota IAEA sehingga terpilih secara aklamasi.
Mengingat pentingnya IAEA sebagai organisasi internasional di bidang nuklir, terpilihnya BPK sebagai auditor eksternal IAEA merupakan kesempatan penting untuk menunjukan kemampuan dan kapasitas BPK kepada masyarakat internasional, sekaligus memecahkan kecenderungan monopoli fungsi auditor eksternal berbagai organisasi internasional oleh negara-negara maju.
Pada Maret 2015, BPK juga telah terpilih sebagai auditor eksternal organisasi internasional di bidang anti korupsi yang berkedudukan di Wina, Austria, yaitu "International Anti-Corruption Academy" (IACA) untuk periode tiga tahu ke depan.
BPK memiliki pengalaman internasional, antara lain, partisipasi dalam UN Audit Missions di Kongo, Eritreea, Kosovo, New York dan Aceh. BPK merupakan salah satu inisiator pembentukan "ASEAN Supreme Auditor Institutions" (ASEANSAI) dan menjadi ketua pertama organisasi tersebut.
Saat ini BPK menjadi ketua dari "Working Group on Environmental Auditing" dari "International Organization of Supreme Audit Institution" (INTOSAI) dan anggota aktif pada "Asian Organization of Supremen Audit Institution" (ASOSAI).
IAEA adalah organisasi internasional bermarkas di Wina, Austria, yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan serta mencegah pengembangan nuklir untuk tujuan militer. Selain Indonesia, Filipina dan India juga sempat mencalonkan diri untuk menjadi auditor eksternal IAEA periode 2016 - 2017. ***2***
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 19-09-2015 19:42:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar