Oleh Zeynita Gibbons
London, 24/9 (Antara) - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan geopark Gunung Sewu, Pacitan, Jawa Timur, masuk dalam Global Geoparks Network.
"Kami di sini sangat bangga dengan masuknya situs Gunung Sewu dalam daftar Global Geoparks Network (GGN)," kata Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI di UNESCO T.A. Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Kamis.
Selain, Gunung Sewu, terdapat situs situs baru lainnya, yakni Denhuang di Tiongkok, Troodos di Cyprus, Sitia di Yunani, Reykjanes di Iceland, Pollino di Italia, Mount Apoi di Jepang, dan Lanzarote dan Chinijo Island di Spanyol, masuk dalam GNN yang diumumkan dalam Sidang Biro Global Geoparks Network tingkat regional di Kaigan, Jepang.
Menurut mantan Atase Pendidikan KBRI London, berita tentang masuknya Gunung Sewu dalam daftar UNESCO, juga sudah disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang memberikan respons positif.
Sebelumnya, kata Fauzi Soelaiman, pada tahun 2012, Batur Global Geopark di Bali juga sudah terdaftar di GGN. Dengan demikian, Gunung Sewu ini adalah geopark yang kedua yang terdaftar di GGN. "Semoga dengan terdaftarnya Gunung Sewu di GGN, geopark ini akan lebih dijaga dengan baik dan lebih dikenal oleh dunia," katanya.
Dubes LBBP Paris yang juga Delegasi Tetap Indonesia di UNESCO Dr. Hotmangaradja Pandjaitan menerima kabar tersebut dengan sukacita. Dia berharap informasi itu dapat disebarluaskan ke semua kalangan di Indonesia.
Taman Nasional Gunungsewu yang ditetapkan sebagai jaringan geopark dunia (Global Geopark Network) tidak hanya meliputi rangkaian pegunungan karst di Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), tetapi juga membentang hingga Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur).
Geopark Gunungsewu membentang di tiga daerah, mulai dari Kabupaten Gunungkidul, DIY; Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hingga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, memiliki sedikitnya 33 geoarea, tersebar di dalam 33 geosite dengan 13 geosite berada di Kabupaten Gunungkidul (DIY), tujuh geosite di Kabupaten Wonogiri (Jateng), dan 13 geosite di Pacitan (Jatim).
Sejumlah situs Indonesia lainnya yang diakui dalam UNESCO, di antaranya Bromo, Tengger Semeru-Ardjuna dan Taka Bonerate-Kepulauan Selayar yang masuk ke Man and Biosphere (MAB) bulan Juni yang lalu. "Ada tiga tambahan inskripsi Indonesia di UNESCO pada tahun ini," katanya.
Fauzi Soelaiman mengharapkan pada tahun mendatang Arsip Konferensi Asia Afrika (KAA ) juga bisa masuk dalam daftar Memory of the World (MoW) dan tarian Bali masuk ke Intangible Cultural Heritage (ICH). ***4*** D.Dj. Kliwantoro (T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 24-09-2015 07:11:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar